Professional Documents
Culture Documents
Laporan Pendahuluhan
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil (antenatal care)
Saat ejakulasi, sperma akan ditampung di liang vagina bagian dalam. Bentuk
sperma yang menyerupai kecebong dengan kepala yang lonjong dan ekor yang panjang
seperti cambuk memungkinkan sperma untuk bergerak masuk melalui kanalis cervikalis
dan kavum uteri kemudian berada dalam tuba untuk menunggu kedatangan sel telur. Bila
pada saat itu terjadi ovulasi, maka kemungkinan besar akan terjadi fertilisasi.
Setelah masuknya kepala sperma ke dalm ovum dengan meninggalkan ekornya,
terjadilah pertemuan inti masing-masing dengan kromosom mencari pasangannya. Mula-
mula terjadilah pembelahan inti menjadi dua dan seterusnya hingga seluruh ruangan
ovum penuh dengan hasil pembelahan sel, yang disebut morula. Pembelahan berlangsung
terus hingga bagian dalam terbentuk ruangan yang mengandung cairan disebut blastokist.
Sementara itu bagian luar dinding telur timbul rumbai-rumbai yang disebut villi yang
akan berguna untuk menanamkan diri pada lapisan dalam rahim, yang telah siap
menerima dalam bentuk reaksi decidua.
Hasil konsepsi dalam bentuk blastokist yang mempunyai villi korealis dapat
menanamkan diri pada dinding rahim yang disebut nidasi atau implantasi. Sejak saat
terjadi konsepsi, fertilisasi, impregnancy, sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari.
Tanda-tanda mungkin
Konsistensi rahim dalam kehamilan juga berubah menjadi lunak, terutama daerah
isthmus uteri sedemikian lunaknya, hingga jika kita letakkan 2 jari dalam fornix
posterior dan tangan satunya pada dinding perut di atas symphyse pubis, maka
isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cervix (
tanda hegar).
4. Ballottement
Pada bulan ke-4 dan ke-5 janin lebih kecil dibandingkan dengan cairan ketuban,
maka bila rahim didorong dengan sekonyong-konyong atau digoyangkan, makan
anakan akan melenting di dalam rahim.
Ballottement dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar maupun pemeriksaan
dalam.
6. Pemeriksaan biologis
Tidak dimasukkan dalam tanda pasti karena keadaan lain dapat menimbulkan
reaksi yang positif.
7. Pembesaran perut
Setelah bulan ke-3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesarkan perut.
8. Keluarnya colostrums
9. Hyperpigmentasi
Terjadi pada kulit wajah disebut chloasma gravidarum (topeng kehamilan),
areola dan papilla mammae, linea alba (putih) menjadi linea fusca (coklat) atau
linea nigra (hitam).
10. Tanda-tanda chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
b. Tanda-tanda subjektif
1. Adanya amenorrhoe
Pada wanita yang sehat dengan haid yang teratur, amenorrhoe menandakan
kemungkian adanya kehamilan.
A. Perubahan fisiologis
1. Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram menjadi 1000 gram, dengan
ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukurang muka belakang 22 cm.
Pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di daerah implantasi dari
ovum dan di daerah insersi placenta. Pembesaran ini disebabkann oleh hypertrophy
dari otot-otot rahim, tetapi pada kehamilan muda juga terbentuk sel-sel otot yang
baru.
Eterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa perasaan nyeri. Juga saat
disentuh, misalnya pada pemeriksaan dalam, pemeriksa dapat meraba bahwa sewaktu
pemeriksaan konsistensi rahim yang semula lunak dapat menjadi keras dan kemudian
lunak kembali.
2. Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam kehamilan adalah menjadi
lunaknya cervix. Perubahan ini sudah dapt ditemukan sebulan setelah konsepsi.
Pelunakan cervis terjadi karena pembuluh darah dalam cervix bertambah dan karena
3. Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya membiru,
kekenyalan vagina bertambah yang berarti daya regangnya bertambah sebagai
persiapan persalinan. Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam masa
kehamilan, reaksinya asam dengan pH 3,5-6,0. reaksi asam ini disebabkan
terbentuknya acidum lacticum sebagai hasil penghancuran glycogen yang berada
dalm sel-sel epitel vagina oleh basil-basil doderlein. Reaksi asam ini mempunyai sifat
bekterisida.
4. Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum graviditatis, teapi setelah
5. Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-garie memanjang atau
serong pada perut. Garis-garis ini disebut striae gravidarum. Kadang-kadang garis-
garis itu terdapat juga pada buah dada dan paha. Pada seorang primi gravida
warnanya menbiru disebut striae lividae.
Pada seorang multigravida, di samping strie lividae, terdapat juga garis-garis putih
agak mengkilat ialah parut (cicatrick) dari strie gravidarum yang disebut strie
albicans.
6. Kulit
Pada kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada areolla mammae, papilla
mammae, dan linea alba. Pada umumnya setelah partus, gejala hyperpigmentasi ini
akan menghilang.
7. Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena hypertophi olveoli. Di bawah kulit
payudara sering tampak gambaran-gambaran dari vena yang meluas. Putting susu
biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan acapkali mengeluarkan colostrum.
Perubahan-perubahan pada payudara disebabkan karena pengaruh hormonal.
8. Pertukaran zat
9. Darah
10. Gastrointestinal
Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang, hal tersebut mungkin
menyebabkan muntah dan kembung pada masa kehamilan. Tonus usus kurang, yang
menimbulkan obstipasi.
11. Urinarius
Kegiatan ginjal semakin bertambah berat karena harus juga mengeluarkan racun-
racun dari peredaran darah janin.
Ureter jelas melebar dalam kehamilan teruatam yang kanan. Hal ini disebabkan
karena pengaruh hormon progesterone, walaupun mungkin ada juga factor tekanan
pada ureter oleh rahim yang membesar.
Kapasitas kandung kencing juga mengalami penurunan kapasitas karena desakan oleh
rahim yang membesar pada akhir kehamilan oleh kepala janin yang yang turun ke
dalam rongga panggul.
12. Hormonal
Kelenjar endokrin seperti kelenjar tiroid, hipofise anterior, dan kelenjar suprarenalis
menunjukkan hiperfungsi atau hipertropi.
B. Perubahan Psikologis
A. Perawatan diri
Perawatan diri selama kehamilan sangat penting diketahui oleh ibu hamil agar dapat
menjaga kesehatan diri dan janinnya dengan baik.
1. Kebutuhan gizi
Gizi yang adekuat selama hamil dianjurkan untuk mengurangi resiko dan komplikasi
pada ibu, menjamin pertumbuhan jaringan sehingga bayi baru lahir memiliki berat
badan yang optimal.
Ibu hamil yang cukup makannya akan mendapat kenaikan berat badan yang cukup
baik. Kenaikan berat badan rata-rata selama hamil adalah 9 kg- 13,5 kg.
Kebutuhan zat-zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janin dan kecepatan janin
mensintesa jaringan-jaringan baru.
2. kebutuhan energi
kebutuhan pada waktu hamil adalah 300-500 kkal lebih banyak dari makana yang
biasa ibu makan setiap hari. Sumber kalori berasal dari lemak, protein, dan hidrat
arang.
3. kebutuhan protein
kebutuhan protein meningkat selama hamil guna memenuhi kebutuhan asam amino
untuk pertumbuhan janin, penambahan volume darah, dan perubahan payudara ibu,
serta jaringan uterus. Kebutuhan protein pada ibu hamil sebanyak 30 gram lebih
banyak.
4. kebutuhan lemak
lemak selain sebagai sumber kalori juga untuk mempermudah pelarutan vitamin-
vitamin yaitu vitamin A, D, E, K.
5. kebutuhan vitamin
vitamin diperlukan untuk membantu metabolisme karbohidrat dan protein. Salah satu
vitamin yang perlu diperhatikan adalah folic acid (follacin) yang berfungsi sebagai
coenzym dalam sintesa DNA. Follacin memelihara pertumbuhan janin dan mencegah
terjadinya anemia selama hamil. Kebutuhan follacin selama hamil antara 400-800
gram per hari.
Sumber follacin adalah makanan segar, misalnya sayuran yang berwarna hijau tua,
telur dan jeruk, pisang, kacang dan roti.
