You are on page 1of 27

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK “KG” DENGAN

HIPERTENSI DI BANJAR GETAS KAWAN, DESA BURUAN,


BLAHBATUH, GIANYAR

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2018, pukul 16.00 wita

I. Data Umum
a. Identitas kepala keluarga
1. Nama KK : Bapak KG
2. Jenis kelamin: Laki-laki
3. Umur : 65 Tahun
4. Agama : Hindu
5. Pendidikan : SLTP
6. Pekerjaan : Buruh
7. Alamat : Br. Getas Kawan, Desa Buruan, Blahbatuh, Gianyar

b. Komposisi anggota keluarga

Nama Umur Sex Hub.dg KK Pendidikan Pekerjaan Ket


Ibu MK 63 thn P Istri SD IRT Sehat
KY 37 thn L Anak SMA Wiraswasta Sehat
KR 33 thn P Menantu SMA Buruh Sehat
SS 7 thn L Cucu TK Pelajar Sehat
SW 5 thn L Cucu Belum Pelajar Sehat
sekolah

c. genogram
P

Bapak KG

Ket :
Laki-laki

Perempuan

P Pasien

Tinggal serumah

meninggal

d. Tipe keluarga ;
Tipe keluarga Bapak KG adalah Keluarga besar (extended family). Keluarga inti ditambah
dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya sanak saudara, misalnya
nenek, kakek, sepupu, keponakan, paman, bibi, dan sebagainya
e. Suku bangsa ;
Keluarga Bapak KG merupakan keluarga suku Bali, bahasa yang digunakan sehari-hari
Bahasa Bali, tidak ada kebiasaan keluarga yang dipengaruhi oleh suku yang dapat
mempengaruhi kesehatannya.

f. Agama ;
Keluarga Bapak KG beragama Hindu, dan seluruh anggota keluarganya melaksanakan
persembahyangan dua kali dalam sehari.

g. Status sosial ekonomi keluarga ;


Penghasilan keluarga Bapak KG diperoleh dari Bapak KG bekerja sebagai buruh dengan
penghasilan rata-rata sebulan Rp. 1.500.000,- dan anak KY yang bekerja sebagai pegawai
swasta dengan penghasilan rata-rata sebulan Rp. 2.800.000,-. Dari penghasilan tersebut
dipergunakan untuk keperluan makan sehari-hari, dan, transportasi, pembayaran tanah
kontrakan untuk tempat tinggal, listrik dan telepon. Keluarga mempunyai tabungan untuk
keperluan yang tak terduga dan khusus untuk kesehatan. Keluarga menempati tanah
kontrakan dengan rumah sendiri, barang yang dimiliki keluarga dirumah seperti alat
elektronik, kompor gas, kipas angin , setrika, televisi 21 inchi dan transportasi ( motor ).

h. Aktivitas rekreasi keluarga ;


Keluarga melakukan rekreasi bersama apabila ada waktu senggang ( libur ), biasanya ke
objek wisata (ke pantai) atau berkunjung ke rumah keluarga. Kebiasaan kumpul bersama
biasanya dilakukan di sore hari atau minggu.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini;


Tahap perkembangan keluarga Bapak KG saat ini termasuk keluarga dengan dalam masa
pensiun dan lansia,

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tidak ada masalah dalam tahap perkembangan keluarga Bapak KG

3. Riwayat keluarga inti.


Bapak KG dan Ibu MK menikah sudah 45 tahun yang lalu, perkawinannya direstui oleh
orang tua masing-masing dan perkawinan karena suka sama suka. Ibu MK merupakan pilihan
sendiri dan tidak dijodohkan.

4. Riwayat keluarga sebelumnya;


Riwayat orang tua pihak Bapak KG dan Ibu MK tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai,
tidak pemabuk dan tidak penjudi. Keluarga Bapak KG tidak mempunyai riwayat penyakit
keluarga sepeti hipertensi.

