You are on page 1of 13

JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG STRATEGI


PELAKSANAAN HALUSINASI DENGAN PENERAPAN STRATEGI
PELAKSANAAN PADA PASIEN HALUSINASI DI RSJ DR. RADJIMAN
WEDIODININGRAT LAWANG

ARINI EKA FITRIA


1624201014

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT
MOJOKERTO
2018
HALAMAN PENGESAHAN

JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG STRATEGI


PELAKSANAAN HALUSINASI DENGAN PENERAPAN STRATEGI
PELAKSANAAN PADA PASIEN HALUSINASI DI RSJ DR. RADJIMAN
WEDIODININGRAT LAWANG

ARINI EKA FITRIA


1624201014

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Atikah Fatmawati S.kep. Ns., M.kep Ike Prafita Sari S.Kep. Ns., M.Kep
PERNYATAAN

Dengan ini kami selaku Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto :

Nama : Arini Eka Fitria

NIM : 1624201014

Program Studi : S1 Ilmu keperawatan

Setuju naskah jurnal ilmiah yang disusun oleh yang bersangkutan setelah mendapat arahan

dari Pembimbing, dipublikasikan dengan mencantumkan nama tim pembimbing sebagai

contoh author.

Demikian harap maklum.

Mojokerto, 7 Juni 2017

Arini Eka Fitria

NIM : 1624201014

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Atikah Fatmawati S.kep. Ns., M.kep Ike Prafita Sari. S.Kep.,Ns.,M.Kep


HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG STRATEGI
PELAKSANAAN HALUSINASI DENGAN PENERAPAN STRATEGI
PELAKSANAAN PADA PASIEN HALUSINASI DI RSJ DR. RADJIMAN
WEDIODININGRAT LAWANG

Arini Eka Fitria


Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit
Mojokerto Tahun 2018
ariniekafitria@gmail.com

Abstrak-Pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa haruslah didesain untuk memenuhi


kebutuhan pasien dalam mengatasi halusinasi dengan pendekatan yang sistematik dan
sesuai standar. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan
tentang strategi pelaksanaan dengan penerapan strategi pelaksanaan halusinasi pada
perawat di ruang rawat inap dewasa RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Variabel bebasnya
adalah pengetahuan tentang strategi pelaksanaan, sedangkan variabel tergantungnya
adalah penerapan strategi pelaksanaan halusinasi. Penelitian ini menggunakan tehnik
total sampling, dengan sampel sebanyak 28 orang. Analisis data menggunakan uji
korelasi Spearman. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil uji Korelasi
Spearman didapatkan hasil r = 0,558, p = 0,001 (p < 0,05), pengetahuan tentang strategi
pelaksanaan dalam kategori tinggi 70%, dan penerapan tentang strategi pelaksanaan
kategori baik 81%. Dari hasil uji analisa disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara pengetahuan tentang strategi pelaksanaan dengan penerapan strategi
pelaksanaan pada perawat di ruang rawat inap dewasa RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang. Pihak rumah sakit perlu meningkatkan kemampuan perawat
dengan memberikan pelatihan secara terjadwal bagi setiap personil keperawatan dan
perawat perlu meningkatkan kemampuan dalam merawat klien dan menerapkan strategi
pelaksanaan (SP) bagi pasien halusinasi.
Kata kunci : Pengetahuan tentang strategi Pelaksanaan, Penerapan strategi Pelaksanaan
Halusinasi
Abstract-The implementation of nursing mental care must be designed to meet patients
need by providing a systematic approach in the implementation of the nursing process
based on standard. This study aims to analyze the relationship between nurses
knowledge of implementation strategy with the hallucinations implementation strategy
in the inpatient adult Dr. Radjiman Wediodiningrat Mental Hospital Lawang. This
research use cross sectional approach method. Independent variable is knowledge of
implementation strategy, while the dependent variable is the hallucination
implementation strategy. This research use total sampling technique, with a sample of
28 people. Instrument that used is quesioner. Data analysis using Spearman correlation
test. Spearman Correlation test results obtained r = 0,558 p = 0.001 (p <0.05),

4
knowledge of implementation strategy in high category is 70%, and implementation
strategy in high category is 81%. It can be concluded that there is a significant
relationship between Hallucinations implementation strategy in the Inpatient Adult Dr.
Radjiman Wediodiningrat Mental Hospital Lawang. Hospital management need to
improve nurses ability by providing scheduled training for each nursing staf. Nurses it
self need to improve their ability to care for clients and implement implementation
strategies (SP) for hallucinatory patients.
Keywords: Knowledge of Implementation strategy, strategy of Hallucination
implementation

