You are on page 1of 9

UPAYA-UPAYA PENINGKATAN MUTU

DAN KESELAMATAN PASIEN

A. UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


1. Penilaian kinerja pelayanan klinis
Kinerja pelayanan klinis menggambarkan mutu pelayanan klinis puskesmas.
Kinerja pelayanan klinis yang dimaksud adalah indikator mutu pelayanan klinis
dan indikator perilaku pemberi layanan klinis. Indikator mutu klinis ditentukan
kemudian dilakukan sensus harian. Data tersebut dilaporkan per triwulan
kemudian dianalisa dan ditindaklanjuti. Indikator perilaku pemberi layanan klinis
dinilai setiap enam bulan dan di akhir tahun diakumulasi dalam penialian SKP
pegawai.
2. Penilaian sasaran keselamatan pasien
Sasaran keselamatan pasien dinilai di semua unit pelayanan klinis. Penilaiannya
dilakukan per hari. Laporan yang dikumpulkan pertriwulan akan dianalisa dan
ditindaklanjuti. Jika terjadi IKP (insiden Keselamatan pasien) segera dilaporkan
ke dokter pemberi layanan klinis untuk penanganan segera dan dilaporkan kepada
Tim PMKP (Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien) paling lambat 2x24
jam. IKP ini akan dianalisa dan ditindaklanjuti.
3. Pemasangan label bed dan gelang pasien
Pemasangan label bed dan gelang pasien di ruang rawat inap sebagai salah satu
upaya pencapaian sasaran keselamatan pasien yaitu ketepatan identifikasi pasien.
Pemasangan ini dimaksudkan untuk memudahkan petugas dan mencegah
terjadinya kesalahan identifikasi pasien terutama dalam hal pemeriksaan
laboratorium dan pemberian obat.
4. Pemasangan label high-alert
Label high-alert ini dipasang pada tempat obat-obatan yang memiliki kemiripan
nama dan kemiripan rupa untuk menghindari kesalahan pemberian jenis obat.
Obat-obatan tersebut antara lain, Metoclopramide dengan metronidazole, gentian
violet dengan tetes telinga gliserol, larutan aquadest dengan larutan MgSO4,
simvastatin 10 dengan simvastatin 20, propanolol 10 dengan propanolol 40, obat-
obatan emergency (stesolid/diazepam injeksi, ephinephrine injeksi dan
phenobarbital injeksi).
5. Pemasangan poster 5 waktu penting untuk cuci tangan dan poster etika batuk
a. Poster 5 waktu penting untuk cuci tangan bagi petugas dipasang agar petugas
selalu mengingat kapan mereka harus melakukan cuci tangan. Poster ini
dipasang pada tempat yang strategis untuk dilihat oleh petugas pelayanan
klinis. Tempat tersebut antara lain ruangan poliklinik umum, poliklinik gigi,
UGD (Unit Gawat darurat) dan ruang tunggu laboratorium. Ruangan tunggu
laboratorium ini letaknya strategis karena berada di koridor yang
menghubungkan ruangan laboratorium, ruang TB/Kusta, ruang UGD dan
ruang rawat inap. Ruang tunggu ini sering menjadi tempat berkumpul petugas
saat selesai melakukan pelayanan. Dari kegiatan cuci tangan diharapkan
dapat mencegah terjadinya penyebaran kuman sehingga mencegah terjadinya
infeksi atau penularan penyakit.
b. Poster 5 waktu penting cuci tangan bagi masyarakat juga dipasang dengan
harapan jika masyarakat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari mereka
maka penyebaran kuman dari luar yang dibawa oleh pasien juga dapat
dicegah.
c. Poster etika batuk dipasang di ruang tunggu pasien agar petugas maupun
pengunjung puskesmas mampu menerapkan etika saat batuk atau bersin.
Penerapan etika tersebut diharapkan dapat mencegah penularan kuman
penyebab penyakit yang menular melalui saluran pernapasan terutama ISPA,
mengingat ISPA selalu masuk dalam kategori 10 penyakit terbanyak setiap
bulan.
6. Pemasangan peringatan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
Peringatan penggunaan APD dipasang dengan tujuan agar petugas selalu
menyiapkan dan menggunakan APD sebelum melayani pasien mengingat prioritas
perbaikan pelayanan klinis Puskesmas Sulili adalah penggunaan APD di Ruang
UGD dan laboratorium. Penggunaan APD ini menjadi prioritas karena
frekuensinya yang tinggi.
B. HASIL-HASIL YANG DICAPAI
1. Penilaian kinerja pelayanan klinis
Kinerja Pelayanan klinis ini dinilai secara berkesinambungan. Penialian indikator
mutu pelayanan klinis dilakukan sejak Januari 2016 sampai sekarang. Hasilnya
dilaporkan dan telah dievaluasi untuk ditindaklanjuti di bulan Maret dan Juni.
Penilaian indikator perilaku pemberi layanan klinis telah dievaluasi di bulan Juni.
2. Penilaian sasaran keselamatan pasien
Sasaran keselamatan pasien telah dinilai sejak Januari 2016 dan telah dilakukan
evaluasi untuk ditindaklanjuti di bulan Maret dan Juni. Setiap Insiden
Keselamatan Pasien dilaporkan dan ditindaklanjuti. IKP tersebut tercatat di buku
IKP Tim PMKP Puskesmas Sulili.
3. Pemasangan label bed dan gelang pasien
Label bed telah terpasang di ruang rawat inap dan setiap pasien yang menjalani
rawat inap dipasangi gelang pasien.
4. Pemasangan label high-alert
Label high-alert telah terpasang pada tempat obat-obatan yang memiliki
kemiripan nama dan kemiripan rupa.
5. Pemasangan poster 5 waktu penting cuci tangan dan etika batuk
a. Poster 5 waktu penting cuci tangan bagi petugas
Poster ini telah terpasang.
b. Poster 5 waktu penting cuci tangan bagi masyarakat
Poster ini telah terpasang.
c. Poster etika batuk
Poster ini telah terpasang.
6. Pemasangan peringatan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri).
Peringatan penggunaan APD ini telah terpasang di ruang UGD dan Laboratorium.
C. DOKUMENTASI UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN

Gambar: Pengumpulan data indikator mutu klinis di ruang poliklinik umum berupa
waktu tunggu pasien.
Gambar: Data pengukuran sasaran keselamatan pasien

Gambar: Contoh Insiden Keselamatan Pasien (Pasien tidak mengkonsumsi obatnya, obat
disimpan di laci).
Gambar : Contoh Insiden Keselamatan Pasien (Pasien tidak mengonsumsi
obatnya, obat disimpan di bawah bantal).
Gambar : Pemasangan Label obat High Alert

Gambar: Poster 5 waktu penting cuci tangan bagi masyarakat


Gambar: Poster 5 waktu penting cuci tangan bagi masyarakat
dan poster etika batuk
Gambar : pemasangan poster 5 waktu penting cuci tangan bagi petugas

You might also like