You are on page 1of 4

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Pemberian Oksigen Pada Ny. S

Di Ruang Flamboyan 3 RSUD Kota Salatiga

Hari : Minggu

Tanggal : 21 Oktober 2018

Jam : 16.30 WIB

A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak napas dan nyeri pada dada

B. Diagnosa Medis
Stroke dan jantung

C. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan stroke

D. Data yang mendukung Diagnosa Keperawatan


DS : pasien mengeluh sesak napas dan nyeri pada dada
DO :
- Frekuensi pernapasan 34 x/menit
- Tampak pucat
- SpO2 : 89 %
- CRT <2 detik
- TD : 180/100 mmHg
- Nadi : 98x/menit
- Hb : 7,3 g/dl

E. Dasar Pemikiran
Stroke adalah suatu penyakit deficit neurologis akut yang disebabkan
oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak yang
menimbulkan gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah otak yang
terganggu (Nadjib Bustan, M, 2017).
Stroke ini berpotensi terjadi sesak nafas karena terdapat gangguan
pada pembuluh darah yang membawa oksigen ke otak sehingga tubuh
mengkompensasi untuk meningkatkan frekuensi pernafasan. Untuk
mencukupi kebutuhan oksigenasi tersebut perlu dilakukan pemberian oksigen
pada Ny. S.
F. Prinsip tindakan keperawatan ( berisi SPO Yang dilakukan )
Pelaksanaan
1. Tahap tindakan
Persiapan alat :
1) Sentral oksigen, tabung O2, manometer set, flow meter,
2) humidifier.
3) Catheter nasal/kanul nasal/sungkup muka sederhana/ sungkup muka
dengan kantong udara/sungkup muka dengan parsial rebreathing.
Persiapan pasien
1) Jelaskan tujuan dan langkah prosedur kepada pasien/keluarga.
2) Posisi kan pasien semi fowler.

Tahap Tindakan : Non Rebreathing Mask :

1) Cuci tangan
2) Memberi tahu pasien.
3) Isi tabung humufider dengan water foririgation batas yang tertera.
4) Menghubungkan flowmeter dengan tabung oksigen/sentral oksigen.
5) Cek fungsi flowmeter dan humufider dengan memutar pangatur
konsentrasi O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam
tabung flowmeter.
6) Menghubungkan kateter nasal/kanul nasal dengan flowmeter.
7) Alirkan oksigen ke Non Rebreathing Mask 10-12 liter / menit
8) Cek aliran NRM dengan menggunakan punggung tangan untuk
mengetahui ada tidaknya aliran oksigen.
9) Pasang alat NRM pada klien.
10) Tanyakan pada klien apakah oksigen telah mengalir sesuai yang di
inginkan/sesuai kebutuhan.
11) Cuci tangan.
12) Rapikan peralatan kembali.
13) Dokumentasikan padastatus klien.
2. Hal-hal yang harus diperhatikan :
1) kulit dan membrane mukosa klien.
2) Cek kepatenan alat
3) Observasi adanya keluhan terutama mual dan muntah.
4) Tanyakan kenyamanan terhadap terapi O2.
5) Bandingkan hasil PaO2, SaO2, SpO2 klien sebelum dan sesudah
pemberian O2.

6) Kaji dan bandingkan status pernapasan sebelum dan sesudah


pemberian O2.

3. Evaluasi
a. Evaluasi pasien
1) Sesak tampak berkurang
2) saturasi 94 %
b. Evaluasi tindakan
Terpasang oksigen dengan NRM 12 liter.

G. Analisis Tindakan ( beisi ttg dasar pemberian terapi da manfaat pemberian


tindakan )
Terapi oksigen merupakan salah satu terapi pernafasan dalam
mempertahankan oksigenasi yang ditandai dengan peningkatan saturasi
oksigen dengan tujuan dapat mengatasi keadaan hipoksemia, menurunkan
kerja pernafasan dan menurunkan beban kerja otot jantung (miokard)
(Saryoni, 2011).

H. Bahaya dilakukannya tindakan ( berisi tentang efek yg muncul apabila dosis


tidak sesuai atau kesalahan pemberian tindakan )
1. Hidung kering
2. Keracunan oksigen

I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan ( sesuai dengan NIC )


1. Monitoring respirasi dan SpO2
2. Maintenance O2
3. Berikan posisi semi fowler atau fowler
4. Anjurkan untuk napas dalam
5. Kolaborasikan pemberian transfuse darah PRC dan lakukan cito HD

J. Hasil yang di harapkan setelah dilakukan tindakan


S : pasien mengatakan sesak berkurang
O : frekuensi napas irreguler 28x / menit dan Saturasi oksigen 94%
A : masalah ketidakefektifan pola napas teratasi sebagian
P : monitoring pemberian oksigen berkelanjutan
K. Evaluasi diri ( kesenjangan langkah prosedur yg telah dilakukan dengan SPO
nya )
SOP dilakukan sesuai prusedur.

L. Daftar pustaka / Referensi


Anatriwijaya. 2013. saturasi dan teapi oksigen. (Diakses dari jurnal :
http://digilib.unimus.ac.id pada hari selasa, 25 April 2018 pukul 15.00 wib)
Fairus, M. & Patria, N.Y. 2012. Terapi Oksigen Aplikasi Klinis. Jakarta :
Kedokteran EGC
Nadjib Bustan, M.2017.Buku Manajemen Pengendalian Penyakit Tidak
Menular. Jakarta : Rineka Cipta.
Saryoni. 2011. Pemberian Terapi Oksigen. (Diakses dari :
http://fk.unsoed.ac.id pada hari selasa, 25 April 2018 pukul 15.00 wib)

Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik/CI

Qori Dian Laksita Theresia Dwi, S. Kep, Ns


NIM. P27220018205

You might also like