You are on page 1of 1

4.

Sumur T
a. Formasi KJ
Pada Sumur T terdapat satu formasi yaitu formasi KJ. Dari formasi ini
kemudian dilakukan perhitungan Hidrogen indeks dan Oksigen Indeks.
Kemudian dari perhitungan ini diplotkan pada grafik Tipe Kerogen (Van
Krevelen, 1950) dan didapatkan formasi ini merupakan kerogen Tipe II.
Kerogen Tipe II ini menunjukkan jika kerogen tipe ini dapat menghasilkan
minyak dan gas, tergantung pada tingkat kematangan termalnya. Kerogen tipe
II dapat terbentuk dari beberapa sumber yang berbeda – beda yaitu alga laut,
polen dan spora, lapisan lilin tanaman, fosil resin, dan selain itu juga bisa
berasal dari lemak tanaman. Hal ini terjadi akibat adanya percampuran antara
material organik autochton berupa phytoplankton (dan kemungkinan
terdapat juga zooplankton dan bakteri) bersama-sama dengan
material allochton yang didominasi oleh material dari tumbuh-tumbuhan
seperti polen dan spora.
Kemudian dilihat dari tipe Hidrogen Index menunjukkan berada pada kolom
oil. Maka jika dilihat dari hidrogen indeks nya menunjukkan dapat
menghasilkan oil.
Nilai Ro nya menunjukkan trend dengan berawal pada kolom immature dan
menuju ke kolom Oil window dan sudah menyentuhgaris 0,6. Maka data Ro
juga mendukung jika formasi KJ dapat menghasilkan oil. Dengan grafik Ro
Vs Depth menunjukkan trend menuju mature, maka formasi ini sudah dapat
menjadi source rock yang mature.

You might also like