You are on page 1of 7

KAMPUS ILMU CUACA-STMKG

Oleh : Achmad Zakir


Dosen STMKG

CUACA DAN INFROMASI


Tidak dipungkiri lagi bahwa cuaca cukup mengganggu aktifitas kehdiupan sehari hari, apalagi
jika terjadi bencana hidrologi akibat cuaca ekstrim akan lebih dirasakan lagi oleh kita. Cuaca
ekstrim dijadikan sasaran empuk sebagai penyebab terjadinya bencana hidrologi seperti banjir
dan longsor, begitu juga pohon tumbang akibat angin kencang, bahkan bencana tersebut dapat
menimbulan korban jiwa.Cuaca ekstrim menjadi “headlines news “ Itu semua membawa kita
untuk terus mempelajari ilmu cuaca dengan cermat dan serius, begitu juga pemberian
informasinya harus cepat disampaikan, tepat sasaran, akurat prakiraannya, luas jangkauannya
dan mudah dipahami oleh masyarakat. Untuk mencapai itu semuanya tidaklah mudah dan
memerlukan waktu yang panjang serta mempunyai latar belakang meteorologi yang mumpuni.
Mungkin di wilayah Indonesia hanya sebagian kecil memahami cuaca dan tidak banyak juga
yang peduli akan informasi cuaca, lain halnya di wilayah seperti USA, Eropa, Jepang, Asutralia
dan Negara-negara lintang tinggi, infromasi cuaca menjadi suatu kebutuhan masyarakat baik
secara rutin maupun ketika ada bencana. Setiap hari setiap jam ada informasi cuaca, sehingga
informasi yang dikeluarkan oleh kantor cuaca setempat sangat ditunggu tunggu agar dapat
menyesuaikan dengan informasi cuaca tersebut. Penyedia informasi berasal dari lembaga
pemerintah resmi dan
penyampaian bisa melalui
stakeholder dan media TV.

Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika
dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya berdasarkan
UU 31 tahun 2009 tentang penyelenggaraan meteorolog klimatologi dan geofisika pasal Pasal
36 “Pelayanan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 30 hanya dilakukan oleh Badan, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang” . Kemudian
diperkuat dengan PP 11 tahun 2016 pada pasal 4 yang bunyinya sama dengan pasal yang ada
dalam undang undang 31, dalam hal ini menurut saya bahwa informasi hanya disediakan dan
penyampaiannya oleh BMKG keucali ditentukan undang undang lain, jadi tidak diperkenankan
selain BMKG apalagi kalo disediakan dan disampaikan secara perorangan selain BMKG,
tentunya ini sudah bertentangan dengan peraturan perundang-undangan tersebut. Yang
dimaksud dengan pelayan informasi dalam peraturan perundang-undangan tersebut tercantum
pada pasal 4 hingga pasal 16, yang muatan materinya bahwa pelayanan informasi terdiri dari
informasi publik dan khusus, nah pelayanan informasi ini wewenangnya BMKG. Hal lain yang
terkait dengan pemberian pelayanan informasi adalahh wajib mempunyai sertfikat kompetensi
sebagaimana yang diatur dalam UU 31 maupun dalam PP 70 tahun 2014 pasal 30, apapun
informasi meteorologinya yang disampaikan ke publik memang harus BMKG yang melakukan.

GUDANG ILMU CUACA STMKG


BMKG tidak hanya mempunyai kewenangan penuh dalam memberikan informasi cuaca rutin
kepada masyarakat, tapi bertanggung jawab atas pemberian informasi kepada keselematan
penerbangan dan keselamatan pelayaran, hal inipun sudah diamanahkan dalam undang-
undang no 1/2009 tentang penerbangan dan

pengol unudang undang 17/2008 tentang Pelayaran.