III.Lingkungan

1. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati oleh Bapak KG merupakan rumah milik sendiri, luas tanah 3 are
terdiri dari tujuh bangunan. Bangunan rumah yang ditempati Bapak KG, terdiri dari 3 kamar
tidur dan 1 ruang tamu, 1 kamar mandi dan dapur. Rumah permanen, berlantai keramik,
sirkulasi udara cukup setiap kamar terdapat jendela. Kondisi WC bersih dengan model WC
jongkok, jarak septic tank lebih dari 5 meter. Rumah keluarga Bapak YY memiliki halaman
yang cukup luas, tempat sampah tertutup di depan rumah. Kebersihan rumah cukup,
kebutuhan air sehari-hari diperoleh dari air sumur gali, namun saat ini kondisi air sumur
kering. keluarga Bapak KG memanfaatkan air sungai untuk mandi dan mencuci, dan
menggunakan air kemasan untuk dikonsumsi. Saluran pembuangan limbah (got) lancar, tidak
berbau dan tertutup tidak permanen.

Denah Rumah

4
3

2 5
3 3

1
Keterangan Denah :
1. Pintu masuk
2. Ruang tamu
3. Kamar
4. dapur
5. WC (kamar mandi)

2. Karakteristik tetangga dan komunitas banjar.


Keluarga Bapak KG tinggal dilingkungan yang padat penduduknya, mayoritas
penduduknya bersuku Bali, rata-rata bermata pencaharian sebagai petani dan buruh, ada juga
yang berwirausaha. Lingkungan tetangga cukup akrab dan masih terdapat sikap bergotong
royong sesama warga.

3. Mobilitas geografis.
Keluarga Bapak KG tinggal dirumah tersebut kurang lebih 65 tahun. Rumah Bapak KG
berada 300 meter dari jalan raya, jenis kendaraan yang dipakai biasanya motor.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.


Ibu MK dan menantunya KR aktif mengikuti perkumpulan dibanjar, seperti senam di
banjar, dan rapat PKK. Bapak KG juga aktif dalam perkumpulan banjar seperti selalu
mengikuti rapat bulanan rutin, dan kerja bakti disekitar lingkungan.

5. Sistem pendukung keluarga


Keluarga Bapak KG bila ada masalah keluarga termasuk masalah keuangan, biasanya
didiskusikan bersama istri, anak dan menantu nya.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola komunikasi keluarga.
Interaksi dalam keluarga paling sering dilakukan pada sore hari, pola komunikasi anggota
keluarga terbuka, bila ada permasalahan, keluarga mendiskusikan bersama - sama.

2. Struktur kekuatan keluarga.


Keluarga Bapak KG saling mendukung satu dengan lainnya, respon kelurga bila ada
anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya bersama-sama. Bila ada
anggota keluarga yang sakit, diusahakan untuk berobat di pusat pelayanan kesehatan terdekat
seperti puskesmas dan dokter praktek swasta.

3. Struktur peran .
Bapak KG sebagai kepala keluarga, pencari nafkah yang mejadi buruh. Ibu MK sebagai
ibu rumah tangga, sedangkan anak KY sebagai wiraswata, dan menantu KR tidak pernah
melakukan kegiatan yang merugikan keluarga dan orang lain, berperan membantu kegiatan
sehari-hari keluarga seperti membersihkan rumah, membantu Ibu MK mengerjakan pekerjaan
rumah tangga seperti, membersihkan kamar mandi, mencuci dan menyetrika pakaiannya
sendiri dan membantu keluarga seperti menyiram tanaman yang ada di halaman rumah

4. Nilai dan norma keluarga.


Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti sembahyang
setiap 2 kali sehari. Bila akan keluar rumah dan terlambat datang harus memberitahu dulu
kepada orang tua.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif.
Respon keluarga sangat bangga bila ada anggota keluarga yang berhasil dalam suatu hal
dan keluarga sangat sedih bila ada anggota keluarga yang sakit, meninggal atau kehilangan.

2. Fungsi sosialisasi.
Keluarga Bapak KG membiasakan anak-anaknya untuk bergaul dengan teman-teman
tetangganya. KY biasanya lebih banyak bergaul dengan teman sebayanya, dan kadang
biasanya juga ngobrol dirumah. Ibu MK kadang menasehati anak, menanu, dan cucunya agar
berhati- hati bergaul dengan teman-temannya, Ibu MK tidak melarang berteman dengan siapa
saja semasih dalam batasan dan norma agama.

