TREND DAN ISUE DAN HASIL-HASIL PENELITIAN TERKAIT

GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN : LUKA BAKAR

Tugas Kuliah Keperawatan Medikal Bedah III

Dosen Pembimbing:

Ilah Muhafilah, S.Kp., M.Kes

Disusun oleh

Adzan Yudianto 1032161042

Puput Safitri 1032161027

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MH. THAMRIN
JAKARTA
2018
A. Latar Belakang

Luka bakar adalah cedera umum yang dapat ditemukan dalam praktik sehari-hari. Luka bakar
yang parah menghasilkan morbiditas dan kecacatan yang lebih tinggi daripada cedera lain.
Membakar adalah penyakit karena kontak dengan sumber panas yang membuat kerusakan
pada kulit, mukosa, dan jaringan yang lebih dalam. Panasnya bisa dari air panas, minyak
panas, cedera listrik, petir, radiasi, zat kimia dan sengatan matahari.

Kedalaman luka bakar ditentukan oleh suhu dan waktu paparan. Bagian dalam luka bakar,
pemulihan akan memakan waktu lebih lama. Luka bakar tingkat pertama akan pulih dalam 5-
7 hari. Tingkat kedua luka bakar, dermis rusak tetapi masih ada lapisan epitel kiri. Dengan
lapisan ini, luka akan sembuh dalam dua hingga tiga minggu. Tingkat ketiga luka bakar
memerlukan cangkok kulit karena tidak ada sisa epitel yang sehat. Terapi sistemik diperlukan
untuk luka bakar yang parah. Untuk yang ringan, kami hanya melakukan perawatan luka
untuk pasien.

Ada lapisan epitel yang sehat pada tingkat pertama dan kedua dari luka bakar, luka ini akan
sembuh dengan sendirinya. Faktor yang dapat merusak proses penyembuhan ini adalah
infeksi. Kami dapat mencegah infeksi dengan aplikasi pengobatan topikal atau bahkan
antibiotik oral. Moist exposed burn salep (MEBO) - salep berbasis minyak yang mengandung
minyak wijen, beta-sitosterol, beberin, dan sejumlah kecil bahan tumbuhan lainnya yang
dikembangkan di Pusat Sains dan Teknologi Nasional China di Beijing, Cina, pada tahun
1989 - telah diusulkan sebagai perawatan luka bakar yang ideal. Produsen MEBO mengklaim
bahwa ia mempercepat penyembuhan, menghambat pertumbuhan bakteri, memiliki efek
analgesik, dan mencegah luka bakar. Mekanisme tindakan tepat MEBO belum sepenuhnya
dijelaskan, tetapi diperkirakan bahwa salep berbasis minyak ini menyediakan lingkungan
yang lembab untuk regenerasi epitel terjadi, dengan tambahan efek antiinflamasi dari
betasitosterol dan efek antibakteri berber. Salah satu cara tradisional Tanaman herbal yang
sering digunakan untuk menyembuhkan luka adalah binahong atau Anredera cordifolia.
Orang percaya bahwa daun binahong dapat digunakan untuk mencegah infeksi pada
penyembuhan luka bakar. Berdasarkan penelitian Christiawan pada 2010, ekstrak binahong
tidak memiliki efek pada Staphylococcus aureus pada konsentrasi 10%. Sementara itu,
ekstrak binahong mencegah pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa, yang biasanya
ditemukan pada 20% pasien luka bakar

