You are on page 1of 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah dalam bentuk Makalah
yang berjudul “Pemeriksaan Refleks Fisiologis ”. Makalah ini kami susun berdasarkan
data-data yang telah kami ambil dari Buku maupun internet.

Hambatan yang kami temui pada penyusunan Makalah ini adalah kurangnya waktu
penyusunan karena banyaknya tugas kami pada mata kuliah lain. Selesainya makalah ini
tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktu. Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan
sebaik-baiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari
segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang
bermaksud untuk memberikan kritik dan saran bersifat membangun dengan maksud
meningkatkan pengetahuan penulis agar lebih baik dalam karya selanjutnya dan dapat
memperbaiki kualitas makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah kami yang berjudul "Pemeriksaan Refleks Fisiologis
” ini bermanfaat, dan pelajaran-pelajaran yang tertuang dan yang terdapat dalam makalah ini
dapat menjadi pembelajaran dan ilmu yang berguna bagi para pembaca.

Medan, 06 Juli 2018

Kelompok 5
PEMERIKSAAN REFLEKS FISIOLOGIS

PENGKAJIAN
Pemeriksaan refleks fisiologis merupakan satu kesatuan dengan pemeriksaan neurologi
lainnya, dan terutama dilakukan pada kasus-kasus mudah lelah, sulit berjalan,
kelemahan/kelumpuhan, kesemutan, nyeri otot anggota gerak, gangguan trofi otot anggota
gerak, nyeri punggung/pinggang gangguan fungsi otonom. Interpretasi pemeriksaan refleks
fisiologis tidak hanya menentukan ada tidaknya tapi juga tingkatannya.

Penentuan lokasi pengetukan :


a. Tendon, periosteum dan kulit
b. Anggota gerak yang akan diketuk harus dalam keadaan santai
c. Dibandingkan dengan sisi lainnya dalam posisi yang simetris

Persiapan Alat Persiapan Pasien


1. Hammer reflek 1. Informed Consent
2. Pulpen 2. Jaga privasi pasien
3. Kertas 3. Posisi pasien harus relaks

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Reflek Glabella
a. Pukulan singkat pada glabella atau sekitar daerah supraorbitalis
b. Respon : kontraksi singkat kedua otot orbikularis okuli
2. Refleks Rahang Bawah
a. Pasien disuruh membuka mulutnya sedikit dan telunjuk pasien ditempatkan melintang
di dagu
b. Respon : kontraksi otot maseter, sehingga mulut merapat

3. Reflek Bisep
a. Pasien duduk santai
b. Lengan rileks, posisi antara fleksi dan ekstensi dan sedikit pronasi, lengan diletakkan
diatas lengan pemeriksa
c. Ibu jari pemeriksa diletakkan diatas tendon bisep, lalu pukullah ibu jari tadi dengan
palu reflek
d. Respon : fleksi ringan di siku.

4. Reflek Trisep
a. Pasien duduk rileks
b. Lengan pasien diletakkan di atas lengan pemeriksa
c. Pukullah tendon trisep melalui fosa olekrani
d. Respon : ekstensi lengan bawah di siku.

5. Reflek Brakhioradialis
a. Lengan bawah difleksikan serta dipronasikan sedikit
b. Pukullah tendon brakhioradialis pada radius distal dengan palu reflek
c. Respon : lengan bawah akan fleksi dan supinasi

6. Reflek Periosteum Ulnaris


a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada siku, sikap tangan antara supinasi dan pronasi
b. Ketukan pada periosteum os.Ulnaris
c. Respon : pronasi pada lengan bawah, kadang-kadang juga gerakan aduksi pada
pergelangan tangan.
7. Reflek Fleksor Jari-jari
a. Tangan pasien ditumpukan pada dasar yang agak keras disupinasikan dan jari-jari
difleksikan sedikit
b. Telunjuk pemeriksa ditempatkan menyilang pada permukaan volang jari-jari.
Kemudian telunjuk pemeriksa diketuk
c. Respon : jari- jari pasien akan berfleksi enteng demikian falang akhir ibu jari. Pada
lesi piramidal, fleksi jari-jari lebih kuat.

8. Refleks Patela
a. Pasien duduk santai dengan tungkai menjuntai
b. Raba daerah kanan-kiri tendon untuk menentukan daerah yang tepat
c. Tangan pemeriksa memegang paha pasien
d. Ketuk tendon patella dengan pau reflek menggunakan tangan yang lain
e. Respon : pemeriksa akan merasakan kontraksi otot kuadrisep, ekstensi tungkai bawah
9. Reflek Plantar
a. Telapak kaki pasien digores dengan ujung tumpul palu reflek
b. Respon : plantar fleksi kaki dan fleksi semua jari

10. Reflek Achiles


a. Mintalah klien berbaring dengan santai
b. Fleksikan tungkai bawah sedikit, kemudian pegang kaki pada ujungnya untuk
memberikan sikap dorsofleksi ringan pada kaki. Ketuklah pada tendon achiles
c. Respon : Plantar fleksi pada kaki

Reflek Superfisialis
1. Reflek Kornea
Kornea mata disentuh dengan sepotong kapas yang ujungnya dibuat runcing. Respon :
Hal ini mengakibatkan dipejamkannya mata (m.orbikularis okuli). Pada pemeriksaan ini
harus dijaga agar datangnya kapas ke mata tidak dilihat oleh pasien, misalnya dengan
menyuruhnya melirik ke arah yang berlawanan dengan arah datangnya kapas. Reflek
kornea akan berkurang atau menghilang bila terdapat kelumpuhan m.orbikularis okuli
yang dipersyarafi oleh nervus VII.
2. Reflek Kremaster
a. Ujung tumpul palu reflek digoreskan pada paha bagian medial
b. Respon : elevasi testis ipsilateral. Reflek ini dapat negatif pada orang lanjut usia,
pasien hidrokel, varikokel, epididimitis.

3. Reflek Dalam Dinding Perut


a. Minta pasien untuk berbaring, tekan sedikit dengan jari telunjuk atau dengan
penggaris, kemudian ketuk. Otot dinding perut akan berkontraksi.
b. Respon : Terlihat pusar akan bergerak ke otot yang berkontraksi. Pada orang normal
kontraksi dinding perut sedang saja, pada orang penggeli reaksi ini dapat kuat.

4. Reflek Anal Eksterna


a. Kulit perianal digores dengan ujung tumpul palu reflek atau dengan goresan
b. Respon : kontraksi otot sfingter ani eksterna.
EVALUASI
1. Evaluasi status neurologi
2. Evaluasi respon pasien

DOKUMENTASI
1. Catat waktu pelaksanaan
2. Catat tindakan yang sudah dilakukan
3. Catat respon pasien
4. Catat nama dan tanda tangan petugas.

You might also like