You are on page 1of 6

REVIEW JURNAL

HUBUNGAN FUNGSI MANAGEMENT KEPALA RUANGAN DENGAN


PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DIRUANG
RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF R.D KANDOU MANADO

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG

2018/2019
REVIEW JURNAL

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Kepala ruangan sebagai pimpinan pelayanan di ruang rawat inap


bertanggung-jawab merencanakan, mengorganisir, dan mengendalikan perawat
serta tenaga penunjang lainnya dalam memberikan pelayanan
keperawatan(La Monica,1998). Perencanaan memegang peranan penting dalam
proses manajemen. Karena semua fungsi lain sangat tergantung pada fungsi
perencanaan. Dalam kegiatan perencanaan seorang manajer adalah mengenal
masalah, merencanakan tujuan serta bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai.

Pengarahan merupakan fungsi yang amat penting dalam manajemen.


Karena pada tahap pelaksanaan seorang manajer langsung berhubungan dengan
orang-orang yang melakukan pekerjaan, sehingga dibutuhkan kemampuan dalam
berkomunikasi, memotivasi dan kedisiplinan. Pengawasan merupakan komponen
terakhir dari proses manajemen. Semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa
fungsi pengawasan. Pada tahap pengawasan seorang manajer menilai standar
pelaksanaan, mengukur hasil pelaksanaan, dan tindakan koreksi terhadap hasil
pelaksanaan berdasarkan standar yang telah ditetapkan.

Diantara tingkatan manajer keperawatan yang ada, kepala ruang adalah


manajer operasional yang merupakan pimpinan yang secara langsung mengelola
seluruh sumber daya di unit perawatan untuk dapat menghasilkan pelayanan yang
bermutu. Kepala ruang merupakan jabatan yang cukup penting dan strategis,
karena secara manajerial kemampuan kepala ruang ikut menentukan keberhasilan
pelayanan keperawatan termasuk di dalamnya pencegahan dan pengendalian
infeksi di rumah sakit ( Soejitno,2002).

Infeksi nosokomial merupakan salah satu penyebab utama dan


meningkatnya angka morbilitas dan mortalitas yang dapat menghambat proses
penyembuhan sehingga mengakibatkan masalah baru dalam bidang kesehatan,
antara lain meningkatnya hari rawat dan biaya perawatan serta pengobatan
pasien dirumah sakit (WHO,2005).
2. Pertanyaan Klinik
a. Merumuskan Keyword
Question Part Questiont Terms Keyword

Population/ Pada penelitian ini peneliti menggunakan 60 orang Fungsi manajemen,


Patient perawat pelaksana dari ruang rawat inap A, C, E PPI (pencegahan &
dan THT & kulit kelamin RSUP Prof R.D Kandou pengendalian
Manado sebagai sampel. infeksi)
Intervetion .

Comparison

Out Come

b. Merumuskan Pertanyaan Klinik

“Apakah latihan otot pernafasan dan nafas dalam pada pasien post op coronary artery by pass
graft (CABG) dapat meningkatkan ekspansi dada dan paru ?

B. ANALIS JURNAL

No Resume Isi Hasil analisa


Jurnal
1 Nama Greiska Rotti -
peneliti
2 Judul Hubungan Fungsi Manajemen Pada judul penelitian tidak dicantumkan tahun
Kepala Ruangan Dengan di lakukannya penelitian secara jelas yang
penelitian
Pelaksanaan Pencegahan Dan seharusnya tahun harus dicantumkan dalam
Pengendalian Infeksi Di Ruang judul penelitian
Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Pusat Prof R.D Kandou
Manado
3 Tempat dan Di Ruang Rawat Inap Rumah
waktu Sakit Umum Pusat Prof R.D
penelitian Kandou Manado Oktober 2013,
jurnal diterbitkan pada bulan
januari 2014.
4 Tujuan Mengetahui hubungan fungsi
penelitian manajemen kepala ruangan
dengan pelaksanaan pencegahan
dan pengendalian infeksi, dan
mengetahui hubungan manajemen
keperawatan dengan PPI mencuci
tangan, penggunaan Alat
pelindung diri, pengelolaan limbah
dan praktek menyuntik yang
aman.
5 Daftar
pustaka
6 Metode
penelitian
a. Desain a. Penelitian ini merupakan a. Desain yang digunakan sudah tepat dengan
penelitian penelitian menggunakan hasil yang diharapkan dimana dlam penelitian
pendekatan cross sectional ini ingin melihat korelasi yang signifikan
b. Populasi antara Fungsi Manajemen Kepala Ruangan
dan b. Pada penelitian ini jumlah Dengan Pelaksanaan Pencegahan Dan
sample populasi perawat sebanyak Pengendalian Infeksi melalui observasi
241 perawat dan sampel 60 maupun pengumpulan data (koesuiner)
orang perawat pelaksana dari b. Sampel yang digunakan sudah tepat untuk
ruang rawat inap A, C, E dan memenuhi standar jumlah responden (dan
THT & kulit kelamin RSUP dipilih berdasarkan kriteria inkusi dan ekslusi)
Prof R.D Kandou Manado c. Dalam penelitian ini tidak dijelaskan tentang
kriteria ekslusinya

c. Kriteria c. Kriteria Inklusi :


inklusi kriteria inklusi yang ditentukan
dan seimbang sesuai wilayah dan dengan

eksklusi banyaknya subjek bersedia menjadi


responden, pendidikan minimal D III
keperawatan bekerja minimal 1
tahun, bertugas di ruang rawat inap,
bersedia mengikuti penelitian ini
dengan menandatangani informed

d. Tekn consent yang telah dikeluarkan oleh


Komisi Etik Fakultas Kedokteran
ik
Universitas Hasanuddin.
peng
Kriteria Ekslusi : -
ump
d. Teknik pengumpulan data
ulan pada penilitian ini Metode
data pengumpulan data
menggunakan kuesioner untuk
menilai fungsi managemen
kepala ruangan dalam
pelaksanaan dan pencegahan
infeksi, dan menggunakan
lembar obsevasi untuk menilai
pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian infeksi (Mencuci
tangan, Alat pelindung diri,
Pengelolaan limbah, dan
praktek menyuntik yang aman)
e. Data fungsi manajerial kepala
ruang yaitu fungsi pengarahan,
fungsi pengendalian serta
pelaksanaan dan pengendalian
infeksi diolah menggunakan
SPSS for windows 17.0, untuk
menilai hubungan fungsi
manajerial kepala ruangan
e. Anal dengan pelaksanaan
pencegahan dan pengendalian
isa infeksi digunakan uji chi
data square..
f.

f. pem
baha
san
7 Hasil Hasil dari penelitian ini tidak ada
penelitian hubungan antara fungsi Managemen
(fungsi pengarahan) dengan
pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian infeksi di ruang rawat
inap RSUP Prof R.D Kandou
Manado( p=1.000),
8 Kesimpulan
9 Saran Perawat diharapkan sebagai
penelitian petugas kesehatan yang berada 24
jam bersama pasien memiliki
peran penting untuk membantu
pasien dapat bernafas dengan
nyaman melalui ekspansi dada dan
paru secara maksimal sehingga
dapat mencegah komplikasi,
memperpendek masa rawat pasien
di rumah sakit dan tentunya dapat
mengurangi biaya perawatan
pasien.

You might also like