You are on page 1of 37

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S DENGAN HALUSINASI
PENDENGARAN DI RSJD dr. AMINO GONDOHUTOMO

Nama Pengkaji : Angga Ferlatiyana


Waktu Pengkajian : 10 Oktober 2018
Ruang rawat : Brotojoyo (Ruang 2)

I. BIODATA
a. Identitas Pasien
Inisial : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 40 Tahun
Agama : Islam
No. RM : xxxxxxx
Diagnosa Medis : Skizofrenia
Tanggal masuk RS : 4 Oktober 2018 pukul 13.50 WIB
Tanggal pengkajian : 10 Oktober 2018

b. Identitas Penanggung Jawab


Inisial : Tn. T
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 61 Tahun
Hubungan : Ayah kandung
No. HP : 0822 xxxx xxxx

II. ALASAN MASUK


Pasien datang ke RSJD Dr. Amino Gondohutomo Jawa Tengah pada tanggal 4
Oktober 2018 diantarkan oleh keluarganya dengan keluhan banyak melamun,
3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien bicara kacau mengungkit-ungkit
orang yang sudah meninggal. Sering berbicara sendiri dan ketawa sendiri.
Merasa ada yang mengajak bicara dengan ikatan batin, suami yang sudah
meninggal hidup lagi dan mengajak bicara.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu :
- Pasien mengatakan sebelumnya pasien tidak pernah dirawat di rumah
sakit jiwa, ini baru pertama kalinya.
2. Pengobatan sebelumnya :
- Tidak ada pengobatan.
3. Trauma
- Pasien mengatakan selalu merasa ketakutan kalau ada yang membahas
mengenai kematian karena suami pertama meninggalkan pasien saat
pernikahan menginjak 5 tahun karena penyakitnya
- Keluarga pasien mengatakan pasien baru saja menikah dengan suami
yang ke dua selama 2 tahun dan tidak mendapatkan anak, merupakan
istri ke 3 dari suami yang ke dua, dan sedang meminta cerai kepada
suami tapi suami tidak mengabulkan
Masalah keperawatan :
- Respon pasca trauma
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa :
 Pasien mengatakan dikeluarga ada yang mengalami gangguan jiwa
anaknya kemarin baru di bawa ke RSJ Pekalongan Jawa Tengah karena
stress selama 100 hari
Masalah Keperawatan:
Koping keluarga tidak efektif ketidakmampuan
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?
 Pasien mengatakan sedih karena suami kedua tidak mau cerai, dan dia
tidak tahu kalau dia jadi istri ke tiga, sangat ingin cerai.
 Pasien mengatakan suami pertama meninggal saat anak pertama usia 4
tahun dan anak kedua dalam kandungan 6 bulan
Masalah keperawatan:
 Respon pasca trauma
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital
 TD : 120/80 mmHg
 N: 85 x/menit
 S : 37,0 0C
 P : 20 x/menit
2. Ukuran
 TB : 156 cm
 BB : 56 Kg
3. Keluhan fisik : (-) ya ( √) tidak ada
Jelaskan :
 Pasien mengatakan selama di rawat di RSJD tidak ada keluhan pada
bagian tubuhnya.

