You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

M
DENGAN DIAGNOSA DIABETES MELITUS TIPE 2

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : Tn. M
Umur : 76 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Sirongge, Kembaran Kulon 3/2 Purbalingga
Agama : Islam
Suku / Kebangsaan : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SD
Status : Kawin
Pekerjaan : Pedagang
Tanggal pengkajian : 02 Oktober 2018
Diagnosa medis : DM Tipe II

Penanggung Jawab
Nama : Ny. K
Umur : 66th
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Sirongge, Kembaran Kulon 3/2 Purbalingga
Hubungan : Istri
2. Riwayat Kesehatan / Keperawatan
a. Keluhan utama
Poliuria ( sering berkemih )
Polidipsi ( sering minum )
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan cepat lelah saat beraktivitas dan mudah mengantuk.
c. Riwayat Kesehatan dahulu
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit lain, selain Diabetes
Melitus.
d. Riwayat Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan Diabetes
Melitus.

3. Pola Fungsi Kesehatan


1) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien sudah berhenti merokok sekitar 8 tahun lalu dan tidak pernah
mengkonsumsi alkohol serta tidak mempunyai alergi makanan dan obat.
2) Pola nutrisi dan cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat dikaji
Selera makan atau Baik Baik
minum
Menu makan atau Nasi , lauk, sayur, buah, Nasi merah, sayur, lauk,
minum air putih buah, air putih
3x / hari 3x / hari
Frekuensi
3-5 gelas / hari 8-9 gelas / hari
Porsi makan/minum Dihabiskan Dihabiskan
Keluhan (-) (-)
3) Pola eliminasi
Sebelum sakit Saat dikaji
Kondisi
BAB BAK BAB BAK
Frekuensi 2x/hari 4-5x/hari 2x/hari 8-9x/hari
Konsistensi Lembek (-) Lembek (-)
Kuning Kuning Kuning Kuning
Warna
kecok
Bau Khas Khas Khas Khas
(-) (-) (-) Banyak
Keluhan
kencing

4) Pola aktivitas dan latihan


Sebelum Sakit Saat dikaji
Kondisi
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Mandi  
Berpakaian  
Mobilisasi  
Pindah  
Berjalan  
Naik tangga  
Ket.
0 = mandiri 3 = dibantu orang laindan alat
1 = dibantu sebagian 4 = tidak mampu
2 = dibantu orang lain
5) Pola kognitif perseptual
Status mental : Sadar
Bicara : Normal
Bahasa yang digunakan : Jawa
Kemampuan membaca : Baik
Kemampuan komunikasi / Interaksi : Baik
Pendengaran : Sedikit bermasalah di telinga kiri.
Penglihatan : Kabur

6) Pola istirahat dan tidur


Lama tidur = 8 jam / malam
Waktu = 21.00 – 05.00
Masalah Tidur = Pasien mengatakan sering terbangun dini untuk berkemih.

7) Pola konsep diri


Pasien mengatakan menerima penyakitnya dengan ikhlas dan selalu mengikuti terapi
yang dianjurkan dokter.

8) Pola koping toleransi stress


Pasien mengatakan apabila sedang ada masalah merenung dan berdoa. Pasien tidak
mengkonsumsi obat untuk menghilangkan stress. Keadaan emosi dalam sehari-hari
santai.

9) Pola peran-hubungan
Pekerjaan : Pedagang
Pasien mengatakan tidak ada masalah berkenaan dengan perawatan yang
dilakukannya.
Kegiatan Sosial : Pengajian Rutin
10) Pola nilai dan kepercayaan
Pasien mengatakan beragama Islam, dan sangat berpengaruh terhadap proses
penyembuhan.