PENDAHULUAN

Pemberian strategi pelaksanaan yang tepat pada klien dengan masalah gangguan
jiwa halusinasi sangatlah diperlukan untuk menghindari dampak yang muncul yang
dapat membahayakan kondisi klien, seperti perubahan persepsi sensori : halusinasi,
resiko tinggi menciderai diri sendiri, orang lain serta lingkungan. Strategi Pelaksanaan
Tindakan Keperawatan Halusinasi merupakan alat yang dijadikan sebagai panduan oleh
seorang perawat jiwa ketika berinteraksi dengan klien dengan gangguan halusinasi.
Standar asuhan keperawatan mencakup penerapan strategi pelaksanaan halusinasi.
Strategi pelaksanaan pada pasien halusinasi mencakup kegiatan mengenal halusinasi,
mengajarkan pasien bercakap-cakap dengan orang lain saat halusinasi muncul, serta
melakukan aktifitas terjadwal untuk mencegah halusinasi (Keliat dkk, 2010).

Peran perawat harus mempunyai cukup pengetahuan tentang strategi


pelaksanaan yang tersedia, tetapi informasi ini harus digunakan sebagai satu bagian dari
pendekatan holistik pada asuhan pasien (Stuart, 2013). Pada kenyataannya tidak seluruh
perawat ruangan memiliki tingkat pengetahuan yang sama sehingga masih ada yang
belum menerapkan strategi pelaksanaan khususnya pada pasien halusinasi yang
dibuktikan dengan tidak adanya pendokumentasian perawat dalam melakukan
penerapan strategi pelaksanaan, sehingga tingkat keberhasilan intervensi dan asuhan
keperawatan yang dilakukan belum tercapai dengan baik. Pengetahuan menjadi penting
bagi perilaku perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, sebab pengetahuan
merupakan faktor predisposisi atau faktor yang mempermudah terjadinya sebuah

5
perilaku (Notoatmodjo, 2014). Jadi salah satu solusi yang perlu diterapkan adalah pihak
rumah sakit membuat Standart Operasional Prosedur (SOP) baku untuk penanganan
kasus pada pasien halusinasi sehingga semua perawat memiliki standart yang sama
dalam menerapkan strategi pelaksanaan tindakan 1 sampai 4 baik untuk pasien maupun
untuk keluarga.

METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Ditinjau dari dimensi
waktu penelitian ini menggunakan disain cross-sectional dengan sifat penelitian yakni
penelitian penjelasan (explanatory research). Populasi pada penelitian ini adalah
perawat di tiga ruang rawat inap RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yaitu
ruang Flamboyan, Parkit dan Kenari dengan jumlah total 30 orang. Teknik sampling
yang digunakan adalah total sampling.

Tempat penelitian ditetapkan di tiga ruang rawat inap RSJ. Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang, yaitu Flamboyan, Parkit dan Kenari. Penelitian dilaksanakan
pada bulan 20-24 Juni 2018. Dilakukan pengkajian dengan metode angket dengan
memakai instrumen chek list. uji statistik korelasi Sperman dengan tingkat signifikansi
95% atau p = 0,05.

HASIL PENELITIAN
1. Data Umum

a. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

6
Gambar 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di
Ruang Flamboyan, Parkit dan Kenari RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang
20-24 Juni Tahun 2018

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Laki-laki Perempuan
Frekuensi (f) 27 3
Prosentase (%) 90 10

Berdasarkan gambar 4.1 diketahui bahwa dari 30 orang responden, sebagian besar
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 27 orang (90,0%).

b. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

Gambar 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di Ruang


Flamboyan, Parkit dan Kenari RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang 20-24
Juni Tahun 2018

40
35
30
25
20
15
10
5
0
< 30 tahun 30 - 45 tahun > 45 tahun
Frekuensi (f) 10 11 9
Prosentase (%) 33,3 36,7 30

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa dari 30 orang responden, sebagian besar
berusia antara 30-45 tahun yaitu sebanyak 11 orang (36,7%).

c. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

7
Gambar 4.3. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pendidikan di
Ruang Flamboyan, Parkit dan Kenari RS Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang
20-24 Juni Tahun 2018

70

60

50

40

30

20

10

0
SPK DIII S1
Frekuensi (f) 2 19 9
Prosentase (%) 6,7 63,3 30

Berdasarkan gambar 4.3 diketahui bahwa dari 30 orang responden, sebagian besar
berpendidikan DIII yaitu sebanyak 19 orang (63,3%).

d. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Kerja

Gambar 4.4. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Lama Kerja di


Ruang Ruang Flamboyan, Parkit dan Kenari RS Dr.Radjiman Wediodiningrat
Lawang 20-24 Juni Tahun 2018

50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
< 5 tahun 5-10 tahun > 10 tahun
Frekuensi (f) 4 13 13
Prosentase (%) 13,3 43,3 43,3

Berdasarkan gambar 4.4 diketahui bahwa dari 30 orang responden, sebagian


besar memiliki pengalaman kerja antara 5 – 10 tahun dan di atas 10 tahun yaitu
masing-masing sebanyak 13 orang (43,3%).

