You are on page 1of 4

Manajemen dan Pengendalian Mutu Pelayanan

Pemasaran Sosial

• Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain

PEMASARAN BAURAN
1. Konsume
Adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Dan konsumen atau pengguna bukan hanya
merupakan sasaran pokok, tetapi juga sebagai pengukur apakah kegiatan yang
dilaksanakan cocok, diminati dan berhasil.
2. Produk
Adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi
keinginan atau kebutuhan. Dan produk dibuat atau dikembangkan berdasarkan kebutuhan
dan keinginan konsumen.
3. Harga
Adalah sebuah nilai pengganti yang harus dibayarkan seseorang, saat
mendapatkan produk yang memiliki manfaat untuknya. Dan harga bukan hanya meliputi
uang yang harus dibayarkan, tetapi juga hal – hal lain seperti waktu yang dikorban,
gerakan fisik yang diperlukan, gaya hidup yang barangkali harus berubah, dan batik atau
ketentraman.
4. Tempat
Yang dimaksud dengan tempat ialah lokasi dimana produk yang dapat diperoleh.
Tempat atau jalur distribusi perlu diperhitungkan dengan baik.
5. Promosi
Adalah mengkomonikasikan keunggulan dan membujuk konsumen atau kelompok
sasaran untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Produk yang menarik harus
berjumlah cukup, dan harus disertai komunikasi yang berkesinambungan dan terarah
untuk memberikan informasi, motivasi kepada konsumen. Efektivitas pemasaran sangat
tergantung pada efektivitas komunikasi, karena pada dasarnya promosi adalah
komunikasi.

Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa
sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya

Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan serta
keuntungan industri. Mutu yang lebih tinggi menghasilkan kepuasan pelanggan yang
lebih tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih
rendah. Eksekutif puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan mengendalikan
mutu produk sebagai prioritas utama, sehingga setiap industri tidak punya pilihan lain
kecuali menjalankan manajemen mutu total (“Total Quality Management”).

Ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan
pemasarannya.

a. Konsep Pemasaran Berwawasan Produksi


Konsep ini adalah salah satu konsep tertua, yaitu akan memilih produk yang mudah
didapat dan murah harganya. Dalam hal ini memusatkan perhatiannya untuk mencapai
efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan distribusi yang luas. Konsep ini dapat
dijalankan apabila permintaan produk melebihi penawarannya dan dimana biaya
produk tersebut sangat tingi. Kelemahan konsep pemasaran ini adalah pelayanan tidak
ramah dan buruk.
b. Konsep Pemasaran Berwawasan Produk
Konsep ini berpendapat bahwa pelanggan akan memilih produk yang menawarkan
mutu, kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat
produk yang lebih baik dan terus menyempurnakannya. Industri yang berwawasan ini
cenderung tidak memperhatikan keinginan dan kebutuhan dari pelanggan, sehingga
divisi pemasaran akan mengalami kesulitan dalam pemasaran.
c. Konsep Pemasaran Berwawasan Menjual
Konsep ini berpendapat bahwa kalau pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak akan
membeli produk industri dalam jumlah cukup sehingga harus melakukan usaha
penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan
enggan membeli dan harus didorong supaya membeli. Konsep ini sering digunakan
pada “ Produk yang tidak dicari” atau tidak terpikir untuk dibeli serta pada industri
yang mengalami kelebihan kapasitas produksi.
d. Konsep Pemasaran Berwawasan Pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan
pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu
a. pasar sasaran,
b. kebutuhan pelanggan,
c. pemasaran yang terkoordinir serta
d. keuntungan.
e. Konsep Pemasaran Berwawasan Bermasyarakat
Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan kebutuhkan,
keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi dengan lebih efektif serta
lebih efisien daripada saingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan
kesejahteraan pelanggan dan masyarakat. Konsep pemasaran bermasyarakat meminta
pemasar untuk menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijaksanaan
pemasaran, yaitu
a. keuntungan industri jangka pendek,
b. kepuasan pelanggan jangka panjang dan
c. kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.

FAKTOR PENENTU DALAM PEMASARAN SOSIAL


Ada beberapa faktor yang menetukan keberhasilan pemasaran sosial, yaitu;
1. Manajemen
Sangat diperlukan dalam pemasaran sosial
2. Konsumen
Adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik
bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak
untuk diperdagangkan. Dan orientasi sepenuhnya pada konsumen
3. Kelompok Sasaran.
Semua program komunikasi yang berhasil menunjukan bahwa pesan – pesan ditujukan
langsung kepada kelompok sasaran teretentu

4. Identitas
Produk atau pelayanan yang dipromosikan harus memilih identitas yang jelas dan tegas

5. Manfaat
Produk atau pelayanan yang dipromosikan sebagai sesuatu yang memberikan manfaat
atau keuntungan yang jelas dan nyata

6. Biaya
Pemasaran yang baik harus mempertimbangkan agar produk pelayanan yang dipasarkan
bisa dijangkau konsumen.

7. Ketersediaan
sudah tentu tidak satu promosi punk akan berhasil bila produk atau pelayanan yang
dipromosikan tidak bisa diperbolehkan.

8. Saluran Komunikasi
Manajer pemasaran harus berusaha agar pesan disampaikan kepada kelompok sasaran
melalui komunikasi yang dapat dipercaya.

9. Pemantauan dan Perbaikan


Sistem pemantauan merupakan bagian dari pendekatan pemasaran sosial. Dan
pemantauan dilakukan untuk mengetahui apakah semua unsur komunikasi sudah
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan perbaikan kiranya diperlukan.
10. Evaluasi
Komponen evaluasi diperlukan bagi semua kegiatan agar dampak dan hasil yang dicapai
bisa diketahui. Dan penilitian evaluasi dilaksanakan untuk memperoleh hasil kuantitatif.

Manajemen Mutu Total (Total Quality Management)

Manajemen mutu total dapat dilihat sebagai pendekatan utama untuk mendapatkan
kepuasan pelanggan dan keuntungan industri. Industri harus memahami bagaimana pelanggannya
memandang mutu dan tingkat mutu yang diharapkan pelanggan. Industri harus berusaha
menawarkan mutu lebih baik dari pada saingannya. Hal ini melibatkan komitmen manajemen dan
karyawan secara total dalam usaha mencapai mutu yang lebih tinggi.

You might also like