You are on page 1of 7

Skenario 1

Pertanyaan:
Penyebab utama timbulnya efek samping dalam tindakan invasif adalah
buruknya pencegahan infeksi, manajemen pasien, serta koordinasi dan
komunikasi.
1. Berdasarkan gambar diatas, temukan masalah-masalah yang dapat
menimbulkan efek samping tindakan invasive!
Jawab:
1) Seorang dokter yang sedang melakukan tindakan operasi tidak
menggunakan gaun pelindung operasi dengan benar
2) Seorang petugas tidak menggunakan Alat Pelindung Diri
Masker dan batuk di dalam ruang operasi
3) Seorang petugas tidak memasang Alat Pelindung Diri Topi
dengan benar
4) Pintu yang menghubungkan antar ruang scrub-up dengan ruang
operasi tidak tertutup hal ini dapat meningkatkan risiko ruang
operasi menjadi tidak steril
5) Ventilasi udara dalam keadaan kotor
6) Suatu rak dinding penyimpanan terbuka disaat operasi sedang
berlangsung sehingga dapat meningkatkan risiko alat terpapar
mikroorganisme dan menjadi tidak steril
7) Tindakan prosedur operasi kurang aman, terdapat asap hitam
yang banyak
8) Alat operasi yang telah digunakan tidak direndam dengan air
steril sehingga meningkatkan resiko timbulnya mikroorganisme
9) Ruang operasi dalam keadaan kotor, darah dan cairan
berceceran dilantai
10) Seorang petugas bermain gadget saat operasi sedang
berlangsung
11) Seorang petugas membuang sampah operasi tanpa
menggunakan sarung tangan
12) Meja operasi yang tidak sesuai dengan ukuran tubuh pasien
2. Setiap masalah yang ditemukan, diskusikan dengan kelompok anda,
bagaimana cara menyelesaikan masalahnya!
Jawab:
 Masalah 1 : Seorang dokter operasi tidak menggunakan gaun
pelindung operasi dengan benar
Solusi:
Setiap petugas yang berperan dalam tindakan operasi harus
memakai gaun pelindung dengan benar. Pemakaian alat pelindung diri
yang benar merupakan salah satu dari universal precaution dalam
keselamatan pasien. Salah satu alat pelindung diri, yaitu gaun
pelindung. Tujuan pemakaian gaun pelindung adalah untuk melindungi
petugas dari kemungkinan genangan atau percikan darah atau cairan
tubuh lain. Gaun pelindung harus dipakai apabila ada indikasi seperti
halnya pada saat membersihkan luka, melakukan irigasi, melakukan
tindakan drainase, menuangkan cairan terkontaminasi ke dalam lubang
wc, mengganti pembalut, menangani pasien dengan perdarahan masif.
Gaun pelindung harus segera diganti bila terkena kotoran, darah atau
cairan tubuh. Cara menggunakan gaun pelindung sebagai berikut :
1) Hanya bagian luar saja yang terkontaminasi, karena tujuan
pemakaian gaun untuk melindungi pemakai dari infeksi.
2) Gaun dapat dipakai sendiri oleh pemakai atau dipakaikan
oleh orang lain.

 Masalah 2 : Seorang petugas tidak menggunakan Alat Pelindung


Diri Masker dan batuk di dalam ruang operasi
Solusi:
Alat pelindung diri lainnya yang sangat penting adalah masker.
Maka, petugas harus menggunakan masker baik untuk melindungi diri
sendiri serta pasien. Pemakaian masker dimaksudkan untuk melindungi
selaput lendir hidung, mulut selama melakukan perawatan pasien yang
memungkinkan terjadi percikan darah dan cairan tubuh lain. Masker
tanpa kaca mata hanya digunakan pada saat tertentu misalnya merawat
pasien tuberkulosa terbuka tanpa luka bagian kulit atau perdarahan.
Masker kaca mata dan pelindung wajah secara bersamaan digunakan
petugas yang melaksanakan atau membantu melaksanakan tindakan
beresiko tinggi terpajan lama oleh darah dan cairan tubuh lainnya
antara lain pembersihan luka, membalut luka, mengganti kateter etau
dekontaminasi alat bekas pakai. Bila ada indikasi untuk memakai
ketiga macam alat pelindung tersebut, maka masker selalu dipasang
dahulu sebelum memakai gaun pelindung atau sarung tangan, bahkan
sebelum melakukan cuci tangan bedah.

Dan sebaiknya petugas tidak batuk di dalam ruangan operasi.


Karena ruangan operasi harus steril bagi pasien agar mencegah resiko
infeksi. Jika petugas ingin batuk sebaiknya keluar dari ruangan operasi.

 Masalah 3: Seorang petugas tidak memasang Alat Pelindung Diri


Topi dengan benar
Solusi:
Sama halnya dengan pemasangan masker dan gaun pelindung, topi
juga harus dipasang dengan benar. Topi digunakan untuk menutup
rambut dan kulit kepala sehingga serpihan kulit dan rambut tidak
masuk kedalam luka selama pembedahan. Topi harus cukup besar
untuk menutup semua rambut. Meskipun topi dapat memberikan
sejumlah perlindungan pada pasien, tetapi tujuan utamanya adalah
untuk melindungi pemakainya dari darah atau cairan tubuh yang
terpercik atau menyemprot.

