You are on page 1of 4

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Pijat Oksitosin Pada Ny D S


Di Ruang Gladiol RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo

Hari : Selasa
Tanggal : 30 Oktober 2018
Jam : 08.30 WIB
A. Keluhan Utama :
Pasien mengatakan asi sudah mulai keluar tapi belum banyak dan bayi yang
di lahirkan belum BAK sejak dilahirkan pada tanggal 29 Oktober Jam 11.00
WIB di kamar bersalin. Pasien mengatakan belum mengetahui cara untuk
meningkatkan produksi ASI yang benar karena merupakan kelahiran anak
yang pertama.
B. Diagnosa Medis
Post Partum Spontan P1A0
C. Diagnosa Keperawatan
Menyusui tidak efektif b.d kurangnya terpapar informasi tentang metode
menyusui
D. Data yang mendukung Diagnosa Keperawatan
DS : pasien mengatakan asi sudah keluar tapi belum lancar
Ini merupakan kelahiran yang pertama
Pasien khawatir bayinya belum BAK sejah dilahirkan
DO : Klien tampak bingung saat ditanya tentang asi
TD; 110/80 mmHg, N;85 x/menit
Bayi sedang tidur, kemerahan, turgor kulit baik.
E. Dasar Pemikiran
Air susu ibu bisa mencerdaskan dan meningkatkan kualitas
generasi muda bangsa, setiap bayi yang diberi ASI akan mempunyai
kekebalan alami terhadap penyakit karena ASI banyak mengandung
antibodi, zat kekebalan aktif yang akan melawan masuknya infeksi ke dalam
tubuh bayi. Saat ini sekitar 40 % kematian balita terjadi pada satu
bulan pertama kehidupan bayi, dengan pemberian ASI akan mengurangi
22 % kematian bayi dibawah 28 hari, dengan demikian kematian bayi dan
balita dapat dicegah melalui pemberian ASI Eklslusif secara dini dari sejak
bayi dilahirkan di awal kehidupannya (Roesli, 2007).
Dalam upaya pengeluaran ASI ada 2 hal yang mempengaruhi
yaitu produksi dan pengeluaran. Produksi ASI dipengaruhi oleh hormon
prolaktin sedangkan pengeluaran dipengaruhi oleh hormon oksitosin
Hormon oksitosin akan keluar melalui rangsangan ke puting susu melalui
isapan mulut bayi atau melalui pijatan pada tulang belakang ibu bayi,
dengan dilakukan pijatan pada tulang belakang ibu akan merasa tenang,
rileks, meningkatkan ambang rasa nyeri dan mencintai bayinya ,
sehingga dengan begitu hormon oksitosin keluar dan ASI pun cepat keluar
(WBW, 2007).
Pijat ASI merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran
produksi ASI. Pijat ASI adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang
(vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam dan merupakan usaha
untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan
(Yohmi & Roesli, 2009, hlm. 92).
Pijat ASI yang sering dilakukan dalam rangka meningkatkan
ketidaklancaran produksi ASI adalah pijat oksitosin. Pijat oksitosin, bisa
dibantu pijat oleh ayah atau nenek bayi. Pijat oksitosin ini dilakukan untuk
merangsang refleks oksitosin atau reflex let down. Selain untuk
merangsang refleks let down manfaat pijat oksitosin adalah memberikan
kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement), mengurangi
sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan
produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes RI, 2007, hlm. 42).
F. Prinsip tindakan keperawatan
Tujuan :
a. Memberikan efek relaksasi pada ibu menyusui yang akan
mengeluarkan oksitosin sehingga akan memperlancar
pengeluasran ASI
Prosedur :
a. Persiapkan peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan :
- Tisu
- Baby oil
- hanscoon
b. Jelaskan kepada klien tentang tujuan prosedur dan langkah-
langkah prosedur yang akan dilaksanakan.
c. Atur posisi klien dengan duduk memeluk bantal dengan baju
dilepas dan memakai kain sehingga punggung kelihatan
d. Jaga pivacy klien
e. Cuci tangan
f. Memakai hanscoon.
g. Olesi punggung dengan baby oil.
h. Pijat punggung bagian tengah dengan menggunakan ibu jari
dengan gerakan memutar dari atas kebawah.
i. Setelah itu, di area tulang belakang leher, cari daerah dengan
tulang yang paling menonjol, nama kerennya processus
spinosus/cervical vertebrae 7 .Dari titik penonjolan tulang tadi,
turun sedikit ke bawah kurang lebih 1-2 jari dan dari titik tersebut,
geser lagi ke kanan dan kiri masing-masing 1-2 jari. Mulailah
lakukan pijatan dengan gerakan memutar perlahan-lahan ke arah
bawah sampai ke batas garis bra
j. Tindakan bisa di ulangi terus menrus kurang lebih 15 menit.
k. Ajarkan kelurga dan klien untuk melakukan tindakan tersebut
dirumah.
l. Rapikan klien.
m. Cuci tangan.
G. Analisis Tindakan
Tindakan ini dilakukan untuk memberikan terapi relaksasi kepada
ibu menyusui dengan memijat leher bagian belakang. Melalui pijatan atau
rangsangan pada tulang belakang, neurotransmitter akan merangsang
medulla oblongata langsung mengirim pesan ke hypothalamus di
hypofise posterior untuk mengeluarkan oksitosin sehingga
menyebabkan buah dada mengeluarkan air susunya. Dengan pijatan di
daerah tulang belakang ini juga akan merileksasi ketegangan dan
menghilangkan stress dan dengan begitu hormon oksitosoin keluar dan
akan membantu pengeluaran air susu ibu, dibantu dengan isapan bayi
pada puting susu pada saat segera setelah bayi lahir dengan keadaan
bayi normal (Guyton , 2007).
H. Bahaya dilakukannya tindakan
Bahayanya antara lain pada pasien yang memiliki luka terbuka pada
pasien yang memiliki pembekuan pembuluh darah dan memiliki penyakit
kelainan darah.
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1. Pendidikan kesehatan tentang ASI Eksklusif, Nurtrsi Ibu Menyusi, KB
J. Hasil yang di harapkan setelah dilakukan tindakan
S : Pasien mengatakan mengerti pijat oksitosin dan bisa melaksakan di
rumah
O : Asi keluar dengan Lancar
Bayi BAK 8x dalam 24 jam
Tidak ditemukan tanda-tanda dehidrasi
A : Menyusui tidk efektif teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Menganjurkan pasien untuk rutin melakukan pijat oksitosin dirumah.
K. Evaluasi diri
Lebih percaya diri dalam melakukan tindakan.
L. Daftar pustaka / Referensi
 Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, Penerbit
Buku Kedokteran, EGC
 Paket Modul Kegiatan Inisiasi Menyusu Dini ( IMD ) dan ASI Ekslusif
6 Bulan ( 2008) Panduan Kegiatan Belajar Bersama Masyarakat ,
USAID/ UNICEF// DEPKES
 Roesli (2008). Inisiasi Menyusu Dini Plus Asi Ekslusif.
Jakarta: Pustaka Bunda

Mengetahui
Mahasiswa Praktekan Pembimbing Klinik/CI

................................................... ....................................................
NIM............................................. NIP..............................................

You might also like