4. Pemeriksaan Fisik
1. KU : Cukup
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : Normal
BB : 66 kg
TB : 160 cm
2. Tanda-Tanda Vital :
TD :130/70 mmHg R : 20x/mnt
N : 80x/mnt S : 37,3°C
3. Kulit
Warna kulit : Putih ( Normal )
Kelembaban : Kering
Turgor kulit : Sudah tidak elastis
Tidak ada oedema
4. Kepala / Rambut
Inspeksi : Rambut pendek beruban dan bersih.
Palpasi : Mesochepal, tidak ada luka dan benjolan.
5. Mata
Fungsi Penglihatan : Kabur
Konjungtiva : Ananemis
Ukuran Pupil : Ishokor
Sklera : Anikterik
Tidak ada oedema pada palpebra
6. Telinga
Fungsi Pendengaran : Telinga kanan sedikit bermasalah (tuli)
Daun Telinga : Simetris
Telinga terlihat bersih. Tidak ada Mastoid.
7. Hidung dan Sinus
Inspeksi : Simetris, tidak ada suara nafas cuping hidung
Fungsi Penciuman : Normal
Hidung terlihat bersih. Tidak ada pembekakan dan perdarahan.
8. Mulut dan Tenggorokan
Membran Mukosa : Normal
Gigi sudah tidak lengkap.
Mulut terlihat bersih.
Tidak ada radang dan tidak mengalami kesulitan menelan.
9. Leher
Trakea : Simetris
Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe dan kelenjar tiroid.
10. Thorak atau Paru
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara sonor ( normal )
Auskultasi : Bronkovesikuler
11. Jantung
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Denyut Normal
Perkusi : Normal
Auskultasi : Lub Dug ( Normal )
12. Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara Timpani
Auskultasi : Bising usus normal 7x/menit
13. Genetalia : Normal
14. Rektal : Normal
15. Ekstremitas : Normal
16. Neurologis
17. Status Mental / GCS : Normal

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Terapi obat-obatan
Glibendclamide 5 mg 1 x 1 sesudah makan pagi.

b. Hasil Pemeriksaan
Hari / Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Rabu, 10 Oktober 2018 GDS 434 mg/dL 100-150

Tanggal / Data Fokus


Jam
Senin, Ds: pasien mengatakan “sering berkemih pada malam hari”
29 Oktober Do: Frekuensi : 8-9 kali / hari
2018 Warna : Kuning
Senin, Ds : pasien mengatakan “sering terbangun untuk berkemih”
29 Oktober Do : pasien terlihat lemas, karena kualitas tidurnya terganggu.
2018
ANALISA DATA

DATA MASALAH ETIOLOGI


DS : pasien mengatakan Hambatan eliminasi Penyebab multipel
“sering berkemih pada urine
malam hari”
DO :
Frekuensi : 8-9 kali / hari
Warna : Kuning

Ds : pasien mengatakan Gangguan Pola Tidur Pola tidur tidak


“sering terbangun untuk menyehatkan
berkemih”
Do : pasien terlihat lemas,
karena kualitas tidurnya
terganggu.

Ds : pasien mengatakan Keletihan Kurang tidur


badan terasa letih dan lemas. Fisik tidak bugar
Do : Peningkatan gula darah
sewaktu 434 mg/dL
Diagnosa Keperawatan

Setelah dilakukan pengkajian pada Tn. M maka ditemukan diagnosa keperawatan


yang muncul, yaitu :

1. Hambatan eliminasi urine berhubungan dengan penyebab multipel.


2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pola tidur tidak menyehatkan.
3. Keletihan berhubungan dengan kurang tidur dan fisik tidak bugar.

