Professional Documents
Culture Documents
STATISTIKA TERAPAN
Disusun Oleh:
NUZULA DWI ASTUTI
13302241053
Kelas Pendidikan Fisika A 2013
A. Kasus/Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara. (Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU
Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003) Pendidikan yang menyenangkan harus terdapat
suatu kerjasama yang baik antara kedua belah pihak, yaitu antara pendidik dan peserta
didik, karena kegiatan pembelajaran sendiri dilakukan oleh dua pihak, yaitu pendidik
atau lebih dikenal dengan guru dan peserta didik atau siswa. Guru berperan sebagai
pihak yang membelajarkan dan siswa sebagai pihak yang belajar. Pada proses
pembelajaran antara guru dan siswa didalam kelas harus menumbuhkan suasana
sedemikian rupa sehingga siswa merasa nyaman dalam bertanya, mempertanyaakan
dan mengemukakan gagasan. Selain itu juga didukung sarana dan prasarana yang
memadai agar kualitas pembelajaran yang dikehendaki dapat meningkat.
Pelaksanaan pembelajaran, khususnya pembelajaran fisika di sekolah saat
ini masih kurang menekankan pada pembelajaran yang menyenangkan, pasalnya
berdasarkan observasi yang dilakukan dikelas X SMA N 1 Jogonalan, pembelajaran
masih didasarkan pada model pembelajaran Direct Instruction (DI), dimana guru
masih menjadi fokus dalam pembelajaran, dan siswa masih kurang aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan, masih terdapat sedikit
sekali yang minat akan pelajaran fisika (diperoleh dari data angket kegemaran siswa
terdapat pelajaran fisika), kemungkinan salah satu penyebab kurangnya siswa yang
gemar fisika karena metode mengajarnya. Untuk itu dilakukan penelitian metode
Course Review Horay (CRH) untuk mengganti metode pembelajaran lama untuk
mengetahui tingkat perubahan kegemaran siswa di SMA N 1 Jogonalan terhadap
fisika. Survei dilakukan sebelum diberlakukan metode CRH, ketika sedang
berlangsung metode CRH, dan sesudah diberlakukan metode CRH. Diharapkan
dengan adanya metode pembelajaran yang menyenangkan maka dapat meningkatkan
kegemaran siswa terdapat pelajaran fisika.
B. Judul Penenelitian
Penerapan metode Course Review Horay (CRH) terhadap kegemaran siswa
pada pelajaran fisika dikelas X-1 SMA N 1 Jogonalan.
C. Rumusan Masalah
Adakah perubahan kegemaran siswa X-1 SMA N 1 sebelum, ketika dan
sesudah diberlakukan metode Course Review Horay (CRH) ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, maka dapat dirumuskan
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perubahan
kegeramaran siswa X-1 SMA N 1 Jogonalan sebelum, ketika, dan sesudah
diberlakukan metode Course Review Horay (CRH).
II. Kajian Teori
B. Uji Chocran Q
Uji Q Cochran pada suatu penelitian hanya dinyatakan dengan salah satu
dari dua nilai, secara sembarang dapat dinyatakan dengan nilai 1 sebagai “sukses”
dan nilai 0 sebagai “gagal”. Reaksi yang lain dapat berupa nilai 1 sebagai “ya”
ataupun nilai 0 sebagai “tidak”.
Uji yang dikenal sebagai Q cochran test ini meliputi langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Menetapkan asumsi-asumsi
Data untuk analisis terdiri atas reaksi-reaksi dari r buah blok terhadap c
buah perlakuan yang diterapkan secara independen.
2. Menentukan hipotesis-hipotesis
H0 : Semua perlakuan yang diuji mempunyai proporsi jawaban ya yang
sama.
H1 : Tidak semua perlakuan mempunyai proporsi jawaban ya yang sama.
3. Menentukan Taraf Nyata (α)
4. Menghitung dengan rumus statistik uji menurut Husein Umar (2005:427)
rumus yang dapat digunakan yaitu
(𝑘−1)[ 𝑘 ∑𝑘 2 𝑘 2
𝑗=1 𝐺𝑗 − ( ∑𝑗=1 𝐺𝑗 ) ]
Q= 2 ... (1)
𝑘 ∑𝑁 𝑁
𝑖=1 𝐿𝑖 − ∑𝑖=1 𝐿𝑖
III. Metodologi Penelitian
A. Hipotesis
siswa A B C
1 0 1 1
2 0 1 1
3 0 1 1
4 0 1 1
5 0 0 0
6 0 0 0
7 0 0 0
8 1 1 0
9 1 1 1
10 0 0 1
11 1 0 0
12 0 1 1
13 1 1 0
14 1 1 0
15 1 1 1
16 0 0 1
17 0 1 1
18 0 0 1
19 0 0 0
20 0 0 0
21 0 1 1
22 0 1 1
23 0 0 0
24 1 1 1
25 1 1 1
26 1 1 1
27 1 1 1
28 1 1 1
29 0 0 0
30 0 0 0
Keterangan :
B. Manual
Langkah-langkah:
1. Beri skor 1 untuk siswa yang gemar dan 0 untuk siswa yang tidak gemar mata
pelajaran fisika.
2. Masukan skor tersebut ke tabel N x k (N: baris: jumlah responden, k: kolom: jumlah
kelompok yang di observasi)
3. Hitung nilai Q
siswa A B C Li Li^2
1 0 1 1 2 4
2 0 1 1 2 4
3 0 1 1 2 4
4 0 1 1 2 4
5 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0
8 1 1 0 2 4
9 1 1 1 3 9
10 0 0 1 1 1
11 1 0 0 1 1
12 0 1 1 2 4
13 1 1 0 2 4
14 1 1 0 2 4
15 1 1 1 3 9
16 0 0 1 1 1
17 0 1 1 2 4
18 0 0 1 1 1
19 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0
21 0 1 1 2 4
22 0 1 1 2 4
23 0 0 0 0 0
24 1 1 1 3 9
25 1 1 1 3 9
26 1 1 1 3 9
27 1 1 1 3 9
28 1 1 1 3 9
29 0 0 0 0 0
30 0 0 0 0 0
G 11 18 18 47 111
G^2 121 324 324
(𝑘−1)[ 𝑘 ∑𝑘 2 𝑘 2
𝑗=1 𝐺𝑗 − ( ∑𝑗=1 𝐺𝑗 ) ]
Q= 𝑘 ∑𝑁 𝑁 2
𝑖=1 𝐿𝑖 − ∑𝑖=1 𝐿𝑖
2 [3 𝑥( (112 )+ (182 )+ (182 ))− ( 11+18+18)2
Q= 3𝑥 47−111
Q = 6,53333
C. SPSS
Analisis SPSS
Langkah-langkah analisis :
1. Nilai Uji Chocran Q antara secara manual dan secara SPSS didapatkan hasil
yang sama yaitu Q = 6,533.
2. Dengan penetapan pedoman χ2 = 5,99.
Nilai Q > χ2 ( 6,533 > 5,99 ) artinya Ha diterima. Sehingga dapat dikatakan
terdapat perubahan kegemaran siswa terhadap pelajaran fisika sebelum, ketika,
dan sesudah diberlakukan metode CRH.
3. Penerapan metode Course Review Horay (CRH) dapat meningkatkan
kegemaran siswa X-1 SMA N 1 Jogonalan terhadap pelajaran fisika.
Daftar Pustaka