3. Fungsi perawatan kesehatan


Saat pengkajian Bapak KG mengatakan sering pusing dan nyeri pada leher belakang. Saat
gejala hipertensi muncul biasanya Bapak KG hanya beristirahat saja. Keluarga mengatakan
tidak mengetahui pengertian maupun penyebab dari hipertensi secara pasti serta masalah lain
yang dapat timbul dari hipertensi. Bapak KG jarang memeriksakan kesehatannya di petugas
medis karena kesibukannya bekerja. Anggota keluarga lainnya jarang mendiskusikan dan
menganggap penyakit hipertensi yang dialami Bapak KG tidak sebagai masalah yang serius.
Anggota keluarga lainnya beranggapan bahwa jika penyakit hipertensi Bapak KG muncul
maka dengan istirahat saja akan segera membaik.
Menurut Bapak KG, anggota keluarga terkadang tidur siang sekitar pukul 13.30- 14.30,
tidur malam rata – rata pukul 22.00 wita sampai pukul 04.00 wita. Kebiasaan makan keluarga
sehari-hari adalah nasi, lauk pauk berupa tempe/tahu/telur, daging, sayuran dan kadang –
kadang mengkonsumsi buah-buahan.

VI. Stress dan Koping Keluarga.


1. Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga.
Stressor jangka pendek yang dirasakan oleh Bapak KG bersumber pada masalah keuangan
keluarga seperti biaya untuk keperluan sehari-hari. Tetapi kondisi ini tidak sampai
mengganggu aktivitas sehari-hari keluarga

2. Respon terhadap stressor.


Upaya Bapak KG mengatasi stress biasanya dengan cara menglihkan ketegangan
pikirannya dengan melakukan persembahyangan di rumah dan saling berkomunikasi dengan
keluarga lain. Hasil yang diperoleh Bapak KG merasa lebuh tenang setelah berdoa dan
sembahyang.

3. Strategi koping yang digunakan.


Bila masalah Bapak KG atau anggota keluarga lainnya tidak menemukan jalan keluar,
biasanya keluarga mendiskusikan masalah dengan semua anggota keluarga.

4. Strategi adaptasi yang disfungsional.


Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara - cara keluarga dalam mengatasi
masalah secara maladaptif.

VII. Pemeriksaan Fisik.


Hasil pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 12 Oktober 2018.

