Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya.
Pentingnya bahasa sebagai identitas manusia, tidak bisa dilepaskan dari adanya
alat, yakni bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan apa yang ada
di benak mereka. Sesuatu yang sudah dirasakan sama dan serupa dengannya,
belum tentu terasa serupa, karena belum terungkap dan diungkapkan. Hanya
dengan bahasa, manusia dapat membuat sesuatu terasa nyata dan terungkap.
sebagai sistem perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi
terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau
Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa
digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
1
Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar biasa.
Pada tahun tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku dan
keputusan ini dicetuskan melalui sumpah pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan
Yuridis.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PENDAHULUAN
pertama dalam bahasa Melayu atau Jawi ditemukan di pesisir tenggara Pulau
Istilah Melayu atau sebutan bagi wilayahnya sebagai Malaya sendiri berasal
dari Kerajaan Malayu yang bertempat di Batang Hari, Jambi, dimana diketahui
dikemudian hari bahasa dan dialek Melayu berkembang secara luas dan menjadi
beragam. Hingga akhir abad ke-19 dapat dikatakan terdapat paling sedikit dua
Tinggi yang terbatas pemakaiannya tetapi memiliki standar serta bahasa Melayu
3
pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda untuk para pegawai pribumi
dinilai lemah. Dengan merujuk pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki
Dari promosi bahasa melayu yang dilakukan Belanda, maka secara perlahan
terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang sedikit demi sedikit mulai terpisah
dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor. Pada awal abad ke-20 perpecahan
dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai tampak. Pada tahun 1901,
tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di
sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de
pada tahun 1908, yang kemudian pada tahun 1917 Commissie voor de
novel seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok
4
Pada tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia
dalam pidatonya di sidang Volksraad. Hal ini merupakan kali pertama dalam
Indonesia diakui secara resmi sebagai "Bahasa Persatuan Bangsa" pada saat
politikus, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di
Jakarta, Yamin mengatakan: "Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang
ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan
menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa
itu, bahasa Melayu lah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau
Agustus 1945 Bahasa Indonesia diakui secara Yuridis. Namun secara Sosiologis
kita dapat mengatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi di akui pada Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan butir ketiga ikrar
sumpah pemuda yaitu "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
Tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van
Ophuijsen yang dibantu oleh Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan Nawawi
5
Tahun 1908 pemerintah kolonial Belanda mendirikan badan penerbit buku
bacaan yang kemudian diberi nama yaitu Commissie voor de Volkslectuur atau
Taman Bacaan Rakyat. Pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan
penerbit tersebut menerbitkan berbagai macam novel, seperti Siti Nurbaya, buku
penuntun bercocok tanam, dan lain sebagainya yang membantu dalam penyebaran
bahasa Melayu.
Indonesia.
Tahun 1933 terbit majalah Pujangga Baru yang diasuh oleh Armijn Pane,
Amir Hamzah dan Sutan Takdir Alisyahbana. Pengasuh majalah ini adalah
sastra Indonesia. Pada masa Pujangga Baru ini bahasa yang digunakan untuk
menulis karya sastra adalah bahasa Indonesia yang dipergunakan oleh masyarakat
dan tidak lagi dengan batasan-batasan yang pernah dilakukan oleh Balai Pustaka.
Indonesia. Tanggal 25-28 Juni 1938, dalam rangka memperingati sepuluh tahun
Tengah. Kongres ini dihadiri oleh bahasawan dan budayawan terkemuka pada saat
6
itu, seperti Ki Hajar Dewantara, Prof. Dr. Poerbatjaraka dan Prof. Dr. Hoesein
lembaga pendidikan, sebab bahasa Jepang belum banyak dimengerti oleh bangsa
bahasa negara sesuai dengan bunyi UUD 1945, Bab XV pasal 36: "Bahasa negara
adalah bahasa Indonesia". Tanggal 19 Maret 1947 melalui SK No. 264/Bhg. A/47,
penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti dari ejaan Van Ophuijsen yang
pembinaan bahasa dengan nama Balai Bahasa. Lembaga ini, pada tahun 1968,
diubah namanya menjadi Lembaga Bahasa Nasional dan pada tahun 1972 diubah
7
dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres Bahasa Indonesia
II ini adalah perwujudan mengenai tekad bangsa Indonesia untuk tetap terus
Tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia pada masa itu yaitu
masa itu menetapkan mengenai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa standar. Keempat posisi bahasa
8
Bahasa persatuan adalah pemersatu suku bangsa, yaitu pemersatu suku,
agama, rasa dan antar golongan (SARA) bagi suku bangsa Indonesia dari Sabang
Bahasa Nasional adalah fungsi jati diri Bangsa Indonesia bila berkomunikasi
pada dunia luar Indonesia. Fungsi bahasa nasional ini dirinci atas bagian berikut:
tinggi,
(ILTEK)
9
Bahasa baku (bahasa standar) merupakan bahasa yang digunakan dalam
pertemuan sangat resmi. Fungsi bahasa baku itu berfungsi sebagai berikut:
keterkaitan antar unsur. Posisi dan fungsi tersebut merupakan kekuatan bangsa
Indonesia dan merupakan jati diri Bangsa Indonesia yang kokoh dan mandiri.
Dengan keempat posisi itu, bahasa Indonesia sangat dikenal di mata dunia,
Fungsi bahasa yang utama dan pertama sudah terlihat dalam konsepsi bahasa
di atas, yaitu fungsi komunikasi dalam bahasa berlaku bagi se mua bahasa apapun
dan dimanapun. Dalam berbagai literatur bahasa, ahli bahasa (linguis) bersepakat
10
Di samping fungsi-fungsi utama tersebut, Gorys Keraf menambahkan
beberapa fungsi lain sebagai pelengkap fungsi utama tersebut. Fungsi tambahan
itu adalah:
menarik
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional. Bahasa dipahami sebagai
sistem perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan
terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau
Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa
3.2 Saran
alangkah baiknya apabila kita menggunakan bahasa indonesia secara baik dan
benar.
12
DAFTAR PUSTAKA
13