You are on page 1of 36

PENGKAJIAN KELUARGA

IDENTIFIKASI DATA
1. Nama Keluarga : Tn. Joko
2. Alamat : Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso RT 05 RW
04
Telp :-
3. Komposisi Keluarga :
No Nama Jenis Hubungan Tempat, tanggal Pekerjaan Pendidikan
(Akhir, Kelamin lahir
Depan)

1. Joko L Kepala Malang, 5 Agustus Buruh Tamat SD


keluarga 1990 Bangunan
2. Irma P Istri Malang, 26 April Ibu Rumah Tamat SD
1995 Tangga
3. An. Salsa P Anak ke 1 Malang, 24 Januari - -
2014

4. Genogram dan ecomap

5. Tipe bentuk keluarga : keluarga dengan balita


6. Latar belakang budaya (etnis)
6.1 Latar Belakang Etnis Keluarga Dan Anggota Keluarga : suku Jawa
6.2 Tempat tinggal keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis
bersifat homogen)
– Keluarga Ny. L tinggal di Desa Kepuharjo, Kec. Karangploso yang merupakan
Kabupaten Malang. Daerah semi perkotaan dan pedesaan, keluarga klien
merupakan penduduk pendatang, mayoritas penduduk Karangploso adalah
suku Jawa dengan mata pencaharian petani.
– Keluarga klien termasuk keluarga menengah kebawah di lingkungannya.
Keluarga klien hanya memiliki rumah kontakan yang memiliki halaman rumah
yang sempit. Penampilan rumah terlihat sederhana (lantai terbuat dari semen,
jendela dan pintu model, halaman depan hanya ditanami rumput liar dan
terlihat tidak terurus). Rumah dari jalan tidak terlihat karena berada di
belakang rumah tetangganya dan hanya memiliki jalan yang hanya dapat
dilewati oleh satu sepeda motor.
6.3 Kegiatan kegiatan keagamaan, social, budaya, rekreasi, pendidikan (Apakah
kegiatan ini berada dalam kelompok kultur/budaya keluarga).
 Kegiatan sosial keagamaan: pengajian (tahlil) bapak-bapak dan ibu-ibu, PKK
 Kerja bakti
6.4 Kebiasan diet dan berbusana (tradisional atau modern)
Modern  busana penduduk Petungsewu sudah mengikuti cara berpakaian
masyarakat sekarang kecuali lansia yang masih banyak menggunakan kebaya
dan jarik, makanan pokoknya beras dan masih akrab dengan nasi jagung
6.5 Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau modern
Klien mengatakan secara kartu keluarga didalam rumah kekuasaan tertinggi
yang dihormati dipegang oleh Tn. J.
6.6 Bahasa yang digunakan sehari hari : bahasa Jawa
6.7 Penggunaan jasa jasa keperawatan kesehatan keluarga dan praktisi (Apakah
keluarga mengunjungi pelayanan praktisi, terlibat dalam praktik praktik pelayanan
kesehatan tradisional, atau memiliki kepercayaan tradisional asli dalam bidang
kesehatan)
Keluarga memiliki jasa perawatan di BKIA singosari, jarang ke dokter kalauhanya
gejala sakit biasa, baru kalau gejala parah dibawa ke dokter/Rs. Tidak ada
anggota keluarga yang pernah MRS.

7. Identifikasi Religius
7.1 Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan beragama mereka.
Tidak. Semua anggota keluarga memiliki keyakinan sama yaitu Islam,
menjalankan sholat dan mengaji.
7.2 Seberapa aktif keluarga tersebut telibat dalam kegiatan agama atau organisasi
keagamaan lainnya
Klien dan suaminya terlibat aktif dalam acara pengajian ibu-ibu dan pengajian
bapak-bapak 1x/minggu.
7.3 Keluarga menganut agama apa. Islam
7.4 Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut dalam
keluarga terutama dalam hal kesehatan
Sehat itu rezeki dan penting sehingga bisa menjalankan ibadah dengan lancar.
8. Status Kelas Sosial (berdasar pekerjaa, pendidikan, dan pendapatan)
8.1 Status Ekonomi
Jumlah Pendapatan perbulan : Ayah klien tidak bisa
menentukan jumlah pendapatan per bulan,klien mengatakan pendapatan
seorang buruh tidak bisa ditentukan. suami klien mengatakan hasil dari
tiap bulan ± 500.000.
 Sumber pendapatan per bulan : hasil dari kerja sebagai buruh
bangunan dan buruh pembuat shutlekock
 Jumlah pengeluaran per bulan : klien mengatakan untuk makan sehari-
hari, biaya anak-anak, dan listrik.
 Apakah sumber pendapatan mencukupi kebutuhan keluarga : Klien
mengatakan cukup dan dicukup-cukupkan.
 Bila tidak bagaimana keluarga mengaturnya: dicukup-cukupkan
9. Aktivitas Rekreasi atau waktu Luang
9.1 Tulislah aktivitas aktivitas luang dari subsistem keluarga
Pada hari libur biasanya keluarga tersebut tidak berlibur atau berekreasi, namun
digunakan untuk membuat shutlekock dirumah untuk menambah penghasilan
keluarga.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


10. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga dengan anak balita
11. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap
perkembangan saat ini
Masing-masing anggota keluarga sudah memenuhi tugas perkembangannya.
a. Klien dan suami klien memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung
jawab kepada anak pertamanya.
b. Klien dan suami klien mempertahankan hubungan yang intim dengan semua
anggota keluarganya.
c. Klien dan suaminya mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan
orang tua. Menghindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
d. Klien dan suami merawat anak ?????????????????????????????????????
12. Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini, termasuk riwayat perkembangan dan
kejadian kejadian dan pengalaman pengalaman kesehatan yang unik atau yang
berkaitan dengan kesehatan (perceraian, kematian, hilang, dll) yang terjadi dalam
kehidupan keluarga
--
13. Keluarga asal kedua orang tua (kehidupan keluarga asal seperti apa : hubungan
masa silam dan saat dengan orang tua dari kedua orang tua).
Sebagai anak kedua dari keluarga klien tinggal mandiri dengan suaminya namun
setiap minggunya mengunjungi rumah orang tua (Tn. D dan Ny. T) untuk bertemu
dan berkumpul bersama kedua orang tuanya. Suami klien asli malang daerah
Karangtengah

DATA LINGKUNGAN
14. Karakteristik Rumah
14.1 Gambarkan tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll). Apakah
keluarga memiliki sendiri atau menyewa rumah ini.
Rumah klien merupakan rumah kontrakan yan telah disewa selama 1 tahun
ini dan rumah klien sendiri berada di daerah Karangtengah
14.2 Gambarkan kondisi rumah.
Rumah sempit dan gelap, lantai terbuat dari semen dari ruang tamu hingga
bagian belakang, kamar mandi terbuat dari tanah yang telah lama
dipadatkan. Bagian dapur terlihat sempit karena dapur digunakan untuk
memasak saja
14.3 Di dapur amati suplai air minum, penggunaan alat masak, pengamanan
kebakaran
Suplai air dari sumber, alat dapur terlihat berantakan, menggunakan LPG dan
kayu bakar
14.4 Di Kamar Mandi amati sanitasi air, fasilitas toilet, ada tidaknya
sabun/handuk
Kamar mandi dan wC gabung, terlihat kotor dan licin, menggunakan sabun,
dan handuk masing-masing satu setiap anggota keluarga.
14.5 Kaji pengaturan tempat tidur di dalam rumah
Hanya terdapat satu kamar tidur yaitu kamar tidur klien dan suami. Anak klien
masih tidur masih tidur bersama klien dan suaminya.
14.6 Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada gangguan
dari serangga atau binatang piaraan.
-
14.7 Kaji perasaan subjektif keluarga terhadap rumah. Apakah keluarga
menganggap rumah memadai buat mereka
Klien dan keluarga mengatakan puas dengan rumahnya.
14.8 Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana keluarga merasakan privasi
mereka memadai
Keluarga merasa privasi di keluarga terjaga dan normal normal saja, suara
dalam rumah biasa terdengar dari rumah tetangga.
14.9 Evaluasi ada dan tidaknya bahaya terhadap keamanan rumah / lingkungan
-
14.10 Evaluasi adekuasi pembuangan sampah
Sampah keluarga dibuang di halaman belakang dibakar, tidak ada pasukan
kuning di desa Kepuharjo.
14.11 Kaji perasaan puas/tidak puas anggota keluarga terkait pengaturan/penataan
rumah
Klien mengatakan dirinya dan keluarganya sudah cukup puas dengan
rumahnya.

15. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas
15.1 Apa karakteristik fisik dari lingkungan yang paling dekat dan komunitas yang
lebih luas
 Tipe lingkungan: desa, kabupaten Malang, karakteristik penduduk semi
perkotaan dan pedesaan
 Tipe tempat tinggal
Mayoritas penduduknya bermata pencaharian petani (kebanyakan petani)
dan ternak. Namun suami klien bekerja sebagai buruh bangunan.
 Keadaan tempat tinggal dan jalan raya
jalan kampung membentuk rute dengan pembagian wilayah yang rapi,
jalan desa sudah beraspal hampir keseluruhan.
 Sanitasi jalan, rumah (kebersihan, pengumpulan sampah, dll). Jelaskan.
Jalan desa terlihat bersih, tidak ada pasukan kuning sehingga sampah
rumah tangga menjadi tanggung jawab tiap KK, sampah dikumpulkan
dan dibakar di halaman rumah masing-masing.
 jenis industry di lingkungan (kebisingan polusi)
Tidak ada pabrik di daerah Kepuharjo, hanya polusi kotoran ternak sapi
dan ayam yang ada namun tidak mengganggu
15.2 Bagaimana karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas
– Kelas sosial dan karakteristik etnis penghuni. Sebutkan.
Keluarga tinggal di lingkungan dengan status social menengah ke bawah,
golongan etnis penghuni adalah etnis Jawa. Dan keluarga klien termasuk
golongan menengah kebawah.
– Perubahan-perubahan secara demografis yang berlangsung belakangan
ini dalam lingkungan/komunitas. Jelaskan.
--
15.3 Pelayanan kesehatan dan pelayanan social apa yang ada dalam lingkungan
dan komunitas
Terdapat banyak warung, jauh dari apotik, dan dekat dengan Bidan desa
setempat.
15.4 Bagaimana kondisi sekolah di lingkungan atau komunitas dapat diakses dan
bagaimana kondisinya
Berjarak 20 meter ari rumah klien terdapat SD yang memiliki lingkungan yang
cukup baik.
15.5 Fasilitas rekreasi di daerah ini  Wisata Sengkaling berjarak kira-kira ± 6 km
15.6 Tersedianya transportasi umum
Ada angkutan desa STL (menuju Landungsari), berjalan sedikit dari rumah
klien untuk mencapai jalur STL. Untuk ke tegal, sekolah, dan pasar penduduk
terbiasa jalan kaki sampai ± 5 km (merupakan jarak yang biasa ditempuh).
Jika ingin ke kota sering naik STL atau kendaraan motor pribadi.
15.7 Bagaimana insiden kejahatan di lingkungan
Lingkungan Petungsewu aman dan warganya rukun bergotong-royong.

16. Mobilitas Geografi Keluarga


– Klien tinggal di Petungsewu sejak lahir karena kedua orang tua klien adalah
penduduk asli Petungsewu, suami klien dari Desa Selorejo, Kabupaten Malang,
Batu.
– Klien pernah tinggal di rumah mertua di Selorejo saat 1 tahun pertama umur anak
pertama klien. Namun kembali menempati rumah orang tua klien di Petungsewu
karena klien mengaku anaknya tidak kerasan di Selorejo dan sering menangis.
17. Hubungan keluarga dengan fasilitas fasilitas dalam komunitas
17.1 Anggota keluarga yang paling sering menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan? Sebutkan tempat pelayanan kesehatannya.
Fasilitas layanan kesehatan yg sering digunakan adalah Poskesdes (Bidan
Desa). Yang paling sering menggunakan dan periksa adalah ayah klien dan
anak saat sakit batu & pilek. Ayah klien (Tn. D) menderita asma sejak 4
tahun yang lalu, sering kambuh saat udara dingin dan berdebu.
17. 2 Berapa kali dan sejauh mana mereka menggunakan pelayanan dan
fasilitas? Keluarga klien menggunakan fasilitas kesehatan saat sakit saja.
Klien ke Bidan Desa untuk KB rutin dan periksa tekanan darah tiap bulan.
Orang tua klien juga sering datang ke Posyandu Lansia tiap Jumat Legi 1
bulan sekali.
17.3 Apakah keluarga memanfaatkan lembaga-lembaga yang ada di komunitas
untuk Kesehatan Keluarga (JPS, JPKM, Dana Desa, LSM)? Sebutkan.
-
17.4 Bagaimana keluarga memandang komunitasnya?
Keluarga nyaman tinggal bersama warga di sana, penduduk Petungsewu
rukun dan bergotong-royong

