Professional Documents
Culture Documents
(DENTAL BRIDGE)
DPJP:
drg. Setiadi W. L Sp.Ort
Disusun Oleh:
SUCI NOURMALIZA
G4B017044
2018
A. Pengertian
Gigi tiruan jembatan/bridge (GTJ) adalah prostesa yang menggantikan
beberapa gigi dalam satu lengkung geligi. Restorasi prostetik ini sering disebut
juga fixed partial denture (The Glossary of Prosthodontic, 2005). Gigi geligi
dalam rongga mulut berperan penting dalam berbagai fungsi, antara lain
mastikasi, fonasi, dan estetika. Kehilangan elemen gigi baik sebagian atau
seluruhnya dapat mengurangi keseimbangan fungsi dalam rongga mulut, oleh
karena itu kehilangan gigi geligi hendaknya segera dibuatkan gigi tiruan
pengganti (Prajitno dkk, 2010).
d. Conical Pontic
Pontik ini mempunyai bentuk konus pada daerah yang menempel
dengan jaringan di bawahnya, sehingga mempunyai kecenderungan
untuk terjadi akumulasi sisa makanan sering disebut sebagai bullet
/spheroid pontic (Prajitno, 2002).
B. Pemeriksaan Klinis
1. Pemeriksaan Ekstra Oral
a. Bentuk wajah :
b. Profil muka :
c. Pupil :
d. Tragus :
e. Hidung :
f. Bibir atas :
g. Bibir bawah :
h. Sendi rahang :
Kanan :
Kiri :
Deviasi :
Trismus :
i. Kelainan Lain :
2. Pemeriksaan Intra Oral
a. Saliva
Kuantital :
Kualitas :
b. Lidah :
Ukuran :
Posisi :
Mobilitas :
c. Refleks Muntah:
d. Mukosa Mulut:
e. Kebiasaan Buruk:
f. Gigi dan tulang alveolar tidak terdapat fraktur.
g. Vestibulum RA dan RB sedang
h. Prosessus Alveolaris
RA bentuk highwheel, ketinggian sedang, tahanan jaringan rendah,
bentuk permukaan rata.
RB bentuk highwheel, ketinggian sedang, tahanan jaringan rendah,
bentuk permukaan rata.
Relasi rahang: klas 1
i. Frenulum :
Labialis superior :
Bukalis superior kanan:
Bukalis superior kiri :
Labialis inferior :
Bukalis inferior kanan :
Bukalis inferior kiri :
Lingualis :
j. Palatum
Bentuk :
Kedalaman :
Torus Palatinus :
Palatum Mole :
k. Tuberositas alveolaris/ tuberositas maksilaris: Sedang
l. Ruang retromiilhioid :
m. Bentuk lengkung rahang:
N. Kondisi Klinis
O. Sikap Mental :
P: Rangkuman Data :
Q: Diagnosis :
R: Rencana Perawatan: Gigi Tiruan Cekat (Bridge)
S: Prognosis : Baik
T: Tahapan Perawatan :
1. Persiapan sebelum preparasi
- Pencocokan warna gigi dengan shade guide
- Retraksi gingiva sebelum pencetakan dan preparasi servikal
- Mencetak gigi untuk membuat model studi dan model kerja
2. Preparasi gigi penyangga
prinsip preparasi, yaitu kemiringan dinding-dinding aksial,
ketebalan preparasi, kesejajaran preparasi, preparasi mengikuti anatomi
gigi, dan pembulatan sudut-sudut preparasi.
Tahap preparasi gigi penyangga (Kedokteran Gigi Unsoed, 2013):
(6) Preparasi proksimal
Permukaan proksimal dikurangi dengan membuang jaringan gigi dari
sisi labial dengan menarik bur ke insisal menggunakan bur pointed
tapered cylindrical. Bidang proksimal dibuat konvergen ke arah
insisal dengan sudut kemiringan 5-10o. Kesejajaran bidang proksimal
gigi penyangga satu dengan gigi penyangga lain harus sama atau
sesuai dengan hasil surveyor.