ASPEK Bapak Ibu MK Anak Menantu Cucu SS Cucu


KG KY KR SW
Tensi 170/90 150/90 130/80 120/90
(mmHg)
TB dan BB 160cm, 152cm, 160cm, 48cm, 77cm, 13 49cm,
85kg 69 kg 70kg 67kg kg 10kg
Suhu (OC) 36,5 37 36,5 36,5 36 36,5
Nadi 84 88 80 84 88 90
(x/mnt)
Rambut Normal, Normal, Normal Normal, Normal, Normal,
kepala rambut rambut , rambut rambut rambut
lurus, lurus, rambut lurus, lurus, lurus
Pusing, lurus
nyeri
pada
leher
belakang
Mata, Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
telinga, ditemui ditemui ditemui ditemui ditemui ditemui
mulut, ganggua ganggua ganggu gangguan ganggua ganggua
hidung, n pada n pada an pada pada mata, n pada n pada
tenggorokan mata, mata, mata, telinga, mata, mata,
telinga, mulut telinga, mulut dan mulut telinga,
mulut dan gigi mulut gigi dan gigi mulut
dan gigi bersih, dan bersih, bersih, dan gigi
bersih, hidung gigi hidung hidung bersih,
hidung dan bersih, dan dan hidung
dan tenggoro hidung tenggorok tenggoro dan
tenggoro kan dan an normal kan tenggoro
kan normal, tenggor normal, kan
normal okan normal
normal
Leher Tidak Tidak Tidak Tidak ada Tidak Tidak
ada kaku ada kaku ada kaku leher, ada kaku ada kaku
leher, leher, kaku pembesara leher, leher,
pembesa pembesa leher, n kelenjar pembesa pembesar
ran ran pembes tidak ada, ran an
kelenjar kelenjar aran pembesara kelenjar kelenjar
tidak tidak kelenjar n kelenjar tidak tidak
ada, ada, tidak jugularis ada, ada,
pembesa pembesa ada, tidak ada pembesa pembesar
ran ran pembes ran an
kelenjar kelenjar aran kelenjar kelenjar
jugularis jugularis kelenjar jugularis jugularis
tidak ada tidak ada jugulari tidak ada tidak ada
s tidak
ada
Thorax Simetris, Simetris, Simetri Simetris, Simetris, Simetris,
bunyi bunyi s, bunyi bunyi bunyi bunyi
jantung jantung jantung jantung jantung jantung
normal, normal, normal, normal, normal, normal,
tidak ada tidak ada tidak tidak ada tidak ada tidak ada
kelainan, kelainan, ada kelainan, kelainan, kelainan,
suara suara kelaina suara suara suara
nafas nafas n, suara nafas nafas nafas
vesikuler vesikuler nafas vesikuler vesikuler vesikuler
vesikul
er
Abdomen Tidak Tidak Tidak Tidak ada Tidak Tidak
ada ada ada pembengk ada ada
pembeng pembeng pemben akan pembeng pembeng
kakan kakan gkakan hepar, kakan kakan
hepar, hepar, hepar, ginjal, hepar, hepar,
ginjal, ginjal, ginjal, limpe, ginjal, ginjal,
limpe, limpe, limpe, tidak limpe, limpe,
tidak tidak tidak teraba tidak tidak
teraba teraba teraba benjolan, teraba teraba
benjolan benjolan,benjola bising benjolan, benjolan,
, bising bising n, usus bising bising
usus usus bising positif, usus usus
positif, positif, usus tidak ada positif, positif,
tidak ada tidak adapositif, nyeri tidak ada tidak ada
nyeri nyeri tidak tekan nyeri nyeri
tekan tekan ada tekan tekan
nyeri
tekan
Extremitas Tidak Tidak Tidak Tidak ada Tidak Tidak
atas dan ada ada ada kelainan ada ada
bawah, kelainan kelainan kelaina pergeraka kelainan kelainan
persendian pergerak pergerak n n, pergerak pergerak
an, an, pergera kekuatan an, an,
kekuatan kekuatan kan, sendi, kekuatan kekuatan
sendi, sendi, kekuata kekuatan sendi, sendi,
kekuatan kekuatan n sendi, otot 5, kekuatan kekuatan
otot 5, otot 5, kekuata ROM aktif otot 5, otot 5,
ROM ROM n otot ROM ROM
aktif aktif 5, aktif aktif
ROM
aktif
Sistem Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
genitalia diperiksa diperiksa diperiks diperiksa diperiksa diperiksa
a

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan bahwa Bapak KG mengalami pusing

VIII. Harapan Keluarga


Keluarga berharap petugas dapat membantu memberi pemahaman untuk mengurangi
masalah kesehatan yang terjadi pada Bapak KG dan berharap tidak terjadi hal-hal yang
merugikan kesehatan pada Bapak KG. Begitu juga keluarga berharap petugas kesehatan tetap
memberikan pelayanan dan pendidikan kesehatan, serta kunjungan ke KK guna memantau
kesehatan keluarga.
Analisa Data

Berdasarkan pengkajian yang telah diuraikan, maka dapat dilanjutkan dengan


melakukan analisis masalah yang digambarkan dalam tabel di bawah ini.