2. Data Khusus

8
a. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang Strategi
Pelaksanaan

Gambar 4.5. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pengetahuan


tentang Strategi Pelaksanaan di Ruang Flamboyan, Parkit dan Kenari RS
Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang 20-24 Juni Tahun 2018

80
70
60
50
40
30
20
10
0
Rendah Sedang Tinggi
Frekuensi (f) 0 9 21
Prosentase (%) 0 30 70

Berdasarkan gambar 4.5 diketahui bahwa dari 30 orang responden, sebagian


besar memiliki Pengetahuan tentang Strategi Pelaksanaan dalam kategori Tinggi
yaitu sebanyak 21 orang (70,0%).

b. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penerapan Strategi


Pelaksanaan

Gambar 4.6. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Penerapan Strategi


Pelaksanaan di Ruang Rawat Inap Dewasa RS Dr.Radjiman Wediodiningrat
Lawang 20-24 Juni Tahun 2018

70
60
50
40
30
20
10
0
Rendah Cukup Baik
Frekuensi (f) 0 11 19
Prosentase (%) 0 36,7 63,3

Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa dari 30 orang responden, sebagian besar
memiliki Penerapan Strategi Pelaksanaan dalam kategori Baik yaitu sebanyak 19
orang (63,3%).

9
c. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penerapan Strategi
Pelaksanaan

Gambar 4.7.Distribusi Silang Frekuensi Responden berdasarkan Pengetahuan


tentang Strategi Pelaksanaan dengan Penerapan Strategi Pelaksanaan di Ruang
Ruang Flamboyan, Parkit dan Kenari RS Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang
20-24 Juni Tahun 2018

120
100
80
60
40
20
0
Rendah Cukup Baik Total
Rendah 0 0 0 0 0 0 0 100
Sedang 0 0 7 77,8 2 22,2 9 100
Tinggi 0 0 4 19 17 81 21 100

Hasil analisis hubungan antara Pengetahuan tentang Strategi Pelaksanaan


dengan Penerapan Strategi Pelaksanaan diperoleh hasil dari 21 responden yang
memiliki Pengetahuan tentang Strategi Pelaksanaan dalam kategori Tinggi
menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki Penerapan Strategi Pelaksanaan dalam
kategori Baik yaitu sebanyak 17 responden (81,0%). Dilihat dari hasil uji Korelasi
Spearman didapatkan hasil r = 0,558. D.A. de Vaus (2010) menginterpretasikan
koefisien korelasi dengan nilai 0,50 - 0,69 tergolong memiliki hubungan kuat.
Didapatkan pula nilai p = 0,001 (p < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara Pengetahuan tentang Strategi Pelaksanaan dengan
Penerapan Strategi Pelaksanaan pada perawat di Ruang Rawat Inap Dewasa RSJ Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang.

PEMBAHASAN
1. Mengidentifikasi pengetahuan tentang strategi pelaksanaan. Berdasarkan gambar 4.5
diketahui bahwa dari 30 orang responden, sebagian besar memiliki Pengetahuan
tentang Strategi Pelaksanaan dalam kategori Tinggi yaitu sebanyak 21 orang