18. Sistem Pendukung atau jaringan Sosial Keluarga


18.1 Siapa menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan,
dukungan konseling aktivitas-aktivitas keluarga (sebutkan Lembaga Formal
atau Informal; Informal; Ikatan Keluarga, teman-teman dekat, tetangga;
Formal; Lembaga Resmi Pemerintah maupun Swasta/LSM)
Kelompok Tebu, tetangga yang rukun dan tolong menolong saat tetangga lain
kesusahan atau memiliki acara, Kantor Kelurahan, Poskesdes.
STRUKTUR KELUARGA
19. Pola-Pola Komunikasi
19.1 - Apakah mayoritas pesan anggota keluarga sesuai dengan isi dan
instruksi?
Ya, klien dan suaminya dekat dengan Tn. D dan Ny. T satu sama lain dan dekat
anak mereka, Tn. D dan Ny. T juga dekat dengan cucu-cucunya. Tegal tebu,
jeruk, dan kopi Tn. D dan Ny. T sudah dipercayakan kepada menantunya Tn. S
untuk mengolahnya dan hasilnya digunakan untuk kepentingan sehari-hari
bersama.
- Apakah anggota keluarga mengutarakan kebutuhan-kebutuhan atau
perasaan-perasaan mereka dengan jelas?
Ya, antar anggota keluarga saling terbuka mengungkapkan kebutuhannya.
- Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons dengan baik
terhadap pesan?
Ya
- Apakah anggota keluarga mendengar dan mengikuti suatu pesan?
Ya
- Bahasa apa yang digunakan dalam keluarga? Bahasa Jawa
- Apakah keluarga berkomunikasi secara langsung atau tidak langsung?
Jelaskan.
Klien dekat dengan dua anaknya. Anak pertama lebih dekat dengan klien
daripada ayahnya dan klien selalu berusaha mendekatkan semua anaknya
dengan ayahnya, anak kedua yang lebih dekat dengan ayahnya. Pesan ibu
kepada kedua anaknya dikomunikasikan secara langsung. Pesan ayah ke anak
pertama dikomunikasikan secara langsung dan tidak langsung, ada nasehat
tertentu yang dikomunikasikan tidak langsung melalui ibu karena anak pertama
lebih dekat ibu.
19.2 - Bagaimana pesan-pesan emosional (afektif) disampaikan dalam
mmkeluarga? (langsung terbuka).
Ibu aktif memotivasi dan mengajak anak berkomunikasi terbuka. Anak pertama
juga sering bercerita kepada ibu tentang teman-teman dan kegiatan di
sekolahnya.
- Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam keluarga? Sebutkan.
Semuanya baik senang maupun sedih.
- Apakah emosi-emosi yang disampaikan bersifat negatif, positif, atau
keduanya? Sebutkan
Keduanya
19.3 – Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam
keluarga? Jelaskan.
Keluarga sering berkumpul saat makan dan menonton TV, klien adalah ibu
rumah tangga yang standby tiap anak pulang sekolah sehingga semua anak
dekat dengan klien.
– Pola-pola umum apa yang digunakan menyampaikan pesan-pesan penting?
(langsung tidak langsung, sebutkan caranya)
langsung, namun dari bapak ke anak pertama disampaikan secara tidak
langsung untuk masalah tertentu melalui ibu karena anak pertama perempuan
lebih dekat dengan klien daripada ayahnya.
19.4 Jenis-jenis disfungsional komunikasi apa yang nampak dalam pola-pola
komunikasi keluarga? Sebutkan.
-
19.5 Adakah hal-hal/ masalah dalam keluarga yang tertutup untuk didiskusikan?
Sebutkan.
-
20. STRUKTUR KEKUASAAN
Keputusan dalam keluarga
20.1 – Siapa yang membuat keputusan dalam keluarga?
Suami klien Tn. S, namun kekuasaan mertua masih dihormati sebagai orang
tua. Klien mengatakan secara KK (Kartu Keluarga) dan dalam satu rumah,
kekuasaan tertinggi yang dihormati masih dipegang oleh ayah klien (Tn.D)
karena ayah klien masih hidup. Namun dalam keluarga inti klien (klien, Tn. S, 2
orang anaknya) kepala keluarga dan pemegang kekuasaan tertinggi tetap
dipegang Tn. S. Tn. S menghormati Tn. D sebagai orang tua dan mertuanya.
Tn. S tidak mempermasalahkan meskipun tinggal di rumah mertuanya karena
menyadari tanggung jawab istri sebagai anak terakhir untuk merawat kedua
orang tuanya.
– Siapa yang memutuskan dalam penggunaan keuangan keluarga?
Klien
– Siapa yang memutuskan dalam masalah pindah pekerjaan satu tempat
tinggal?
Suami klien Tn. S dengan dibicarakan bersama terlebih dahulu
– Siapa yang mendisiplinkan dan memutuskan kegiatan-kegiatan anak?
Diputuskan berdua klien dengan suaminya, lebih banyak keputusan dan
tanggung jawab dalam mengasuh anak di rumah dipegang oleh klien karena
klien ibu rumah tangga.
20.2 – Bagaimana cara keluarga dalam mengambil keputusan (otoriter,
musyawarah/kesepakatan, diserahkan pada masing-masing individu?)?
musyawarah
– Apakah keluarga merasa puas dengan pola pengambilan keputusan tersebut?
Ya
20.3 Atas dasar kekuasaan apa anggota keluarga membuat keputusan? (kekuasaan tak
berdaya, keahlian, penghargaan, paksaan kekuasaan, berdasarkan
kekuatan/berpengaruh, kekuasaan aktif)? Sebutkan
keahlian
20.4 Kekuasaan dalam keluarga didominasi oleh siapa? Sebutkan dan jelaskan.
Tn. S suami klien.
21. STRUKTUR PERAN
Struktur Peran Formal
21.1 – Posisi dan peran formal apa pada setiap anggota keluarga?
Gambarkan bagaimana setiap anggota keluarga melakukan peran-peran
formal mereka?
Klien sebagai ibu rumah tangga dan pengasuh anak di rumah, masih aktif
tergabung dalam kelompok tebu, masih sering membantu ke tegal. Tn. S
sebagai pencari nafkah. Ibu klien Ny. T masih sering ke Tegal untuk aktivitas
kesenangan karena sudah biasa bekerja di ladang. Tn. D di rumah, menikmati
masa tuanya membantu mengawasi cucu-cucunya di rumah, kadang cucu dari
anak lain juga sering ke rumah tiap pulang sekolah. Tn. D sudah
mempercayakan tegalnya kepada menantunya (Tn. S). Anak kedua klien diberi
kebebasan untuk bermain di lingkungannya, anak pertama diberi kebebasan
yang dibatasi dalam kegiatan-kegiatannya dan aktivitas berteman.
– Adakah konflik peran dalam keluarga? Jelaskan.
--
Struktur Peran Informal
21.2 – Adakah peran-peran informal dalam keluarga? Jelaskan.
--
– Siapa yang memainkan peran-peran informal tersebut dan berapa kali peran-
peran tersebut sering dilakukan atau bagaimana peran-peran tersebut
dilaksanakan secara konsisten?
--
– Tujuan dari peran-peran informal yang dijalankan keluarga adalah, sebutkan
--
21.3 Jika peran-peran informal bersifat disfungsional, siapa yang melaksanakan peran-
peran ini pada generasi sebelumnya? --
21.4 Pengaruh/dampak terhadap orang-orang yang memainkan peran-peran tersebut?
--

Analisis Model Peran


21.5 Siapa yang menjadi model dalam menjalankan peran di keluarga? Sebutkan
Ibu dan ayah
21.6 Apakah status sosial keluarga mempengaruhi dalam pembagian peran keluarga?
Ya, meskipun ibu rumah tangga klien juga masih aktif di kelompok tebu bersama
suaminya menggantikan kepengurusan orang tuanya
21.7 Apakah budaya masyarakat, agama mempengaruhi dalam pembagian peran
keluarga?
Ya, sebagaimana keluarga umum di masyarakat, masing2 anggota keluarga
memegang peran sesuai dengan posisinya dalam keluarga.
21.8 Apakah peran yang dijalankan oleh anggota keluarga sesuai dengan tahap
perkembangannya? sesuai
21.9 – Bagaimana masalah-masalah kesehatan mempegaruhi peran-peran keluarga?
masing-masing anggota keluarga saling mendukung kesembuhan anggota
keluarga yang sakit. saat ini tidak penyakit actual atau akut diderita anggota
keluarga. Ayah dan ibu klien meskipun menderita hipertensi masih bisa mandiri
dan klien mendukung kesembuhan dan pencegahan kekambuhan orang
tuanya.
– Adakah pengaturan kembali peran-peran baru dalam keluarga (sehubungan
dengan adanya yang sakit, meninggal, pindah, berpisah,dll)? tidak terlalu
berbeda, semua saling mngerti dan membantu
– Bagaimana anggota keluarga menerima peran-peran baru/menyesuaikan diri?
tidak terlalu berbeda, semua saling mngerti dan membantu
– Apakah ada bukti tentang stress atau konflik akibat peran?
--
– Bagaimana respon anggota keluarga yang sakit bereaksi terhadap perubahan
atau hilangnya peran?
--

22. Nilai-Nilai Keluarga


22.1 Apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok atau
komunitas yang lebih luas? Jelaskan.
sesuai, keluarga diterima dengan baik di lingkungannya dan dihormati
22.2 Bagaimana pentingnya nilai-nilai yang dianut bagi keluarga? Jelaskan
Sangat penting untuk diterima dalam masyarakat
22.3 Apakah nilai-nilai ini dianut secara sadar atau tidak sadar?
Dengan kesadaran timbul sendiri
22.4 Apakah ada konflik nilai yang menonjol dalam keluarga? Sebutkan
Tidak ada
22.5 Bagaimana kelas sosial keluarga, latar belakang kebudayaan mempengaruhi nilai-
nilai keluarga? Jelaskan
Tidak terlalu berpengaruh karena adat yang dianut keluarga adalah adat Jawa
pada umumnya
22.6 Bagaimana nilai-nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga?
Jelaskan
Tidak ada pengaruh
FUNGSI KELUARGA
23. Fungsi Afektif
Pola Kebutuhan Keluarga-Respons
23.1 – Apakah anggota keluaga merasakan kebutuhan-kebutuhan individu-individu lain
dalam keluarga? Ya
– Apakah orang tua (suami/istri) mampu menggambarkan kebutuhan-kebutuhan
psikologis anggota keluarga?
Ya, terutama klien sebagai ibu yang dekat dengan semua anaknya
– Apakah setiap anggota keluarga memiliki orang yang dipercaya dalam
keluarga untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya?
Ya, semua anak klien dekat dengan klien, anak pertama lebih dekat ke klien
dibanding ke ayahnya, anak kedua lebih dekat ke ayahnya.
23.2 – Apakah kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, perbedaan dihormati oleh
anggota keluarga yang lain? ya, keinginan anak pertama tidak selalu dituruti
oleh orang tuanya tergantung aman tidaknya dan biaya yang dihabiskan.
Meskipun respon pertama anak ngambek, namun cepat hilang dan anak
pertama mengerti.
– Apakah dalam keluarga ada saling menghormati satu sama lain? ya
– Apakah keluarga sensitif terhadap persoalan-persoalan setiap individu? ya

