Professional Documents
Culture Documents
INFORMASI UMUM
• Presentasi ini disampaikan pada kegiatan 1ST ASMP-ID
• Hari / Tanggal : Sabtu - Minggu / 27-28 Oktober 2018
• Tempat : Hotel Novotel Tangerang
• Narasumber : UKK Infeksi dan Penyakit Tropis
DISCLAIMER
• The presentation slides are the intellectual property of the individual presenter and are
protected under the copyright laws of IDI & IDAI. Used by permission. All right reserved.
All other trademarks are the property of their respective owners.
• This presentation is provided on a strictly private and confidential basis for information
purposes on limited medical community only. By reading this presentation, you will be
deemed to have agreed to the obligations and restrictions set out below. Without the
express prior written or verbal consent of the author, the presentation and any
information contained within it may not be (i) reproduced (in whole or in part), (ii) for
any purpose other than medical education.
• The information on this presentation is not intended or implied to be a substitute for
professional medical advice, diagnosis or treatment. All content, including text,
graphics, images and information, contained on or available through this presentation
is for limited medical information purposes only. You are encouraged to confirm any
information obtained from or through this presentation with other sources, and review all
information regarding any medical condition or treatment with your colleague.
• NEVER DISREGARD PROFESSIONAL MEDICAL ADVICE OR DELAY SEEKING MEDICAL
TREATMENT BECAUSE OF SOMETHING YOU HAVE READ ON OR ACCESSED THROUGH THIS
PRESENTATION.
CURRICULUM VITAE
Riwayat singkat
Alex Chairulfatah
FOTO Staff Divisi Infeksi Penyakit Tropis
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FK UNPAD/RS Dr Hasan Sadikin
Nama Narasumber
Spesialis Anak : 1987
Sp-II : 1994
CONFLICT OF INTEREST
DECLARATION
Pendahuluan
Dalam beberapa tahun ini kita sering
mendapat pasien dengan :
• Batuk lama.
• Paroxysm dengan atau tanpa whoop.
• Usia dibawah 6 bulan.
• Sering terjadi saat malam hari atau pagi,
sehingga didiagnosis sebagai batuk alergi.
Highlight
Munculnya kembali penyakit Pertusis
(Pertussis Resurgence) :
Karakteristik sebaran penyakit sebelum
terjadinya pertussis resurgence
Karakteristik saat pertussis resurgence
Penyebab pertussis resurgence
Pencegahan
Era prevaksin :
sering ditemukan pada masa anak-anak
USA: 80% < 5 tahun (bukan bayi), diatas usia 15
tahun <3%, sesuai di Afrika/Asia Selatan
• Negara Maju : th 1940-an imunisasi whole cell
Pertussis vaccine (wP)
Negara berkembang : wP, Expanded Programm
of Immunization th. 1974
Tahun1990-an :
Peningkatan kasus pertussis
Mula-mula dilaporkan dari negara maju (sistim
surveilans dan sarana diagnostik yang baik)
Selanjutnya dari berbagai negara.
WHO, Pertussis :
2013 : Angka cakupan imunisasi mencapai 80%,
kematian sebesar 63.000 kasus pada Balita.
2016 :di seluruh dunia dilaporkan 139.535 kasus per
tussis, 95% kasus tinggal di negara-negara
berkembang.
European Countries
2012 : Epidemi pertussis,
11.6 per 100.000 penduduk
2014 :
Kasus masih tinggi 7.7 per 100.000
penduduk
40.727 kasus, 38.044 kasus terkonfirmasi
Di Belanda, Republik Chezh, Slovenia,
Den-mark, Swedia, Belgia, dan Lithuania
kasus meningkat
> 30 tahun (46%), usia 15-29 tahun (20%).
European Centre for Disease Prevention and Control.Annual
Epidemiological Report 2016-Pertussis [Internet].Stockholm:ECDC;2016
[cited 2018 September 18]. Avalaible from
http://ecdc.europa.eu/en/healthtopics/Pertussis/Pages/Annual-
epidemiological-report-2016.aspx
Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society
In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch
Kekebalan
• Melalui imunisasi aP berlangsung lebih
pendek :
Menurun dengan cepat dalam 2-4 tahun
setelah 3 dosis aP, dari 83.5% menjadi
59.2% (Quinn et at. Duration of Protection after first dose of
acellular pertussis vaccine in Infant)
Riffelman dkk efikasi vaksin (vaccine
efficacy/VE) setelah 5 dosis aP menurun
menjadi 53% setelah 6-8 tahun.
Khasiat wP dan aP
Berbagai laporan menunjukkan bahwa
kedua vaksin sangat efektif dalam pen
cegahan terjadinya pertussis
(WHO,2015).
wP tidak direkomendasikan untuk anak
> 7 tahun (WHO,2015).
UK National Childhood Encephalopathy
Study menegaskan bahwa pengguna-
an wP pada anak besar berhubungan
dengan kejadian ensefalopati.
Hal ini tidak ada konfirmasi dari peneliti-
an selanjutnya.
Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society
In collaboration with 35
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch
Vaksin aP
• Lama perlindungan lebih pendek
• Penelitian pada babun :
wP berperan merangsang Th1 dan Th17 sehing-
ga meningkatkan sterilitas mukosa.
Pada aP Th2 lebih tinggi tapi Th1 dan Th17 lebih
rendah, sehingga kurang efektif dalam menste-
rilkan mukosa dari B.pertussis.
Warfel JM,Merkel TJ.Bordetella pertussis infection induced a mucosal IL-17 and long
lived Th17 and Th1 immune memory celss in non-human primates.Mucosal Immunol
2013,6(4):787-796
Berbagai penelitian :
Perubahan materi genetik B.pertussis
yang berhasil diisolasi
Antigen dari bakteri ini berbeda dengan
antigen yang terdapat dalam vaksin.
Pengaruh terhadap manifestasi klinis
masih dalam penelitian .
Pencegahan
WHO position :
• Imunisasi dini dan tepat waktu : min.6
minggu,maks.8 minggu, 3 dosis
• aP dan wP: excellent safety record
reaksi sistemik wP berkurang bila : early short-
time schedule.
• wP dan aP memberikan efektifitas yang baik
selama tahun pertama, tapi kekebalan dari
imunisasi aP lebih pendek dan mungkin ku-
rang berkhasiat dalam mengurangi penye-
baran
WHO.Pertussis Vaccine : WHO position paper-August 2015.Weekly Epidemiological
Record,2015,35(90):433-466
Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society
In collaboration with 52
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch
Pencegahan
Boleh sekolah/day care : 5 hari setelah terapi
antibiotik selesai.
Terapi profilaksis anggauta keluarga yang
terpapar terutama yang risiko tinggi untuk jadi
berat.
Imunisasi :
USA : booster diberikan pada usia 4-6 tahun,
remaja dini (11-12 tahun), dewasa dan ibu ha-
mil.
Cocooning immunization :
Risk Reduction 51% (CDC 16%)
Pencegahan bayi baru lahir : imunisasi ibu
hamil dengan Tdap.
Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society
In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch
Terima kasih
TERIMA