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
: Pasien : Meninggal
: Garis Keturunan
: tinggal dalam satu rumah : garis pernikahan
Jelaskan :
 Pasien merupakan anak ke 1 dari 3 bersaudara dari ayah kandungnya saat
ini sudah tidak tinggal serumah dengan ibu. Adik kandung pasien sudah
menikah dan berkeluarga. Pasien tinggal dengan ibu kandungnya berdua
dirumah. Sedangkan anak-anaknya tinggal dengan kakeknya. Suami
pertama sudah meninggal, suami kedua tidak menafkahi dan tidak tinggal
bersama dengan pasien, pasien ingin cerai dengan suami ke dua
Masalah Keperawatan:
 Koping keluarga tidak efektif
2. Konsep diri
a. Gambaran Diri
 Pasien mengatakan dia menyukai seluruh bagian tubuhnya.
b. Identitas Diri :
 Pasien dapat mengatakan namanya dengan benar, pasien merupakan
anak ke 1 dari 3 bersaudara
c. Peran :
 Pasien mengatakan dirumah hanya berperan sebagai anak, setiap
harinya membersihkan rumah dan membantu orang tua
d. Ideal Diri :
 Pasien mengatakan ingin cepat pulang karena sudah rindu dengan
ibunya dan anaknya
e. Harga Diri :
Pasien mengatakan tidak kesepian karena ada suami yang terus
berbicara dengan dirinya.
Masalah Keperawatan :
- Halusinasi Pendengaran
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
- Pasien mengatakan orang yang paling berarti adalah anaknya karena
anaknya yang dia miliki tapi lebih memilih tinggal dengan kakeknya
b. Peran serta kegiatan kelompok / masyarakat :
- Pasien mengatakan tidak mengikuti kegiatan di lingkungan dan
hanya membantu ibu jualan saja.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
- Pasien mengatakan kalau di rumah sering ngobrol dengan suaminya
lebih sering pagi atau malam saat mau tidur. Selama di rumah sakit
ngobrol jarang dengan teman kamar. Pasien tampak menyendiri
duduk di pojokan dan berbicara sendiri. Komunikasi dengan teman
jarang, banyak duduk di dpan kamar mandi sendiri
Masalah Keperawatan :
- Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan kepercayaan :
Pasien mengatakan beragama islam dan keluarga semua beragama
islam
b. Kegiatan ibadah :
- Pasien mengatakan saat dirumah pasien beribadah dan saat ini di RS,
pasien tetap beribadah.
Masalah Keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan : ( ) tidak rapi ( ) penggunaan pakaian tidak sesuai
( √ ) cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
- Pasien mengatakan mandi 2x /hari pada pagi, Pagi dan sore hari.
- Pasien mengatakan keramas dengan sabun cair dan sikat gigi
menggunakan pasta gigi
- Kuku pedek bersih, rambut rapi, tak tampak ketombe pada kulit kepala
Masalah Keperawatan:
- Tidak ada masalah Keperawatan
2. Pembicaraan : ( √ ) cepat ( ) keras ( ) gagap ( ) inkoheren ( ) apatis
( ) lambat ( ) membisu ( ) tidak mampu memulai bicara
Jelaskan :
- Pasien berbicara lancar dan mampu bercerita serta tidak bertele tele.
Masalah Keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan.
3. Aktivitas motorik : ( ) lesu ( ) agitasi ( ) kompulsif ( ) tegang
( ) grimas ( ) tremor ( ) gelisah ( ) tik
Jelaskan :
- Pasien tampak tenang, tidak ada aktivitas motorik yang berlebihan
Masalah Keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan.
4. Alam Perasaan : ( ) Sedih ( ) Ketakutan ( ) Putus asa
( ) Khawatir (√) Gembira
Jelaskan :
- Pasien mangatakan perasaannya saat ini senang
Masalah Keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan.
5. Afek: ( ) Datar ( ) Tumpul ( ) Labil ( √) sesuai
Jelaskan :
- Ekspresi pasien sesuai dengan perasaaan yang sedang dialami
Masalah Keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan
6. Interaksi selama wawancara: ( ) Bermusuhan () Kooperatif
( ) Mudah tersinggung (√ ) Kontak mata kurang ( ) Defensif ( ) Curiga
Jelaskan :
- Pasien kontak mata kurang saat dilakukan wawancara, mudah teralih
perhatiannya, banyak diam jika tidak ditanya
Masalah Keperawatan :
- Isolasi Sosial
7. Persepsi/halusinasi: (√) Pendengaran ( ) Penglihatan ( ) Perabaan
( ) Pengecapan ( ) Penghidung
Jelaskan :
- Pasien mengatakan baru saja berbicara dengan suaminya dengan mata
batin suami pertamanya mati suri dan bercerita seperti biasanya
- Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit mendengar suara-suara
saat sendiri dan ngobrol dengan mata batin.
- Pasien mengulang-ulang mengenai suaminya yang kembali hidup, sering
berbicara sendiri
Masalah Keperawatan :
- Halusinasi Pendengaran
8. Proses pikir: ( ) Sircumstansial ( ) Tangensial ( ) Kehilangan asosiasi
( ) Flight of idea ( ) Blocking
( ) Pengulangan pembicaraan persevarasi
Jelaskan :
- Pasien mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang
ditanyakkan
Masalah Keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan
9. Isi pikir : (√) obsesi ( ) fobia ( ) hipokondria ( ) dipersonalisasi
( ) ide yang terkait ( ) pikiran magis
Waham: ( ) agama ( ) somatik ( ) kebesaran ( ) curiga
( ) nihilistik
( ) siap pikir ( ) kontrol pikir
Jelaskan :
- Pasien selalu membicarakan tentang suaminya kangen dengan suami
pertama lama ga bertemu sekarang suami sedang menunggu di desanya
Masalah Keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan
10. Tingkat kesadaran : ( ) bingung ( ) sedasi ( ) stupor
Disorientasi: ( ) waktu ( ) tempat ( ) orang
Jelaskan :
- Tingkat kesadaran pasien composmentis
Masalah Keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori: ( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini
( ) Konfabulasi
Jelaskan :
- Pasien mampu mengingat kejadian-kejadian yang sudah lalu dan yang
baru saja terjadi
- Pasien bisa menjawab pertanyaan yang diberikan
Masalah Keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung: ( √ ) Mudah beralih
( ) Tidak mampu berkonsentrasi ( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
- Pasien sering teralihkan saat diwawancara dengan kondisi sekitar
Masalah Keperawatan :
- Perubahan proses pikir
13. Kemampuan penilaian: ( ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna
Jelaskan :
- Pasien mampu mengambil keputusan sederhana tanpa bantuan orang
lain. Contoh : pasien sholat saat sudah waktunya
Masalah Keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan
14. Daya titik diri: ( ) mengingkari penyakit yang di derita
( ) Menyalahkan hal hal yang luar dirinya
Jelaskan :
- Pasien mengakui bahwa dirinya sering berbicara dengan orang yang
tidak ada, pasien merasa bahwa yang sering muncul suara suaminya
yang hidup lagi
Masalah keperawatan :
- Halusinasi Pendengaran