B. Pasien dan metode

Seorang wanita 35 tahun datang ke klinik kami dengan keluhan utama terbakar di antebrachii
dan manus dextra karena minyak panas dua hari sebelum masuk. Dari pemeriksaan fisik,
kami menemukan sekitar 3% ketebalan parsial permukaan terbakar di tangan kanan. Ada dua
lecet besar, satu di antebrachii di bawah cubiti dan yang lain lebih tinggi dari pergelangan
tangan. (Gambar 1). Berdasarkan Skala Analog Visual dengan peringkat bekas luka, kita
menilai pasien ini dengan skor 70. Kami melakukan bulotomi dan membiarkan kulit menjadi
pakaian biologis untuk luka. Kami memberinya MEBO, antibiotik oral, dan analgesik oral.
Setelah seminggu, dia datang ke klinik, beberapa kulit berubah oleh lapisan epitel baru, tetapi
ada beberapa area dengan nanah. (Gambar 2). Pasien merasa tidak nyaman dengan kasa, dia
merasa salep lengket. Dia bertanya daun seperti apa yang bisa digunakan untuk lukanya
sebelum menutup luka dengan kain kasa. Berdasarkan beberapa penelitian, kami mengatakan
kepadanya untuk menambal daun binahong ke area yang terinfeksi setelah penerapan MEBO.
(Gambar 3). Terlihat luka lebih membaik draipada hanya diberikan MEBO saja (Gambar 4)
Kami masih memberinya antibiotik oral dan analgesik oral.

C. Hasil Penelitian

Luka bakar dengan ketebalan sebagian melibatkan lapisan yang lebih dalam dari epidermis
dan lapisan atas dari dermis dan dapat berupa superfisial atau mendalam. Luka parsial-
ketebalan superfisial dicirikan oleh eritema, pembentukan blister, edema dan nyeri. Jenis
cedera ini harus sembuh secara spontan dalam dua atau tiga minggu. Luka parsial-ketebalan
yang mendalam tampak berwarna putih kelam dan edematous dan menghasilkan
penghancuran epidermis dan lapisan atas dermis. Pelengkap kulit, yaitu kelenjar keringat,
folikel rambut, dan kelenjar sebaceous tetap utuh. Luka-luka ini dapat sembuh tanpa okulasi
dengan epitelium dari pelengkap kulit dan margin luka menyebar untuk menutupi permukaan
luka. Autografting dapat diindikasikan tergantung pada tingkat keparahannya.

Aturan Sembilan adalah cara paling sederhana untuk menentukan ukuran luka bakar, itu
membagi luas permukaan tubuh menjadi segmen 9%. Panas basah (melepuh) bergerak lebih
cepat ke jaringan daripada panas kering (nyala) karena air menghantar panas 100 kali lebih
besar dari udara. Perawatan dimulai dengan pembersihan dan debridemen epidermis lepas
dan sisa lepuhan besar dari permukaan luka. Lepuh besar harus tetap utuh selama tidak lebih
dari 2 hari, karena risiko infeksi meningkat. Luka bakar mengekspos jaringan yang lebih
dalam dari kulit atau tubuh untuk mikroba invasif. Preparat topikal untuk mengobati luka
bakar, untuk menjadi berguna, idealnya memiliki kekuatan antibiotik dan mempromosikan
penyembuhan. Persiapan topikal yang sering digunakan adalah sulphadiazine perak dan
MEBO. Studi ini menunjukkan bahwa salep MEBO untuk pengobatan topikal luka bakar
menyajikan alternatif yang menarik untuk pengobatan topikal luka bakar termal ketebalan
parsial terbatas. Hong-qi Zhang et all, pada penelitian mereka mengklaim bahwa MEBO
memiliki tingkat penyembuhan luka yang lebih baik daripada pengobatan paparan kering,
MEBO tidak menunjukkan keuntungan medis secara statistik dan MEBO tidak cocok untuk
perawatan luka bakar dalam, Komponen aktif MEBO adalah β-sitosterol, berdasarkan lilin
lebah, minyak wijen, dan komponen lainnya. Studi klinis dan eksperimental yang dilaporkan
dalam literatur Cina menyarankan, bahwa salep mengurangi penguapan dari permukaan luka.
Berdasarkan penelitian di India tentang aktivitas penyembuhan luka minyak wijen pada
tingkat, mengklaim bahwa minyak wijen mengurangi periode epitelisasi dan kontraksi luka
pada model luka bakar. Minyak menenangkan luka, mempertahankan kelembaban, dan
menghilangkan rasa sakit. Beta-sitosterol mempromosikan epitelisasi. Budaya Indonesia
percaya bahwa daun binahong dapat digunakan untuk menyembuhkan luka. Beberapa
penelitian mengklaim bahwa binahong atau Anredera cordifolia mengandung flavonoid,
saponin, steroid / triterpenoid, dan coumarin. Flavonoid memiliki aktivitas biologis yang
beragam seperti antioksidan. Ekstrak etanol daun Binahong memiliki total flavonoid 11.266
mg / kg (segar) dan 7.687 mg / kg (kering). Flavonoid yang terkandung dalam kedua ekstrak
adalah golongan flavonol. Ekstrak etanolik dari Binahong memiliki antioksidan total 4,25
mmol / 100g (segar) dan 3,68 mmol / 100g (kering) . Penelitian Miladiyah pada tahun 2012
menunjukkan bahwa kelompok yang diobati dengan ekstrak etanol daun binahong pada
konsentrasi 20% dan 40% mengalami aktivitas penyembuhan luka yang lebih baik daripada
kontrol negatif dan positif. Definisi klasik saponin didasarkan pada aktivitas permukaan
mereka dan banyak saponin memiliki sifat deterjen, memberikan busa stabil dalam air, dan
menunjukkan aktivitas hemolitik. Berfungsi sebagai pembersih, mampu menstimulasi
pembentukan kolagen, protein yang berperan dalam proses penyembuhan luka. Triterpenoids
memiliki sifat anti-inflamatory yang dapat mengurangi rasa sakit pada luka bakar.