ahan
Untuk mempelajari analisa dan prakiraan cuaca
untuk masyarakat, keselamatan penerbangan
analisa
kesela
dan dan pelayaran diperoleh di kampus STMKG
matan penga
prakira
penerb matan
an program studi meteorologi. Sebelum STMKG
angan
cuaca
(Sekolah Tinggi Meteorologi Kliamtologi dan
kesela
matan Geofisika) dulu namanya AMG (Akademi
pelayar
an Meteorologi dan Geofisika). STMKG ini memang
perguruan tinggi yang target alumninya siap
pakai untuk bekerja secara operasional di UPT BMKG seluruh wilayah Indonesia. Program studi
meteorologi terdapat mata kuliah yang pembagiannya sangat professional antara teori dan
praktik dan target utamanyapun untuk keperluan operasional BMKG. Berikut mata kuliah
khusus kemeteorologian yang diajarkan di program studi meteorologi STMKG, dimana mata
kuliah yang diajarkan ini mempunyai kekhususan tersendiri, yang menurut hemat saya tidak
diajarkan di Perguruan tinggi lainya .
1. Teori dan Praktik Pengamatan cuaca, pengamatan cuaca ini terdiri atas pengamatan
cuaca permukaan ( pengamatan met penerabangan, pengamatan met maritim) dan
pengamatann cuaca udara atas. Pengamatan cuaca permukaan menggambarkan keadaan
parameter cuaca (suhu udara/TT/Td, tekanan udara/PP, arah dan kecepatan
angin/dddff,jarak pandang permukaan/VV, kelemababan udara /RH, per-
awanan/NClCmCh, keadaan cuaca WW dan curah hujan RR yang diamati tersu menerus
dari jam ke jam selama 24 jam penuh. Sementara pengamatan udara atas menggambarkan
beberapa parameter cuaca secara vertical seperti keadaan arah dan kecepatan angina,
ketinggian, suhu udara dan dew point. Hasil pengamatan cuaca ini digunakan untuk
keperluan analisa dan prakiraan cuaca baik analisis horizontal maupun analisis vertikal.
Essential dari pengamatan ini yaitu semua data hasil pengamatan dipetakan oleh seorang
observer atau prakirawan pada peta yang sudah standar international, dari hasill
pengamatan ini prakirawan dapat mengetahui secara pasti fluktuasi parameter cuaca yang
sedang terjadi bahkan dapat diketahui daerah mana yang sedang terjadi hujan, angin
kecang, suhu udara panas. Hasil pengamatan cuaca di setiap bandara dimanfaatkan untuk
keperluan keselamatan penerbangan khususnya untuk take off dan landing, begitu juga
untuk keperluan keselamatan pelayaran khususnya digunakan untuk kapal bersandar atau
berlabuh.
2. Pendahuluan Meteorologi , pada mata kuliah ini diajarkan sejarah perkembangan
meteorologi dan dasar ilmu cuaca, tujuannya yaitu mengetahui perbedaan antara cuaca,
musim dan iklim, parameter cuaca, pembentukan pola cuaca, dan juga diajarkan peta
cuaca serta definisi fenomena cuaca, mata kuliah ini juga mempunyai filosofi yang
mendalam, karena seorang prakirawan wajib memahami dasar dasar yang nantinya akan
digunakan dalam mata kuliah lain sperti meteorologi tropis, analisa cuaca dan pemahaman
meteorologi dinamis.
3. Analisa Cuaca 1 dan 2, mata kuliah ini merupakan gabungan dari berbagai materi kuliah
dan merupakan mata kuliah penerapan dari berbagai mata kuliah meteorology lainya,
disinilah seorang observer dan prakiraan teruji kompetensinya, apakah ilmu cuaca yang
sudah dipelajari dipahami atau tidak. Materii yang diajarkan pada kuliah ini bertahap,
tahap pertama mahasiswa wajib memahami skal meteorology, peta cuaca permukan dan
peta cuaca udara atas, dimulai dengan praktik membuat kontur dari beberapa parameter
cuaca seperti kontur suhu udara (isotherm), kontur tekanan udara (isobar), isotach,
isallobar, isoyeth, isogon dan iso iso lain. Pada tahap kedua diberikan materi yang
menjurus kearah analisa dan evaluasi cuaca, diberikan tata cara membuat streamline pada
peta synoptic dan upper win, serta interpretasi peta synoptic dan analisa upper air
(radiosonde analysis), begitu juga diajarkan metode prakiraan cuaca baik dalam skala
nowcasting, harian, mingguan dan membuat peringatan dini cuaca, juga analisa dan
prakiraan siklon tropis.
Setelah lulus dari analisa cuaca 1 dan 2 ini mahasiswa diwajibkan mengikuti prakek
harian operasional cuaca di laboratirum meteorologi. Pada komsep ini seolah olah
mahasiswa bekerja di UPT dengan pembagian 2 shift (pagi dan siang) dengan beberapa
kegiatan seperti :
- membuat streamline,
- membuat TAF,
- Membuat nephanalysis awan
- membuat prakiraan cuaca kampus,
- membuat analisa sonding,
- Membuat peringatan dini cuaca
- Analisis siklon tropis
- membuat executive summary,
- Verifikasi cuaca.
4. Meteorologi Tropis, pada mata kuliah ini targetnya memahami kondisi cuaca secara global
dengan penguasaan konsep peredaran umum udara global dan khususnya peredaran
udara kawasan tropis serta berbagai fenomena cuaca di kawasan tropis. Ssecara umum
materi yang diajarkan yaitu : Definisi kawasan tropis dan konsep, Peran Pengamatan Cuaca
di Tropis, Sirkulasi Umum wilayah Tropis dan sekitarnya, El Nino dan La Nina, MJO, DMI,
Monsoon, Cold Surge, easterly wave dan QBO, Klimatologi tropis (tekanan, suhuudara,
Pola Awan dan Hujan di Tropis), Siklon/Badai Tropis, Sistem kondisi cuaca buruk di
kawasan tropis. Mata kuliah juga meruapakan syarat untuk mengiktui mata kuliah anaalisa
cuaca.
Jadi STMKG program studi meteorologi mempelajari seluk beluk cuaca dimulai dari
pengamatan, pengolahan, analisa dan prakiraan cuaca dan diseminasinya…paling lengkap
materi meteorologinya