VII. KEBUTUHAN PASIEN MEMENUHI KEBUTUHAN:


1. Kemampuan pasien memenuhi kebutuhan
Kemampuan pasien Ya Tidak
memenuhi
kebutuhan
Makanan √
Keamanan √
Perawatan kesehatan √
Pakaian √
Transportasi √
Tempat tinggal √
Keuangan √
Jelaskan :
Pasien mengatakan jika berpergian dengan berjalan kaki, dan saat ini
tidak mempunyai pekerjaan
Masalah keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan Diri
Kegiatan hidup Bantuan total Bantuan minimal
sehari-hari
Mandi √
Kebersihan √
Makan √
Buang air kecil √
Buang air besar √
Ganti pakaian √
Jelaskan : semua kegiatan sehari-hari pasien mampu melakukan secara
mandiri, jarang diarahkan perawat
Masalah keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan
b. Nutrisi
1. Pasien mengatakan puas dengan makanan yang disediakan, pasien
mengatakan ingin membeli makanan diluar
2. Pasien ketika makan bergabung dengan pasien lainnya
3. Frekuensi makan pasien 3x sehari
4. Nafsu makan pasien baik
5. BB saat ini : 56 kg
BB terendah : 53 kg
BB tertinggi : 60 kg
Masalah keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan
6. Tidur
a) Pasien tidak ada masalah dalam hal tidur
b) Pasien merasa segar ketika bangun tidur
c) Pasien terbiasa tidur siang ± 1-3 jam
d) Tidur malam jam : 09.00 WIB bangun jam 04.30 WIB
Rata-rata tidur malam 7-8 jam.
e) Pasien tidak ada masalah dalam hal tidur
Masalah keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan
c. Kemamapuan pasien dalam hal-hal berikut ini :
1. Mangantisipasi kehidupan sehari-hari : (√ ) Ya ( ) Tidak
2. Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : (√ ) Ya ( )
Tidak
3. Mengatur penggunaan obat : ( ) Ya (√) Tidak
4. Melakukan pemeriksaan kesehatan : ( ) Ya (√) Tidak
Jelaskan : pasien dalam hal obat dan pemeriksaan kesehatan perlu
dimotifasi / diingatkan oleh keluarga
Masalah keperawatan :
Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
d. Pasien memiliki system pendukung :
1. Keluarga : Ya
Pasien mengatakan selalu mendukung program pengobatan pasien
2. Teman sejawat : tidak
Pasien mengatakan tidak ada teman yang menjenguk
3. Terapis : Ya
4. Kelompok sosial : Ya
Masalah keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan
e. Apakah pasien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi?
Ya/menikmati
Jelaskan :
- Pasien mengatakan menikmati pekerjaannya bersih-bersih
di rumah
Masalah keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
(√) bicara dengan orang lain ( ) minum alkohol
( ) mampu menyelesaikan masalah ( ) reaksi lambat/berlebihan
(√) tehnik relaksasi ( ) bekerja berlebihan
( ) aktivitas konstruktif ( ) menghindar
( ) olahraga ( ) mencerderai diri, orang
lain/barang, lingkungan
Jelaskan :
- Pasien mengatakan saat ini merasa senang karena ada suami yang selalu
menemani di desa sana
- Pasien mau berbicara dengan orang lain
Masalah keperawatan :
- Halusinasi Pendengaran
IX. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
( ) Penyakit Jiwa ( √ ) Sistem Pendukung ( ) Lain - lain
( √ ) Faktor predisposisi ( ) konidisi fisik
( ) Mekanisme Koping ( √ ) obat – obatan
Jelaskan :
- Pasien mengatakan tidak tahu penyebab dirinya sering dengar suara-
suara
- Pasien mengatakan tidak paham dengan obat apa saja yang ia minum
dan kegunaannya.
Masalah keperawatan :
- Kurang pengetahuan (faktor predisposisi, system pendukung dan obat-
obatan/terapi

X. ASPEK MEDIS
Diagnosa medis : skizofrenia
Terapi medis :
NO. Nama Obat Dosis Indikasi
1 Clozapine 2 x 25 mg obat yang digunakan untuk
mengurangi gejala psikosis.
2 Hexymer 2 x 2 mg Mengobati gejala parkinson,
gerakan diluar kontrol,
merileksasikan otot-otot yang
kaku
3 Curcuma 2x1mg untuk meningkatkan kembali
nafsu makan (penambah nafsu
makan).
XI. ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
1 DS :
- Pasien mengatakan tidak kesepian karena ada suami yang
terus berbicara dengan dirinya. Halusinasi
- Pasien mengatakan baru saja berbicara dengan suaminya pendengaran
dengan mata batin suami pertamanya mati suri dan bercerita
seperti biasanya
- Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit mendengar
suara-suara saat sendiri dan ngobrol dengan mata batin.
- Pasien mengakui bahwa dirinya sering berbicara dengan
orang yang tidak ada, pasien merasa bahwa yang sering
muncul suara suaminya yang hidup lagi
- Pasien mengatakan saat ini merasa senang karena ada suami
yang selalu menemani di desa sana

DO :
- Pasien tampak menyendiri duduk di pojokan dan berbicara
sendiri.
- Pasien mengulang-ulang mengenai suaminya yang kembali
hidup, sering berbicara sendiri
- Pasien datang ke RSJD Dr. Amino Gondohutomo dengan
keluhan banyak melamun, 3 hari sebelum masuk rumah
sakit pasien bicara kacau mengungkit-ungkit orang yang
sudah meninggal. Sering berbicara sendiri dan ketawa
sendiri. Merasa ada yang mengajak bicara dengan ikatan
batin, suami yang sudah meninggal hidup lagi dan
mengajak bicara.
DS:
2 - Pasien mengatakan kalau di rumah sering ngobrol dengan
suaminya lebih sering pagi atau malam saat mau tidur.
Isolasi
Selama di rumah sakit ngobrol jarang dengan teman kamar. Sosial
DO:
- Pasien tampak menyendiri duduk di pojokan dan berbicara
sendiri. Komunikasi dengan teman jarang, banyak duduk di
depan kamar mandi sendiri
- Pasien kontak mata kurang saat dilakukan wawancara,
mudah teralih perhatiannya, banyak diam jika tidak ditanya
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Halusinasi Pendengaran
2. Isolasi sosial