No. Data Diagnosis Keperawatan


1 DS : Bapak KG mengatakan sering dan Gangguan rasa nyaman (nyeri) pada bapak
pusing sakit kepala dibagian belakang, Bapak KG
KG merasakan nyeri seperti tertekan pada
leher, nyeri dirasakan hilang timbul,

DO :
TD: 170/90
S: 36,5
N: 84
R: 21
2. DS: Bapak KG dan keluarga mengatakan Defisiensi pengetahuan
kurang paham mengenai penyakit yang
diderita Bapak KG, penyebab, komplikasi dan
apakah ada pantangan makanan yang
berpengaruh pada penyakit Bapak KG
DO:Bapak KG dan keluarga tampak sangat
bingung saat ditanya penyebab, komplikasi
yang mungkin terjadi dan makan yg yang
berpengaruh pada Hipertensi

Penapisan Masalah

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri).


Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat masalah : potensial 1/3x1 1/3 Bapak KG merasa nyeri kepala bagian
belakang, TD : 170/90 mmHg
Nyeri kepala dirasakan seperti tertekan
sesuatu
Skala nyeri 2 dari skala nyeri 1-10 yang
diberikan, nyeri dirasakan hilang timbul
Kemungkinan masalah untuk 1/2x2 1 Bapak KG mempunyai kebiasaan minum
diubah : sebagian kopi dan mengkonsumsi daging.
Potensi masalah dapat 2/3x1 2/3 Bapak KG selalu istirahat jika nyeri
dicegah : cukup kepalanya timbul dan sebisa mungkin
menghindari stress
Menonjolnya masalah : segera 2/2x1 1 Bapak KG akan segera ke puskesmas
diatasi dekat rumah jika nyeri kepalanya tidak
tertahankan
Total skor 3 1/3

2. Defisiensi pengetahuan
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat masalah : aktual 3/3x1 1 Bapak KG dan keluarga mengatakan
kurang paham mengenai penyakit
Hipertensi

Kemungkinan masalah untuk 1/2x2 1 Kemungkinan masalah untuk di ubah


diubah : sebagian mudah dengan pemberian informasi
pendidikan kesehatan tentang Hipertensi
Potensi masalah dapat 2/3x1 2/3 Dengan pemberian informasi pendidikan
dicegah : cukup kesehatan kemungkinan masalah dapat
dicegah
Menonjolnya masalah : segera 2/2x1 1 Kurang pengetahuan harus segera diatasi
diatasi agar keluarga dapat memahami dan
mencegah komplikasi bertambah berat
Total skor 3 2/3
Prioritas Diagnosis Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri)


2. Defisiensi pengetahuan
B. PERENCANAAN

Rencana asuhan keperawatan keluarga Bapak KG


Diagnosis Tujuan Kriteria Standar Evaluasi Rencana
Keperawatan Evaluasi intervensi
Gangguan rasa Tujuan Umum :
Setelah dilakukan
nyaman (nyeri).
kunjungan 4 kali
kunjungan selama
seminggu, nyeri dapat
terkontrol atau berkurang

Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2 x 45 menit,
keluarga mampu
1. Mengenal nyeri
Respon
Nyeri adalah apapun
dengan :
verbal
a. Menjelaskan yg dapat menyakitkan
pengetian nyeri tubuh seseorang yang  Diskusikan
mengalaminya. dengan
keluarga
pengertian
nyeri.
 Ajarkan
keluarga
untuk
mengungkap
kan kembali
pengertian
dari nyeri

b. Menjelaskan Respon Berdasarkan  Diskusikan


jenis-jenis nyeri verbal lama/durasinya ada 2 dengan
jenis nyeri : keluarga
 nyeri akut yaitu tentang jenis
Nyeri yang terjadi nyeri yang
segera setelah terjadi pada
tubuh terkena Ny. AR.
 Motivasi
cidera, tindakan
keluarga
bedah ataupu
untuk
akibat hal lain
mengungkap
seperti hipertensi
kan kembali
dengan rasa sakit
jenis-jenis
yang bervariasi
nyeri.
dari berat sampai
ringan.
 Nyeri kronik
adalah nyeri
konstan atau
intermiten yang
menetap
sepanjang suatu
periode tertentu,
berlangsung lama,
intensitas
bervariasi, dan
biasanya
berlangsung lebih
dari enam bulan.
2. Keluarga mampu
mengambil
keputusan untuk
mengatasi nyeri Respon menyebutkan akibat  Identifikasi
a. Menjelaskan akibat
verbal bila nyeri tidak diatasi akibat nyeri
bila nyeri tidak
seperti syok, tekanan yang lalu
diatasi  motivasi
darah, nadi, respirasi
meningkat keluarga
untuk
mengungkap
kan kembali
bila nyeri
tidak diatasi