(7) Preparasi oklusal
Preparasi mengikuti bentuk anatomis gigi asli menggunakan bur
straight cylindrical. Pengasahan dilakukan pada bidang buko oklusal
terlebih dahulu. Evaluasi hasil preparasi menggunakan sonde dengan
diameter 1-1,5 mm, apakah dapat melewati bidang oklusal pada saat
beroklusi atau tidak.
(8) Preparasi bukal dan lingual
Pengasahan dilakukan sesuai dengan sumbu gigi dan sedikit
konvergen 2o-5o dari sumbu gigi ke arah oklusal menggunakan round
end tapered cylindrical.
(9) Preparasi servikal
Pengasahan dilakukan dengan menggunakan round end tapered
cylindrical bur (chamfer) mengelilingi gigi membentuk finishing line.
Untuk estetik, tepi preparasi dapat masuk ke dalam sulkus gingiva.
(10) Setelah semua bidang dipreparasi, hasil preparasi dibulatkan dan
dievaluasi menggunakan sonde.
3. Pembuatan mahkota tiruan sementara (Kedokteran Gigi Unsoed, 2013).
Membuat pontik dengan malam, sesuai dengan bentuk anatomis,
inklinasi dan oklusinya. Gigi yang akan dipreparasi dan model malam
pontik dicetak dengan alginat. Setelah preparasi selesai, olesi gigi yang
telah dipreparasi serta daerah di sekitarnya dengan vaselin. Cetakan alginat
yang telah dibuat dicobakan dan diberi tanda dengan pensil warna. Adonan
cold cure acrylic sewarna gigi dibuat pada dappen glass, kemudian
masukkan ke dalam cetakan alginat. Posisikan kembali cetakan ke dalam
mulut, fiksasi sebentar hingga hampir mengeras. Buang kelebihan akrilik
pada alginat, kemudian lepaskan akrilik dari alginat. Cobakan mahkota
tiruan sementara ke dalam mulut, periksa ulang kontaknya kemudian
tunggu sampai mengeras. Lepaskan mahkota tiruan, haluskan dan poles
dengan pemoles akrilik, kemudian sementasi mahkota tiruan dengan
semen sementara (Zinc Oxide Eugenol/ZOE)
4. Kirim hasil cetakan ke laboratorium
5. Try in sekaligus cek kontak oklusi dan bagian proksimal menggunakan
articulating paper (Prajitno, 1994).k
6. Sementasi permanen menggunakan bahan semen yang umum digunakan
antara lain GIC, Semen Resin, Zinc-Polikarbonat, dan Zinc-Fosfat.
G. Daftar Pustaka
Barclay, C. W., Walmsley, A. D., 2001, Fixed and Removable Prosthodontics,
edisi 2, h. 115-122, Churchill livingstone, Tottenham.
Ewing J., E., Fixed Partial Prosthesis, 2nd ed, Lea & Febinger, Philadelphia,
1959: 169-77.
Jubhari, E. H., 2007, Upaya Untuk Mengurangi Preparasi Gigi: Fung Shell
Bridge, Jurnal Kedokteran Gigi Dentofasial, 6(1): 27-29.
Kedokteran Gigi Unsoed, 2013, Buku Panduan Skills Lab Mahasiswa Blok:
Aesthetic Dentistry 2, Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Jenderal
Soedirman, Purwokerto.
Pickard, 2000, Manual Konservasi Restorative Menurut Pickard, Terjemahan
oleh Narlan Sumawinata, 2000, edisi 6, Widya Medika, Jakarta.
Prajitno, H., R., 2002. Ilmu Geligi Tiruan Jembatan: Pengetahuan Dasar dan
Rancangan Pembuatan, EGC, Jakarta.