Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa saja hewan-hewan yang termasuk kedalam minor phyla ?
2. Mengapa hewan Ctenophora, Mesozoa, Achantochepala,
Bryozoa,Brachiopoda, Hemichordata dimasukkan kedalam minor phyla ?
3. Apa saja peranan minor phyla ?
Namun Ctenophora juga memiliki kerugian bagi peternakan tiram karena
hewan-hewan ini memakan larva-larva tiram sehingga merugikan petani tiram.
Selain itu, bila terjadi ledakan populasi, maka dapat membuat ekosistem tidak
seimbang. Hal ini pernah terjadi di tahun 1989 di Laut Hitam saat Ctenophora
memkan larva ikan Pelgis. Dan tahun 1999 di Laut Kaspia. Hasilnya adalah
bahwa 75% dari zooplankton sudah habis, sehingga mempengaruhi seluruh rantai
makanandanau.
5. BRACHIOPODA
1. 1. Phylum Brachiopoda
Gambar . Lingula
Gambar . Terebratulid
b. Ordo Strophomenida
· Umur Ordovician.
· Bentuk pipih, hinge line lurus, hiasan radial berupa costellae halus.
Contoh genus : Sowerbyella dan Rafinesquina.
c. Ordo Spiriferida
· Umur Devon.
· Bentuk sperti kumparan/spiral, tersusun oleh material gampingan
mengelilingi lophophore.
Contoh genus : Muscrospirifer dan Platyrachella.
d. Ordo Rhynchonellida
· Cangkang berbentuk segitiga atau bulat, hinge line pendek, beak kuat
disertai lipatan bentuk accordeon.
Contoh genus : Pugnoides dan Rhynchotreta.
e. Ordo Terebratulida
· Permukaan cangkang halus.
· Lubang pedicle terletak pada beak yg menggantung.
Contoh genus : Terebratula dan Dielasma.
6. HEMICHORDATA
BAB II
ISI
1. CTENOPHORA
Ctenophora adalah salah satu filum hewan invetebrata. Anggota filum ini menyerupai
hewan ubur-ubur walaupun secara klasifikasi berbeda filum. Awalnya, Ctenophora
dikelompokkan dengan Cnindria dalam filum Coelenterata. Akan tetapi setelah disadari adanya
perbedaan menyebabkan spesies Ctenophora ditempatkan pada filum yang terpisah. Saat ini
terdapat kurang lebih 150 spesies.
· Klasifikasi Ctenophora
Semua hewan yang tergolong Ctenophora hidup di laut. Ctenophora terdiri dari dua kelas,
yaitu kelas Nuda dan kelas Tentaculata. Kelas Nuda dekelompokkan menjadi 1 ordo yaitu
Berioda. Kelas Tentaculata dikelompokkan mejadi 4 ordo yaitu Cestida, Cydippida, Lobata, dan
Platyctenida.
Salah satu ciri khas yang membedakan Tentaculata dan Nuda adalah tentakelnya.
Tentaculata mempunyai tentakel yang dilengkapi sel colloblasts untuk menagkap mangsanya.
Sementara kelas Nuda tidak mempunyai tentakel. Kelas Nuda menangkap mangsanya dengan
membuka rongga mulutnya dengan lebar.
· Morfologi Ctenophora
Ctenophora memiliki bentuk tubuh yang bulat, lonjong, lunak dan simetris radial. Salah
satu keunikan Ctenophora adalah mampu mengeluarkan cahaya dari tubuhnya sendiri.. Bagian
permukaan luar Ctenophora mempunyai delapan baris sisir yang disebut dengan cilia yang dapat
digunakan sebagai alat gerak. Oleh karena itu, hewan ini dikenal sebagai ubur-ubur sisir karena
secara vertikal tubuhnya terbagi oleh 8 helai cilia yang tampak seperti deretan sisir. Ctenophora
memiliki mulut untuk masuknya makanan serta dua lubang anus untuk mengeluarkan air dan
kotoran di ujung yang lain.
Ctenophora adalah hewan diplobastik yaitu hanya mempunyai dua lapisan badan yang
terdiri dari dua lapisan sel transparan yang hanya menyusun kulit terluarnya (ektoderm) dan kulit
bagian dalam (gastroderm). Dinding tubuh Ctenophora dapat dibedakan menjadi mesoderma dan
endoderma.
· Reproduksi Ctenophora
Hampir semua spesies Ctenophora adalah hermafrodit atau memiliki alat kelamin ganda.
Reproduksi Ctenophora dilakukan secara seksual. Meskipun ada beberapa spesies yang
melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi.
Alat reproduksi Ctenophora terletak di bawah cilia. Sel ovum dan sperma dilepaskan melalui
pori – pori yang ada di epidermis. Sebagian besar spesies Cnetophoa melakukan pembuahan
secara eksternal atau diluar tubuh Cnetophora, meskipun ada beberapa spesies yang
melakukannya secara internal.
