You are on page 1of 6

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/313895469

EFEK SUPLEMENTASI ANTOSIANIN KULIT


BUAH NAGA TERHADAP KADAR TESTOSTERON
TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus)

Article · June 2016

CITATIONS READS

0 153

5 authors, including:

Muhammad Thohawi Elziyad Purnama Ragil Angga Prastiya


Airlangga University Airlangga University
5 PUBLICATIONS 0 CITATIONS 3 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Amung Logam Saputro


Airlangga University
3 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Hormon testorteron View project

Sexing Sperm View project

All content following this page was uploaded by Muhammad Thohawi Elziyad Purnama on 23 February 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


EFEK SUPLEMENTASI ANTOSIANIN KULIT BUAH NAGA TERHADAP KADAR
TESTOSTERON TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus)

Muhammad Thohawi Elziyad Purnama1), Bodhi Agustono2), Ragil Angga Prastiya3),


Faisal Fikri2), Amung Logam Saputro 2)
1)
Laboratorium Anatomi, 2)Laboratorium Peternakan, 3)Laboratorium Reproduksi
Program Studi Pendidikan Dokter Hewan PDD Banyuwangi Universitas Airlangga

ABSTRACT

The aims of this study was to know about the effect of antocianin supplementation that
extracted from dragonfruit’s peel. The antocianin is one of antioxidants that use for increase
animal productivity. This study used twenty of male rats and divided into four treatments and
five replications. All of treatment gave control feed and antocianin supplement ie, (K) 0 mg/kg
BW; (P1) 10 mg/kg BW; (P2) 15 mg/kg BW; (P3) 20 mg/kg BW. Treatments were given until
14 days. Testosterone levels were analyzed by ELISA test and the absorbance would be
analyzed by Anova followed by Duncan test if there were significantly effect results (p<0,05).
The result showed that testosterone levels had significantly effect (p<0,05) among all
treatments. The result between P2 and P3 hadn’t significantly effect (p>0,05). The conclusion
of this study was inform that antocianin supplementation on minimal dose 15 mg/kg BW can
increase testosterone level of male rats.

