Professional Documents
Culture Documents
KEPUTUSAN
Oleh :
ACARA V
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE AHP
Disusun oleh:
Nama : Irma Yunita Manik
NPM : E1G014028
Kelompok : V (Lima)
Hari/Tanggal : Senin, 07 November 2016
Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ir. Kurnia Herlina Dewi, MSi
2. Evanila silvia. STP. M.Si
Ko-ass : 1. Deki Antri (E1G013012)
2. Elin Wijayanti (E1G013005)
PENDAHULUAN
Berdasarkan data yang telah kami olah yaitu data kuisener perguruan
tinggi maka kami mendapatkan hasil yaitu untuk goal nya adalah pemilihan
produk unggulan komoditas unggulan diprovinsi Bengkulu. Untuk kriteria
pemilihan lokasinya yang pertama adalah bahan baku (L:, 235), untuk komoditas
bahan baku yang telah ditentukan yaitu kopi (L:,375) dengan strategi sebagai
akibat aksi yang dipilih yaitukopi bubuk (L:, 495), kopi instant (L:, 194),
minuman kopi (L:, 117), dan permen kopi (L:, 194). Untuk komoditas unggulan
yang kedua yang ditentukan yaitu komoditas Teh (L:, 125), dengan strategi
sebagai akibat aksi yang dipilih yaitu teh bubuk (L:, 500), teh celup (L:, 167),
minuman teh (L:, 167), dan permen teh (L:, 167). Komoditas unggulan yang
ketiga yaitu kakao (L:, 125), dan strategi sebagai akibat aksi yang dipilih yaitu
kakao bubuk (L:, 286), kakao batangan (L:, 286), selai kakao (L:, 143), dan
permen kakao (L:, 286). Komoditas unggulan selanjutnya yaitu kelapa (L:, 375),
dengan strategi sebagai akibat aksinya yaitu kelapa bubuk (L:, 167), santan kelapa
(L:, 167), kelapa parut (L:, 500) dan VCO (L:, 167).
Kriteria pemilihan lokasi yang kedua yaitu tenaga kerja (L:, 059. Untuk
komoditas kopi (L:, 388), dengan stategi sebagai akibat aksinya yaitu kopi bubuk
(L:, 400), kopi instant (L:, 200), minuman kopi (L:, 200), dan permen kopi (L:,
200). Untuk komoditas teh (L:, 267), strateginya yaitu teh bubuk (L:, 250), teh
celup (L:, 250), minuman teh (L:, 250), dan permen teh (L:, 250). Untuk
komoditas kakao (L:, 194), strateginya yaitu kakao bubuk (L:, 400), kakao
batangan (L:, 200), selai kakao (L:,200), dan permen kakao (L:, 200). Untuk
komoditas kelapa (L:, 151), strategi yang terpilih yaitu kelapa bubuk (L:, 200),
santan kelapa (L:, 400), kelapa parut (L:, 200) dan VCO (L:, 200).
Pada kriteria pemilihan lokasi yang ketiga yaitu pasar (L:, 529), untuk
komoditas kopi (L:, 394), strategi yang terpilih yaitu kopi bubuk (L:, 394), kopi
instant (L:, 223), minuman kopi (L:, 287), dan permen kopi (L:, 096). Untuk
komoditas teh (L:, 287), strategi yang terpilih yaitu teh bubuk (L:, 375), teh celup
(L:, 375), minuman teh (L:, 125), dan permen teh (L:, 125). Untuk komoditas
kakao (L:, 223), strategi yang terpilih adalah kakao bubuk (L:, 096), kakao
batangan (L:, 223), selai kakao (L:, 394), dan permen kakao (L:, 287). Untuk
komoditas kelapa (L:, 096), strategi yang terpilih yaitu kelapa bubuk (L:, 250),
santan kelapa (L:, 250), kelapa parut (L:, 250), dan VCO (L:, 250).
Untuk kriteria pemilihan lokasi yang keempat yaitu teknologi (L:, 117),
untuk komoditas kopi (L:, 167), strategi yang terpilih yaitu kopi bubuk (L:, 125),
kopi instant (L:, 125), minuman kopi (L:, 375), dan permen kopi (L:, 375).
Komoditas teh (L:, 500), strateginya yaitu teh bubuk (L:, 250), teh celup (L:, 250),
minuman teh (L:, 250), dan permen teh (L:, 250). Untuk komoditas kakao (L:,
167), strateginya yaitu kakao bubuk (L:, 100), kakao batangan (L:, 300), selai
kakao (L:, 300), dan permen kakao (L:, 300). Untuk komoditas kelapa (L;, 167),
strateginya yaitu kelapa bubuk (L:, 375), santan kelapa (L;, 125), kelapa parut (L:,
125), dan VCO (L:, 375).
Untuk kriteria pemilihan lokasi yang terakhir yaitu tentang limbah pabrik
(L:, 059), untuk komoditas kopi (L:, 205), strateginya yaitu kopi bubuk (L:, 140),
kpi instant (L:, 239), minuman kopi (L:, 340), dan permen kopi (L:, 281). Untuk
komoditas teh (L:, 169), strateginya yaitu teh bubuk (L:, 167), teh celup (L;, 167),
minuman teh (333), dan permen teh (L:, 333). Untuk komoditas kakao (L:, 338),
strateginya yaitu kakao bubuk (L:, 333), kakao batangan (L:, 167), selai kakao
(L:, 333), dan permen kakao (L:, 167). Untuk komoditas kelapa (L;, 288),
strateginya yaitu kelapa bubuk (L:, 250), santan kelapa (L:, 250), kelapa parut (L:,
250), dan VCO (L:, 250).
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan maka dapat ditentukan
pemilihan produk unggulan komoditas unggulan di provinsi Bengkulu yaitu
peringkat pertama adalah komoditas kopi dengan jenis produknya yaitu kopi
bubuk. Maka dari itu industri kopi bubuk dapat didirikan di provinsi bengkulu
sebab telah memiliki komoditas unggulan diprovinsi Bengkulu sendiri. Komoditas
yang kedua adalah teh dengan jenis produknya yaitu teh bubuk, yang ketiga yaitu
teh celup demikian juga selanjutnya.
Oleh sebab itu dapat disimpulkan dari hasil pembahasan diatas yaitu
produk unggulan yang dimiliki oleh provinsi bengkulu adalah kopi bubuk.
BAB VI
KESIMPULAN
Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D. 2009. Buku Sistem Tehknologi Informasi.
Yogyakarta: Andi Offset.
Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta:
Andi Offset.
Winarno. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Yogjakarta: UPP (Unit Penerbit
dan Percetakan) AMP YKPN.
Uyuunul Mauidzoh, dan Yasin Zanidi. 2007. Perancangan Sistem Penilaian dan
Seleksi Supplier Menggunakan Multi Kriteria. Jakarta : PT.
Prenhallindo.
Syaifullah. 2010. Pengenalan Metode AHP. Syaifullah08.Wordpress.