You are on page 1of 2

1) 4 Jenis pembayaran :

a. SPP uang persediaan (SPP-UP); dipergunakan untuk mengisi UP tiap-tiap SKPD.


Pengajuan UP hanya dilakukan sekali dalams setahun, selanjutnya untuk pengisi saldo
UP akan digunakan SPP GU.
b. GU dipergunakan untuk mengganti UP yang sudah terpakai. Diajukan ketika UP habis.
c. SPP Tambahan Uang (SPP-TU); dipergunakan hanya untuk meminta uang tambahan,
apabila ada pengeluaran yang sedemikian rupa sehingga saldo UP tidak akan cukup
untuk membiayainya. Akan tetapi, pembuatan TU ini haruslah didasarkan pada
rencana perkiraan pengeluaran yang matang. Pengajuan dana TU harus berdasar
pada program dan kegiatan tertentu.
d. SPP Langsung (SPP-LS); dipergunakan untuk Pembayaran LS kepada pihak ketiga
dengan jumlah yang telah ditetapkan.
2) Persediaan

Pengakuan Persediaan

a. Persediaan diakui pada saat :


 Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai
nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
 Diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.
b. Pengakuan Beban Persediaan, terdapat dua pendekatan pengakuan beban
persediaan, yaitu Pendekatan Aset dan Pendekatan Beban.
 Dalam Pendekatan Aset, pengakuan beban persediaan diakui ketika persediaan
telah dipakai atau dikonsumsi. Pendekatan aset digunakan untuk persediaan-
persediaan yang maksud penggunaannya untuk selama satu periode akuntansi,
atau untuk maksud berjaga-jaga.
 Dalam Pendekatan Beban, setiap pembelian persediaan akan langsung dicatat
sebagai beban persediaan. Pendekatan beban digunakan untuk persediaan-
persediaan yang maksud penggunaannya untuk waktu yang segera/tidak
dimaksudkan untuk sepanjang satu periode.

Pengukuran Persediaan, Nilai persediaan meliputi seluruh belanja yang dikeluarkan


sampai suatu barang persediaan tersebut dapat dipergunakan. Dalam PSAP 5 dalam
paragraf 18 dikatakan bahwa persediaan disajikan sebesar:

a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;


b. Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
c. Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi;

Penilaian Persediaan, persediaan dapat dinilai dengan menggunakan:


a. Metode sistematis seperti FIFO atau rata-rata tertimbang
b. Harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak material dan
bermacam-macam jenis.
c. Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan untuk dijual,
seperti pita cukai, dinilai dengan biaya perolehan terakhir.
d. Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan
persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara
sistematis.
e. Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan
menggunakan nilai wajar.
f. Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban
antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar (arm
length transaction).

Penyajian Persediaan

Persediaan disajikan dalam kelompok aset lancar pada neraca pemerintah


berdasarkan harga perolehan terakhir jika persediaan diperoleh dengan pembelian,
sebesar biaya standar yang dikeluarkan jika persediaan diproduksi sendiri dan sebesar
nilai wajar jika diperoleh dengan cara lain seperti donasi/rampasan.

Persediaan disajikan didalam neraca dengan akun lawan cadangan persedian yang
merupakan bagian dari ekuitas dana lancar. Kedua akun tersebut harus disajikan dengan
jumlah yang sama (self balancing). Persediaan disajikan sebagai bagian dari aset lancar.

Pengungkapan Persediaan

a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan;


b. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang
digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang
digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi
yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat;
c. Kondisi persediaan; Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau
usang. Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam
neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Hal-hal tersebut
di atas tidak dilaporkan dalam neraca tetapi diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan keuangan.

You might also like