You are on page 1of 11

MOTOR INDUKSI SATU FASA

Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran
rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor
dengan putaran medan stator terdapat selisih putaran yang disebut slip. Pada
umumnya motor induksi dikenal ada dua macam berdasarkan jumlah fasa yang
digunakan, yaitu: motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa. Sesuai
dengan namanya motor induksi satu fasa dirancang untuk beroperasi
menggunakan suplai tegangan satu fasa.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Motor induksi satu fasa sering digunakan sebagai penggerak pada
peralatan yang memerlukan daya rendah dan kecepatan yang relatif konstan. Hal
ini disebabkan karena motor induksi satu fasa memiliki beberapa kelebihan yaitu

1. konstruksi yang cukup sederhana,


2. kecepatan putar yang hampir konstan terhadap perubahan beban
3. dan umumnya digunakan pada sumber jala-jala satu fasa yang banyak terdapat pada
peralatan domestik.
Walaupun demikian motor ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu

1. kapasitas pembebanan yang relatif rendah,


2. tidak dapat melakukan pengasutan sendiri tanpa pertolongan alat bantu
3. dan efesiensi yang rendah
KONSTRUKSI

1. Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang


dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan
rotornya.
2. Rotor :Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet
dari kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor.
3. Tutup pelindung :
4. Kipas luar :
5. Pelindung bagian belakang:
6. Tutup kapasitor:
7. Kapasitor :
8. Rangka :
9. Saklar start berputar:
10. Saklar start diam :
11. Terminal hubung :
12. Name plate:
13. Baut pengikat :
14. Cincin akhir:
15. Bearing:
16. Tutup depan:
17. Poros :
18. Kipas dalam:

PRINSIP KERJA
Pada motor satu fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa
bantu (belitan Z1-Z2), lihat gambar1.

Gambar 1. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga memiliki impedansi lebih
kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih
banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama.

Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa sebesar φ, hal ini disebabkan
karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan
arus total, merupakan penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang dihasilkan
belitan utama juga berbeda fasa sebesar φ dengan medan magnet bantu.
Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama
Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa

Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet Φ tegak lurus, beberapa saat
kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama. yang bernilai positip. Hasilnya adalah medan
magnet yang bergeser sebesar 45° dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus
sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar pada belitan statornya.

Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk batang-batang kawat yang ujung-
ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.
Gambar 4. Rotor sangkar

Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi, interaksi antara
medan putar stator dan medan magnet rotor akan menghasilkan torsi putar pada rotor

JENIS-JENIS

1. MOTOR FASA TERPISAH

Motor fase belah terdiri atas dua kumparan stator yaitu kumparan utama dan
kumparan bantu. Antara kumparan utama dan kumparan bantu berbeda arus 90
derajat listrik. Untuk memperoleh arus utama (Iu) dan arus bantu (Ib) yang tidak
sefase dapat dilakukan dengan cara :
1) Lilitan utama atau kuparan utama terdiri dari jumlah lilitan
yang sedikit dengan penampang kawat yang besar .
2) Lilitan bantu terdiri dari jumlah lilitan lebihbanyak dan
penampang kawat yang lebih kecil.

Berikut adalah gambar rangkaian, perbandingan tahanan terhadap reaktansi dan


karakteristik dari momen putar mesin induksi satu fasa:

Gambar rangkaian motor induksi fasa terpisah ditunjukkan pada Gambar


(a). Kumparan bantu memiliki perbandingan tahanan terhadap reaktansi yang
lebih tinggi daripada kumparan utama, sehingga kedua arus akan berbeda fasa
seperti yang ditunjukkan pada Gambar (b). Perbandingan tahanan terhadap
reaktansi yang tinggi dapat dengan menggunakan kawat yang lebih murni pada
kumparan bantu. Hal ini diizinkan karena kumparan bantu hanya dipakai pada
saat start. Saklar sentrifugal akan memisahkan dari rangkaian segera setelah
dicapai kecepatan sinkron sekitar 70 sampai 80 persen kecepatan sinkron.
Karakteristik momen putar vs kecepatan dari motor ini ditunjukkan pada
Gambar (c). Gambar ini memperlihatkan nilai torsi masing-masing kecepatan
motor, mulai dari posisi diam sampai kecepatan nominal, dan seterusnya sampai
kecepatan sinkron. Torsi start adalah torsi yang tersedia bila motor mulai berputar
dari posisi diam. Torsi beban penuh adalah torsi yang dihasilkan bila motor
berputar pada keluaran nominal. Bila beban terus menerus diperbesar
dari keadaan motor berputar pada kecepatan nominal untuk melayani beban
dan torsi maksimum dari poros motor yang dapat digunakan dapat dilampaui,
maka motor menjadi tidak mampu melayani beban dan motor akan berhenti. Nilai
maksimum dari torsi dalam hal ini disebut torsi maksimum (Tmaks).

