Professional Documents
Culture Documents
Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran
rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor
dengan putaran medan stator terdapat selisih putaran yang disebut slip. Pada
umumnya motor induksi dikenal ada dua macam berdasarkan jumlah fasa yang
digunakan, yaitu: motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa. Sesuai
dengan namanya motor induksi satu fasa dirancang untuk beroperasi
menggunakan suplai tegangan satu fasa.
PRINSIP KERJA
Pada motor satu fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa
bantu (belitan Z1-Z2), lihat gambar1.
Gambar 1. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa
Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga memiliki impedansi lebih
kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih
banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama.
Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa sebesar φ, hal ini disebabkan
karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan
arus total, merupakan penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang dihasilkan
belitan utama juga berbeda fasa sebesar φ dengan medan magnet bantu.
Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama
Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa
Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet Φ tegak lurus, beberapa saat
kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama. yang bernilai positip. Hasilnya adalah medan
magnet yang bergeser sebesar 45° dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus
sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar pada belitan statornya.
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk batang-batang kawat yang ujung-
ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.
Gambar 4. Rotor sangkar
Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi, interaksi antara
medan putar stator dan medan magnet rotor akan menghasilkan torsi putar pada rotor
JENIS-JENIS
Motor fase belah terdiri atas dua kumparan stator yaitu kumparan utama dan
kumparan bantu. Antara kumparan utama dan kumparan bantu berbeda arus 90
derajat listrik. Untuk memperoleh arus utama (Iu) dan arus bantu (Ib) yang tidak
sefase dapat dilakukan dengan cara :
1) Lilitan utama atau kuparan utama terdiri dari jumlah lilitan
yang sedikit dengan penampang kawat yang besar .
2) Lilitan bantu terdiri dari jumlah lilitan lebihbanyak dan
penampang kawat yang lebih kecil.
2. MOTOR KAPASITOR
a. Motor kapasitor start
Konstruksi motor kapasitor start ditunjukkan pada Gambar (a). Untuk
mendapatkan torsi putar awal yang lebih besar, yaitu dengan cara
menghubungkan sebuah kapasitor yang dipasang secara seri dengan kumparan
bantu seperti yang ditunjukkan pada Gambar.(b). Hal ini akan menaikkan sudut
fasa antara arus kumparan seperti yang ditunjukkan pada Gambar
(c).Karakteristik momen putar-kecepatan putar dari motor ini dapat ditunjukkan
pada Gambar (d). Karena kapasitor dipakai hanya untuk pada saat start, jenis
kapasitor yang dipakai adalah kapasitor elektrolit. Motor ini menghasilkan
momen putar start yang lebih tinggi.
4. MOTOR UNIVERSAL
Motor universal adalah motor seri arus bolak balik. Konstruksi maupun
karakteristiknya sama dengan motor seri arus searah (motor seri dc).
Keuntungan motor universal dapat dioperasikan dengan sumber
tegangan bolak‐balik atau dengan tegangan arus searah pada nilai
tegangan yang sama. Statornya dapat berupa sepatu kutub (salient
pole) maupun stator silinder (non salient). Stator sepatu kutub
umumnya untuk daya 250 watt (1/4 Hp) ke bawah, sedangkan stator
non salient dioperasikan untuk daya di atas 250 watt.
Pengaturan kecepatan motor universal dapat dilakukan dengan dua
cara;
1. Tahanan depan
Tahanan depan (rheostat resistance) dihubungkan seri dengan
motor. Tahanan depan yang diatur bervariasi akan memberikan
tegangan masuk bervariasi pada motor.
2. Kumparan medan
Kumparan medan dibuat dalam beberapa tingkat (step) untuk
memberikan variasi impedansi lilitan medan, sehingga fluks medan
terhadap kecepatan sesuai dengan rumus dasar motor listrik.
Dengan pegaturan tap‐tap lilitan medan (impedansi medan) maka
kecepatan motor dapat diatur.
Rangkaian ekuivalen motor induksi 1 fasa
a. Pada keadaan diam
Pada saat kecepatan motor induksi mulai bertambah dan bekerja hanya
pada kumparan utama. Pada arah medan maju menggunakan slip s, arus rotor
yang diimbaskan medan maju mempunyai frekuensi s.f, dimana f adalah
frekuensi stator. Arus rotor ini akan menghasilkan fluks yang bergerak maju
pada kecepatan slip. Fluks ini akan membangkitkan ggl dengan arah maju
pada kumparan utama stator. Pangaruh pada rotor jika dilihat dari sisi stator
dapat dinyatakan sebagai suatu impedansi sebesar 0,5 R2/s + j 0,5 X2 paralel
dengan Xm dan Rc. Dengan menggunakan rangkaian ekivalen di atas, kita
dapat menghitung arus stator, arus rotor, daya masukan, dan faktor daya
untuk sembarang harga slip apabila tegangan yang diberikan dan impedansi
motor diketahui.