b. mengambil keputusan Respon Keputusan keluarga  Diskusikan


untuk mecegah nyeri verbal untuk mengatasi nyeri dengan
kepala agar tidak kepala agar tidak keluarga
bertambah parah bertambah parah tentang
rentangan
nyeri yang
dialami
untuk
mengambil
keputusan
selanjutnya

 Gali
pendapat
keluarga
bagaimana
cara
mengatasi
nyeri
 Motivasi
keluarga
untuk
memutuskan
mengatasi
nyeri secara
tepat
 Beri pujian
atas
keputusan
yang diambil
oleh
keluarga.
3. Keluarga mampu Respon Tindakan yang dapat  Beri
merawat verbal mengurangi nyeri : penjelasan
keluarga dengan  relaksasi keluarga
nyeri (pengaturan tentang cara-
a. menjelaskan cara-
nafas) cara yang
cara untuk  pengalihan dapat
mengatasi nyeri pikiran terhadap mengurangi
nyeri nyeri
 pijatan lembut  Beri
kesempatan
keluarga
untuk
bertanya
4. Modifikasi Respon Menciptakan  Diskusikan
Lingkungan verbal lingkungan rumah dengan
dalam perawatan yang tenang, nyaman, keluarga cara
nyeri bersih, jauh dari menciptakan
kebisingan dan lingkungan
kegaduhan. rumah yang
tenang.
 Memberikan
pujian
terhadap
upaya yang
telah
dilakukan
keluarga

5. Keluarga mampu Respon Memberi penyuluhan  klarifikasi


memanfaatkan verbal tentang manfaat pengetahuan
fasilitas fasilitas kesehatan keluarga
kesehatan untuk yang ada tentang
mengatasi nyeri manfaat
fasilitas
kesehatan
 Motivasi
keluarga untuk
memanfaatkan
kesehatan bila
nyeri yang
dirasakan
semakin kuat
dan tidak bisa
tertahankan
Defisiensi Tujuan Umum :
Setelah dilakukan
pengetahuan
kunjungan rumah selama
4 kali kunjungan dalam
seminggu, diharapkan
Keluarga Bapak KG
dapat memahami tentang
penyakitnya
Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x45 menit,
keluarga mampu:
1. Mengenal
hipertensi
Respon Hipertensi merupakan  Diskusikan
dengan:
verbal tekanan darah dengan
a. Menjelaskan
persisten atau terus keluarga
pengertian
menerus sehingga pengertian
hipertensi.
melebihi batas normal hipertensi.
dimana tekanan  Ajarkan

sistolik diatas 140 keluarga

mmhg dan tekanan untuk

diastole diatas 90 mengungkap

mmhg (Smelttzer & kan kembali

Bare 2002:896). pengertian


hipertensi.

b. Menjelaskan Respon Adapun penyebab dari  Diskusikan


penyebab dari verbal hipertensi adalah : dengan
hipertensi  Stress keluarga
 Merokok penyebab
 Obesitas
hipertensi.
(Kegemukan)  Gali
 Alkohol
 Faktor keturunan pendapat
 Faktor lingkungan keluarga
: bising, gaduh tentang
penyebab
hipertensi
 Motivasi
keluarga
untuk
mengungkap
kan kembali
penyebab
hipertensi
Respon
verbal