2. MOTOR KAPASITOR
a. Motor kapasitor start
Konstruksi motor kapasitor start ditunjukkan pada Gambar (a). Untuk
mendapatkan torsi putar awal yang lebih besar, yaitu dengan cara
menghubungkan sebuah kapasitor yang dipasang secara seri dengan kumparan
bantu seperti yang ditunjukkan pada Gambar.(b). Hal ini akan menaikkan sudut
fasa antara arus kumparan seperti yang ditunjukkan pada Gambar
(c).Karakteristik momen putar-kecepatan putar dari motor ini dapat ditunjukkan
pada Gambar (d). Karena kapasitor dipakai hanya untuk pada saat start, jenis
kapasitor yang dipakai adalah kapasitor elektrolit. Motor ini menghasilkan
momen putar start yang lebih tinggi.

b. Motor Kapasitor Permanen


Prinsipnya sama dengan motor kapasitor start. Bedanya, motor ini
tidak mempunyai saklar sentrifugal. Kapasitornya terhubung seri
dengan kumparan bantu dan bekerja secara parallel pada kumparan
utama. Kopel mula dari motor kapasitor permanen relative rendah
kira‐kira 50% ‐ 100 % dari torsi beban penuh.
c. Motor Kapasitor Ganda
Motor ini mempunyai dua buah kapasitor, satu digunakan pada saat start
dan satu lagi digunakan pada saat berputaratau running , seperti ditunjukkan
pada Gambar (a). Secara praktis keadaan start dan berputar yang optimal dapat
diperoleh dengan menggunakan dua buah kapasitor elektrolit. Kapasitor Run
secara permanen dihubungkan seri dengan kumparan bantu dengan nilai yang
lebih kecil dan dipakai kapasitor kertas. Sudut fasa antar kumparan sama seperti
pada motor kapasitor permanen seperti pada Gambar (b). Karakteristik momen
putar-kecepatan dari motor ini ditunjukkan pada Gambar (c).
3. MOTOR SHADED POLE
Motor ini mempunyai kutub tonjol dan sebagian dari masing-masing kutub
dikelilingi oleh lilitan rangkaian terhubung singkat yang terbuat dari tembaga
yang disebut kumparan terarsir seperti pada Gambar (a). Arus imbas yang
terdapat pada kumparan yang terarsir menyebabkan fluksi yang berada pada
bagian lain. Hasilnya seperti medan putar yang bergerak dalam arah dari daerah
kutub yang tidak terarsir ke bagian kutub yang terarsir dan menimbulkan momen
putar saat dihidupkan yang kecil. Karakteristik motor shaded pole ditunjukkan
pada Gambar (b).
Stator motor shaded pole berbentuk sepatu kutub (salient). Kumparan stator hanya
terdiri dari kumparan utama. Untuk membentuk medan putar dipasang shaded coil
yang merupakan suatu rangkaian tertutup pada sepatu kutub tersebut. Pada kutub
bayangan(shaded pole) diberi cincin tembaga yang melingkar sehingga
mengakibatkan medan magnet pada daerah shaded pole mengalami perbedaan
sudut fase dengan kutub utama(unshaded pole). Kemudian medan putar akan
timbul dan mempunyai arah dari kutub utama ke kutub bayangannya.

4. MOTOR UNIVERSAL
Motor universal adalah motor seri arus bolak balik. Konstruksi maupun
karakteristiknya sama dengan motor seri arus searah (motor seri dc).
Keuntungan motor universal dapat dioperasikan dengan sumber
tegangan bolak‐balik atau dengan tegangan arus searah pada nilai
tegangan yang sama. Statornya dapat berupa sepatu kutub (salient
pole) maupun stator silinder (non salient). Stator sepatu kutub
umumnya untuk daya 250 watt (1/4 Hp) ke bawah, sedangkan stator
non salient dioperasikan untuk daya di atas 250 watt.
Pengaturan kecepatan motor universal dapat dilakukan dengan dua
cara;
1. Tahanan depan
Tahanan depan (rheostat resistance) dihubungkan seri dengan
motor. Tahanan depan yang diatur bervariasi akan memberikan
tegangan masuk bervariasi pada motor.
2. Kumparan medan
Kumparan medan dibuat dalam beberapa tingkat (step) untuk
memberikan variasi impedansi lilitan medan, sehingga fluks medan
terhadap kecepatan sesuai dengan rumus dasar motor listrik.
Dengan pegaturan tap‐tap lilitan medan (impedansi medan) maka
kecepatan motor dapat diatur.
Rangkaian ekuivalen motor induksi 1 fasa
a. Pada keadaan diam

Dengan menggunakan konsep medan putar fluks yang dihasilkan


kumparan stator dapat dipecah menjadi dua bagian yaitu : medan putar maju
dan medan putar mundur. Kedua medan putar ini akan mengimbaskan ggl
pada kumparan rotor sehingga tahanan dan reaktansi pada kumparan rotor
diekivalenkan masing-masing adalah setengah dari nilai tahanan dan
reaktansi kumparan rotor sesungguhnya, yaitu R2/2 dan X2/2 seperti yang
terlihat pada ambar diatas.

b. Pada Saat Beroperasi

Pada saat kecepatan motor induksi mulai bertambah dan bekerja hanya
pada kumparan utama. Pada arah medan maju menggunakan slip s, arus rotor
yang diimbaskan medan maju mempunyai frekuensi s.f, dimana f adalah
frekuensi stator. Arus rotor ini akan menghasilkan fluks yang bergerak maju
pada kecepatan slip. Fluks ini akan membangkitkan ggl dengan arah maju
pada kumparan utama stator. Pangaruh pada rotor jika dilihat dari sisi stator
dapat dinyatakan sebagai suatu impedansi sebesar 0,5 R2/s + j 0,5 X2 paralel
dengan Xm dan Rc. Dengan menggunakan rangkaian ekivalen di atas, kita
dapat menghitung arus stator, arus rotor, daya masukan, dan faktor daya
untuk sembarang harga slip apabila tegangan yang diberikan dan impedansi
motor diketahui.

You might also like