· Peranan Ctenophora
Ctenophora mempunyai peranan diantaranya adalah ikut menjaga keseimbangan ekosistem
di laut. Hal karena Ctenophora suka memakan fitoplankton (plankton tumbuhan). Selain itu juga
Ctenophora juga sebagi sumber makanan bagi hewan laut seperti: Salmon, penyu, dan ubur ubur.
2. MESOZOA
Ada dua subclass dari Mesozoa: Dicyemida dan Orthonectida. Tubuh, yang mencapai panjang
5 mm, entah sel berbentuk ulat aksial (di Dicyemida) atau agregat sel epitel ditutupi dengan silia
(di Orthonectida). Mesozoa adalah endoparasit dari invertebrata laut. Orthonectida tinggal di
parenkim dari turbellarians dan nemertines dan dalam rongga tubuh dan organ reproduksi
annelida, ophiuroids, dan lamellibranchs; Dicyemida, di ginjal dari cumi.
Siklus hidup Mesozoa kompleks. Orthonectida paling sering dioecious, dengan pergantian
reproduksi aseksual dan seksual .Dicyemida generasi alternatif partenogenesis (nematogens)
dengan generasi hermaprodit (infusorigen) di ginjal dari cumi. Infusoriforms (tahap distribusi)
berkembang dari zigot dan muncul ke dalam air. Ada 14 spesies Orthonectida, milik tiga genera
(dari dua keluarga).
Peranananya :
Semua anggota kelompok hewan Mesozoa hidupnya parasitik terhadap hewan avertebrata laut
lainnya.
3. ACANTHOCEPHALA
Diskripsi Umum
Acanthocephala berasal dari bahasa yunan Acanthos “duri” dan Kephale “kepala”
merupakan invertebrate sepanjang hidupnya sebagai parasit. Acanthocephala disebut juga
sebagai cacing kepala duri, bagian kepala cacing tersebut disebut probiscus, kemudian bagian
leher dan tubuh.
Ciri-ciri umum
A. Bentuk tubuh Acanthocephala ini adalah silindris memanjang ukuran kurang lebih 1-2 cm,
kecuali jenis Gigantorhynhus figas 10-65 cm. Jumlah spesies 1.150 telah diuraikan. Jenis host
(inang) Acanthocephala sebagai medium di antaranya adalah invertebrate, vertebrata, burung dan
mamalia.
B. Duri yang terdapat pada proboscis merupakan senjata yang terbentuk seperti mata kail berfungsi
sebagai pengait dan menempelkan dirinya pada bagian usus host atau inangnya. Parasit ini
mampu hidup dalam jaringan fisiologi hostnya serta mempunyai kemampuan hidup tanpa
oksigen atau anaerob.
Acanthocephala merupakan salah satu filum parasit yaitu dengan ciri - ciri bentuk tubuh
luar disebut proboscis, leher dan trunk. Filum cacing ini disebut juga cacing kepala berduri
karena ada kaitnyamirip duri pada proboscis. Acanthocephala merupakan cacing yang berbentuk
silinder, agak pipih, dan mempunyai proboscis yang dapat dimasukkan dan dikeluarkan dari
tubuhnya yang beradadi ujung anterior tubuh. Untuk mengidentifikasi spesies dari
Acanthocephala dalah jumlah dan susunan kait pada proboscis. Proboscis berbentuk bulat atau
silindris dan dilengkapi baris-baris kaitatau spina yang membengkakyang berguna untuk
melekatkan tubuh cacing tersebut pada usus inangnya.
Seksualitas Acanthocephala
Struktur alat reproduksi pada Acanthocephala bagian belakang belalai ke arah belakang tubuh
(ekor) yang disebut ligamen. Pada jantan, terdapat dua testis yang berada pada bagian sisi. Pada
saat vas terbuka akan menghasilkan tiga diverticula atau seminales vesiculae. Pada jantan juga
memiliki tiga pasang kelenjar semen berapa dibagian belakang alat kelamin (testis), yang
mensekresi kesaluran deferentia vasa. Kemuadian menjulur keluar pada saat posterior
terbuka. Sedangkan pada betina terdapat sel telur, seperti pada alat reprodukisi pada jantan
berbentuk bulat memanjang sepanjang ligamen. Sejumlah ovarium masuk melalui saluran
rongga ke tubuh dan kemudian mengapunga besama fluida. Kemudian, telur dibuahi sehingga
terbentuknya embrio muda di dalam rahim. Pada saluran ke rahim terdapat dua lubang kecil yang
terletak pada bagian punggung, sehingga embrio yang lebih matang akan melewati kedua lubang
ini ke rahim, kemudian telur keluar melalui saluran tubuh. Embrio yang lolos pada induknya
akan keluar bersama dengan kotoran melalui saluran pencernaan inangnya.
