You are on page 1of 4

2.

3 Baffle
Baffle merupakan penghalang yang berfungsi untuk memecah vorteks
yang menyebabkan pencampuran sangat rendah, serta berfungsi untuk
meningkatkan efek campuran. Pada umumnya baffle dipasang pada sebuah tangki
yang cukup besar dan berjumlah empat buah. Untuk propeller turbin lebar, baffle
yang digunakan kurang dari 1/12 diameter sedangkan untuk propeller yang
sedang atau kecil, kurang dari 1/8 diameter. Selain berfungsi untuk pemecahan
vorteks, baffle berfungsi juga meningkatkan kecepatan arah vertical (Nelwan,
2015). Posisi baffle pada tangki dapat dilihat pada gambar 2.3.1.

Gambar 2.3.1 Posisi baffle menempel pada dinding tank


(Sumber: Nelwan, 2015).
Baffle umumnya tidak digunakan pada cairan dengan viskositas tinggi
dimana pembentukan vortex bukanlah menjadi masalah yang penting. Baffle
dipasang pada mixing vessel untuk menambah turbulensi. Walaupun penggunaan
baffle menaikkan jumlah tenaga atau energi, tetapi di sisi lain memiliki
keuntungan yaitu terjadinya perpindahan panas secara terus-menerus dan waktu
yang dibutuhkan untuk mencampur lebih cepat sehingga dapat diperoleh
campuran yang homogeny atau sempurna. Baffle dapat dipasang dengan
konfigurasi menempel ataupun tidak pada dinding vessel.

Jumlah baffle biasanya 3, 4 atau 6 buah dengan ukuran 1/12 diameter


tangki. Pada tangki yang menggunakan baffle posisi pengaduk atau impeller
berada pada bagian tengah tangki (vessel). Sekat (baffle) pada tangki juga
membentuk distribusi konsentrasi yang lebih baik di dalam tangki, karena pola
aliran yang terjadi terpecah menjadi empat bagian. Penggunaan ukuran sekat atau
baffle yang lebih besar mampu menghasilkan pencampuran yang lebih baik.
2.6 Penelitian Terkait
Dalam proses pencampuran di dalam vessel terdapat beberapa komponen
diantaranya adalah impeller dan baffle. Berdasarkan penelitian Didik Purwanto
(2008), penggunaan baffle dapat menyebabkan pergolakan atau turbulensi pada
fluida. Pada penelitian yang dilakukan digunakan empat buah baffle yang
dipasang secara tegak lurus pada dinding tangki. Dengan adanya baffel ini putaran
air yang disebabkan oleh pergerakan impeler akan menabrak sisi baffel dan pecah
sehingga menimbulkan pergolakan atau turbulensi.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada penelitian, pergolakan atau
turbulensi semakin besar saat ukuran baffel diperbesar. Turbulensi yang semakin
besar akan meniadakan atau menghilangkan vortex. Dari penelitian yang
dilakukan Didik Purwanto (2008) dapat diketahui bahwa dengan semakin besar
turbulensi yang terjadi pada saat pengadukan akan semakin baik pencampuran
pada fluida. Pada penelitian terkait yang dilakukan Didik Purwanto (2008),
digunakan impeller turbin yang merupakan jenis impeller aliran radial dimana
impeller tersebut akan menyebabkan fluida mengalir ke samping dan membentur
dinding kemudian sebagian belok ke atas dan sebagian belok ke bawah lalu
kembali ke tengah dan begitu seterusnya. Dengan model aliran tersebut, efek
pengadukan akan lebih besar dimana terjadi benturan pada dinding samping.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Junuansyah, Chairul, dan
Drastinawati (2015), dikatakan bahwa kualitas homogenitas dalam pencampuran
suatu fluida dipengaruhi oleh pola aliran dan faktor turbulensi yang dihasilkan
bergantung pada beberapa faktor seperti geometri tangki, sifat fisik fluida dan
jenis pengaduk yang digunakan. Pada penelitian yang dilakukan digunakan tiga
jenis impeller, yaitu Paddle, Pitched Blade Turbine, dan Disk Turbine. Hasil
pengamatan yang dilakukan memberikan pernyataan bahwa pola aliran yang
dihasilkan oleh jenis pengaduk pitched plade turbine adalah pola aliran aksial
dominan dan sedikit pola aliran radial dan tangensial. Pengaduk disk turbine
menghasilkan aliran dengan arah atau pola radial, sedangkan pengaduk paddle
menghasilkan pola aliran tangensial. Aliran tangensial pada pengadukan
dihasilkan dari perputaran poros tangkai pengaduk atau impeller.

You might also like