Intervensi
No. Diagnosa NOC ( Tujuan ) NIC ( Tindakan ) Rasional
Dx Keperawatan
1. Hambatan Tujuan : Urinary Retention 1. Untuk
eliminasi Urinary elimination Care memantau
urine Urinary contiunence 1. Memantau jumlah
berhubungan Kriteria Hasil : masukan dan asupan dan
dengan 1. Kandung kemih keluaran cairan. keluaran
penyebab kosong secara 2. Memantau cairan,
multipel. penuh. tingkat distensi apabila
2. Tidak ada residu kandung kemih asupan cairan
urine > 100 – 200 dengan palpasi berkurang
cc. dan perkusi. maka akan
3. Intake cairan 3. Membantu menyebabka
dalam rentang dengan toileting n turgor kulit
normal. secara berkala. tidak elastis.
4. Bebas dari ISK. 4. Lakukan 2. Untuk
5. Tidak ada spasme penilaian kemih mengetahui
bladder yang tingkat
komprehensif distensi
yang berfokus kandung
pada output kemih,
urine, dan pola apabila
berkemih berlebih
maka akan
menyebabka
n poliuria (
sering
kencing )
3. Untuk
memonitor
toileting
secara
berkala agar
mengetahui
frekuensi
berkemih
dalam
rentang
normal.
4. Untuk
mengetahui
input dan
output urine.
2. Gangguan Tujuan : Sleep Enchan 1. Agar pasien
pola tidur Anxiety reduction cement dapat
berhubungan Comfort level 1. Jelaskan mengetahui
dengan pola Pain level pentingnya pentingnya
tidur tidak Rest : Extent and tidur yang tidur yang
menyehatkan. Pattern adekuat. berkualitas.
Sleep : Extent and 2. Ciptakan 2. Agar pasien
Pattern lingkungan merasa lebih
Kriteria Hasil : yang nyaman. nyaman
1. Jumlah jam tidur 3. Instruksikan sehingga
dalam batas normal untuk dapat
6 – 8 jam perhari. memonitor tidur memiliki
2. Pola tidur, kualitas pasien. kualitas tidur
dalam batas yang baik.
normal. 3. Untuk
mencukupi
3. Perasaan segar kebutuhan
sesudah tidur atau istirahat.
istirahat.
3. Keletihan Tujuan : Energy 1. Untuk
berhubungan Endurance Management mengetahui
dengan Contrentation 1. Kaji adanya penyebab
kurang tidur Energy contervation faktor yang terjadinya
dan fisik tidak Nutrional status menyebabkan kelemahan
bugar. energi kelelahan. fisik pada
Kriteria hasil : 2. Monitor adanya pasien.
1. Memverbalisasikan kelelahan fisik 2. Kelelahan
peningkatan energi secara berlebih. fisik berlebih
dan merasa lebih 3. Monitor pola dapat
baik. tidur dan membuat
2. Kecemasan lamanya tidur. pasien tidak
menurun. kooperatif
3. Glukosa darah dalam
adekuat. melakukan
4. Kualitas hidup aktifitas.
meningkat. 3. Dapat
5. Istirahat cukup. membantu
untuk
mengetahui
apakah
pasien
mengalami
gangguan
tidur atau
tidak.

Implementasi

No Hari/ Tanggal Waktu Implementasi Ttd


1. Senin, 08:00- 1. Memonitor input dan output urine.
29 Oktober 09:00 2. Memonitor tanda dan gejala
2018 WIB poliuria.
3. Melakukan tindakan palpasi dan
perkusi untuk mengetahui tingkat
distensi kandung kemih.

2. Senin, 10:00- 1. Melakukan penkes tentang


29 Oktober 11:30 pentingnya kualitas tidur yang
2018 WIB baik.
2. Membersihkan dan merapikan
tempat tidur pasien.
3. Memeriksa tanda-tanda vital
pasien.
TD : 120 / 80 mm Hg
N : 82 x / menit
S : 36,5 derajat celcius
RR : 20 x
3. 14:00- 1. Memonitor aktivitas pasien.
14:00 2. Memonitor kualitas tidur pasien.
WIB

Evaluasi

No. Dx Hari / Tanggal Evaluasi Ttd


1. Senin, S : pasien mengatakan “masih sering
29 Oktober 2018 berkemih.
O : frekuensi urine 6-7 kali/ hari
A : masalah belum teratasi
P : melanjutkan intervensi
2. Senin, S : pasien mengatakan masih sering
29 Oktober 2018 terbangun untuk berkemih
O : pasien terlihat lemas
A : masalah belum teratasi
P : melanjutkan intervensi

3. Senin, S : pasien mengatakan belum dapat


29 Oktober 2018 tidur nyenyak
O : kualitas tidur belum tercukupi
A : masalah belum teratasi
P : Melanjutkan intervensi

You might also like