Tanda dan gejala  Diskusikan


hipertensi yang paling dengan
c. Menjelaskan
sering terjadi adalah: keluarga
tanda dan gejala
 sakit kepala tanda dan
hipertensi.
 kelelahan
 mual gejala
 telingan hipertensi.
mendengung  Gali
 muntah pendapat
 sesak nafas
keluarga
 gelisah
 pandangan tentang tanda
menjadi kabur dan gejala
yang terjadi hipertensi
 Motivasi
karena adanya
keluarga
kerusakan pada
untuk
otak, mata,
mengungkap
jantung dan ginjal
kan kembali
tanda dan
gejala
hipertensi

d. Menyebutkan Respon Adapun komplikasi  Diskusikan


komplikasi dari verbal yang dapat terjadi dengan
hipertensi pada hipertensi adalah kelurga
: komplikasi
 Penyakit dari
Jantung : Gagal hipertensi
 Beri
Jantung
 Penyakit Ginjal kesempatan
: Gagal ginjal keluarga
 Otak bertanya
: Serangan Stroke
 Motivasi
keluarga
untuk
mengungkap
kan kembali
komplikasi
dari
hipertensi.

2. Keluarga mampu
mengambil
keputusan untuk
mengatasi
Akibat yang terjadi 
Respon Beri
hipertensi:
verbal penjelasan
a. Menjelaskan jika hipertensi tidak
keluarga
akibat yang diatasi yaitu :
tentang
terjadi bila penyakit pembuluh
penyakit
hipertensi tidak darah otak seperti
yang dapat
diatasi. stroke, perdarahan
terjadi jika
otak, transient
hipertensi
ischemic attack (TIA).
tidak diatasi.
Penyakit jantung  Beri
seperti gagal jantung, kesempatan
angina pectoris, infark keluarga
miocard acut (IMA). untuk
Penyakit ginjal seperti bertanya.
gagal ginjal. Penyakit
mata seperti
perdarahan retina,
penebalan retina,
oedema pupil.

b. Mengambil Respon Keputusan keluarga  Gali


keputusan untuk verbal untuk mengatasi pendapat
mengatasi hipertensi agar cepat keluarga cara
hipertensi agar sembuh dan tidak mengatasi
tidak bertambah berlanjut lagi. hipertensi
parah.  Beri pujian
atas
keputusan
yang diambil
keluarga
3. Keluarga mampu
merawat keluarga
yang mengalami
hipertensi
dengan: Respon Cara perawatan  Gali
a. Menjelaskan
verbal (penanganan) pengetahuan
cara
hipertensi : keluarga
perawatan
 Diet rendah dalam
(penanganan)
garam/kolesterol/l mengatasi
dari
emak jenuh. hipertensi
hipertensi.  Diskusikan
 Mengurangi
dengan
asupan garam ke
keluarga cara
dalam tubuh.
 Ciptakan keadaan perawatan
rileks hipertensi
 Motivasi
 Melakukan olah
keluarga
ringan.
untuk
 Berhenti merokok
mengungkap
dan mengurangi
kan kembali
konsumsi alkohol
apa yang
 Mengurangi
telah
konsumsi kopi dan
disampaikan.
daging.

4. Memodifikasi Respon Menciptakan  Diskusikan


lingkungan verbal lingkungan rumah dengan
dalam yang tenang, nyaman, keluarga cara
perawatan bersih dan jauh dari menciptakan
hipertensi. bising ataupun gaduh lingkungan
rumah yang
tenang.
 Memberikan
pujian
terhadap
upaya yang
telah
dilakukan
keluarga
dalam
menciptakan
lingkungan
yang tenang.
 Beri
kesempatan
keluarga
untuk
bertanya
5. Keluarga mampu Respon Memberi penyuluhan  Klarifikasi
memanfaatkan verbal tentang manfaat pengetahuan
fasilitas fasilitas pelayanan keluarga
kesehatan untuk kesehatan dalam tentang
mengatasi mengatasi hipertensi. manfaat
hipertensi. fasilitas
kesehatan
 Motivasi
keluarga
untuk
memanfaatk
an pelayanan
kesehatan
bila
hipertensi
berlanjut.
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Catatan perkembangan asuhan keperawatan keluarga Bapak KG