Key words: Antocianin, testosterone, dragonfruit

Pendahuluan

Tanaman buah naga merupakan berfungsi sebagai imunomodulator dan


salah satu tanaman yang telah senyawa protektif karsinogenik. Kulit buah
dibudidayakan di pulau Jawa seperti di naga juga banyak mengandung asam
Banyuwangi, Jember, Malang, Pasuruan organik, protein, dan mineral seperti
dan daerah lainnya. Jenis buah naga ada kalium, magnesium, kalsium, zat besi dan
empat, yaitu Hylocereus undatus (buah vitamin C (Le Bellec et al., 2006; Evi dan
naga kulit merah daging putih), Hylocereus Amrun., 2007).
costaricensis (buah naga kulit merah Senyawa aktif buah naga
daging super merah), Hylocereus diantaranya antosianin dan betasianin.
polyrhizus (buah naga kulit merah daging Antosianin merupakan antioksidan turunan
merah), Selenicereus megalanthus (buah struktur aromatik tunggal, yaitu sianidin,
naga kulit kuning daging putih) (Wu et al., dan semuanya terbentuk dari pigmen
2006). sianidin dengan penambahan atau
Buah naga (Hylocereus undatus) pengurangan gugus hidroksil, metilasi dan
merupakan buah kaktus yang banyak glikosilasi (Harborne, 2005). Antosianin
dikembangkan masyarakat di Indonesia. adalah senyawa yang bersifat amfoter,
Buah naga mengandung antioksidan yaitu memiliki kemampuan untuk bereaksi
terutama antosianin dan betasianin yang baik dengan asam maupun dengan basa.
Dalam media asam antosianin berwarna Pengujian ELISA dilakukan di Lembaga
merah, dan pada media basa berubah Pusat Tropis Universitas Airlangga.
menjadi ungu dan biru (Man, 1997). Hewan coba yang digunakan adalah
Antosianin adalah metabolit tikus jantan usia 60 hari dengan kondisi
sekunder dari famili flavonoid, dalam sehat sebanyak 20 ekor yang dibagi
jumlah besar ditemukan dalam buah- menjadi empat perlakuan dengan masing-
buahan dan sayur-sayuran (Supriyono, masing lima ulangan.
2008). Antosianin adalah suatu kelas dari Ekstrak kulit buah naga
senyawa flavonoid yang secara luas terbagi dimaksudkan untuk mendapatkan senyawa
dalam polifenol tumbuhan. Flavonol, antosianin dengan dosis uji menurut Yang
flavan-3-ol, flavon, flavanon, dan et al., (2011) yakni 10, 15, dan 20 mg/kg
flavanonol adalah kelas dari flavonoid BB. Perlakuan yang diberikan adalah
yang berbeda dalam oksidasi antosianin. pemberian pakan tikus konvensional
Senyawa flavonoid tidak berwarna atau dengan penambahan suplemen antosianin
kuning pucat. Antosianin termasuk dari limbah kulit buah naga yang masing-
pigmen larut air yang secara alami, masing, yaitu :
terakumulasi pada sel epidermis buah- K : pakan kontrol
buahan, akar, dan daun (Sundari, 2008). P1 : pakan + antosianin 10 mg/kg BB
Dalam 100 g buah naga merah , P2 : pakan + antosianin 15 mg/kg BB
kandungan airnya cukup tinggi yaitu 82,5- P3 : pakan + antosianin 20 mg/kg BB.
83 g, serat 0,7-0,9 g, betakaroten 0,005- Penelitian selama 14 hari secara
0,012 g, kalsium 6,3-8,8 mg, zat besi 0,55- peroral dengan dilakukan kontrol
0,65 mg, fosfor 30,2-36,1 mg, protein 0,16- ketersediaan pakan dan minum setiap hari.
0,23 g, lemak 0,21-0,61 g, beragam vitamin Selama masa penelitian, hewan coba selalu
seperti B1 sebanyak 0,28-0,30 mg, vitamin diamati kondisi kesehatan sesuai dengan
B2 0,043-0,045 mg, vitamin C 8-9 mg dan kaidah etik penggunaan hewan coba.
kandungan niasin sebanyak 1,297-1,300 Pengambilan sampel darah
mg. Sedangkan dalam 100 g buah naga dilakukan secara intrakardia, kemudian
putih mengandung air 89,4 g, serat 0,3 g, disimpan dalam mikrotube untuk
kalsium 6 mg, zat besi 0,4 mg, fosfor 19 mendapatkan serum darah. Serum darah
mg, protein 0,5 g, lemak 0,1 g, niasin 0,2 disimpan dalam suhu dingin dan
mg dan vitamin C 25 mg (Evi dan Amrun., dipersiapkan sebagai uji ELISA untuk
2007). mengetahui kadar testosteron. Pembacaan
Berdasarkan hal di atas maka nilai optical density (OD) dan absorbans
penelitian ini mengeksplorasi sejauh mana akan dijadikan hasil yang dianalisis.
antosianin dapat berpengaruh pada kadar Data yang didapatkan dari masing-
testosteron sebagai salah satu hormon masing pembacaan absorbans selanjutnya
produktivitas pada tikus jantan. akan dianalisis dengan uji statistik Anova.
Apabila didapatkan hasil yang berbeda
Materi dan Metode Penelitian nyata (p<0,05), maka akan dilanjutkan
dengan uji Duncan. Selanjutnya hasil
Penelitian dilakukan di kandang tersebut akan dibahas dan diambil
hewan coba dan lab instrumentasi PDD kesimpulan penelitian.
Universitas Airlangga Banyuwangi.
Hasil dan Pembahasan

Hasil rata-rata (mean) dan standart


deviasi (SD) dari pembacaan optical
density (OD) dan absorbans hasil ELISA
akan disajikan seperti pada tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata (mean) dan standart