 Masalah 4 : Pintu yang menghubungkan antar ruang scrub-up


dengan ruang operasi tidak tertutup hal ini dapat meningkatkan
risiko ruang operasi menjadi tidak steril
Solusi:

Pintu yang menghubungkan ruang operasi dengan ruang scrub-up


tidak boleh dibiarkan terbuka baik selama pembedahan maupun
diantara pembedahan-pembedahan, untuk itu pintu dilengkapi
dengan “alat penutup pintu (door closer). Disarankan
menggunakan door seal and interlock system.

 Masalah 5 : Ventilasi udara dalam keadaan kotor


Solusi:
Dalam Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Operasi
bahwa Ventilasi di ruang operasi harus pasti merupakan ventilasi
tersaring dan terkontrol. Pertukaran udara dan sirkulasi
memberikan udara segar dan mencegah pengumpulan gas-gas
anestesi dalam ruangan. Ruang operasi harus mempunyai ventilasi
kamar terkontrol dan menjamin distribusi udara melalui filter.
Ventilasi ruang operasi sebaiknya menggunakan AC window
beserta saringan yang pemasangan minimal 2 m dari lantai, dengan
arah udara bersih yang masuk ke dalam ruang operasi dari atas dan
bawah. Serta tekanan positif harus dipertahankan agar mencegah
mikroorganisme masuk ke dalam ruangan.

 Masalah 6 : Suatu rak dinding penyimpanan terbuka disaat operasi


sedang berlangsung sehingga dapat meningkatkan risiko alat
terpapar mikroorganisme dan menjadi tidak steril
Solusi :
Sebaiknya rak dinding tempat penyimpanan alat-alat ditutup
bahkan jika ada diperlukan adanya pintu untuk membatasi ruang
operasi dengan tempat penyimpanan alat-alat.

 Masalah 7 : Tindakan prosedur operasi kurang aman, terdapat asap


hitam yang banyak
Solusi :
Pengumpulan asap hitam ini terjadi karena filter ventilasi yang
buruk. Dan kemungkinan adanya kesalahan dalam tindakan
operasi. Sehingga diperlukan komunikasi yang baik antara petugas.
Dan sebaiknya petugas langsung mengatasi adanya asap hitam
ini.Bilamana terjadi kebakaran di ruang operasi, peralatan yang
terbakar harus segera disingkirkan dari sekitar sumber oksigen dan
mesin anestesi atau outlet pipa yang dimasukkan ke ruang operasi
untuk mencegah terjadinya ledakan.Api harus dipadamkan di ruang
operasi, jika dimungkinkan, dan pasien harus segera dipindahkan
dari tempat berbahaya. Peralatan pemadam kebakaran harus
dipasang diseluruh rumah sakit . Semua petugas harus memahami
ketentuan tentang cara-cara proteksi kebakaran. Mereka harus
mengetahui persis tata letak kotak alarm kebakaran dan mampu
menggunakan alat pemadam kebakaran tersebut.

 Masalah 8: Alat operasi yang telah digunakan tidak direndam


dengan air steril sehingga meningkatkan resiko timbulnya
mikroorganisme
Solusi:
Sebaiknya ada petugas lain yang mengelola alat kesehatan bekas
pakai di ruangan terpisah. Sehingga alat tersebut tidak diletakkan di
dekat meja operasi. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai dengan
cara melakukan dekontaminasi, desinfeksi, sterilisasi.
Dekontaminasi dan desinfeksi dilakukan di ruang perawatan
dengan menggunakan cairan desinfektan chlorine 0,5%,
glutaraldehyde 2%, presept atau desinfektan oleh bagian sterilisasi
dengan mesin autoclave.

 Masalah 9 : Ruang operasi dalam keadaan kotor, darah dan


cairan berceceran dilantai
Solusi :
Sebaiknya ada pembagian tugas sehingga selama operasi
berlangsung tidak ada darah maupun cairan yang berceceran
dilantai. Semestinya ada petugas yang bertanggung jawab
dalam kebersihan ruangan selama operasi berlangsung. Karena
hal ini dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi udara ruang
operasi dan sangat berbahaya bagi pasien maupun petugas yang
ada didalam ruang operasi tersebut.

 Masalah 10 : Seorang petugas bermain gadget saat operasi


sedang berlangsung
Solusi:
Sebaiknya selama operasi berlangsung tidak ada petugas yang
bermain gadget di dalam ruangan operasi. Seharusnya petugas
tersebut mengikuti peraturan dan protokol selama operasi.
Untuk mencegah terjadinya hilang konsentrasi.

 Masalah 11 : Seorang petugas membuang sampah operasi tanpa


menggunakan sarung tangan
Solusi:
Diharuskan petugas menggunakan alat pelindung diri sarung
tangan. Karena sampah-sampah medis mengandung
cairan/darah bahkan mikroorganisme sehingga meningkatkan
resiko terpapar bagi petugas tersebut.

 Masalah 12 : Meja operasi yang tidak sesuai dengan ukuran


tubuh pasien
Solusi :
Meningkatkan komunikasi antara petugas kesehatan yang
bertugas sebelum operasi dilaksanakan dengan petugas yang
menerima pasien (perbaikan informasi pada saat transfer pasien
sebelum ke ruang operasi) untuk menyesuaikan semua
peralatan dan tenaga kesehatan yang sesuai.

You might also like