You are on page 1of 8

Untuk menghitung jumlah eritrosit maupun leukosit, maka jumlah bujur sangkar dalam Bilik

hitung hemocytometer type Double Improved Neubeur perlu diketahui dan diperhatikan:
a. Ukuran seluruh bilik hitung adalah 3x3 mm (9 mm persegi yang terbagi menjadi 9
bujur sangkar (masing-masing bersisi 1 mm).
b. Bujur sangkar terbagi lagi monjadi 9 kotak kecil.
c. 4 kotak kecil yang terletak dj. bagian pojok (ditandai huruf. W) masing-masing
terbagi lagi menjadi 16 kotak, (dengan sisi ¼ mm)sedangkan kotak kecil yang terletak
di tengah terbagi menjadi 25 bujur sangkar dengan sisi 1/5 mm (disebut kotak R) dari
kotak R tersebut masing-masing terbagi lagi menjadi 16 kotak dengan sisi 1/20 mm
(tampak lebih rapat dari kotak W).
d. Leukosit dihitung di dalam bujur sangkar bersisi ¼ mm (kotak W) 21
e. Eritrosit dihitung dari dalam bujur sangkar dengan sisi 1/20 mm (kotak R) Jarak
antara bilik hitung dengan gelas penutup: 1/10 mm sehingga volume bujur sangkar
adalah sebagai berikut:
 Volume bujur sangkar dengan sisi ¼ mm (kotak W):
V kotak W = ¼ x ¼ x 1/10 mm3 = 1/160 mm
 Volume bujur sangkar dengan sisi 1/20 mm (kotak R):
V kotak R = 1/20 x 1/20 x 1/10 mm3 = 1/4000 mm
Sehingga didapatkan rumus:
∑ eritrosit = n eritrosit x p x 50
Dimana:
n eritrosit : jumlah eritrosit dalam 5 kotak R
P : besar pengenceran
1
𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑅
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
Angka 50 berasal dari :
∑ 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑅

∑ eritrosit = n eritrosit x p x 25
Dimana:
n leukosit : jumlah leukosit dalam 4 kotak W
P : besar pengenceran
1
𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑊 (100)
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
Angka 50 berasal dari :
∑ 𝑏𝑢𝑗𝑢𝑟 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟 (64)
Hasil pengamatan perhitungan sel darah putih (Leukosit) pada ikan Lele (Clarias sp)
Sel Darah Putih pada Total Rata- Pengenceran Luas Ketebalan Jumlah Sel
Kotak rata dengan Kotak Hemositometer darah Putih
1 2 3 4 Larutan Turk Hitung (Sel/mm3)
158 255 208 202 823 205,75 20 16 10 658.400
Diketahui:
 SDP 1 : 158
 SDP 2 : 255
 SDP 3 : 208
 SDP 4 : 202
 Rata-rata SDP : (158+255+208+202)/4 = 205,75
 Pengenceran dengan larutan turk: 20 kali
 Luas kotak hitung : 16 kali
 Ketebalan Haemacytometer : 10 kali
 Faktor Pengenceran : 20 X 16 X 10 = 3200
Sehingga jumlah Sel Darah Putih pada Ikan Lele hasil pengamatannya adalah:
 Rata-rata SDP X Faktor Pengenceran = 205,75 X 3200 = 658.400 Sel/mm3
Leukosit tidak berwarna dan jumlah leukosit total ikan teleostei berkisar antara 20.000-
150.000 butir tiap mm3. Leukosit berbentuk lonjong sampai bulat (Moyle dan Chech
1988). Pada ikan lele, mas, dan nila, leukosit jenis eosinofil dan basofil jarang ditemukan,
kecuali bila ada reaksi kekebalan dengan perantaraan sel (Nabib dan pasaribu 1989).
Ukuran rata – rata limfosit berkisar antara 4,5 - 12 μm (Moyle dan Chech 1988).
Persentase normal limfosit pada ikan teleostei berkisar antara 71,12 – 82,88% (Affandi
dan Tang 2002). Jumlah limfosit di dalam darah ikan lebih banyak dibandingkan dengan
limfosit pada mamalia. Kepadatan limfosit pada ikan sebesar 48 x 103 sel/mm3, sedangkan
pada mamalia sekitar 2 x 103 sel/mm3 (Roberts 1978).
Hasil pengamatan perhitungan sel darah merah (Eritrosit) pada ikan Lele (Clarias sp)
Sel Darah Merah pada Total Rata- Pengenceran Luas Ketebalan Jumlah Sel
Kotak rata dengan Kotak Hemositometer darah
1 2 3 4 5 Larutan Hitung Merah
Hayem (Sel/mm3)
70 78 78 68 85 379 75,8 200 25 10 3.790.000
Diketahui:
 SDM 1 : 70
 SDM 2 : 78
 SDM 3 : 78
 SDM 4 : 68
 SDM 5 : 85
 Rata-rata SDM : (70 + 78 + 78 + 68 + 85) / 5 = 379 / 5 = 75,8
 Pengenceran dengan larutan Hayem’s : 200 kali
 Luas kotak hitung : 25 kali
 Ketebalan Haemacytometer : 10 kali
 Faktor Pengenceran : 202 x 25 x 10 = 50.500
Sehingga jumlah Sel Darah Merah adalah:
 Rata-rata SDM x Faktor Pengali = 75,8 X 50.500 = 3.790.000 sel/mm3
Hasil penghitungan jumlah sel darah merah yang didapat dari sampel darah ikan lele
yangdiuji adalah 3.790.000 sel/mm3. Jumlah eritrosit ikan Lele (Clarias sp) adalah 3,18 x
106 sel/ml (Angka et al., 1985). Jumlah eritrosit pada ikan teleostei berkisar antara (1,05 -
3,0) x 106 sel/mm3 (Irianto 2005). Eritrosit berwarna kekuningan, berbentuk lonjong, kecil,
dengan ukuran berkisar antara 7 - 36 μm (Lagler et al. 1977). Eritrosit yang sudah matang
berbentuk oval sampai bundar, inti berukuran kecil dengan sitoplasma besar. Ukuran eritrosit
ikan Lele (Clarias sp) berkisar antara (10 x 11 μm) – (12 x 13 μm), dengan diameter inti
berkisar antara 4 –5 μm. Pengujian ini menunjukkan bahwa jumlah sel darah merah pada ikan
lele yang diuji berada pada kisaran normal.
1. Contoh Perhitungan Eritrsosit dan Leukosit pada Hewan Homoiotermik
(Manusia)
Tabel Data Hasil Pengamatan Eritrosit dan Leukosit
Probandus
Jumlah Jumlah
Jenis Usia Berat
Nama eritrosit leukosit
kelamin (th) badan (kg)
Slamet Sumarko Laki - laki 20 68 4.250.000 6500
Jumlah eritrosit dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Ne x P x 50
Keterangan :
Ne : Jumlah Sel Darah Merah dalam 5 kotak (bilik hitung R)
P : Besar pengenceran
50 : 1/Volume kotak R (4000) dibagi jumlah bujursangkar ( 5 kotak R = 80)
Sedangkan leukosit dapat dihitung dengan rumus :
Nl x P x 2,5
Keterangan :
Nl : Jumlah Sel Drah Putih dalam 4 kotak (bilik hitung W)
P : Besar Pengeceran
2,5 : 1/ Volume kotak A (160) dibagi jumlag bujur sangkar (4 kotak)
Tabel Perhitungan jumlah eritrosit dan leukosit Slamet Sumarko
Eritrosit Leukosit
Banyaknya sel Banyaknya sel
Ruang 1 96 Ruang A 3
Ruang 2 79 Ruang B 2
Ruang 3 69 Ruang C 3
Ruang 4 79 Ruang D 5
Ruang 5 102 - -
Total 425 Total 13