Kami melaporkan kasus manajemen luka bakar dengan penerapan daun binahong. Kami
menggunakan daun untuk menutup luka karena pasien merasa tidak nyaman dengan kain
kasa. Karena MEBO adalah salep berbahan dasar minyak, pasien merasa itu terlalu lengket,
kurang nyaman dan dia merasa sakit ketika kain kasa dibuka. Kami tidak melakukan
ekstraksi daun binahong karena fasilitas. Berdasarkan penelitian di Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga pada 2011, ekstrak etanol binahong menunjukkan bahwa tidak ada
aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Sementara itu terhadap Pseudomonas
aeruginosa, terlihat bahwa pada 10% konsentrasi ekstrak binahong dapat membunuh koloni
kuman. Ekstrak daun daun binahong pada konsentrasi 10%, itu sudah menunjukkan
efektifitas penyembuhan, meskipun konsentrasi 20% dan 40% menunjukkan efektivitas
penyembuhan lebih. Peningkatan konsentrasi salep ekstrak daun Binahong secara efektif
menyembuhkan luka yang terinfeksi Staphylococcus aureus. Ada perbedaan hasil penelitian
yang dapat disebabkan oleh perbedaan persiapan dan metode. Ekstrak daun binahong juga
dapat menghambat pertumbuhan Escherichia Coli dan Klebsiella Pneumoniae in vitro.
Dari penjelasan di atas, keuntungan menggunakan daun binahong dalam perawatan luka
adalah murah, mudah ditemukan, dan mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang
biasanya ditemukan pada luka bakar. Setelah aplikasi daun binahong, pasien merasa lebih
nyaman, dingin, dan kurang lengket. Kerugian penerapan daun binahong pada penyembuhan
luka adalah sterilitas dan bentuk. Orang biasanya mengambil binahong langsung dari
tanaman, mencucinya, lalu menutupnya. Jadi, itu tidak cukup steril. Karena kurangnya bukti
dan penelitian, tidak ada obat apa pun yang mengandung ekstrak daun binahong. Jadi
kebanyakan orang menumbuk atau langsung menutup luka dengan daun. Baik MEBO dan
daun binahong memiliki efek antibakteri.

D. Kesimpulan

MEBO menawarkan keuntungan dari lingkungan lembab untuk penyembuhan luka selain
teknik perawatan terbuka yang menghindari pembebanan yang tidak praktis, besar, dan
mahal. Baik MEBO dan daun binahong dapat digunakan untuk menyembuhkan luka. Daun
Binahong dapat mengurangi jumlah MEBO pada penyembuhan luka dengan metode semi
terbuka.penyembuhan luka bakar dengan aplikasi daun binahong untuk mengobati infeksi.
Dari penelitian ini, kita belajar bahwa daun binahong dapat digunakan untuk membantu
menyembuhkan infeksi pada penyembuhan luka bakar, tetapi masih perlu penelitian lebih
lanjut pada manusia.