Tanggal No.Dx Implementasi Evaluasi Paraf
26 1& 2 Diskusikan bersama keluarga dengan Subjektifnya :
 Keluarga mengatakan
oktober menggunakan leaflet :
 Pengertian hipertensi bahwa hipertensi
2018
 Penyebab hipertensi merupakan tekanan darah
 Tanda dan gejala hipertensi
 Komplikasi hipertensi yang melebihi tekanan
darah normal
 Keluarga mengatakan
penyebab hipertensi
adalah stress, kegemukan,
kurang olahraga,
Menanyakan pada keluarga hal-hal merokok, asupan garam
yang belum dimengerti yang tinggi, penyakit
ginjal dan pengaruh obat
 Keluarga mengatakan
Meminta keluarga untuk gejala yang dirasakan
menjelaskan kembali tentang seperti kepala pusing, dan
pengertian, penyebab, tanda gejala, nyeri pada kepala
komplikasi dan penanganan dari belakang
hipertensi.  Keluarga mengatakan
komplikasi yang dapat
terjadi dari hipertensi
yaitu :
- Penyakit Jantung :
Gagal Jantung
- Penyakit Ginjal
: Gagal ginjal
- Otak: stroke

Objektif :
 Keluarga menyimak
penjelasan dengan baik
 Keluarga berusaha
menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan.

Analysis :
TUK 1 tercapai sesuai
rencana
Planning :
Evaluasi kembali TUK 1
tentang pengertian, penyebab,
tanda gejala dan komplikasi
hipertensi pada pertemuan
kunjungan berikutnya.
Lanjutkan ke TUK 2 tentang
bagaimana mengidentifikasi
hipertensi berlanjut untuk
pengambilan keputusan yang
akan dilakukan keluarga.
26 1& Dengan menggunakan leaflet : Subjektif :
Menjelaskan akibat bila hipertensi  Keluarga mengatakan
oktober 2
berlanjut apabila hipertenti tidak
2018
dirawat dapat timbul
Bersama keluarga identifikasi
penyakit stroke, penyakit
adanya hipertensi yang berlanjut
ginjal dan penyakit
Memotivasi keluarga memutuskan
jantung.
merawat hipertensi Bapak KG  Keluarga mengatakan

Memberi pujian atas keinginan akan memperhatikan

keluarga dalam memutuskan untuk Bapak KG secara lebih

merawat hipertensi Bapak KG perhatian untuk menjaga


kesehatan dan pola makan
supaya hipertensi tidak
berlanjut.
Objektif :
 Keluarga menyimak
setiap penjelasan dengan
baik
 Keluarga berusaha
menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan.
Analysis :
TUK 2 tercapai sesuai
rencana.
Planning :
Evaluasi kembali TUK 2
terhadap identifikasi adanya
hipertensi berlanjut pada
kunjungan berikutnya.
Lanjutkan TUK 3 tentang
cara penanganan hipertensi.

26 1&2 Dengan menggunakan leaflet : Subjektif :


Menjelaskan cara perawatan  Keluarga mengatakan
oktober
(penanganan) dari hipertensi. Cara perawatan
2018
(penanganan) hipertensi :
Bersama keluarga identifikasi
- Diet rendah
adanya hipertensi yang berlanjut
garam/kolesterol/lemak
Memotivasi keluarga cara merawat
jenuh.
keluarga yang mengalami hipertensi
- Mengurangi asupan
garam ke dalam tubuh.
Memberi pujian atas keinginan
- Ciptakan keadaan rileks
keluarga untuk merawat hipertensi
- Melakukan olah raga
Bapak KG
ringan
- Berhenti merokok
- dan mengurangi
- konsumsi alkohol
- Mengurangi konsumsi
kopi dan daging.
 Keluarga mengatakan
akan merawat Bapak KG
secara lebih baik untuk
menjaga kesehatan dan
pola makan supaya
hipertensi tidak berlanjut
Objektif :
 Keluarga menyimak
setiap penjelasan dengan
baik
 Keluarga berusaha
menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan.
Analysis :
TUK 3 tercapai sesuai
rencana.
Planning :
Evaluasi kembali TUK 3
terhadap identifikasi adanya
hipertensi berlanjut pada
kunjungan berikutnya.

Lanjutkan TUK 4 tentang


Memodifikasi lingkungan
dalam perawatan hipertensi.

You might also like