Saling Memperhatikan (Mutual Naturance), Keakraban, dan Identifikasi


23.3 – Sejauh mana anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain? baik
– Apakah mereka saling mendukung satu sama lain? Ya
23.4 – Apakah terdapat perasaan akrab dan intim diantara lingkungan hubungan
keluarga?ya
– Apakah menunjukkan kasih sayang satu sama lain? ya

Keterpisahan dan Keterikatan


23.5 – Bagaimana keluarga menghadapi keterpisahan dengan anggota keluarga?
Belum pernah mengalami keterpisahan
– Apakah keluarga merasa adanya keterikatan yang erat antara satu dengan
yang lainnya? ya

24. Fungsi Sosialisasi


24.1 – Adakah otonom setiap anggota dalam keluarga? Jelaskan. ada, masing2
anggota memiliki hak
– Adakah saling ketergantungan dalam keluarga? ya
24.2 – Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak atau
fungsi sosialisasi? bapak dan ibu bersama2, ibu yang lebih dominan
– Apakah fungsi ini dipikul bersama? ya
– Jika demikian, bagaimana hal ini diatur? istri lebih dominan krn sebagai ibu
rumah tangga, klien lebih banyak standby di rumah dibanding suaminya
24.3 Adakah faktor sosial-budaya yang mempengaruhi pola-pola membesarkan anak?
Jelaskan.
ada, selayaknya masyarakat Jwa pada umumnya.
24.4 Apakah keluarga saat ini mempunyai masalah/resiko dalam mengasuh anak?
Jelaskan.
--
24.5 – Apakah lingkungan rumah cukup mamadai bagi anak-anak untuk bermain
(cocok dengan tahap perkembangan anak)? cocok
– Apakah ada peralatan/permainan anak-anak yang cocok dengan usia?
ya
25. Fungsi Perawatan Kesehatan
25.1 Keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, dan perilaku keluarga:
– Nilai-nilai apa yang dianut keluarga terkait dengan kesehatan?
kesehatan dilihat dari kebersihan lingkungan dan makan bergizi
– Apakah terdapat kekonsistenan antara nilai-nilai kesehatan keluarga dengan
perilakunya? Jelaskan.
konsisten, lingkungan rumah klien bersih dan klien mengatakan
mengusahakan makanan yang terbaik untuk anaknya diutamakan meskipun
anggota keluarga yang lain tidak (misal seperti daging, makanan yang
bervariasi, susu).
– Kegiatan-kegiatan apa saja u/ peningkatan kesehatan yang dilaksanakan
dalam keluarga? Sebutkan
Ibu menyapu dan mengepel rumah tiap hari, anak pertama membantu.
– Apakah perilaku dari semua anggota keluarga mendukung peningkatan
kesehatan keluarga? Jelaskan.
Tidak semua.
 Klien memerankan peran pokok dalam menunjang kesehatan seluruh
anggota keluarganya. Klien yang bertanggung jawab terhadap kebersihan
rumah dan makanan yang dikonsumsi anggota keluarga setiap harinya.
Klien selalu mengingatkan ibunya untuk membuang lemak kaldu ayam dan
mengurangi asin, santan, dan kopi. Namun ibu klien (Ny. T) masih bandel,
ibu klien sudah tahu makanan tersebut harus dihindari namun ibu klien
sering melanggar karena sudah menjadi kebiasaan, sulit diubah. Ibu klien
masih mengonsumsi kopi 1-2 kelas perhari.
 Klien jarang memasakkan daging dan santan untuk ayah, ibu, suami, dan
dirinya sendiri tapi tetap memasakkannya untuk anak-anaknya karena klien
mengatakan anak-anak masih butuh gizi banyak. Klien lebih sering
memasak sayur bening dan tahu tempe untuk dirinya dan orang tuanya.
Untuk anak-anaknya lebih sering memasakkan tumis dan ayam.
 Klien mengatakan menderita darah tinggi sejak KB pil setelah melahirkan
anak pertamanya. Kemudian setelah 1 tahun berganti KB suntik sampai
sekarang. Tekanan darahnya masih tinggi, tidak pernah < 130 mmHg,
namun tidak setinggi sewaktu menggunakan KB pil. Klien mengatakan mulai
gemuk sejak melahirkan anak kedua sampai sekarang.
 Tn. D sudah lama berhenti merokok, sudah tidak mau makanan daging,
santan, dan minum kopi untuk mengendalikan tekanan darahnya,
menghindari udara dingin supaya asmanya tidak kambuh. Persepsi dan
tindakan klien sudah baik tentang kesehatannya.
 Suami klien minum kopi 2-3 gelas perhari (pagi, siang, dan malam),
merokok (klien mengatakan banyak dan tidak tahu pasti jumlahnya). Klien
mentakan suami tidak pernah menderita tekanan darah tinggi, TDnya tidak
pernah lebih dari 120 mmHg.
 Semua anggota keluarga yang menderita HT (klien dan orang tua klien Tn.
D dan Ny. T) tidak mengonsumsi obat-obatan secara rutin hanya saat
tekanan paling tinggi saja dari hasil periksa di Bidan Desa. Keluarga
mengatakan lebih suka tanaman herbal (sering mengonsumsi rosela tiap
hari dari hasil kebun sendiri) dibandingkan obat-obatan karena mengandung
zat kimia.
25.2 Definisi dari keluarga tentang sehat/sakit dan tingkat pengetahuan mereka:
– Bagaimana keluarga mendefinisikan kesehatan dan sakit bagi anggota
keluarga? sehat berarti tidak menderita sakit yang parah dan tidak MRS
– Dapatkan keluarga melaporkan dan mengobservasi gejala-gejala dan
perubahan-perubahan penting pada anggota yang sakit? Ya
– Apa sumber-sumber informasi kesehatan dari anggota keluarga?
sekolah anak, televise, dan Poskesdes
– Bagaimana pengetahuan tentang kesehatan diteruskan kepada anggota
keluarga? diteruskan secara langsung melalui nasehat dan pola makan di
rumah
25.3 Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang diras/diketahui:
– Apakah keluarga mengetahui bahwa anggota keluarga mengalami masalah
kesehatan? ya
– Masalah-masalah kesehatan apa yang saat ini teridentifikasi oleh keluarga?
Sebutkan.
Klien (Ny. L), ibu (Ny. T), dan ayah klien (Tn. D)  hipertensi, Ny. L & Tn. D
terkontrol, Ny. T tidak terkontrol
Tn. D  + asma
Ny. T  + nyeri sendi
Tn. S  perokok dan pengkopi berat

– Masalah kesehatan apa yang dianggap serius/sangat penting bagi keluarga?