XIII. POHON MASALAH

Resiko mencederai diri sendiri,Orang lain dan lingkungan



Perubahan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran

Isolasi sosial menarik diri

XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Halusinasi Pendengaran
2. Isolasi sosial
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial Pasien : Ny. S Diagnosa Medis : Skizofrenia
Ruang : Brotojoyo No. Catatan Medik : xxxxxx
Tanggal Diagnosa Rencana Keperawatan
Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
10 Halusinasi Tujuan umum: Kriteria evaluasi : Bina hubungan saling percaya Hubungan saling percaya
Oktober Pendengaran Klien tidak Ekspresi wajah dengan : merupakan dasar untuk
2018 mencederai diri bersahabat, a) Sapa klien dengan ramah memperlancar hubungan
sendiri dan orang menunjukkan rasa dan baik secara verbal dan non interaksi selanjutnya
lain. tenang, ada kontak mata, verbal.
Tujuan khusus mau berjabat tangan, b) Perkenalkan diri dengan
1. TUK I : Klien mau menyebutkan nama, sopan.
dapat mau menjawab salam, c) Tanyakan nama lengkap
membina mau duduk klien dan nama panggilan
hubungan berdampingan dengan yang disukai klien.
saling perawat, mau d) Jelaskan tujuan pertemuan.
percaya. mengutarakan masalah e) Jujur dan menepati janji.
yang dihadapi f) Tunjukkan sikap empati dan
menerima klien apa adanya.
g) Beri perhatian pada klien
dan perhatikan kebutuhan dasar
klien
TUK II : Klien Kriteria evaluasi : Intervensi Rasional :
dapat mengenal a) Klien dapat a) Adakan sering dan singkat Kontak sering dan singkat
halusinasi menyebutkan waktu, secara bertahap. selain upaya membina
isi dan frekuensi b) Observasi tingkah laku hubungan saling percaya
timbulnya halusinasi. klien terkait dengan juga dapat memutuskan
b) Klien dapat halusinasinya. Bicara dan halusinasinya.
mengungkapkan tertawa tanpa stimulus, Rasional :
perasaan terhadap memandang ke kiri dan ke Mengenal perilaku pada
halusinasinya. kanan seolah-olah ada teman saat halusinasi timbul
bicara. memudahkan perawat
c) Bantu klien mengenal dalam melakukan
halusinasinya dengan cara : intervensi.
- Jika menemukan klien yang Rasional :
sedang halusinasi tanyakan Mengenal halusinasi
apakah ada suara yang di memungkinkan klien
dengar. untuk menghindari faktor
– Jika klien menjawab ada timbulnya halusinasi.
lanjutkan apa yang dikatakan. Rasional :
– Katakan bahwa perawat Dengan mengetahui
percaya klien mendengar suara waktu, isi dan frekuensi
itu, namun perawat sendiri munculnya halusinasi
tidak mendengarnya (dengan mempermudah tindakan
nada sahabat tanpa keperawatan yang akan
menuduh/menghakimi). dilakukan perawat.
– Katakan pada klien bahwa Rasional :
ada juga klien lain yang sama Untuk mengidentifikasi
seperti dia. pengaruh halusinasi pada
– Katakan bahwa perawat akan klien.
membantu klien.
d) Diskusikan dengan klien
tentang :
– Situasi yang menimbulkan/
tidak menimbulkan halusinasi.
– Waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi (pagi,
siang, sore dan malam atau jika
sendiri, jengkel, sedih)
e) Diskusikan dengan klien
apa yang dirasakan jika
terjadi halusinasi
(marah, takut, sedih, tenang)
beri kesempatan
mengungkapkan perasaan.
TUK III : Klien Kriteria evaluasi : Intervensi Rasional :
dapat mengontrol a) Klien dapat a) Identifikasi bersama klien Upaya untuk memutus
halusinasinya. menyebutkan tindakan tindakan yang dilakukan jika siklus halusinasi sehingga
yang biasanya terjadi halusinasi (tidur, marah, halusinasi tidak berlanjut.
dilakukan untuk Rasional :
mengendalikan menyibukkan diri sendiri dan Reinforcement dapat
halusinasinya. lain-lain) mneingkatkan harga diri
b) Klien dapat b) Diskusikan manfaat cara klien
menyebutkan cara baru. yang digunakan klien, jika Rasional :
c) Klien dapat memilih bermanfaat beri pujian. Memberikan alternatif
cara mengatasi c) Diskusikan cara baru untuk pilihan untuk mengontrol
halusinasi seperti yang memutus/mengontrol halusinasi.
telah didiskusikan timbulnya halusinasi : Rasional :
dengan klien. – Katakan : “Saya tidak mau Memotivasi dapat
d) Klien dapat dengar kau” pada saat meningkatkan keinginan
melakukan cara yang halusinasi muncul. klien untuk mencoba
telah dipilih untuk – Menemui orang lain atau memilih salah satu cara
mengendalikan perawat, teman atau anggota untuk mengendalikan
halusinasi. keluarga yang lain untuk halusinasi dan dapat
e) Klien dapat bercakap-cakap atau meningkatkan harga diri
mengetahui aktivitas mengatakan halusinasi yang klien.
kelompok. didengar. Rasional :
– Membuat jadwal sehari-hari Memberi kesempatan
agar halusinasi tidak sempat kepada klien untuk
muncul. mencoba cara yang telah
– Meminta keluarga /teman dipilih.
/perawat, jika tampak bicara Rasional :
sendiri. Stimulasi persepsi dapat
mengurangi perubahan
d) Bantu klien memilih cara interprestasi realitas
dan melatih cara untuk akibat halusinasi
memutus halusinasi secara
bertahap, misalnya dengan :
– Mengambil air wudhu dan
sholat atau membaca al-
Qur’an.
– Membersihkan rumah dan
alat-alat rumah tangga.
– Mengikuti keanggotaan
sosial di masyarakat
(pengajian, gotong royong).
– Mengikuti kegiatan olah
raga di kampung (jika masih
muda).
– Mencari teman untuk
ngobrol.
e) Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang telah
dilatih. Evaluasi hasilnya dan
beri pujian jika berhasil.
f) Anjurkan klien untuk
mengikuti terapi aktivitas
kelompok, orientasi realita dan
stimulasi persepsi.
TUK IV : Klien Kriteria evaluasi Intervensi Rasional :
dapat dukungan a) Keluarga dapat saling a) Membina hubungan saling Hubungan saling percaya
dari keluarga percaya dengan perawat. percaya dengan menyebutkan merupakan dasar untuk
dalam mengontrol b) Keluarga dapat nama, tujuan pertemuan memperlancar hubungan
halusinasinya. menyebutkan pengertian, dengan sopan dan ramah. interaksi selanjutnya.
tanda dan tindakan unutk b) Anjurkan klien Rasional
mengendalikan menceritakan halusinasinya
halusinasi. kepada keluarga. Untuk mendapatkan
c) Diskusikan halusinasinya bantuan keluarga dalam
pada saat berkunjung tenang : mengontrol halusinasinya
– Pengertian halusinasi Rasional :
– Gejala halusinasi yang Untuk mengetahui
dialami klien. pengetahuan keluarga
– Cara yang dapat dilakukan tentang halusinasi dan
klien dan keluarga untuk menambah pengetahuan
memutus halusinasi. keluarga cara merawat
– Cara merawat anggota anggota keluarga yang
keluarga yang berhalusinasi di mempunyai masalah
rumah, misalnya : beri halusinasi.
kegiatan, jangan biarkan
sendiri, makan bersama,
bepergian bersama.
– Beri informasi waktu follow
up atau kapan perlu mendapat
bantuan : halusinasi tidak
terkontrol, dan resiko
mencederai diri, orang lain dan
lingkungan.

