You are on page 1of 1

PERBEDAAN SPRAIN DAN STRAIN

Sprain dan Strain adalah 2 tipe kerusakan atau cidera jaringan lunak. Dalam Bahasa Indonesia kedua
istilah ini sering diterjemahkan sebagai satu kata yang sama, yaitu ‘keseleo’ dan/atau ‘terkilir’ namun
sebenarnya ada perbedaan arti. Sprain adalah cidera pada sendi yang melibatkan robeknya ligamen dan
kapsul sendi. Sementara strain adalah cidera otot atau tendon (urat).

Untuk keduanya tindakan pertama adalah RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) atau Istirahat, Es
Kompresi, Elevasi).

Cidera jaringan lunak dapat terjadi mendadak (akut) atau memburuk perlahan-lahan (kronis). Proses
penyembuhan membutuhkan 2 sampai 12 minggu, tergantung dari tingkat kerusakan jaringan, tindakan
awal dan perawatan yang sedang dilakukan, usia serta kesehatan pasien secara umum.

Penyebab

Jaringan lunak terbuat dari kumpulan serat. Otot dan tendon mengandung sel-sel yang memonitor
tingkat kontraksi dan peregangan. Dengan aktifitas sehari-hari, otot dan tendon menggunakan kontraksi
ringan untuk melawan peregangan yang berlebihan. Namun gerakan mendadak dengan intensitas kuat
dapat memberikan tekanan terlalu intens pada jaringan. Serat lalu meregang melebihi kapasitasnya dan
robek. Pendarahan dari pembuluh darak akibat perobekan inilah yang menyebabkan ada bengkak.

Sprain

Sendi disambung menjadi satu dan dikuatkan oleh jaringan ikat yang disebut ligamen. Seluruh sendi
diselimuti oleh selaput berisi cairan lubrikasi yang merawat sendi serta memberikan bantalan ekstra
terhadap goncangan. Sprain adalah cidera sendi yang biasanya melibatkan robek ringan (trauma mikro)
pada ligamen dan kapsul sendi. Bagian tubuh yang biasanya mengalami sprain adalah jempol,
pergelangan kaki, dan pergelangan tangan.

Strain

Otot menempel pada sendi dengan bantuan jaringan ikat yang disebut tendon. Strain adalan cidera pada
tendon atau pada otot itu sendiri. Betis, selangkangan, dan hamstring (otot paha belakang) adalah area
yang biasa mengalami strain.

You might also like