Professional Documents
Culture Documents
MK BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
(TANAMAN)
Kelas C
Kelompok 8
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
DNA, atau yang dikenal juga sebagai Deoxyribonucleic acid adalah senyawa
kimia yang paling penting dalam makhluk hidup. DNA adalah asam nukleat yang
mengandung materi genetik dan berfungsi sebagai pengatur perkembangan biologis
seluruh bentuk kehidupan secara seluler. DNA terletak pada nukleus, mitokondria,
dan kloroplas. DNA pada nukleus berbentuk linier dan berasosiasi dengan protein
histon, sedangkan DNA mitokondria dan kloroplas berbentuk sirkular dan tidak
berasosiasi dengan protein histon.
Isolasi DNA adalah proses pengeluaran DNA dari tempatnya berada (ekstraksi
atau lisis) biasanya dilakukan dengan homogenasi dan penambahan buffer ekstraksi
atau buffer lisis untuk mencegah DNA rusak (Yuwono, 2008). Isolasi DNA dapat
dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain: preparasi ekstrak sel, pemurnian
DNA dari ekstrak sel dan presipitasi DNA. Preparasi ekstrak sel dapat dilakukan
dengan memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti baik secara
mekanik maupun secara kimiawi. Pemecahan dinding sel secara mekanik dapat
dilakukan dengan pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar dan pistil.
Sedangkan secara kimiawi dapat dilakukan dengan pemberian detergen.
Penambahan sabun cair dan garam dapur adalah untuk melisiskan membran inti
untuk mengeluarkan isi inti sel yang berisi DNA (Rachmat, 2012).
Salah satu prinsipisolasi DNA yaitu dengan sentrifugasi. Sentrifugasi
merupakan teknik untukmemisahkan campuran berdasarkan berat molekul
komponennya. Molekul yang mempunyai berat molekul besar akan berada di bagian
bawah tabung dan molekul ringan akan berada pada bagian atas tabung . Hasil
sentrifugasi akan menunjukkan dua macam fraksi yang terpisah, yaitu supernatan
pada bagian atas dan pelet pada bagian bawah.
BAB II
METODE
Larutan CTAB : 2% CTAB, 100mM Tris-Cl (pH 8.0), 20 mM EDTA (pH 8.0),
1.4 M NaCl
Pipet
2.1.2 PCR
1 μl DNA Template
1 μl primer F
1 μl primer R
Pipet
Nuclease Free water
2.1.3 Elektrophoresis
0,8% gel agarose
Larutan 0,5xTBE buffer
Tray elektroforesis
Pipet
Loading dye
2.2 Prosedur Praktikum
2. Memotong sampel hingga ukuran kecil sebanyak kurang lebih 0,5 gram
dalam mortal.
3. Menggerus sampel dalam mortar steril yang diberi bufer ekstraksi sebanyak
1000 μL, yang terdiri dari larutan CTAB 900 μL dan larutan SDS 100 μL.
10. Mencuci pelet yang diperoleh dengan 10 μL etanol 70%, kemudian diamkan
selama 30 menit dalam suhu ruang.
12. Mengeringkan pelet dan selanjutnya di anginkan pada suhu ruangan selama
24 jam hingga alkohol mengering.
13. Melarutkan pelet yang telah kering dalam bufer TE yang mengandung
ribonuklease sebanyak 100 μL dan didiamkan pada suhu 4°C selama satu
hari sebelum digunakan untuk kegiatan selanjutnya.
2.2.2 PCR
1. Mencampurkan semua komponen yang dibuat kedalam tabung sesuai urutan
(lihat Tabel 1). Setelah semuanya tercampur, mikrotabung disentrifugasi
dalam waktu singkat sekitar 1 menit.
2. Memasukkan sampel dalam mesin PCR.
2.2.3 Elektrophoresis
1. Membersihkan sumur gel agarose dengan menggunakan siringe
3.1 Hasil
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Isolasi DNA merupakan langkah mempelajari DNA. Salah satu prinsipisolasi DNA
yaitu dengan sentrifugasi. Sentrifugasi merupakan teknik untuk memisahkan
campuran berdasarkan berat molekul komponennya.
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, terdapat beberapa larutan yang memiliki
fungsinya masing-masing selama prosedur dilaksanakan. Pelet DNA pun berhasil
didapatkan, meskipun yang didapatkan pada pelet DNA daun terdapat kontaminasi
yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurang telitinya pelaksanaan
prosedur. Pelet DNA biji dan buah yang didapatkan tidak terdapat kontaminasi,
namun perlu dilakukan uji kualitas terhadap DNA untuk mengetahui kondisi DNA
yang terisolasi.
4.2 Saran
Sebaiknya setiap prosedur dilakukan secara teliti dan berhati-hati agar tidak terjadi
kontaminasi pada hasil isolasi.
DAFTAR PUSTAKA