Professional Documents
Culture Documents
KEPERAWATAN MEDIKAL
oleh:
Kelompok 9/Kelas E 2016
Hafida Mardatillah
NIM 162310101285
Dosen Pembimbing Ns. Jon Hafan Sutawardana, M. Kep Sp. Kep. MB.
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. M
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Sumber Sari
No. RM : 12 22 34 14
Tanggal Masuk RS : 01 November 2018
Tanggal Pengkajian : 03 November 2018
Sumber Informasi : Klien dan keluarga
B. Riwayat Kesehatan
1. Diagnose medis : Endokarditis
2. Keluhan Utama
Sesak nafas berat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke gawat darurat dengan keluhan utama sesak nafas
yang memberat sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak
nafas dipengaruhi oleh aktivitas, dan didapatkan juga keluhan
orthopnea dan post-noctural dyspnea. Keluhan batuk juga juga
dirasakan dengan dahak warna kehijauan disertai bercak darah.
Demam tinggi dirasakan juga sejak lima hari dan lebih tinggi pada
sore hari, namun tanpa disertai keringat dimalam hari. Nafsu
makan pasien juga berkurang,
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien diketahui memiliki penyakit ginjal serta hipertensi dan
harus menjalani HD rutin sejak 15 bulan yang lalu dengan
menggunakan akses catheter-double lumen (CDL).
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak terdapat riwayat penyakit keluarga
C. Pola Fungsi Kesehatan
1. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan selalu memeriksakan kondisi kesehatannya ke
pelayanan kesehatan apabila sedang sakit
Interpretasi :
Klien memahami kondisi kesehatannya saat ini, klien mampu
mengambil keputusan pemeliharaan kesehatan yang benar. Klien
melakukan pengobatan ke pelayanan kesehatan.
2. Pola Nutrisi
Sebelum sakit pasien mengatakan makan 2-3x sehari dengan porsi
yang cukup. Selama sakit pasien mengatakan tidak nafsu makan
selama sakit dan hanya makan <1 porsi. Pasien mengalami
penurunan berat badan 8kg selama 2 bulan terakhir. Berat badan
pasien yaitu 50,3 kg dengan tinggi badan 170 cm (indeks massa
tubuh/IMT: 17,4) dengan status gizi kurang.
Interpretasi :
3. Pola Eliminasi
a. BAB
Frekuensi : 1x/2 hari
Warna dan bau : coklat
Konsistensi : lunak
b. BAK
Frekuensi : 5-6x/hari
Warna dan bau : kuning
4. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum MRS klien hanya istirahat dirumah saja, tidak ada
kegiatan sehari-hari karena merasa sesak ketika melakukan
aktifitas yang agak berat.
Setelah MRS klien hanya duduk dan berbaring diranjang.
interpretasi : klien tidak melalukan aktivitas apa-apa dan hanya
berbaring diranjang saja
5. Pola Tidur dan Istirahat
a. Sebelum MRS
Tidur : Frekuensi : 2x/hari
Jam tidur siang : 2-3 jam/hari
Jam tidur malam : 6-7 jam/hari
Keluhan : tidak ada
b. Setelah MRS
Tidur : Frekuensi : 2x/hari
Jam tidur siang : 1-2 jam/hari
Jam tidur malam : 4-5 jam/hari
Keluhan : sesak mudah terbangun
E. Pemeriksaan Penunjang
No. Nama Hasil Normal Satuan
F. Program Terapi
1. O2 dua liter/menit nasal kanul
2. Meropenem loading dose 1 gram, dilanjutkan 500mg/12 jam
Intravena(IV)
3. Heparin 10 unit/kg
4. N-asetil sistein 200 mg/8 jam per oral
5. Inhalasi ipratropium bromide dan albuterol/8 jam
6. Amlodipin 10mg/hari
7. Paracetamol 500 mg/8 jam
8. Natrium bikarbonat 500mg/8 jam
9. Asam folat 15mg/hari
10. Vitamin B12 50 mcg/8 jam.
G. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
4. DS : Infeksi Hipertermi
- Demam tinggi endokardium
dirasakan juga sejak ↓
lima hari dan lebih Inflamasi
tinggi pada sore hari, ↓
namun tanpa disertai Reaksi ke
keringat dimalam hari hipotalamus
DO : ↓
- S : 38,5 οC Pengaturan
- N : 120x/menit termoregulasi
- RR : 24x/menit ↓
Hipertermi
5. DS : Sesak Gangguan pola
Klien mengatakan mudah tidur
terbangun karena sesak
DO : Pola tidur tidak
- Frekuensi tidur adekuat
2x/sehari
- Tidur siang : 1-2 jam
- Tidur malam : 4-5 jam Gangguan pola
tidur
Monitor Tanda-
tanda Vital
1. Monitor irama
dan laju
pernafasan(misal
nya, kedalaman
dan
kesimetrisan)
2. Monitor suara
paru-paru
3. Monitor suara
nafas abnormal
2. Penurunan curah Setelah dilakukan Perawatan
jantung b.d asuhan keperawatan Jantung
penurunan suplai selama 2x24 jam, 1. Pastikan tingkat
darah kejantung penurunan curah aktivitas pasien
d.d Sesak nafas jantung diharapkan yang tidak
dipengaruhi oleh dapat berkurang membahayakan
aktivitas, dan dengan kriteria curah jantung
didapatkan juga hasil : atau
keluhan Keefektifan memprovokasi
orthopnea dan Pompa Jantung serangan jantung
post-noctural 1. Denyut nadi 2. Intsruksikan
dyspnea, TD : perifer dalam pasien tentang
120/70 mmg, N: kisaran normal pentingnya untuk
120x/menit(Taki (16-20x/menit) segera
kardi), 2. Tidak terdapat melaporkan
didapatkan bunyi distensi vena apabila
jantung murmur jugularis merasakan nyeri
pansistolik 3. Suara jantung dada.