Sebutkan.
Klien mengatakan tekanan darah tinggi, takut kalau terkena penyakit jantung.
– Tindakan-tindakan yang telah dilakukan keluarga terhadap masalah kesehatan
saat ini? Sebutkan.
Klien memotivasi dan memodifikasi makanan yang dikonsumsi anggota
keluarga. Namun ibu klien masih bandel menghindari kopi, santan, lemak, dan
asin. Suami klien masih sulit mengurangi kopi dan rokok. Periksa kesehatan
jika memang dirasa sakit, klien periksa tekanan darah tiap bulan di Bidan desa
sekaligus suntik KB, ayah dan ibu klien periksa tekanan darah di Posyandu
Lansia tiap bulan Jumat Legi atau periksa tekanan darah sewaktu memang
sangat tinggi dan dirasakan keluhan.
25.4 Praktik diet keluarga
– Apakah keluarga mengtahaui tentang makanan yang bergizi? Jelaskan.
Ya
– Apakah diet keluarga memadai? (catatan riwayat pola-pola makan keluarga
untuk tiga hari). Sebutkan.
memenuhi, 2-3x sehari meskipun dengan lauk yang seadanya (nasi, sayur
bening, tahu, dan tempe, yang sering)
 Klien selalu mengingatkan ibunya untuk membuang lemak kaldu ayam dan
mengurangi asin, santan, dan kopi. Namun ibu klien (Ny. T) masih bandel,
ibu klien sudah tahu makanan tersebut harus dihindari namun ibu klien
sering melanggar karena sudah menjadi kebiasaan, sulit diubah. Ibu klien
masih mengonsumsi kopi 1-2 kelas perhari.
 Klien jarang memasakkan daging dan santan untuk ayah, ibu, suami, dan
dirinya sendiri tapi tetap memasakkannya untuk anak-anaknya karena klien
mengatakan anak-anak masih butuh gizi banyak. Klien lebih sering
memasak sayur bening dan tahu tempe untuk dirinya dan orang tuanya.
Untuk anak-anaknya lebih sering memasakkan tumis dan ayam.
 Tn. D sudah lama berhenti merokok, sudah tidak mau makanan daging,
santan, dan minum kopi untuk mengendalikan tekanan darahnya,
menghindari udara dingin supaya asmanya tidak kambuh. Persepsi dan
tindakan klien sudah baik tentang kesehatannya.
 Suami klien minum kopi 2-3 gelas perhari (pagi, siang, dan malam),
merokok (klien mengatakan banyak dan tidak tahu pasti jumlahnya). Klien
mentakan suami tidak pernah menderita tekanan darah tinggi, TDnya tidak
pernah lebih dari 120 mmHg.
– Siapa yang bertanggung jawab terhadap perencanaan, belanja, dan penyiapan
makan? klien
– Bagaiaman makanan disiapkan? Apakah kebanyakan digoreng, direbus,
dipanggang, dimasak dengan microwave, atau disaji mentah? Direbus dan
digoreng
– Jenis makanan yang dikonsumsi keluarga setiap hari? Sebutkan
Sayur bening atau tumis, nasi dan tahu, tempe.
– Apakah ada pembatasan-pembatasan anggaran? --
– Apakah makanan disimpan pada tempat yang benar? Jelaskan
Ya di meja makan ditutupi tudung saji dan ayur buah di kulkas
– Jadwal makan keluarga (utama dan selingan). sebutkan
Sarapan pagi sebelum berangkat ke tegal dan anak sekolah, makan siang
pulang daris ekolah dan tegal, sore sesuka hati masing-masing anggota
keluarga. Tiap anggota keluarga terserah diberi kebebasan tiap kali ingin
makan.
25.5 Kebiasaan tidur dan istirahat:
– Pada jam berapa keluarga biasa tidur? antara jam 10-12 malam
– Apakah jumlah jam tidur setiap anggota keluarga cukup? Bila tidak, alasannya?
cukup
– Adakah kesulitan tidur pada keluarga? Sebutkan.
Ya, ayah klien (Tn. D) karena sering tidak bisa tidur kembali setelah terbangun
pada pukul 02.00/03.00 dini hari. Namun Tn. D menggantinya dengan tidur
siang di atas jam 12.00 siang.
– Dimana anggota keluarga tidur? di kamar tidur,
25.6 Latihan dan rekreasi:
– Apakah keluarga menyadari bahwa rekreasi dan olahraga secara aktif sangat
dibutuhkan untuk kesehatan? (menyadari/tidak)
 Menyadari, klien dan keluarga intinya tiap tahun rekreasi ke Bali dan hampir
tiap bulan dan tergantung permintaan anak pergi ke Sengkaling atau wisata
Petik Jeruk Selokerto.
 Klien dan ibunya sering pergi ke Tegal berjalan kaki hampir 4 km untuk
sekalian olahraga.
 Ayah klien (Tn. D) sering jalan pagi tanpa alas sandal keliling jalan desa.
– Jenis-jenis rekreasi dan aktivitas-aktivitas fisik apa yang anggota keluarga
lakukan secara regular? Sebutkan.
Jalan kaki ke Tegal dan keliling jalan desa
25.7 Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga:
– Apakah ada kebiasaan penggunaan alcohol, tembakau, kopi, cola, atau teh
(kafein dan teobromin, adalah stimulant) yang dilakukan oleh keluarga?
Ibu klien  kopi 1-2 gelas per hari
Suami klien  kopi 2-3 gelas per hari (pagi, siang, dan malam), kopi
murni karena kopi dari kebun sendiri
– Apakah anggota keluarga secara regular menggunakan obat-obatan tanpa
resep atau dengan resep? (dengan resep/tidak)
Tidak. Bahkan untuk obat hipertensi, klien, ayah, dan ibu klien tidak
mengonsumsi rutin hanya saat sangat tinggi saja. Klien lebih memilih tanaman
herbal rosela dari kebunnya sendiri daripada obat-obatan yang menurut
keluarga banyak mengandung zat kimia.
– Apakah keluarga menyimpan obat-obatan dalam jangka waktu lama dan
menggunakannya kembali? (Ya/tidak)
Tidak
– Apakah obat-obatan diberi label secara tepat dan berada di tempat yang aman,
jauh dari jangkauan anak-anak? (Ya/tidak) Tidak
25.8 Peran keluarga dalam praktek perawatan diri:
– Apa yang keluarga lakukan untuk mencegah sakit/penyakit dan memperbaiki
status kesehatan? Jelaskan
 Menjaga kebersihan rumah dan pola makan
 Klien memotivasi dan memodifikasi makanan yang dikonsumsi anggota
keluarga. Namun ibu klien masih bandel menghindari kopi, santan, lemak,
dan asin. Suami klien masih sulit mengurangi kopi dan rokok. Periksa
kesehatan jika memang dirasa sakit, klien periksa tekanan darah tiap bulan
di Bidan desa sekaligus suntik KB, ayah dan ibu klien periksa tekanan darah
di Posyandu Lansia tiap bulan Jumat Legi atau periksa tekanan darah
sewaktu memang sangat tinggi dan dirasakan keluhan.
 Klien memerankan peran pokok dalam menunjang kesehatan seluruh
anggota keluarganya. Klien yang bertanggung jawab terhadap kebersihan
rumah dan makanan yang dikonsumsi anggota keluarga setiap harinya.
Klien selalu mengingatkan ibunya untuk membuang lemak kaldu ayam dan
mengurangi asin, santan, dan kopi. Namun ibu klien (Ny. T) masih bandel,
ibu klien sudah tahu makanan tersebut harus dihindari namun ibu klien
sering melanggar karena sudah menjadi kebiasaan, sulit diubah. Ibu klien
masih mengonsumsi kopi 1-2 kelas perhari.
 Klien jarang memasakkan daging dan santan untuk ayah, ibu, suami, dan
dirinya sendiri tapi tetap memasakkannya untuk anak-anaknya karena klien
mengatakan anak-anak masih butuh gizi banyak. Klien lebih sering
memasak sayur bening dan tahu tempe untuk dirinya dan orang tuanya.
Untuk anak-anaknya lebih sering memasakkan tumis dan ayam.
– Siapa yang membuat keputusan dalam bidang kesehatan dalam keluarga?
Klien
– Apakah keluarga mengetahui cara perawatan pada anggota keluarga yang
sakit? Jelaskan.
Sebenarnya klien memahami cara mengatasi dan pencegahan hipertensi,
namun beberapa anggota keluarga masih sulit menerapkannya. Ibu dan suami
klien masih sulit mengurangi kopi, suami klien masih merokok, ibu klien masih
sering makan makanan berlemak dan asin.
25.9 Praktik lingkungan:
– Apakah sat ini keluarga terpapar polusi udara, air, suara dari lingkungan?
Jelaskan.
Tidak
– Apakah anggota keluarga menggunakan pestisida, cairan pembersih, lem,
pelarut, logam berat, dan racun dalam rumah? Sebutkan
Tidak
– Jelaskan bagaiman pola keluarga dalam mandi, cuci, penggunaan jamban!
Mandi 2x sehari, mencuci tiap hari, penggunaan jamban tiap hari.
25.10 Cara pencegahan secara medis
– Bagaimana pendapat keluarga tentang kondisi sehat?
Sehat berarti tidak menderita penyakit yang parah dan tidak MRS.
– Kapan pemeriksaan terakhir terhadap kesehatan dilakukan?
--
– Apa status imunisasi dari keluarga pada bayai, balita, ibu hamil? Jelaskan
Lengkap
25.11 Praktik kesehatan gigi
– Apakah keluarga teratur dalam pemeriksaan gigi? Jelaskan
Tidak
– Jelaskan bagaiman keluarga melakukan perawatan gigi?
Yang melakukan pemeriksaan gigi hanya anak klien di sekolahnya.
– Apakah ada kebiasaan makan manis (permen, coklat)? ada, anak kedua klien
yang berumur 5 tahun
25.12 Riwayat kesehatan keluarga:
– Buatlah riwayat genetika dan penyakit keluarga pada masa lalu maupun masa
sekarang-diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stroke dan
reumatik, penyakit ginjal, tiroid, asma, keadaan alergi lain, penyakit-penyakit
darah, dan penyakit keluarga lainnya.
Klien, ayah, dan ibu klien menderita hipertensi
– Apakah terdapat riwayat penyakit-penyakit keluarga yang berkaitan dengan
lingkungan? --
25.13 Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima:
– Dari praktisi perawatan kesehatan apa dan/atau lembaga perawatan kesehatan
apa anggota keluarga menerima perawatan? Poskesdes (Bidan Desa),
memiliki langgganan dokter di RST Malang.
– Apakah praktisi atau lembaga ini bertemu dengan semua anggota keluarga
dan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan perawatan kesehatan anggota
keluarga? Ya, terutama Bidan Desa
25.14 Perasaan dan persepsi menyangkut pelayanan perawatan kesehatan:
– Apa perasaan keluarga terhadap jenis-jenis pelayanan perawatan kesehatan
bagi keluarga yang tersedia dalam komunitas? Jelaskan.
Cukup puas
– Apakah keluarag memiliki pengalaman masa lalu dengan pelayanan perawatan
kesehatan yang keluarga terima? Jelaskan.
--
– Apakah keluarga merasa puas, nyaman, percaya dengan perawatan yang
diterimanya dari pemberi pelayanan kesehatan? Jelaskan
Puas
– Apa sikap dan harapan keluarga terhadap peran perawat?
mencarikan obat untuk asma ayah klien dan hipertensi di keluarganya
25.15 Pelayanan kesehatan darurat:
– Jika tidak ada pelayanan darurat, apakah keluarga tahu dimana pelayanan
darurat terdekat (menurut syarat-syaratnya) baik untuk anak-anak maupun
anggota keluarga yang dewasa? Jelaskan.
Tidak tahu
– Apakah keluarga tahu bagaimana memanggil ambulans dan perawatan
paramedik? Jelaskan.
--
– Apakah keluarga memiliki suatu perencanaan kesehatan darurat? Jelaskan.
Tidak
25.16 Sumber pembiayaan:
– Bagaimana keluarga akan membayar pelayanan-pelayanan kesehatan?
Jelaskan
Menggunkan pendapatan dari hasil panen tegal. Keluarga tidak menggunakan
asuransi kesehatan baik Jaskesda maupun yang lain
– Apakah keluarga memiliki asuransi swasta atau bantuan medis; haruskah
keluarga membayar penuh atau sebagian? Jelaskan
--
– Apakah keluarga mendapat pelayanan gratis (atau mengetahui pelayanan
gratis bagi mereka)? Ya mengetahui
25.17 Transportasi untuk mendapat perawatan:
– Berapa jauh fasilitas perawatan dari rumah keluarga? Poskeskes di Desa
Petungsewu sendiri, ± 400 meter
– Alat transportasi apa yang keluarga gunakan untuk mencapai fasilitas
perawatan?
Transportasi umum dan motor
– Jika keluarga harus menggunakan angkutan umum, masalah-masalah apa
yang timbul dalam hubungannya dengan jam pelayanan dan lamanya
perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan? Jelaskan
Tidak ada masalah