deviasi (SD) kadar testosteron pada setiap
perlakuan
P Testosteron (x±SD)
K 1,23c±0,904 Hormon testosteron merupakan
P1 1,43b±0,268 hormon derivat kortikosteroid terutama
P2 1,62a±0,709 pada hewan jantan. Hormon testosteron
P3 1,60a±0,070 banyak dihasilkan oleh sel leydig. Hormon
Keterangan : superskrip yang berbeda pada Interstitial Cell Stimulating Hormone
kolom yang sama menunjukkan adanya
(ICSH) yang identik dengan Luteinizig
perbedaan yang nyata (p<0,05) antar Hormone (LH) berfungsi untuk
perlakuan mengaktifkan sel leydig untuk
menghasilkan testosteron. Hormon
Berdasarkan uji Anova testosteron berfungsi untuk membantu
menunjukkan hasil yang berbeda nyata proses kapasitasi spermatozoa (Hafez,
(p<0,05) antar perlakuan sehingga analisis 2000).
dilanjutkan dengan uji Duncan. Keberlangsungan proses
Berdasarkan uji Duncan, perlakuan spermatogenesis akan sangat banyak
kontrol berbeda nyata (p<0,05) dengan P1, dipengaruhi oleh rendahnya tingkat radikal
P2, dan P3. Menunjukkan bahwa suplemen bebas dan reactive oxygen species (ROS).
antosianin dapat meningkatkan kadar
Pematangan sel leydig akan terganggu
testosteron.
apabila terdapat kadar sitokrom c yang
Hasil tidak berbeda nyata (p>0,05) abnormal. Rilisnya sitokrom c ke dalam
tampak pada P2 dengan P3 yang sitosol akan mengikat Apoptotic Protease
menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan Activating Factor 1 (Apaf 1) bersama
kadar testosteron yang signifikan antara dengan dATP dan procaspase 9 untuk
dosis 15 mg/kg BB dengan 20 mg/kg BB. mengaktifkan caspase 9 (Kumar et al.,
Diagram perbedaan antar perlakuan 2005; Guerrero et al., 2012).
disajikan pada gambar 1.
Antosianin dapat menekan radikal
bebas yang mengandung satu atau lebih
Gambar 1. Diagram garis kadar testosteron elektron yang tidak berpasangan.
Senyawa paling berbahaya dalam radikal
bebas adalah hidroksil (OH) sebab
memiliki reaktivitas paling tinggi. Molekul
tersebut sangat reaktif dalam mencari
pasangan elektronnya. Jika sudah
terbentuk dalam tubuh, maka akan terjadi
reaksi berantai dan menghasilkan radikal Guerrero, AD., I. Schmitz, M. Chen, and J.
bebas baru yang akhirnya membentuk suatu Wang. 2012. Promotion of caspase
radikal bebas dalam jumlah yang banyak activation by caspase 9 mediated
(Low dkk., 2007). feedback amplification of
Radikal bebas secara umum mitochondrial damage. Department
timbul akibat berbagai proses biokimiawi of Pathology and Immunology,
dalam tubuh, berupa hasil samping dari Baylor College of Medicine.
proses oksidasi yang berlangsung pada saat Houston, Texas, USA. J Clin Cell
bernafas, metabolisme sel, olahraga yang Immun. 3:3
berlebihan, peradangan, atau saat tubuh
terpapar polusi lingkungan seperti asap Hafez ESE. 2000. Reproduction in Farm
kendaraan, asap rokok, bahan pencemar Animal.6th Ed. Philadelphia. Lea and
dan radiasi matahari. Antioksidan Febiger. P.
merupakan zat penghancur atau
penangkal radikal bebas. Antosianin Harborne. 2005. Encyclopedia of Food and
merupakan sub-tipe senyawa organik dari Color Additives. CRC Press,Inc. New
keluarga flavonoid, dan merupakan anggota York
kelompok senyawa yang lebih besar yaitu
polifenol. Beberapa senyawa antosianin Karnjanawipagul, P., Nittayanuntawech,
paling banyak ditemukan adalah W., Rojsanga, P., Suntornsuk, L.
pelargonidin, peonidin, sianidin, malvidin, 2010. Analysis of β-Carotene in
petunidin, dan delfinidin (Karnjanawipagul Carrot by Spectrophotometry.
dkk., 2010). Journal of Pharmaceutical Science
37(1-2):8 – 16
Kesimpulan
Kumar, V., RS. Cotran, and S. Robins.
Kesimpulan yang didapatkan dari 2005. Basic Pathology 7th Ed
penelitian ini adalah : Saunders Philadelphia. Alih bahasa.
1. Suplemen antosianin dapat Penerbit Buku Kedokteran EGC.
meningkatkan kadar testosteron Jakarta. Hal: 3-33
tikus putih (Rattus norvegicus)
2. Dosis minimal yang dapat secara Le Bellec, F., Vailant, F., Imbert, E. 2006.
optimal meningkatkan kadar Pitahaya : A new fruit crop a market
testosteron adalah 15 mg/kg BB. a future. Fruits, 61:237-250

Daftar Pustaka Low, WJ., Mary A., Nadia O., Benedito C.,
Filipe, Z., David, T. 2007. Ensuring
Evi, UU., Amrun, MH. 2007. Uji aktivitas the Supply of and Creating Demand
antioksidan ekstrak buah naga for a Biofortified Crop with a Visible
Hylocereus undatus (Haw) Britt & Trait: Lessons Learned from the
Rose. Jurnal Ilmu Dasar, 8(1):83-90 Introduction of Orange-Fleshed
Sweet Potato in Drought-Prone Areas
of Mozambique. Food and Nutrition
Bulletin 28(2):S258 – S270
Man, J. M. de. 1997. Kimia Makanan. ITB.
Bandung

Sundari, U. 2008. Uji Banding Metode


Ekstraksi Karotenoid dan Tokoferol
Sari Buah Merah. Skripsi. Bogor:
Institut Pertanian Bogor

Supriyono, T. 2008. Kandungan β-Karoten,


Polifenol Total dan Aktivitas
“Merantas” Radikal Bebas Kefir
Susu Kacang Hijau (Vigna radiata)
oleh Pengaruh Jumlah Strater
(Lactobacillus bulgaricus dan
Candida kefir) dan Konsentrasi
Glukosa. Tesis. Semarang:
Universitas Diponegoro

Wu, Li-chen, Hsu, Hsiu-Wen, Chen, Yun-


Chen, Chiu, Chih-Chung, Lin, Yu-In
and Annie Ho, Ja-an. 2006.
Antioxidant and antiproliferative
activities of red pitaya. Food
Chemistry, 95:319–327

Yang, M, Koo, SI., Song, WO., C hun, OK.


2011. Food matrix affecting
anthocyanin bioavailabilit: review.
Curr Med Chem, 18(2):291–300

View publication stats

You might also like