You are on page 1of 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

PROGRAM KECACINGAN
PUSKESMAS PASIRJAMBU TAHUN 2018
A. Pedahuluan
Cacingan umumnya terdapat didaerah tropis dan sub tropis di negara
berkembang termasuk Indonesia. Akibat yang di timbulkan cacingan antara lain
gangguan perkembangan fifik, intelektual, perkembangan kognitif dan malnutrisi.
WHO memperkirakan 42% sasaran beresiko cacingan di dunia berada di regional
negara Asia tenggara. Gambaran epidemiologi cacingan di Indonesia
menunjukkan penularan masih terjadi di pedesaan maupun perkotaan.
Untuk mengakselerasikan pengendalian kecacingan WHO dalam roadmap nya
menetapkan target cakupan pemberian obat cacing minimal 75% pada populasi
beresiko. Kementerian RI telah menetapkan tujuan program pengendalian
kecacingan pada anak usia sekolah dan anak balita sehingga menurunkan angka
kecacingan dan tidak menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Sampai saat ini
pemberian obat cacing di Indonesia belum mencapai target yang ditetapkan . Oleh
karena itu perlu adanya program kecacingan yang terintegrasi dengan kegiatan
UKS melalui penjaringan anak SD/MIN. Saat ini kementerian RI menggunakan
Albendazole 400 mg sebagai obat program pengendalian kecacingan karena obat
ini relatif aman, pemberian dosis tunggal, tidak mahal dan mudah dalam
pendistribusian

B. Latarbelakang
Puskesmas PASIRJAMBU terletak di daerah perdesaan dengan banyak
penduduk yang tempat tinggal nya masih dalam lingkungan sanitasi yang kurang
memenuhi syarat kesehatan.
Dalam wilayah kecamatan PASIRJAMBU memiliki 7 desa dengan 101 titik
posyandu dan memiliki 28 Sekolah dasar/MIN serta 52 TK/Paud. Dari hasil
monitoring ditemukan beberapa masyarakat yang mengalami kecacingan dan
pihak puskesmas juga telah melaksankana penyuluhan PHBS dan penyakit
kecacingan ke sekolah dan posyandu-posyandu. Dan setiap tahunnya sejak tahun
2010 sudah dilakukan pemberian obat cacing dengan terintegrasi pada pemberian
obat TAS Filariasis.

C. Tujuan
Tujuan Umum : Setiap anak usia sekolah dan anak balita terbebas dari infeksi
kecacingan
Tujuan Khusus : Meningkatkan cakupan pemberian obat cacing pada usia 12 Bln
– 12 tahun
D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
1. Pengamprahan obat cacing ke dinas kesehatan kabupaten (gudang Farmasi
Kabupaten)
2. Sosialisasi kepada petugas kesehatan dan kader posyandu
3. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan
4. Mengirim surat ke sekolah dan Posyandu
5. Pelaksanaan pemberian obat cacing
6. Pelaporan pelaksanaan pemberian obat cacing

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Secara umum dalam melaksanakan program kecacingan adalah dengan
memberikan penyuluhan dan di ikuti pemberian obat cacing secara gratis/ tidak
dipungut biaya, dan pengamatan apabila ada kejadian ikutan pasca pemberian
obat cacing.

F. Sasaran
Tercapainya 100% sasaran pemberian obat cacing utk anak usia 24 Bln – 12
Tahun.

G. Jadwal kegiatan
1. Distribusi obat cacing dari dinas kesehatan kabupaten dilakukan minggu
terakhir bulan Maret dan Agustus (gudang Farmasi Kabupaten)
2. Sosialisasi kepada petugas kesehatan dan kader posyandu serta grur
sekolah.
3. Mengirim surat ke sekolah dan Posyandu dilakukan seminggu sebelum
pelaksanaan di mulai
4. Pelaksanaan pemberian obat cacing dilakukan pada bulan April dan Oktober.
5. Pelaporan pelaksanaan pemberian obat cacing dilakukan setelah selesai
pelaksanaan kegiatan

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan program kecacingan di lakukan tiap kali
pemberian obat di lakukan yaitu di bulan April dan Oktober (Setahun 2x) sesuai
dengan jadwal yang di tentukan dengan pelaporan hasil kegiatan yang di capai

I. Pencatatan dan pelaporan


Setiap kegiatan pemberian obat cacing penangungjawab desa dan sekolah yang
di tunjuk melaporkan hasil kegiatannya kepada pemegang program kecacingan.
Pemegang program melakukan hasil analisa kegiatan pemberian obat cacing tiap
selesai jadwal kegiatan dan menyerahkan hasil kegiatan kepada kepala
Puskesmas dan di distribusikan kepada pihak-pihat terkait untuk di tindak lanjuti

You might also like