26. – Sebutkan stressor jangka pendek (< 6 bulan) dan stressor jangka panjang (> 6 bulan)
yang saat ini terjadi dalam keluarga?
--
– Apakah keluarga dapat mengatasi stressor biasa dan ketegangan sehari-hari?
Jelaskan.
Ya
27. Bagaimana keluarga mengatasi masalah tersebut? Jelaskan.
Klien saling berdiskusi dengan suaminya
28. – Strategi koping apa yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi tipe-tipe
masalah? Koping apa yang dibuat? klien saling berdiskusi dengan suaminya
– Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara-cara koping terhadap masalah-
masalah mereka sekarang? Jelaskan.
Tidak, semua diselesaikan dengan musyarawah

Hasil Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan umum :
 Kesadaran : CM, GCS 4,5,6
 TTV
o Tekanan darah : 140/90 mmHg  hipertensi
o Nadi : 92x/mnt, regular, kuat
o Suhu : 36,5°C
o RR : 18x/mnt
 Tinggi badan: 145 cm Berat badan: 48 kg
2. Kepala dan leher
a. Kepala :
distribusi rambut rata, hitam, bersih, bentuk kepala simetris bulat, massa (-),
lesi (-), nyeri kepala (-), klien mengatakan muter-muter saat tekanan
darahnya sedang tinggi > 140 mmHg
b. Mata : konjungtiva tdk anemis, respon thd cahaya (+), pupil isokor
c. Hidung : pernafasan cuping hidung (-), bersih, simetris, lesi (-), massa
(-)
d. Mulut dan tenggorokan : mukosa bibir lembab, tidak pucat, bersih, kesulitan
menelan (-)
e. Leher : DVJ (-), trakea simetris

3. Thorak dan dada


a. Jantung
 Inspeksi : (tidak dikaji)
 Palpasi : (tidak dikaji)
 Perkusi : (tidak dikaji)
 Auskultasi: BJ 1 dan BJ 2 normal
b. Paru
 Inspeksi : pergerakan dada simetris, tdk ada penggunaan otot bantu
pernafasan
 Palpasi : vocal fremitus simetris
 Perkusi : resonan
 Auskultasi: vesicular di semua lapang paru, tidak ada bunyi nafas tambahan
4. Payudara dan ketiak: tidak dikaji
5. Abdomen
 Inspeksi : bentuk perut besar, klien gemuk
 Palpasi : nyeri (-), massa (-)
 Perkusi : (tidak dikaji)
 Auskultasi: bising usus 12x/mnt
Ekstrimitas : kekuatan otot 5 5 ,akral hangat, nadi perifer kuat
5 5
6. Sistem neurologi: reflek patella (+), meningeal sign normal
7. Kulit dan kuku : CRT < 2 detik, turgor < 2 detik

Hasil pemeriksaan :-
Terapi :-
ANALISA DATA
No Data Penunjang Etiologi Masalah
1 Ket.: saat pengkajian hanya ada klien Faktor resiko: Ketidakefektifan
(Ny. L), ayah klien (Tn. D), dan anak -faktor keturunan manajemen
-pola makan tinggi garam & lemak
kedua klien yang sedang di rumah, anak -merokok dan kafein kopi regimen
pertama masih sekolah, ibu dan suami -KB terapeutik
klien bekerja di tegal (29 Mei 2012 pukul kurang Kerumitan keluarga
pengetahuan manajemen
12.30-13.45)
terapeutik HT
DS: (modifikasi
kebiasaan HIPERTENSI
 Klien mengatakan menderita darah pola makan pola makan
tinggi sejak menggunakan KB pil dan medikasi)

setelah melahirkan anak pertamanya.


