You are on page 1of 3

A.

Definisi meningitis

Meningitis adalah suatu infeksi/peradangan dari meninges,lapisan yang tipis/encer yang


mengepung otak dan jaringan saraf dalam tulang punggung, disebabkan oleh bakteri, virus,
riketsia, atau protozoa, yang dapat terjadi secara akut dan kronis. (Harsono., 2003)
Meningitis adalah infeksi yang menular. Sama seperti flu, pengantar virus meningitis
berasal dari cairan yang berasal dari tenggorokan atau hidung. Virus tersebut dapat berpindah
melalui udara dan menularkan kepada orang lain yangmenghirup udara tersebut. (Anonim., 2007)

B. Etiologi
Penyebab infeksi ini dapat diklasifikasikan atas : Penumococcus, Meningococcus, Hemophilus
influenza, Staphylococcus, E.coli, Salmonella. (Japardi, Iskandar., 2002) Penyebab meningitis
terbagi atas beberapa golongan umur :
1.Neonatus : Eserichia coli, Streptococcus beta hemolitikus, Listeria monositogenes
2.Anak di bawah 4 tahun : Hemofilus influenza, meningococcus, Pneumococcus.
3.Anak di atas 4 tahun dan orang dewasa : Meningococcus, Pneumococcus. (Japardi, Iskandar.
2002)

C. Manifestasi klinis
gejala meningitis tidak selalu sama, tergantung dari usia si penderita serta virus apa yang
menyebabkannya. Gejala yang paling umum adalah demam yang tinggi, sakit kepala, pilek, mual,
muntah, kejang. Setelah itu biasanya penderita merasa sangat lelah, leher terasa pegal dan kaku,
gangguan kesadaran serta penglihatan menjadi kurang jelas. Gejala pada bayi yang terkena
meningitis, biasanya menjadi sangat rewel, muncul bercak pada kulit, tangisan lebih keras dan
nadanya tinggi, demam ringan, badan terasa kaku, dan terjadi gangguan kesadaran seperti
tangannya membuat gerakan tidak beraturan. (Japardi, Iskandar., 2002)

D. Pengertian vaksin meningitis


Vaksin meningitis yaitu suatu prosedur penyuntikan antigen bakteri penyebab meningitis yang
sudah dilemahkan ke dalam tubuh manusia agar tubuh menghasilkan zat kekebalan terhadap
penyakit menginococcal atau meningitis.

E. Jenis vaksin meningitis


Saat ini terdapat beberapa jenis vaksin untuk menangkal infeksi kuman Neisseria meningitidis,
seperti misalnya jenis vaksin meningitis polysacharide (MPSV4) dan jenis vaksin meningitis
conjugate (MCV4). Baik jenis vaksin dari MPSV4 ataupun yang dari jenis MCV4, keduanya
adalah vaksin quadrivalent yang mengandung antigen untuk 4 jenis serotype kuman Neisseria
penyebab penyakit meningitis, yaitu jenis serotype A, C, Y dan W135.
Sedangkan serotype B yang juga dapat menyebabkan penyakit meningtis (sepertiga kasus
penyakit meningitis disebabkan oleh serotype B ini) belum tercakup dalam semua jenis vaksin
anti meningitis yang sudah beredar saat ini. Penelitian sedang giat dilakukan untuk nantinya
ditambahkan antigen serotype B ini kedalam vaksin anti meningitis yang sudah mengandung 4
serotype (quadrivalent meningitis vaccines) ini.
Kelemahan dari vaksin jenis polisakharida ini adalah tidak bersifat T cell dependent immunity,
sehingga mempunyai efektifitas yang rendah untuk bayi dan anak kecil berusia dibawah 2 tahun,
juga tidak mempunyai efektifitas yang dapat bertahan lama (efek booster vaksin atau long term
immunologic memory). Akibatnya vaksin meningitis jenis polisakharida ini hanya bisa diberikan
pada anak yang telah berusia diatas 2 tahun dan orang dewasa, juga usia lanjut hingga diatas usia
55 tahun.

F. Cara pemberian

Usia Minimal Dosis Vaksin dan Nama Dosis Booster / Dosis Cara Pemberian
Saat Vaksinasi Vaksin Penguat Vaksin
9 bulan – 23 2 dosis Menactra (Sanofi Bila perlu diberikan Suntikan Intra
bulan Pasteur) dosis ulangan saat anak Muskular / IM
berusia 3 tahun atau 5
Interval 3 bulan diantara tahun
dosis
2 tahun – 55 1 dosis vaksin MCV4 Diulang setiap 5 tahun Suntikan Intra
tahun (Meningitis Conjugate kemudian (Bisa pilih Muskular / IM
Vaccine 4) vaksin Menactra atau
vaksin Menveo)
(Bisa pilih vaksin
Menactra dari Sanofi
Pasteur atau vaksin
Menveo dari Novartis)
 56 tahun 1 dosis vaksin MPSV4 / Diulang setiap 5 tahun Suntikan Sub Cutan /
(Meningitis Polisacharide kemudian dengan vaksin SC
Vaccine 4), vaksin MPSV4
Menomune dari Sanofi
Pasteur

G. Efek samping
1. Efek Samping Ringan
Sekitar setengah penerima vaksin meningococcal mengalami efek samping ringan berupa
rasa nyeri atau kulit kemerahan di daerah bekas suntikan. Efek samping ini biasanya akan segera
mereda hanya dalam waktu 1 atau 2 hari. Sebagian kecil orang yang menerima vaksin
meningococcal dapat juga mengalami gejala demam.
2. Efek Samping Berat
Efek samping berat yang bisa terjadi setelah anda menerima atau di suntik vaksin
meningococcal yaitu suatu reaksi alergi berat yang bisa saja membahayakan jiwa. Efek samping
ini dapat terjadi dalam waktu hanya beberapa menit sampai dengan beberapa jam setelah
pemberian vaksin. Akan tetapi reaksi alergi berat ini mungkin amat sangat jarang terjadi.
3. Efek Samping Dari Vaksin Penyakit Meningitis
Vaksin Meningokokus polisakarida (MPSV4), serta vaksin meningokokus conjugate
(MCV4) yaitu dua jenis vaksin penyakit meningitis yang dapat pencegahan infeksi serius ini.
Efek samping yang bisa saja ditimbukan oleh vaksin penyakit meningitis ini antara lain rasa sakit,
kemerahan dan juga bengkak di lokasi suntikan. Untuk kemerahan serta bengkak biasanya timbul
selama 1 sampai 3 hari. Sementara itu reaksi alergi yang parah sangat jarang terjadi, bantuan
medis pun harus bisa segera diberikan apabila gejala-gejala antara lain seperti masalah
pernapasan, gatal gatal, mengi, pusing, pembengkakan tenggorokan, denyut jantung yang cepat,
dst,

H. Kontraindikasi

Menurut literature pemberian vaksinasi meningitis dikontraindikasikan pada kondisi kondisi


seperti :

1. Kehamilan, kecuali si ibu sangat riskan terkena meningitis.


2. Alergi terhadap komponen vaksin, toxoid difteri, dll.
3. Sedang sakit demam, sangat disarankan agar memvaksin anak dalam kondisi sehat.
4. Sedang sakit berat.
5. Memiliki riwayat Guillain barre sindrom.

You might also like