TUK V : Klien Kriteria evaluasi Intervensi Rasional :


dapat a) Klien dan keluarga a) Diskusikan dengan klien Dengan menyebutkan
memanfaatkan dapat menyebutkan dan keluarga tentang dosis dan dosis, frekuensi dan
obat dengan baik. manfaat, dosis dan efek frekuensi serta manfaat minum manfaat obat diharapkan
samping obat. obat. klien melaksanakan
b) Klien dapat b) Anjurkan klien minta program pengobatan.
mendemonstrasikan sendiri obat pada perawat dan Rasional :
penggunaan obat dengan merasakan manfaatnya. Menilai kemampuan klien
benar. c) Anjurkan klien untuk dalam pengobatannya
c) Klien mendapat bicara dengan dokter tentang sendiri
informasi tentang efek mafaat dan efek samping obat Rasional :
dan efek samping obat. yang dirasakan. Dengan mengetahui efek
d) Klien dapat d) Diskusikan akibat berhenti samping klien akan tahu
memahami akibat minum obat tanpa konsultasi apa yang harus dilakukan
berhenti minum obat dengan dokter. setelah minum obat.
tanpa konsutasi. e) Bantu klien menggunakan Rasional :
obat dengan prinsip 5 benar
e) Klien dapat (benar dosis, benar obat, benar Program pengobatan
menyebutkan prinsip 5 waktunya, benar caranya, benar dapat berjalan dengan
benar penggunaan obat. pasiennya). lancar.
Rasional :
Dengan mengetahui
prinsip penggunaan obat,
maka kemandirian klien
untuk pengobatan dapat
ditingkatkan secara
bertahap.
10 Isolasi Sosial TUM : Klien Setelah 2 X interaksi 1. Bina hubungan saling Hubungan saling percaya
Oktober mampu klien menunjukan tanda- percaya dengan : merupakan langkah awal
2018 berinteraksi tanda percaya kepada - beri salam setiap berinteraksi untuk melakukan interaksi
dengan orang lain atau terhadap perawat : - Perkenalkan nama, nama
- Wajah cerah, panggilan perawat, dan tujuan
TUK 1 : Klien tersenyum perawat berkrnalan
dapat membina - Mau berkenalan - Tanyakan dan panggil nama
hubungan saling - Ada kontak mata kesukaan klien
percaya - Bersedia menceritakan - Tunjukan sikap jujur dan
perasaan menepati janji setiap kali
- Berseddia berinteraksi
mengungkapkan - Tanyakan perasaan dan
masalahnya masalah yang dihadapi klien
- Buat kontrak interaksi yang
jelas
- Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan
klien

