Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi mutu menurut pakar utama dalam manajemen mutu terpadu (total
quality management) adalah sebagai berikut:
2
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan
kesehatan adalah kesesuaian pelayanan kesehatan dengan kebutuhan
klien/konsumen/pasar atau melebihi harapan.
Meskipun tidak ada definisi mutu yang diterima secara universal, namun dari
definisi di atas dapat diambil beberapa elemen sebagai berikut:
3
2.1.2 Persepsi Mutu Pelayanan Kesehatan
Pandangan pasien ini sangat penting karena pasien yang merasa puas akan
mematuhi pengobatan dan mau datang berobat kembali. Pemberi layanan harus
memahami status kesehatan dan kebutuhan layanan kesehatan masyarakat yang
dilayaninya dan mendidik masyarakat tentang layanan kesehatan dasar dan
melibatkan masyarakat dalam menentukan bagaimana cara yang paling efektif
menyelenggarakan layanan kesehatan, sehingga diperlukan suatu hubungan
yang saling percaya antara pemberi layanan kesehatan atau provider dengan
pasien/masyarakat.
4
administratif, dan layanan pendukung lainnya yang efektif serta efisien dalam
menyelenggarakan layanan kesehatan yang bermutu tinggi.
5
2. Bagi penyelenggara pelayanan kesehatan
Menurut Parasuraman dkk (1985) ada lima dimensi untuk menilai mutu
pelayanan kesehatan yaitu :
1. Kehandalan (Reliability)
2. Empati (Emphaty)
6
petugas dalam memahami dan menempatkan diri pada keadaan yang dihadapi
atau dialami pasien.
Sikap petugas yang sabar dan telaten dalam menghadapi pasien cukup
memberikan harapan yang baik kepada pasien, disamping itu petugas memiliki
rasa hormat, bersahabat, memahami keadaan yang dialami pasien dengan baik
merupakan harapan para pasien.
3. Berwujud (Tangibles)
4. Ketanggapan (Responsiveness)
7
1) Kompetensi Teknis (Technical Competence)
a. Geografis
b. Akses ekonomi
8
d. Akses organisasi
e. Akses bahasa
3. Efektifitas (Effectiveness)
5. Efisiensi (Efficiency)
7. Keamanan (Safety)
9
8. Kenyamanan (Amnieties)
10
3. Dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan.
11
BAB III
HASIL DISKUSI
12
4. Ketanggapan (Responsiveness)
Yaitu suatu kemampuan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang
tepat pada pasien, dengan menyampaikan informasi yang jelas, jangan membiarkan
pasien menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang
negatif dalam kualitas pelayanan.
Contohnya, cepat tanggap dalam melayani klien/pasien. Tanpa membuatnya
menunggu dan tepat dalam memberikan informasi atau tindakan pada klien/pasien.
5. Jaminan Kepastian (Assurance)
Yaitu mencakup pengetahuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang
dimiliki petugas kesehatan, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.
Contohnya, perawat/tenaga medis mampu memberikan kepastian atau menjamin
keadaan dari apa yang dijamin atau suatu indikasi menimbulkan rasa kepercayan pada
klien/pasien. Misal, menjamin keselamatan pasien dari risiko infeksi nosokomial,
menjamin kesembuhan pasien secara optimal dengan kemampuan atau tindakan yang
telah diberikan oleh tenaga medis yang ahli di bidangnya.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setiap mereka yang terlibat dalam layanan kesehatan seperti pasien, masyarakat
dan organisasi masyarakat, profesi layanan kesehatan, dinas kesehatan, dan pemerintah
daerah, pasti mempunyai persepsi yang berbeda tentang unsur penting dalam
menentukan mutu layanan kesehatan. Perbedaan ini antara lain disebabkan oleh
terdapatnya perbedaan latar belakang, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, pengalaman,
lingkungan dan kepentingan.
Menurut Parasuraman dkk (1985) ada lima dimensi untuk menilai mutu pelayanan
kesehatan yaitu :
1. Kehandalan (Reliability)
2. Empati (Emphaty)
3. Berwujud (Tangibles)
4. Ketanggapan (Responsiveness)
5. Jaminan Kepastian (Assurance).
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Bakri, Maria H. 2017. Manajemen Keperawatan Konsep dan Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
2. Mustofa Akhmad. 2008. Hubungan Antara Persepsi Pasien Terhadap Dimensi Mutu
Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Umum PKU Muhammadiyah Temanggung. Vol. 1, No. 2. Diunduh dari:
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/FIKkeS/article/view/159, pada tanggal 16
November 2018.
15