ILMU CUACA

Pelayanan
Diseminasi

Analisa dan
Prakiraan

Pengolahan

Pengamatan
Banyak mata kuliah meteorologi terapan hanya ada di Sekolah Tinggi Meteorologi kliamtologi
dan Geosfisika. Dengan senang hati baca tabel dibawah ini:
NO MATA KULIAH MATERI DAN MANFAAT
1 Meteorologi penerbangan keperluan keselamatan penerbangan. Materi: fenomena
cuaca penerabangan, prakiraan bandara, turbulensi,
regulasi internastional,edrome warning dll
2 Meteorologi maritim Keperluan keselamatan pelayaran, siklon tropis, gelombang
laut, prakiraan pelabuhan dan enroutenya

3 Interpretasi Citra Satelit pertimbangan prakiraan cuaca, pengolahan citra satelit,


sejarah satelit

4 Interpretsi Citra Radar Pertimbangan prakiraan cuaca nowcasting, pengolahan


citra radar, sejarah radar

5 Variabiitas cuaca dan Mempelajari variabiliats iklim, perubahan iklim dan


perubahan iklim pergeseran musim
6 Sistim cuaca skala meso Mempelajari fenomea cuaca skala meso, Awan
Cumulonimbus, cara mendeteksinya

7 Pengelolaan Informasi Mempelajari pengelolaan data dan inforamasi, deseminasi,


Meteorologi database cuaca, design grafik untuk media elektronik dan
cetak
8 Komunikasi publik Tatacara berkomunikasi cuaca di media Tv, surat kabar dan
radio dengan bahasa yang mudah dipahami , wmo guide
9 Kapita selekta meteorology Program utama BMKG bidang Meteorologi, Regulasi
pelayanan dalam bidang meteorology, Upaya peningkatan
kualitas layanan Info cuaca menuju risk base warning dan
impact base,Forecaster. Program WMO, Perkembangan
meteorologi di manca Negara, Isu fenomena cuaca, dan
pedoman survey PWS
10 PKL di UPT Pengenalan stasiun UPT, dan penerapan ilmu di UPT

Banyak mata kuliah lain terkait dengan meteorologi yang belum disebutkan dalam tulisan ini,
seperti fisika awan yang mempelajari proses pertumbuhan awan dan huja, radiasi optic
mempalajari peristiwa pelangi, petir dan proses hamburan cahaya. informasi ini memberikan
keterangan tentang fondasi ilmu cuaca yang diperoleh di AMG atau STMKG, kemudian
dikembang lagi ketika meningkatkan jenjangnya ke jenjang lebih tinggi. Melalui STMKG inilah
lahir para analis dan prakirawan yang qualified demi mensupport tugas dan menjungjung tinggi
BMKG.
Bencana banjir dan longsor yang boleh dibilang hamper setiap terjadi dan dapat dikatakan
beririnagn dengan msuim hujan datang. Kemudian saat inilah bermunculan para pakar cuaca
BMKG baik yang bekerja di kantor pusat maupun di UPT daerah untuk mengkaji dan
menganalisisnya. Tapi jangan lupa sebagian besar para pakar cuaca tersebut merupakan
alumni AMG atau STMKG yang ditempa oleh para pengajar/dosen yang mempunyai
pengalaman operasional tidak diragukan lagi dan sangat qualified. Begitu juga ketika musim
kemarau tiba, bencana yg datang seperti kekeringan dan kebakaran, disinipun tidak jauh beda
bermunculan para pakar cuaca BMKG yang memang alumni STMKG. Jadi wajarlah jika STMKG
selalu diingat dan jangan sekali kali dilupakan, karena dari STMKG lah lahir para calon
prakirawan cuaca yang qualified

You might also like