TUK 2 : 2.Setelah 2 kali interaksi .Tanyakan pada klien tentang : Dengan mengetahu tanda-
Klien mampu klien dapat menyebutkan - Orang yang tinggal serumah tanda dan gejala, kita
menyebutkan minimal satu penyebab atau dengan sekamar klien dapat menentukan langkah
penyebab tanda menarik diri : - Orang yang paling dekat intervensi selanjutnya
dan gejala isolasi -Diri Sendiri ddengan klien dirumah atau
sosial - Orang lain diruangan perawatan
- Lingkungan - Apa yang membuat klien
dekat dengan orang tersebut
- Orang yang tidak dekat
dengan klien dirumah atau
diruangan perawat
- Apa yang membuat klien
tidak dekat dengan orang
tersebut
- Upaya yang sudah dilakukan
agar dekat dengan orang
tersebut
2.Diskusikan dengan klien
penyebab menarik diri / tidak
mau bergaul dengan orang lain
3.Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan perasaanya
TUK 3 : Setelah 2 X interaksi 1.Tanyakan pada klien tentang Reinforcement dpat
Klien mampu dengan klien dapat : meningkatkan harga diri
menyebutkan menyebutkan - Manfaat hubungan sosiial klien
keuntungan keuntungan - Kerugian menarik diri
berhubungan berhubungan sosial, 2.Diskusikan bersama klien
sosial dan misalnya : tentang manfaat berhubungan
kerugian menarik -Banyak teman sosial dan kerugian menarik
diri - Tidak kesepian diri
- Saling menolong 3.Beri pujian terhadap
Dean kerugian menarik kemampuan klien
diri misalnya : mengungkapkan perasaannya
-Sendiri
- Kesepian
- Tidak bisa diskusi-
TUK 4: Klien Setelah 2 X interaksi 1.Observasi perilaku klien Mengetahui sejauh mana
dapat klien dapat tentang berhubungan sosial pengetahuan klien tentang
melaksanakan melaksanakan hubungan berhubungan dengan
orang lain
hubungan sosial soosial secara bertahaap 2.Beri motivasi dan bantuu
secara bertahp dengan : klien untuk berkenalan /
-Perawat berkomunikasi dengan perawat
- Perawat lain lain, klien lain, kelompok
- Kelompok
3.Libatkan klien dalam terapi
aktivitas kelompok sosialisasi

4.Diskusikan jadwal harian


yang dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan
klien bersosialisasi

5.Beri motivasi klien untuk


melakukan kegiatan sesuai
jadwal yang telah dibuat

6.Beri pujian terhadap


kemampuan klien memperluas
pergaulanya melalui aktifitas
yang dilaksanakan
TUK 5 : 5.Setelah 2X interaksi .Diskusikan dengan klien Agar klien lebih percaya
Klien mampu klien dapat menyebutkan tentang perasaanya setelah diri untuk berhungan
menjelaskan perasaanya setelah berhbungan sosial dengan : dengan orang lain
perasaanya setelh berhubungan sosial -Orang lain
berhubungan dengan : - Kelompok
sosial -Orang lain
- Kelompok 2.Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan perasaaanya

TUK : 6 .Setelah 2X kali 1.Diskusikan pentingya peran Agar klien lebih percaya
Klien mendapat pertemuan, keluarga serta keluarganay sebagai diri dan tau akibat tidak
dukungan keluarga dapat menjelaskan : pendukung untuk mengatasi berhubungan dengan
dalam memperluas -pengertian menarik diri perilaku menarik diri orang lain
hubyngan sosial -tanda dan gejala 2.Diskusikan potensi keluarga
menarik diri untuk membantu klien
-penyebab dan akibat mengatasi perilaku menarik
menarik diri diri
-cara merawat klien 3.Jelaskan pada keluarga
menarik diri tentang :
2.Setelah 2X pertemuan, -pengertian menarik diri
keluarga dapat -tanda dan gejala menarik diri
mempraktekkan cara -penyebab dan akibat menarik
diri
merawat klien menarik -cara merawat klien menarik
diri diri

