You are on page 1of 5

STUDI PENENTUAN MINERAL BAWAH PERMUKAAN

DENGAN METODE GEOLISTRIK DIKABUPATEN


KONAWE SELATAN

PROPOSAL PENELITIAN
DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGAI PERSYARATAN
MENCAPAI DERAJAT SARJANA (S1)

DIAJUKAN OLEH :

ALFIRA NURUL FATIN


R1A115001

PROGAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen ,non-organik yang

memiliki bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Sumber

daya mineral adalah endapan mineral yang dapat diharapkan dapat dimanfaatkan

secara nyata .sumber daya mineral dengan dengan keyakinan geologi tertentu

dapat beberubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan

tambang dan memenuhi kriteria layak tambang.

Dalam UUD 1945, pasal 33 ayat (3): bumi dan air serta kekayaan alam

yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-

besarnya untuk memakmurkan rakyat. Bumi dalam hal ini adalah segala sesuatu

yang berkaitan dengan sumber daya mineral/bahan galian. Mineral/bahan galian

adalah bahan yang dijumpai di alam baik berupa unsur kimia, biji ataupun segala

macam batuan. Antara lain: emas, perak, batu gamping, lempung dll. Sedangkan

yang berbentuk air seperti minyak bumi dan yodium, dan berupa gas yaitu gas

alam.

Dengan pertimbangan UU Pertambangan No.37 tahun 1960 dan UU

Pokok Pertambangan No. 11 Tahun 1967 pasal 3 bahan galian di Indonesia dibagi

tiga golongan: bahan galian strategis atau golongan A, yaitu bahan galian yang

mempunyai peranan penting untuk kelangsungan kehidupan negara (minyak

bumi, gas alam, batubara, timah putih besi, nikel, aspal, uranium, kobalt, radium

dll), bahan galian vital yang bisa disebut golongan B, yaitu bahan galian yang
mempunyai peranan untuk kelangsungan kegiatan perekonomian negara (emas,

perak, intan, timah hitam, belerang, air raksa, yodium, seng, timbal dll), dan bahan

galian non strategis dan non vital atau golongan C, yaitu bahan galian yang dapat

diusahakan oleh rakyat ataupun bahan usaha milik rakyat, misalnya batu gamping,

marmer, pasir, tawas, pasir kuarsa, asbes, batu tulis, tanah liat, granit, andesit dll.

Mineral/bahan galian merupakan sumber daya alam yang proses

pembentuknya memerlukan waktu jutaan tahun dan sifat utamanya tidak

terbarukan. Mineral dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industri/produksi.

Untuk mengetahui jenis-jenis mineral bawah permukaan maka dilakukuan penelitian.

Geolistrik yang merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat arus

listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya permukaan bumi. Dalam hal

ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi

secara alamiah maupun akibat injeksi arus kedalam bumi.

Metode geolistrik tahanan jenis merupakan salah satu dari metode geofisika

yang dapat mendeteksi aliran listrik di bawah permukaan bumi. Salah satu aplikasi

metode geolistrik tahanan jenis adalah dapat mengidentifikasi keberadaan mineral di

bawah permukaan.

Metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari tentang sifat aliran listrik di dalam bumi berdasarkan hukum-hukum

kelistrikan. Metode geolistrik ini juga merupakan metode yang digunakan untuk

mengetahui sifat aliran listrik di dalam bumi dengan cara mendeteksinya di

permukaan bumi. Pendeteksian ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik itu oleh injeksi arus maupun secara alamiah.

Prinsip kerja metode geolistrik dilakukan dengan cara menginjeksikan arus listrik
ke permukaan tanah melalui sepasang elektroda dan mengukur beda potensial

dengan sepasang elektroda yang lain. Bila arus listrik diinjeksikan ke dalam suatu

medium dan diukur beda potensialnya (tegangan), maka nilai hambatan dari

medium tersebut dapat diperkirakan. Metode geolistrik ini merupakan metode

yang banyak sekali digunakan dan hasilnya cukup baik untuk memperoleh

gambaran mengenai lapisan tanah dibawah permukaan. Pendugaan geolistrik ini

didasarkan pada kenyataan bahwa material yang berbeda akan mempunyai

tahanan jenis yang berbeda apabila di aliri arus listrik. Salah satu metode

geolistrik yang sering digunakan dalam pengukuran aliran listrik dan untuk

mempelajari keadaan geologi bawah permukaan adalah metode tahanan jenis atau

resistivitas (Hendrayana & Arif, 1990).

Potensi sumber daya mineral logam yang ada di Kabupaten Konawe,

sebagian telah dimanfaatkan/diusahakan, baik oleh masyarakat maupun

perusahaan dan sebagian lagi belum. Neraca sumber daya mineral belum optimal,

oleh karena data produksi bahan galian belum terdata di masing-masing

kabupaten, kecuali perusahaan besar seperti PT. Antam, Tbk yang sudah

mengeksploitasi nikel di Pomalaa. Untuk daerah Kabupaten Konawe komoditi

bahan galian logam yang perlu dikembangkan adalah Nikel, besi, khromit dan

kobalt, untuk komoditi bahan galian non logam diantaranya marmer,

batugamping, pasir kuarsa. Sehingga dibutuhkan alat geofisika dengan metode

geolistrik untuk dapat menenentukan mineral yang ada dibawah permukaan

lainnya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis berinesiatif untuk melakukan


penelitian yang berjudul Studi Penentuan Mineral Bawah Permukaan

Dengan Metode Geolistrik di Kabupaten Konawe Selatan.

You might also like