10
(70,0%). Hal ini menunjukkan bahwa perawat di Ruang Rawat Inap Dewasa RS
Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang memiliki pengetahuan yang tinggi tentang
Strategi pelaksanaan Halusinasi.
2. Mengidentifikasi penerapan strategi pelaksanaan. Berdasarkan gambar 4.6 diketahui
bahwa dari 30 orang responden, sebagian besar memiliki Penerapan Strategi
Pelaksanaan dalam kategori Baik yaitu sebanyak 19 orang (63,3%), artinya bahwa
perawat di Ruang Rawat Inap Dewasa RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
sebagian besar sudah menerapkan Strategi Pelaksanaan Halusinasi.
3. Menganalisa hubungan pengetahuan tentang strategi pelaksanaan dengan penerapan
strategi pelaksanaan. Pengalaman juga merupakan sumber pengetahuan atau
pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh
sebab itu, pengalaman pribadi dilakukan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
(Notoadmodjo, 2014). Pernyataan ini mendukung dengan hasil penelitian bahwa
mayoritas responden dengan masa pengalaman kerja > 5 tahun sebanyak 26
responden (86,7%) termasuk dalam kategori tingkat pengetahuan tinggi dan
penerapan strategi pelaksanaan yang baik. Sebaliknya, perawat dengan masa kerja di
bawah 5 tahun berada dalam kategori tingkat pengetahuan sedang dan penerapan
strategi pelaksanaan dalam kategori cukup. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar pengetahuan perawat di Ruang Rawat Inap Dewasa RS Dr.Radjiman
Wediodiningrat Lawang dalam kategori tinggi, dan dapat dihubungkan dengan
pengalaman kerja di atas lima tahun sehingga memahami betul tentang pekerjaannya.
Berdasarkan temuan di atas diketahui bahwa penerapan strategi pelaksanaan pada
pasien halusinasi memiliki hubungan bermakna dengan pengetahuan perawat tentang
strategi pelaksanaan. Hal ini berarti semakin baik pengetahuan seseorang tentang
strategi pelaksanaan pada pasien halusinasi maka semakin baik pula penerapan
strategi pelaksanan yang perawat jalankan.

11
SIMPULAN DAN SARAN
Sebagian besar Pengetahuan tentang Strategi Pelaksanaan perawat di Ruang
Flamboyan, Kenari dan Parkit RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang dalam
kategori Tinggi. Sebagian besar Penerapan Strategi Pelaksanaan perawat di Ruang
Flamboyan, Kenari dan Parkit RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang dalam
kategori Baik. Ada hubungan antara Pengetahuan tentang Strategi Pelaksanaan dengan
Penerapan Strategi Pelaksanaan pada perawat di Ruang Flamboyan, Kenari dan Parkit
RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang. Semakin tinggi tingkat Pengetahuan tentang
Strategi Pelaksanaan pada perawat yang bekerja di Ruang Flamboyan, Kenari dan Parkit
RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang, maka semakin tinggi pula Penerapan
Strategi Pelaksanaan pada pasien halusinasi, demikian juga sebaliknya jika Pengetahuan
tentang Strategi Pelaksanaan semakin rendah maka Penerapan Strategi Pelaksanaan juga
akan semakin rendah. Jadi hipotesis diterima.

Sebagai saran untuk rumah sakit. Pihak rumah sakit sebagai pengambil keputusan
dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dirumah sakit perlu
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, perlu juga meningkatkan kemampuan
perawat dengan memberikan pelatihan secara terjadwal bagi setiap personil
keperawatan dan perawat perlu meningkatkan kemampuan dalam merawat klien dan
menerapkan strategi pelaksanaan (SP) bagi pasien halusinasi. Perawat hendaknya
menerapkan strategi pelaksanaan (SP) bagi pasien halusinasi sesuai dengan SOP yang
ada dan terus menambah wawasan terkait dengan tugasnya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan rumah sakit. Peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut dapat melakukan
tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan penerapan strategi pelaksanaan pada
pasien jiwa yang lainnya sesuai dengan standar asuhan keperawatan jiwa. Untuk
mendapatkan data yang lebih obyektif pengambilan data hendaknya dilakukan dengan
melakukan observasi, serta menggunakan sampel dengan jumlah yang lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi. Revisi).
Jakarta : Rineka Cipta

12
Budiman & Riyanto A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika pp 66-69.

Dermawan, D. & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa: Konsep Dan Kerangka Kerja
Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Direja, A.H.S. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha.
Medika.

Keliat, B.A. (2010). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC.

Muhith, A. (2014). Pengembangan Mutu Asuhan Keperawatan (Berdasarkan Analisis


Kinerja Perawat Dan Kepuasan). Yogyakarta : CV. Threepreneur.

Muhith, A. (2017). Model Mutu Asuhan Keperawatan dan MAKP.

Nasir, A dan Muhith, A. (2011). Dasar-dasar Keperawatan jiwa,. Pengantar dan Teori.
Jakarta: Salemba Medika.

Nasir, A., Muhith, A. & Ideputri (2011), Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta
: Mulia Medika.

Notoatmodjo. S. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Prabowo, E. (2014). Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta : Nuha
Medika.

Riskedas. (2013). Riset Kesehatan Dasar, Riskesdas 2013. Jakarta : Badan Penelitian
Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

Stuart, G.W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa, ed 5. EGC, Jakarta

Yosep, Iyus dan Titin Sutini. (2014). Baku Ajar Keperawatan Jiwa Dan Advance
Mental Health Nursing. Bandung: PT Refika Aditama.

Yusuf, dkk.(2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

13

You might also like