4.Latih keluarga cara merawat


klien menarik diri
5.Tanyakan perasaan keluarga
setelah mencoba cara yang
dilatihkan
6.Beri motivasi keluarga agar
membantu klien bersosialisasi
7.Beri pujian pada keluarga
atas keterlibatannya merawat
klien dirumah sakit
TUK 7 : .1 Setelah 2X interaksi .Diskusikan dengan klien Minum obat dapat
Klien dapat klien menyebutkan : tentang manfaaat dan kerugian menyembuhkan penyakit
memanfaatkan -manfaat minum obat tidak minum obat, nama, klien
obat dengan baik -kerugian tidak warna, dosis, cara, efek terapi,
meminum obat dan efek samping penggunaan
-nama, warna, dosis, obat.
efek terapi, efek samping
obat 2.Pantau klien saat penggunaan
2.Setelah 2x .kali obat
interaksi klien
mendemonstrasikan
penggunaan obat dengan 3.Beri pujian jika klien
benar menggunakan obat dengan
benar
7.3.Setelah...kali
interaksi klien dapt 4.Diskusikan berhenti minum
menyebutkan akibat obat tanpa konsultasi dengan
berhenti minum obat dokter
tanpa konsultasi dokter
5.Anjurkan klien untuk
konsultasi kepada dokter atau
perawat jika terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan
TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial Pasien : Ny. S Diagnosa Medis : Skizofrenia
Ruang : Brotojoyo No. Catatan Medik : xxxxxx
M. CATATAN KEPERAWATAN
Tgl/ Diagnosis/
Implementasi Evaluasi Paraf
Jam TUK/SP
10 Halusinasi 1. Menyapa klien dengan ramah S:
Oktober Pendengaran dan baik secara verbal dan non “Nama saya S. Saya suka dipanggil S. Kabar saya hari ini
2018 verbal. baik dan perasaan saya baik hari ini. Saya tinggal bersama
2. Memperkenalkan diri dengan ib di Jakarta, sedangkan anak-anak tinggal di Pekalongan ANgga
sopan. dengan kakeknya.”
3. Menanyakan nama lengkap “ Saya sering berbicara dengan mantan suami saya yang
klien dan nama panggilan hidup kembali, mantan suami saya bercerita banyak. Saya
yang disukai klien. inin menemui mantan suami saya di desa”
4. Menjelaskan tujuan pertemuan “suara suami sering muncul sehari bisa sampai 9 kali dalam
5. Memberi perhatian pada klien sehari biasanya saat mau tidur, saat tidur, atau saat duduk
dan perhatikan kebutuhan sendiri. Suami dan mertua banyak berkunjung, saya senang
dasar klie mba jadi kangen sama mantan suami mba pingin pulang.”
6. Mengobservasi tingkah laku “kalau suara datang ya ditanggepin kan mantan suami
klien terkait dengan mengajak bicara masa tidak didengarkan”
halusinasinya. Bicara dan
tertawa tanpa stimulus, O:
memandang ke kiri dan ke - Pasien tampak memahami apa yang telah ditanyakan
perawat.
kanan seolah-olah ada teman - Pasien kooperatif saat diajak berinteraksi dengan
bicara. perawat.
7. Membantu klien mengenal - Pasien mampu mengidentifikasi halusinasi apa, kapan
halusinasinya dengan cara : dan bagaimana
- Jika menemukan klien yang - Pasien masih tampak berbicara sendiri
sedang halusinasi tanyakan
apakah ada suara yang di A:
dengar. Halusinasi pendengaran
– Jika klien menjawab ada
lanjutkan apa yang dikatakan. P:
– Katakan bahwa perawat Rencana Tidak Lanjut
percaya klien mendengar suara - Lanjutkan SP 3 resiko perilaku halusinasi pendengaran
itu, namun perawat sendiri tidak dengan mengontrol halusinasinya
mendengarnya (dengan nada - Bantu pasien memasukkan ke jadwal harian
sahabat tanpa
menuduh/menghakimi).
– Katakan pada klien bahwa ada
juga klien lain yang sama
seperti dia.
– Katakan bahwa perawat akan
membantu klien.
d) Mendiskusikan dengan klien
tentang :
– Situasi yang menimbulkan/
tidak menimbulkan halusinasi.
– Waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi (pagi,
siang, sore dan malam atau jika
sendiri, jengkel, sedih)
e) Mendiskusikan dengan klien
apa yang dirasakan jika terjadi
halusinasi
8. Memberikan kesempatan
mengungkapkan perasaan
11 Halusinasi  Mengidentifikasi bersama S:
Oktober Pendengaran klien tindakan yang “Perasaan saya senang mba angga, sudah ada mba angga
2018 dilakukan jika terjadi disini, mba angga tadi saya dengar suami saya ngajak bicara
halusinasi saya lagi mba angga” ANgga
 Mendiskusikan manfaat cara “ Biasanya saya tanggepin mba, kalo lagimales bicara ya
yang digunakan klien, jika saya biarin mba angga”
bermanfaat beri pujian. “insyaallah mba, nanti kalo ada suara usami saya tutup
 Mendiskusikan cara baru telinga, itu suara palsu, pergi-pergi, saya pingin cepat
untuk memutus/mengontrol pulang mba anggsa”
timbulnya halusinasi “ iya mba angga senang diajari mba, semoga bisa cepat
 Membantu klien memilih sembuh ya mba angga”
cara dan melatih cara untuk “ iya mba insyaalloh, nanti kalo ada suara suami apa ibu
memutus halusinasi secara mertua saya tinggal saja pergi cerita dengan yang lain ya
bertahap mba”
 Memberi kesempatan untuk “ Saya senang di ajarkan mba angga, biar bisa cepat pulang
melakukan cara yang telah ya mba, iya nanti kalo ada kegiatan diikuti mba”
dilatih. Evaluasi hasilnya dan
beri pujian jika berhasil. O:
 Menganjurkan klien untuk - Pasien mau menjawab salam
mengikuti terapi aktivitas - Pasien kooperatif saat berinteraksi dengan perawat
kelompok, orientasi realita dan - Pasien mampu menghardik
stimulasi persepsi. - Pasien mencoba mempraktekkan
- Pasien tampak tersenyum dan lebih yakin bisa pulang
A:
Halusinasi pendengaran
P:
Rencana Tidak Lanjut