Kemudian setelah 1 tahun berganti
KB suntik sampai sekarang. Tekanan – Kegagalan tindakan
mengurangi faktor
darahnya masih tinggi, tidak pernah <
resiko
130 mmHg, namun tidak setinggi
– Ketdktepatan
sewaktu menggunakan KB pil. Klien aktivitas keluarga
mengatakan mulai gemuk sejak memenuhi 7an
melahirkan anak kedua sampai kesehatan
– Kesulitan mematuhi
sekarang. Ketika klien bertanya ke
regimen terapeutik
bidan, dijawab bahwa tekanan darah
tingginya karena pengaruh KB.
 Klien mengatakan ayah (Tn. D) dan
ibu (Ny. T) klien juga menderita
hipertensi
 Klien (Ny. L) mengatakan dirinya
yang bertanggung jawab terhadap
makanan yang dikonsumsi anggota
keluarganya setiap hari. Klien jarang
memasakkan daging dan santan
untuk ayah, ibu, suami, dan dirinya
sendiri tapi tetap memasakkannya
untuk anak-anaknya karena klien
mengatakan anak-anak masih butuh
gizi banyak. Klien lebih sering
memasak sayur bening dan tahu
tempe untuk dirinya dan orang
tuanya. Untuk anak-anaknya lebih
sering memasakkan tumis dan ayam.
 Klien mengatakan selalu
mengingatkan ibunya untuk
membuang lemak kaldu ayam dan
mengurangi asin, santan, dan kopi.
Namun ibu klien (Ny. T) masih
bandel, ibu klien sudah tahu makanan
tersebut harus dihindari namun ibu
klien sering melanggar karena sudah
menjadi kebiasaan, sulit diubah. Ibu
klien masih mengonsumsi kopi 1-2
kelas perhari dan masih suka asin.
 Klien mengatakan suaminya minum
kopi 2-3 gelas perhari (pagi, siang,
dan malam), merokok (klien
mengatakan banyak dan tidak tahu
pasti jumlahnya). Klien mengatakan
suami tidak pernah menderita
tekanan darah tinggi, TDnya tidak
pernah lebih dari 120 mmHg.
 Klien mengatakan suaminya sulit
untuk mengurangi rokok dan kopi.
 Klien mengatakan dirinya dan
keluarga periksa kesehatan jika
memang dirasa sakit, klien periksa
tekanan darah tiap bulan di Bidan
desa sekalian suntik KB, ayah dan ibu
klien periksa tekanan darah di
Posyandu Lansia tiap bulan Jumat
Legi atau periksa tekanan darah
sewaktu memang sangat tinggi dan
dirasakan ada keluhan.
 Klien mengatakan dirinya, ayah, dan
ibunya tidak mengonsumsi obat
hipertensi rutin, hanya jika sewaktu
tinggi saja jika mendapat obat dari
bidan. Klien mengatakan dirinya da
keluarga lebih memilih tanaman
herbal rosela dari kebunnya sendiri
daripada obat-obatan yang menurut
keluarga banyak mengandung zat
kimia.
 Tn. D mengatakan sudah lama
berhenti merokok.
 Klien mengatakan Tn. D sudah tidak
mau makanan daging, santan, dan
minum kopi untuk mengendalikan
tekanan darahnya, menghindari udara
dingin supaya asmanya tidak
kambuh.
 Klien khawatir tentang hipertensinya,
takut kalau terkena penyakit jantung

DO:
 TD klien 140/90 mmHg, TD Tn.D
130/80 mmHg
 TB 145 cm, BB 48 kg  gemuk
 Berat badan ideal  45 – 4,5 =
40,5kg
 Riwayat penggunaan KB hormon
sampai sekarang
 Persepsi klien dan keluarga sudah
benar tentang faktor-faktor pemberat
hipertensi, namun beberapa anggota
keluarga (ibu dan suami klien) masih
sulit menerapkannya.
 Hipertensi klien dan ayahnya 
terkontrol
 Hipertensi ibu klien (Ny. T) tidak
terkontrol
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DX KEPERAWATAN RENCANA KEPERAWATAN

Tujuan dan Intervensi Rasional


Kriteria Hasil
Ketidakefektifan manajemen Tujuan: Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab / 1. Persepsi lebih penting daripada fakta,
regimen terapeutik keluarga Setelah pencetus: dan dengan mendapatkan sudut pandang
dilakukan 1. Memastikan persepsi keluarga tentang keluarga, tujuan yang realistis dapat diatur
konseling selama usaha untuk meningkatkan status dan keluarga bisa melihat depan.
1x30 menit, klien kesehatan keluarga 2. Melihat frekuensi dan efektivitas
dan keluarga 2. Mengevaluasi fungsi dan kegiatan keluarga komunikasi keluarga, promosi otonomi,
menyatakan yang terkait sesuai kebutuhan. adaptasi terhadap perubahan pemenuhan
pemahaman thd 3. Catat dan perhatikan tujuan kesehatan kebutuhan, kesehatan lingkungan rumah
manajemen keluarga dan persetujuan dari anggota dan gaya hidup, kemampuan pemecahan
terapeutik individu. masalah, hubungan dengan masyarakat
hipertensi 4. Tentukan pemahaman dan nilai dari memberikan informasi tentang masalah
Kriteria hasil: rejimen pengobatan bagi keluarga. daerah saat ini dan kebutuhan intervensi
 Klien dan 5. Mengidentifikasi nilai-nilai budaya dan spesifik
keluarga keyakinan agama yg mempengaruhi sudut 3. Kehadiran konflik mengganggu proses
menyatakan pandang thd situasi dan kemauan untuk pemecahan masalah dan perlu ditangani
pemahaman ttg membuat perubahan yang diperlukan. sebelum keluarga dapat bergerak maju u/
pengertian, 6. Mengidentifikasi ketersediaan dan memenuhi tujuan.
klasifikasi, penggunaan sumber daya. 4. Anggota keluarga mungkin bisa salah
faktor-faktor pemahaman baik ttg penyebab penyakit
yang Membantu keluarga mengembangkan strategi atau rejimen terapeutik yang ditentukan
menyebabkan, untuk meningkatkan manajemen regimen dan dapat tidak setuju dengan apa yang
tanda gejala, terapeutik: terjadi, sehingga meningkatkan
klomplikasi, 7. Memberikan informasi untuk membantu perpecahan dalam keluarga dan
penanganan & keluarga dalam memahami nilai dari menyebabkan kesulitan untuk klien
pengobatan, program perawatan, melalui konseling 5. Dapat mempengaruhi pilihan intervensi.
dan hipertensi ke keluarga di rumah dengan 6. Mengetahui yang tersedia untuk
pencegahan media lembar balik membantu dan mendukung
hipertensi. 8. Membantu anggota keluarga untuk 7. Informasi akurat membantu individu
 Klien dan mengenali kegiatan keluarga yang tidak membuat keputusan berdasarkan
keluarga sesuai. Membantu anggota keluarga pengetahuan, melihat hubungan antara
mampu mengidentifikasi kebersamaan dan penyakit dan pengobatan, dan dapat
menjelaskan kebutuhan individu dan perilaku. meningkatkan kepatuhan terhadap
kembali apa 9. Buatlah rencana bersama-sama dengan regimen terapi, keluarga akan membantu
yang dijelaskan anggota keluarga untuk menangani dalam perencanaan perawatan untuk
mahasiswa kompleksitas regimen atau sistem memaksimalkan hasil yg positif
keperawatan kesehatan pengobatan hipertensi serta 8. Interaksi efektif dapat ditingkatkan
faktor terkait lainnya. dan diabadikan ketika faktor-faktor ini
10. Mengidentifikasi sumber daya masyarakat diidentifikasi dan digunakan untuk
yang diperlukan menggunakan tiga strategi memperbaiki perilaku keluarga.
pendidikan, problem solving, dan link 9. Saat keluarga dan perawat bekerja sama
sumber daya untuk mengarahkan untuk merencanakan regimen terapi dapat
kebutuhan keluarga akan kekurangan meningkatkan komitmen untuk
informasi atau kebutuhan bantuan spesifik. merencanakan, mengoptimalkan hasil.
10. Memberikan informasi, membantu
Mempromosikan kesehatan yang terkait anggota keluarga belajar efektif teknik
dengan kesehatan masa depan dan pemecahan masalah, dan bagaimana
kesejahteraan anggota keluarga: cara mengakses sumber daya yang
11. Membantu keluarga mengidentifikasi dibutuhkan
kriteria untuk mempromosikan evaluasi diri sehingga membantu mereka u/ berhasil
berkelanjutan terhadap situasi, efektivitas, mengatasi anggota keluarga yg memiliki
dan kemajuan keluarga. sakit kronis.
12. Membuat rujukan dan / atau bersama-sama 11. Keterlibatan mempromosikan rasa kontrol
merencanakan dengan sumber daya dan memberikan kesempatan untuk
kesehatan, sosial, dan masyarakat lainnya. proaktif dalam kebutuhan bertemu.
12. Masalah sering multifaset, yang
membutuhkan keterlibatan banyak
penyedia atau lembaga untuk
merencanakan rejimen yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan keluarga / individu.
IMPLEMENTASI
Tgl. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

