Professional Documents
Culture Documents
BAB III
PENENTUAN DIMENSI
b ≥ 0,5 − 0,6 h
dimana
h = tebal/tinggi penampang balok (mm)
b ≥ 0,5h
6
SI - 417 Perancangan Bangunan Gedung dan Jembatan
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional
Jl. PHH. Mustapa No. 23 Bandung 40124
b ≥ 0,5h
b ≥ 0,5h
7
SI - 417 Perancangan Bangunan Gedung dan Jembatan
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional
Jl. PHH. Mustapa No. 23 Bandung 40124
b ≥ 0,5h
b ≥ 0,5h
b ≥ 0,5h
8
SI - 417 Perancangan Bangunan Gedung dan Jembatan
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional
Jl. PHH. Mustapa No. 23 Bandung 40124
fy
ln (0,80 + )
1500
h≥ jika αm > 2,0
36 + 9β
atau
fy
ln (0,80 + )
1500
h≥ jika αm ≤ 2,0
36 + 5β(αm − 0,20)
atau
h ≥ 120 mm
dimana
h = tebal pelat lantai (mm)
fy = kuat tarik baja tulangan (MPa)
ly
β=
lx
EI balok
α=
EI pelat yang dipikul balok
a1 + a 2 + a 3 + a 4
αm =
4
9
SI - 417 Perancangan Bangunan Gedung dan Jembatan
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional
Jl. PHH. Mustapa No. 23 Bandung 40124
fy = 240 MPa
ly = ln = 4000 mm
lx = 2500 mm
ly 4000 mm
β= = = 1,6
lx 2500 mm
1
EI balok BI.1 E (12 . bBI.1 . hBI.1 3 )
α1 = =
EI pelat yang dipikul balok 1
E (12 . bpelat . hpelat 3 )
1
(12 . 350 . (700)3 )
α1 =
1
(12 . 2500 . (120)3 )
α1 = 27,78935
10
SI - 417 Perancangan Bangunan Gedung dan Jembatan
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional
Jl. PHH. Mustapa No. 23 Bandung 40124
1
EI balok BI.2 E (12 . bBI.2 . hBI.2 3 )
α2 = =
EI pelat yang dipikul balok 1
E (12 . bpelat . hpelat 3 )
1
(12 . 250 . (450)3 )
α2 =
1
(12 . 4000 . (120)3 )
α2 = 3,29590
1
EI balok BA.1 E (12 . bBA.1 . hBA.1 3 )
α3 = =
EI pelat yang dipikul balok 1
E (12 . bpelat . hpelat 3 )
1
(12 . 150 . (300)3 )
α3 =
1
(12 . 2500 . (120)3 )
α3 = 0,93750
1
EI balok BA.2 E (12 . bBA.2 . hBA.2 3 )
α4 = =
EI pelat yang dipikul balok 1
E (12 . bpelat . hpelat 3 )
1
(12 . 250 . (500)3 )
α3 =
1
(12 . 4000 . (120)3 )
α3 = 4,52112
fy 240
ln (0,80 + ) 4000 (0,80 + )
1500 1500
h ≥ = mm
36 + 9β 4000
36 + 9 ( )
1500
h ≥ 64 mm
Karena pada persyaratan lain tebal pelat diwajibkan hpelat 120 mm maka tebal
pelat yang digunakan, hpelat 120 mm > 64 mm OK.
11
SI - 417 Perancangan Bangunan Gedung dan Jembatan
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional
Jl. PHH. Mustapa No. 23 Bandung 40124
dimana
PTOTAL = beban kerja total yang dipikul kolom (N)
fc' = kuat tekan silinder beton (MPa)
Asumsi awal dimensi kolom adalah sebesar 400 mm x 400 mm. Kolom
yang dipakai untuk perhitungan adalah kolom yang menerima beban total
terbesar, kebetulan pada kasus struktur ini kolom yang menerima beban terbesar
adalah kolom dengan pelat terluas, tetapi tidak selalu begitu. Alasan memilih
kolom dengan bagian terbesar adalah agar perhitungan lebih konservatif, gambar
tahanan daerah kolom disajikan dalam Gambar 3.2 serta perhitungannya adalah
sebagai berikut.
12
SI - 417 Perancangan Bangunan Gedung dan Jembatan
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional
Jl. PHH. Mustapa No. 23 Bandung 40124
2. Balok
BI. 1 = 8 m x 0,70 m x 0,35 m x 2400 kg/m3
= 4704 kg x 3 (jumlah lantai)
= 14112 kg
BI. 2 = 5 m x 0,45 m x 0,25 m x 2400 kg/m3
= 1350 kg x 3 (jumlah lantai)
= 4050 kg
B. Anak = 12 m x 0,30 m x 0,15 m x 2400 kg/m3
= 1296 kg x 2 (jumlah lantai)
= 2592 kg
= 16 m x 0,30 m x 0,15 m x 2400 kg/m3
= 1728 kg x 1 (jumlah lantai)
= 1728 kg
= 10 m x 0,50 m x 0,25 m x 2400 kg/m3
= 3000 kg x 3 (jumlah lantai)
= 9000 kg
3. Kolom
= 0,4 m x 0,4 m x 3,6 m x 2400 kg/m3
= 1382,4 kg x 4 (jumlah lantai)
= 5529,6 kg
13
SI - 417 Perancangan Bangunan Gedung dan Jembatan
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional
Jl. PHH. Mustapa No. 23 Bandung 40124
4. Dinding
Total panjang dinding = 12,9 m. Tinggi dinding adalah 3 m. Maka berat
total akibat dinding adalah total panjang dinding x tinggi x 250 kg/m3.
= 12,9 m x 3 m x 250 kg/m2
= 9675 kg x 2 (jumlah lantai yang ada dinding)
= 19350 kg
Jadi total beban mati yang diderita oleh kolom = 104761,2 kg.
14
SI - 417 Perancangan Bangunan Gedung dan Jembatan
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional
Jl. PHH. Mustapa No. 23 Bandung 40124
Beban Hidup
Beban hidup struktur berdasarkan fungsinya sebagai gedung
perumahan adalah sebesar 250 kg/m2 untuk pelat lantai. Sedangkan beban
hidup untuk pelat atap adalah sebesar 100 kg/m2. Maka beban hidup yang
ditrima kolom adalah sebagai berikut.
1. Beban hidup pelat lantai = 3/4 x 8 m x 5 m x 250 kg/m2
= 7500 kg x 2 (jumlah pelat lantai)
= 15000 kg
Jadi total beban hidup yang diderita oleh kolom = 19000 kg.
Cek dimensi kolom dengan asumsi semula, adalah sebagai berikut. Material
PTOTAL
b .h ≥
0,45 fc ′
b . h ≥ 89933,14 mm2
dengan asumsi awal b = 400 mm, maka didapat hmin sebagai berikut.
89933,14 mm2
h ≥
400 mm
h ≥ 224,83 mm 400 mm > 224,83 mm [OK].
15