You are on page 1of 2

Judul drama : Anak sekolah

Tema : Sosial
Jumlah pemeran : 4 orang
Tokoh dan Watak:
-Budi: Rajin
-Runi: Rajin
-Yahya: Rajin
-Budi: Pemalas

Sinopsis

Budi, Runi, Yahya dan Toni adalah empat orang bersahabat dimana
kebersamaan mereka sudah terjalin sejak mereka duduk dibangku sekolah
dasar. Kini mereka berempat sudah berada dibangku sekolah SMP.
Pada suatu hari Budi menanyakan tentang kesiapan ketiga temannya untuk
mengikuti ulangan bahasa Indonesia yang akan dilangsungkan keesokan
harinya. Dari ketiga temannya, ternyata Toni tidak belajar sama sekali dan
lebihmemilih untuk menghabiskan wakunya dengan bermain PS.

Budi :
Besok kita akan ada ulangan bahasa Indonesia, apa kalian sudah pada siap?

Runi :
Sudah dong, aku sudah belajar dari kemarin-kemarin untuk mempersiapkan diri
menghadapi ulangan besok.

Yahya :
Aku juga sudah belajar kok. Ya mudah-mudahan saja nanti nilaiku bagus!
Kalaukamu Ton?

Toni :
Aku nggak belajar.

Budi :
Kok nggak belajar Ton? memang kamu ngapain aja? main PS doang ya?

Toni :
Iya sih, tiap malam aku ngabisin banyak waktu untuk main PS doang. Urusan
belajar aku nggak seberapa peduliin.
Runi :
Wah, payah kamu Ton! nanti kalau nilai kamu jelek gimana?

Toni :
Ya nggak gimana-mana. Kalau aku bisa ya aku kerjakan, kalau nggak bisa ya
mau gimana lagi.

Yahya :
Ton, kamu nggak bisa gitu dong. Seorang pelajar itu harus mau belajar, dan
belajar itu bukan hanya waktu kita disekolah saja, tapi dirumah pun kita harus
belajar, terlebih lagi jika kita belum menguasai mata pelajaran tersebut.

Budi :
Nah, benar tuh apa yang dibilang Budi. Kamu nggak malu kalau nanti nilai
kamu jelek? orang kita temen-teman kamu saja pasti ngerasa malu ama yang
lain kalau nantinya nilai kamu dibawah standar.

Toni :
Kalian malu kenapa? kan yang nilainya jelek itu aku, bukan kalian?

Runi :
Ya meskipun yang nilainya jelek itu kamu, tapi kami semua ini kan sahabat
kamu?! apa yang terjadi sama kamu, baik itu baik ataupun buruk kan sebagai
teman kita ikut menanggungnya juga.

Yahya :
Iya, kamu mestinya belajar seperti kita Ton. Udahlah, kami nggak melarang
kamu main, tapi ya kamu harus tetap punya jadwal untuk belajar dirumah
dong.

Toni pun merasa teman-temannya tersebut ternyata punya perhatian yang sangat
mendalam kepada dirinya sehingga dia merasa telah melakukan kesalahan. Toni
akhirnya berjanji bahwa dia akan mengikuti nasehat teman-temannya untuk
belajar secara rajin.

Toni :
Baiklah, mungkin memang ada yang salah denganku. Ok, setelah ini aku akan
ikuti nasehat kalian, aku akan belajar seperti kalian.

Teman-teman Toni :
Nah, itu baru Toni. Bagus kalau kamu sudah sadar, bahwa pendidikan itu
penting bagi kita.

You might also like