Follacin sangat sensitive terhadap panas tinggi, sehingga bila makanan dimasak
terlalu lama akan merusak kandungannya.
6. kebutuhan garam mineral
garam mineral yang dibutuhkan oleh ibu antara lain kalsium, zat besi, dan zat
phospor. Zat0zat ini diperlukan untuk membentuk tulang dan gigi janin.
B. Perawatan payudara
tujuan
prinsip
a. dikerjakan secara sistematis dan teratur
b. menjaga kebersihan sehari-hari
c. nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil
d. memakai BH yang bersih dan menopang peyudara
e. dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan
cara kerja
a. cuci kedua tangan dengan sabun
b. kompres putting susu dengan kapas yang telah diberi minyak/baby oil/lotion
selama 5 menit agar kotoran mudah dibersihkan
c. letakkan ibu jari dan jari telunjuk pada dasar putting susu, lalu dengan hati-
hati putarlah putting susu ke kiri dan ke kanan sambil ditarik keluar.
Lakukanlah sebanyak 20 kali
d. Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu urut dari pangkal
payudara ke arah putting secara bergiliran sebanyak 20 kali
e. Pijat putting susu hingga keluar cairan, untuk memastikan saluran air susu
tidak tersumbat
f. Bersihkan putting susu dan sekitarnya dengan handuk basah dan kemudian
keringkan.
g. Jangan menggunakan BH yang menekan payudara, tetapi gunakan BH yang
menopang payudara
jika putting susu datar/masuk, cara perawatannya sebagai berikut :
a. letakkan kedua ibu jari di atas dan di bawah putting susu
b. regangkan daerah areolla dengan menggerakkan kedua jari ke arah atas dan
ke arah bawah sebanyak 20 kali
c. letakkan kedua ibu jari di samping kiri dan kanan putting susu
d. regangkan daerah areolla dengan menggerakkan kedua ibu jari ke kiri dan
kekanan sebanyak 20 kali
C. kebersihan diri
selam hamil, ibu perlu lebih intensif menjaga kebersihan diri, karena dengan adanya
perubahan hormonal maka rongga mulut dan jalan lahir lebih peka terhadap infeksi.
Ibu perlu mandi dan sikat gigi secara teratur, minimal 2 kali sehari.
istirahat cukup dan mengurangi kerja fisik yang berat
D. senam hamil
BAB II
1. Pengkajian
2.1. Data Subjektif
a. biodata ibu hamil dan suami
b. keluhan utama dan keadaan sekarang
c. riwayat kesehatan yang lalu
d. riwayat kehamilan (data haid, kehamilan ini, kehamilan dan persalinan yang lalu)
e. riwayat keluarga
f. keadaan psikososial
g. kehidupan seksual
h. latar belakang budaya social
i. keadaan gizi
A. Pemeriksaan fisik
1). Umum
o tanda vital ( TD, N, RR, s, BB, TB)
o keadaan fisik
a. rambut dan kulit
b. wajah (mata (konjuntiva, sclera, gerakan okuler), hidung, gigi dan mulut)
c. leher
d. buah dada
e. jantung dan paru
f. abdomen
g. kemaluan
h. ekstremitas
2). Khusus
o tinggi fundus uteri
o posisi dan presentasi janin
o denyut jantung janin
o pamggul dan jalan lahir
IV. NCP
Ncp dibuat berdasarkan jenis factor resiko yang ditemukan untuk menemukan
prioritas. Perencanaan didasarkan pada analisa data dan masalah-masalah yang
dihadapi.
1. perubahan-perubahan
d. pendidikan kesehatan fisiologis dan
ketidaknyamanan dalam
kehamilan:
2. tanda bahaya dalam
kehamilan termasuk juga
tanda-tanda persalinan dini
3. tentang pemeriksaan dan
perawatan payudara
4. tentang apa yang
dilakukan dan kemana
meminta pertolongan bila
dalam keadaan gawat
darurat
5. nutrisi
6. perkembangan janin
7. persiapan persalinan dan
kelahiran
8. perencanaan kunjungan
ulang
9. perawatan bayi baru lahir
10. rencana penggunaan alat
kontrasepsi