- Evaluasi kemampuan yang telah diajarkan menghardik
halusinasi lanjutkan SP 4 Klien dapat dukungan dari
keluarga dalam mengontrol halusinasinya.
- Bantu pasien memasukkan ke jadwal harian
12 Halusinasi  Membina hubungan saling S :
Oktober Pendengaran percaya dengan “Nama saya bapak T saya bapak dari Ny. S. Anak saya sering
2018 menyebutkan nama, tujuan bicara sendiri, katanya dengan suaminya yang meninggal, ya
pertemuan dengan sopan dan saya dan keluarga jadi khawatir makanya saya bawa kesini ANgga
ramah. mba”
 Menganjurkan klien “iya mba jadi anak saya ada halusinasi pendengaran yang
menceritakan halusinasinya hanya bisa dirasakan anak saya saja”
kepada keluarga. “ iya mba angga nanti kalau sudah pulang kita sekeluarga
 Mendiskusikan halusinasinya akan menjaga dan meneruskan kegiatan yang sudah
pada saat berkunjung dilakukan di RS”
O:
- Keluarga kooperatif, dan menjawab pertanyaan yang
diberikan
- Keluarga tampak lebih paham kondisi pasien
- Keluarga mampu menjawab pertanyaan perawat
mengenai halusinasi
A:
Halusinasi pendengaran
P:
Rencana Tidak Lanjut
 Evaluasi kegiatan yang telah diajarkan
 Lanjutkan SP 5: memanfaatkan obat dengan baik
 Bantu pasien memasukkan ke jadwal harian
10 Isolasi Sosial  Bina hubungan saling S:“Nama saya S. Saya suka dipanggil S. Kabar saya hari ini
Oktober percaya baik dan perasaan saya baik hari ini. Saya tinggal bersama
2018  Mendiskusikan dengan klien ib di Jakarta, sedangkan anak-anak tinggal di Pekalongan
penyebab menarik diri / dengan kakeknya.” ANgga
tidak mau bergaul dengan “Saya biasanya di rumah Cuma membantu ibu mba, ya ngga
orang lain pernah sama tetangga mba, malu aja lah mba, sama suami
 Mendiskusikan bersama juga sudah tinggal jauh mba pingin cerai saya mba sama
klien tentang manfaat suami malu sama tetangga mba”
berhubungan sosial dan “ Saya lebih baik diam mba saya ngga mau bergosip mba
kerugian menarik diri dengan orang lain mending saya ibadah saja mba”
“iya mba angga saya ya mau gitu cerita dengan orang lain
mba jadi ada teman, tapi saya malu mba angga”
 Mengobservasi perilaku “ Saya senang mba ada mba angga jadi bisa banyak cerita,
klien tentang berhubungan sama yang lain saya masih malu mba, ia nanti kenalan sama
sosial teman mba”
 Memberi motivasi dan “ saya senang mba jadi ada teman cerita mba angga”
bantuu klien untuk O:
berkenalan / berkomunikasi - Pasien tampak berbincang dengan pasien lain
dengan perawat lain, klien - Masih tampak menyendiri
lain, kelompok - Pasien terkadang masih duduk di pojok kamar
 Melibatkan klien dalam A: Isolasi Sosial
terapi aktivitas kelompok P: Lanjutkan Intervensi SP 5 menjelaskan perasaanya setelah
sosialisasi berhubungan sosial
 Mendiskusikan jadwal
harian yang dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan
klien bersosialisasi
 Memberi motivasi klien
untuk melakukan kegiatan
sesuai jadwal yang telah
dibuat
 Memberi pujian terhadap
kemampuan klien
11 Isolasi Sosial  Mendiskusikan dengan klien S:
Oktober tentang perasaanya setelah “ Saya senang mba angga sekarang sudah ada temen
2018 berhbungan sosial dengan dikamar tapi hanya satu mba angga namanya ibu. P. Nanti
Orang lain dan Kelompok mau coba kenalan sama yang lain mba angga” ANgga
 Beri pujian terhadap “Mba angga saya pengen pulang mba angga”
kemampuan klien “ Saya senang mba sekarang bisa banyak ngobrol dengan
mengungkapkan mba angga jadi ada temen mba angga ngga sepi mba”
perasaaanya O:
- Pasien tampak lebih banak berbicara
- Pasien terkadang duduk di depan kamar sendiri atau di
depan kamar mandi sendiri
A: Isolasi sosial
P: Lanjutkan Intervensi SP: 6 mendapat dukungan keluarga
dalam memperluas hubungan sosial
Masukan dalam jadwal harian
12 Isolasi Sosial  Mendiskusikan pentingya S:“ Saya sudah sering mengajak anak saya untuk bercakap
Oktober peran serta keluarganay dengan orang lain mba tapi memang diri kecil jarang
2018 sebagai pendukung untuk interaksi sama orang lain mba lebih banyak dirumah mba,
mengatasi perilaku menarik makanya agak susah sama orang baru mba” ANgga
diri “ Iya mba nanti kalau anak saya sudah pulang saya akan
2.Diskusikan potensi keluarga mengajak anak untuk komunikasi dengan tetangga dan tidak
untuk membantu klien membiarkan anak saya sendiri, saya ingin anak saya sembuh
mengatasi perilaku menarik diri mba”
3.Jelaskan pada keluarga “ iya mba terimakasih untuk penjelasanya mba angga”
tentang :
-pengertian menarik diri “ Iya mba angga nanti saya akan praktekkan saay anak saya
-tanda dan gejala menarik diri pulang semoga ngga kambuh seperti ini lagi ya mba”
-penyebab dan akibat menarik “ terima kasih sudah membantu anak saya ya mba”
diri O:
-cara merawat klien menarik diri - Keluarga kooperatif, mau menjawab pertanaan yang
diberikan
4.Latih keluarga cara merawat - Keluarga tampak paham dan perduli dnegan kondisi
klien menarik diri pasien
5.Tanyakan perasaan keluarga - Keluarga dapat menjawab pertanyaan dari apa ang sudah
setelah mencoba cara yang dijelaskan
dilatihkan A: Isolasi sosial
6.Beri motivasi keluarga agar P: Lanjutkan intervensi SP 7 pasien dapat memanfaatkan obat
membantu klien bersosialisasi dengan baik
Beri pujian pada keluarga atas
keterlibatannya merawat klien
dirumah sakit

You might also like