You are on page 1of 2

BAB 4

PEMBAHASAN

Pasien perempuan berusia 11 tahun datang ke poli RSUD Meuraxa dengan

keluhan nyeri mata kiri 1 hari SMRS. Nyeri dirasakan sampai sekarang. Awalnya

pasien mengatakan mata kiri pasien terkena kayu saat bermain dengan adiknya.

Pasien merasakan nyeri dikarenakan kornea memiliki banyak serabut saraf sehingga

kebanyakan lesi pada kornea dibagian marginal maupun sentral menyebabkan nyeri.

Pasien mengaku keluhan disertai mata kiri merah dan pandangan kabur.

Kemudian mata silau bila terkena cahaya lampu atau sinar matahari, mata berair terus

menerus dan kadang mengeluarkan sekret. Pandangan kabur pada pasien disebabkan

karena kornea salah satu media refraksi yang memiliki kekuatan refraksi terbesar.

Kornea merupakan bagian anterior dari mata yang harus dilalui cahaya. Biasan

cahaya terutama terjadi di permukaan anterior dari kornea. Perubahan dalam bentuk

dan kejernihan kornea akan mengganggu pembentukan bayangan yang baik diretina,

sehingga kelainan sekecil apapun dikornea dapat menimbulkan gangguan

penglihatan.

Mata merah, silau serta berair terus menerus disebabkan akibat reaksi

inflamasi yang mengakibatkan pelebaran pembuluh darah. Inflamasi atau peradangan

juga menyebabkan kontraksi iris sehingga terjadi dilatasi pembuluh iris yang

merupakan reflex akibat dari iritasi ujung saraf kornea dan peningkatan air mata.

Status oftalmologi didapatkan visus Okulis dextra=1,0, Okuli sinistra=0,8.

Palpebra superior okuli sinistra edema dengan konjungtiva tarsalis hiperemis.

28
29

Terdapat injeksi siliar dan sekret pada konjungtiva bulbi okuli sinistra. Pada kornea

okuli sinistra didapatkan ulkus dibagian perifer. Ulkus kornea yang terdapat dibagian

perifer disebabkan karena trauma yang terjadi pada mata kiri pasien sehingga

menyebabkan infeksi. Infeksi tersebut menyebabkan hilangnya sebagian permukaan

kornea akibat kematian jaringan kornea. Terbentuknya ulkus pada kornea banyak

ditemukan oleh adanya kolagenase yang dibentuk oleh sel epitel baru dan sel radang.

Ulkus kornea perifer biasanya disebabkan oleh kuman stafilokok aureous, H.

influenza dan M. lacunata.

Pasien diberikan tatalaksana Cendo-giflox 6 gtt 1 OS, Cendo-lyteers 6 gtt 1

OS, Cendo-natacen 0,6 ml 6 gtt 1 OS, Cefixime syr 2x1 dan Paracetamol syr 3x1.

Cendo-giflox, Cendo-natacen dan Cefixime diberikan untuk mengatasi infeksi yang

terjadi pada mata kiri pasien. Cendo-giflox dan cefixime bekerja menghambat

pembelahan sel bakteri serta menghambat pembentukan dinding sel bakteri sehingga

bakteri menjadi mati. Sedangkan cendo-natacen diberikan untuk mengatasi infeksi

yang disebabkan oleh jamur. Cendo-lyteers mengandung sodium chloride yang

membantu mengurangi rasa tidak nyaman karena iritasi mata. Paracetamol diberikan

untuk menghilangkan rasa nyeri pada mata kiri pasien.

You might also like