Acanthocephala memiliki siklus hidup yang kompleks, melibatkan beberapa host pada
tahap perkembangannya. Hospes awal pertamma adalah moluska. Dalam hospes perantara
Acanthocephala bergerak masuk melalui rongga tubuh ke dalam usus. Kemudian pada tahap ini
akan melakukan transformasi infektif. Parasit kemudian dilepaskan pada tahap dewasa oleh
hospes pertama kali dilepaskan parasit ini akan membentuk dirinya seperti bulatan sehingga host
berikutnya menelannya sebgai makanan hingga ke usus, dalam parasit ini akan berkembang
hinga dewasa. Duri yang terdapat pada proboscis akan berkembang hingga menancap dinding
usus host lebih lama semakin kuat. Pada tahap ini semua organ siap untuk bereproduksi sebab
kecepatan tumbuhan dan berkembang lebih matang, kemudian tumbuh dan berkembang pula
organ seksnya. Cacing jantan akan berhubungan seks menggunakan ekskresi kelenjar kealat
kelamin betina, kemudian perkembangan embrio pada seekor betina dan terjadilah siklus
kehidupan baru.
Habitat Acanthocephala menurut para pakar parasit menjelaskan dimana terdapat dua
lingkungan hidup bagi parasit diantaranya adalah lingkungan makro yaitu lingkungan dimana
parasit hidup dalam fisiologi hewan inangnya. Lingkungan eksternal yaitu dimana parasit hidup
dan berkembang di alam bebas. Secara umum distribusi Acanthocephala secara geografis melalui
inang mereka, sehingga dapat kita prediksi penyebaran dan distribusi secara merata atau tidak
tergantung pada penyebaran hostnya.
Klasifikasi
Contoh dari Acanthocephala antara lain :
1. Acanthocephalus jacksoni
2. Macracanthorynchus hirudinceus
3. Prosthorynchus formosus
4. Neoechihorynchus
Klasifikasi Neoechihorynchus
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Acanthocepala
Classes : Archiacanthocephala
Ordo : Oliganthorhynchida
Family : Oliganthorhynchidae
Species : Neoechihorynchus
4. BRYOZOA
Bryozoa, atau "hewan lumut," adalah organisme air, hidup untuk sebagian besar dalam koloni
individu yang saling berhubungan. Beberapa banyak jutaan orang-orang dapat membentuk satu
koloni. Beberapa bryozoa menatah permukaan berbatu, kerang, atau ganggang. Lainnya, seperti
bryozoa fosil yang ditunjukkan di sini, membentuk berenda atau koloni kipas seperti itu di
beberapa daerah dapat membentuk komponen berlimpah batugamping. Koloni bryozoan berkisar
dari milimeter ke meter dalam ukuran, tetapi individu-individu yang membentuk koloni yang
jarang lebih besar dari satu milimeter. Koloni mungkin keliru untuk hidroid , karang , atau
bahkan rumput laut .
Bryozoa dianggap gangguan oleh beberapa: lebih dari 125 spesies yang diketahui tumbuh di
bagian bawah kapal, menyebabkan drag dan mengurangi efisiensi dan manuver kapal mengotori.
Bryozoa juga dapat busuk tumpukan, dermaga, dan dermaga. Spesies air tawar tertentu kadang-
kadang membentuk koloni seperti selai besar begitu besar mereka menyumbat intake air publik
atau industri. Namun bryozoa menghasilkan berbagai senyawa kimia yang luar biasa, beberapa
di antaranya mungkin menemukan menggunakan dalam pengobatan. Satu senyawa yang
dihasilkan oleh bryozoan laut yang umum, bryostatin obat 1, saat ini sedang dalam pengujian
serius sebagai obat anti-kanker.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Minorphyla itu kumpulan filum-filum hewan invetebrata yang tidak dapat
dimasukkan ke filum yg sudah ada misalnya filum protozoa. karena ciri-ciri dari
minorphyla tidak ada yang mirip dengan filum-filum hewan yang sudah ada
tersebut. makanya disebutnya minor phyla atau filum kecil-kecil yang terdiri dari
hewan invertebrata.
2. Minorphyla terdiri atas Minor Phyllum : Ctenophora, Mesozoa,
Achantochepala, Bryozoa, Brachiopoda, Hemichordata dll.
3. Minorphyla memiliki berbagai peranan dianataranya :
· Ctenophora yang mempunyai peranan diantaranya adalah ikut menjaga
keseimbangan ekosistem di laut. Ctenophora juga memiliki kerugian bagi
peternakan tiram karena hewan-hewan ini memakan larva-larva tiram sehingga
merugikan petani tiram.
· Semua anggota kelompok hewan Mesozoa hidupnya parasitik terhadap hewan
avertebrata laut lainnya.
· Acanthocephala merupakan invertebrate sepanjang hidupnya sebagai parasit.
· Bryozoa dianggap gangguan oleh beberapa: lebih dari 125 spesies yang
diketahui tumbuh di bagian bawah kapal, menyebabkan drag dan mengurangi
efisiensi dan manuver kapal mengotori.
· Spesies dari branchiopoda seperti Daphnia dan Artemia merupakan sumber
pakan alami yang sangat penting dalam pembenihan ikan laut maupun tawar
karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu kandungan nutrisinya tinggi,
berukuran kecil yang sesuai dengan ukuran mulut larva, pergerakannya lambat,
sehingga mudah ditangkap oleh larva ikan, dan tingkat pencemaran terhadap air
kultur lebih rendah apabila dibandingkan dengan penggunaan pakan buatan.