derajat 3/6 abnormal tidak 3. Monitor tanda-
dengan punctum ada (skala5) tanda vital
maksimum di 4. Dyspnea dengan 4. Catat tanda dan
sela iga 4 linea aktivitas ringan gejala penurunan
sternalis sinistra, ditingkat ke curah jantung
gallop S3, skala 5(tidak 5. Monitor sesak
terdapat ronki ada) nafas, kelelahan,
basah kasar takipnea dan
Status Pernafasan :
bilateral, distensi orthopnea
Ventilasi
vena jugularis.
1. Suara nafas
tambahan
ditingkatkan ke
skala 5 (tidak
ada)
2. orthopnea
ditingkatkan ke
skala 5(tidak
ada)
3. Ketidakseimbang setelah dilakukan Manajemen
an nutrisi kurang asuhan keperawatan gangguan makan
dari kebutuhan selama 2x24 jam
1. Dorong klien
tubuh b.d asupan klien diharapkan
untuk
diet kurang d.d nafsu makan klien
mendiskusikan
pasien meningkat
makanan yang
mengatakan dengan kriteria
disukai bersama
tidak nafsu hasil :
dengan ahli gizi
makan selama Nafsu Makan
2. Anjurkan dan
sakit dan hanya 1. Hasrat/keingina
dukung konsep
makan <1 porsi, n untuk makan
nutrisi yang baik
klien tidak
dengan klien dan
mengatakan terganggu(skala
orang terdekat
mengalami 5)
3. Monitor intake
penurunan berat 2. Menyenangi
dan asupan
badan 8kg pada makanan
cairan dengan
dua bulan 3. Intake makanan
tepat
terakhir ini, BB : tidak terganggu
4. Monitor berat
50,3 kg, TB : (skala5)
badan klien
170 cm, IMT : 4. Rangsangan
dengan rutin
17,4, dengan untuk makan
status gizi tidak Bantuan
kurang. terganggu(skala Peningkatan Berat
5) Badan
1. Monitor nilai
albumin, limfosit
dan nilai
elektrolit
2. Instruksikan cara
meningkatkan
asupan kalori
3. Sediakan variasi
makanan yang
tinggi kalori dan
bernutrisi tinggi
4. Hipertermi b.d setelah dilakukan Perawatan
pengaturan asuhan keperawatan Demam
termoregulasi d.d 2x24 diharapkan 1. Pantau suhu
Demam tinggi demam dapat tubuh dan
dirasakan juga menurun dengan tanda-tanda
sejak lima hari kriteria hasil : vital lainnya
dan lebih tinggi Termoregulasi 2. Monitor warna
pada sore hari, 1. Hipertermi tidak kulit dan suhu
namun tanpa terganggu 3. Tutup pasien
disertai keringat (skala5) dengan selimut
dimalam hari, S : atau pakaian
ο Tanda-tanda Vital
38,5 C, N : ringan
120x/menit, RR : 1. Suhu tubuh tergantung pada
24x/menit dalam kisaran fase demam
normal (36,5-
Pengaturan Suhu
37,5 οC)
2. Tekanan nadi 1. Monitor suhu
dalam kisaran paling tidak
normal (skala5) setaip 2 jam,
3. Tingkat sesuai kebutuhan
pernafsan dalam 2. Monitor dan
kisaran normal laporkan adanya
(skala5) gejala hipotermia
dan hipertermia
3. Gunakan matras
pendingin,
selimut yang
mensirkulasikan
air, mandi air
hangat, kantong
es atau bantalan
jel, dan
kateterisasi
pendingin
intravaskuler
untuk
menurunkan suhu
tubuh
4. Sesuaikan suhu
lingkungan untuk
kebutuhan pasien
5. Gangguan pola Setelah dilakukan Peningkatan Tidur
tidur b.d pola asuhan keperawatan 1. Tentukan pola
tidur tidak selama 2x24 jam tidur/aktivitas
adekuat d.d diharapkan klien
Klien gangguan pola tidur 2. Monitor/catat
mengatakan klien berkurang pola tidur klien
mudah terbangun Dengan Kriteria dan jumlah jam
karena sesak, hasil : tidur
frekuensi tidur Tidur 3. Monitor pola
2x/sehari Tidur 1. Pola tidur tidak tidur pasien dan
siang : 1-2 terganggu catat kondisi
jam,Tidur malam (skala5) fisik(misalnya,
: 4-5 jam. 2. Tidur rutin tidak apnea tidur,
terganggu(skala5 sumbatan jalan
) nafas,
3. Tidur tidak nyeri/ketidaknya
terputus manan, dan
frekuensi buang
air kecil).
4. Sesuaikan
lingkungan
(misalnya
cahaya,
kebisingan,suhu,
kasur dan tempat
tidur) untuk
meningkatkan
tidur
5. Dorong pasien
untuk
menetapkan
rutinitas tidur
untuk
memfasilitasi
perpindahan dari
terjaga menuju
tidur
6. Bantu klien
untuk
meningkatkan
jumlah jam tidur
7. Diskusikan
dengan klien dan
keluarga
mengenai teknik
untuk
meningkatkan
tidur.
V. EVALUASI KEPERAWATAN
No. Hari/Tanggal/Jam Diagnosa Evaluasi Nama
Sumatif dan
(SOAP) Paraf