30/03’12 Ketidakefektifan manajemen 1. Menggali pemahaman klien tentang hipertensi S:


09.00- regimen terapeutik keluarga 2. Menjelaskan pengertian hipertensi dan - Sebelum dijelaskan perawat, klien mengatakan
09.30 klasifikasinya. tekanan darah tinggi itu kelebihan kolesterol.
3. Mengukur tekanan darah klien, dan - Klien mengatakan tekanan darahnya kemarin
menanyakannya kembali kepada klien hasil 140/90 dan tekanan hari ini 140/80 termasuk
pengukuran tekanan darahnya normal atau tinggi dan masuk prehipertensi
tidak. - Klien mengatakan tekanan darah normal 120/80
4. Menjelaskan tentang faktor-faktor yang - Klien mengatakan ayahnya sudah tidak mau
menyebabkan hipertensi dan menanyakan kira- makan daging, santan, dan minum kopi. Namun
kira penyebab hipertensi yang klien dan ibunya masih suka asin dan kaldu ayam berlemak
keluarga alami disebabkan oleh faktor apa saja. meskipun sudah klien nasehati. Klien mengatakan
5. Menjelaskan tanda gejala hipertensi dan masakan yang menurut klien sudah asin, menurut
menghadapkannya pada tanda gejala yang klien ibunya masih kurang asin.
alami sendiri. - Klien mengatakan selalu mengingatkan ibunya
6. Menjelaskan tentang komplikasi hipertensi. karena pada dasarnya ibunya memang sejak
7. Menjelaskan tentang penanganan dan muda suka makan daging dan makanan yang
pengobatan hipertensi dan menanyakan gurih-gurih.
penanganan apa saja yang sudah klien - Klien mengatakan darah tinggi sejak
terapkan di keluarganya selama ini. menggunakan KB pil setelah melahirkan anak
8. Menjelaskan tentang pencegahan dan diet pertamanya, kemudian ganti KB suntik sampai
sehat hipertensi. Menanyakan makanan sehat sekarang. Tekanan darahnya masih tinggi, namun
apa yang sudah klien dan keluarga terapkan tidak setinggi saat menggunakan KB pil. Klien
untuk mencegah hipertensinya. Memberi pujian mengatakan saat bertanya ke bidan, bidan
terhadap modifikasi pola makan yang benar menjawab darah tingginya karena KB.
yang sudah diterapkan klien dan keluarga - Klien mengatakan berat badannya mulai dan
selama ini. terus naik setelah melahirkan anak kedua.
9. Memberikan kesempatan untuk bertanya jika - Klien mengatakan tidak pernah kaku di tengkuk
ada yang belum dimengerti dan menanyakan saat darahnya tinggi, hanya muter-muter.
apa manfaat yang bisa diambil dari diskusi - Klien mengatakan dirinya dan ibunya sering
dengan perawat hari ini. menggunakan teh bunga rosela dari hasil
10. Mengevaluasi klien dengan memberikan memetik sendiri di kebun 1 gelas per hari untuk
pertanyaan balik dan meminta klien menurunkan tekanan darah.
menjelaskan kembali apa yang sudah dijelaskan - Klien bertanya apakah berjalan kaki ke tegal yang
mahasiswa perawat. ± 4 km termasuk olahraga.
- Klien mengatakan tidak pernah makan-makanan
yang diawetkan atau makan kaleng.
- Klien mengatakan mendapat informasi tambahan
tentang darah tinggi.
O:
- Sebelum dilakukan konseling, klien belum
mengetahui istilah hipertensi dan berapa tekanan
darah normal dengan tepat.
- TD 140/80 mmHg
- Klien tampak kooperatif mendengarkan
penjelasan perawat sambil membaca lembar balik
yang dibawa perawat.
- Klien aktif menanggapi tiap pokok bahasan yang
dijelaskan perawat sesuai dengan apa yang klien
alami dan lakukan di keluarganya.
- Setelah konseling klien mampu menjawab dengan
benar pengertian, penyebab, tanda gejala,
komplikasi, pencegahan, dan makanan yang baik
dan harus dihindari untuk penderita hipertensi
dengan benar.
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi no. 3, 4, 5, 6, dan 7 pada
anggota keluarga yang lain
31/03’12 Ketidakefektifan manajemen 1. Mengukur tekanan darah klien dan seluruh S:
08.15- regimen terapeutik keluarga anggota keluarganya. - Tn. D mengatakan berhenti merokok dan minum
08.45 2. Mengembalikan kepada keluarga untuk menilai kopi sudah lama, sejak sering batuk. Berhenti
Klien, tekanan darah masing-masing anggota merokok memang tidak mudah, tapi kalau sudah
ayah, ibu, keluarganya tinggi atau tidak. niat pasti bisa, bagaimanapun harus berhenti.
& suami 3. Memberikan masukan agar anggota keluarga Keuntungannya juga untuk diri sendiri dan bisa
klien saling memotivasi anggota keluarganya yang menghemat uang. Tn. D mengatakan istrinya
sedang lain untuk menjaga pola makan, melakukan diet (Ny. T) tambeng masih minum kopi, suka asin,
ada di sehat untuk hipertensinya. dan daging.
rumah & 4. Memberikan masukan agar anggota keluarga - Tn. S mengatakan tekanan darahnya selalu
berkumpul memotivasi Tn. S untuk mengurangi rokok dan normal, tidak pernah lebih dari 120. Pikirannya
kopi. tenang meskipun ada masalah, pasti semua
5. Memberikan wacana beberapa cara berhenti beres. Tn.S mengatakan sulit untuk berhenti
merokok. merokok. Merokok sudah satu paket dengan
6. Menganjurkan keluarga untuk memeriksakan mengopi. Tn. S mengatakan sudah tahu
tekanan darah rutin dan segera ke layanan dampaknya dan bertanya kepada perawat
kesehatan terdekat jika ada anggota keluarga bagaimana caranya berhenti merokok.
yang mengalami tanda-tanda komplikasi - Tn. S dan Ny. L bercerita sekarang sudah
hipertensi. mendingan rokoknya, hanya 1 pak per hari. Dulu
bisa 2-3 pak, saat mengirim jeruk ke Semarang
bisa habis 2 pak dalam semalam di perjalanan.
Kalau sedang sibuk di Tegal bisa lupa juga tidak
merokok. Klien mengatakan pernah mengikuti
saran teman, untuk minum air soda supaya racun
nikotinnya hilang.
- Ny. T mengatakan lidahnya sudah biasa asin,
sering anaknya sudah mengatakan asin, tapi
baginya masih kurang asin. Ny. T mengatakan
sulit berhenti minum kopi karena sudah
kebiasaan dan kopi sudah tersedia milik sendiri
tanpa harus beli.
- Keluarga bertanya buah-buah apa saja yang baik
untuk menurunkan darah tinggi, rosela apakah
memang menurunkan darah. Ny. T mengatakan
orang darah tinggi tidak suka buah apalagi yang
kecut-kecut. Ny. T mengatakan jarang makan
jeruk-jeruk yang dipanennya sendiri karena tidak
suka kecut saat perawat mengatakan jeruk juga
bagus menurunkan tekanan darah.
O:
- TD Ny. L = 140/80 mmHg
TD Ny. T = 170/100 mmHg
TD Tn. D = 150/ 90 mmHg
TD Tn. S = 120/80 mmHg
- Dari percakapan antar anggota keluarga,
sebenarnya masing-masing mempunyai persepsi
yang sama bahaya tekanan darah tinggi, namun
belum seluruh anggota keluarga mampu
menerapkan.
- Dari percakapan antar anggota keluarga, terlihat
masing-masing anggota keluarga saling
mendukung dan mengingatkan untuk mencegah
darah tinggi baik dengan mengatur pola makan,
berhenti merokok dan minum kopi dengan
bercerita pengalaman berhasilnya dengan
caranya masing-masing.
- Keluarga Tn. D menerima mahasiswa perawat
dengan ramah dan terbuka.
- Keluarga Tn. D menanggapi saran dan
penjelasan perawat dengan positif
A: Masalah teratasi
(intervensi dihentikan pada tanggal 31-03-12)
P: -
Musthika Wida Mashitah/0810720001 | 36

You might also like