Sel Darah Merah = Ne x p x 50


= 425 x 200 x 50
= 4.250.000 / ml
Sel Drah Putih = Nl x p x 2,5
= 13 x 200 x 2,5
= 6.500 / ml
Hasil perhitungan yang dilakukan diketahui jika jumlah eritrosit Slamet adalah
4250000 / ml sesuai dengan jumlah eritrosit laki – laki dewasa sehat ± 4,2 – 5,5 juta sel/
mililiter kubik. Jumlah eritrosit pada laki – laki dewasa sehat kira-kira 4,2 juta-6 juta
sel/mm3. Hasil perhitungan leukosit pada Slamet yaitu 6.500/ ml. Jumlah yang
ditunjukkan sel darahnya normal karena jumlah leukosit normal berkisar antara 4000 –
11.000/ml.
2. Contoh Perhitungan Eritrosit dan Leukosit Pada Hewan Poikiloterm (ikan Lele :
Clarias sp)
Hasil pengamatan perhitungan sel darah merah (Eritrosit) pada ikan Lele
(Clarias sp)
Sel Darah Merah Tota Rata- Pengencer Luas Ketebalan Jumlah Sel
pada Kotak l rata an dengan Kotak Hemositome darah
Larutan Hitung ter Merah
1 2 3 4 5 Hayem (Sel/mm3)
7 78 78 68 85 379 75,8 200 25 10 3.790.000
0
Diketahui:
 SDM 1 : 70  Rata-rata SDM : (70 + 78 + 78 + 68 + 85) / 5 = 379 / 5 =
 SDM 2 : 78 75,8
 SDM 3 : 78  Pengenceran dengan larutan Hayem: 200 kali
 SDM 4 : 68  Luas kotak hitung : 25 kali
 SDM 5 : 85  Ketebalan Hemositometer : 10 kali
 Faktor Pengali : 202 x 25 x 10 = 50.500
Sehingga jumlah Sel Darah Merah adalah:
 Rata-rata SDM x Faktor Pengali = 75,8 X 50.500 = 3.790.000 sel/mm3
Hasil penghitungan jumlah sel darah merah yang didapat dari sampel darah ikan lele
yangdiuji adalah 3.790.000 sel/mm3. Jumlah eritrosit ikan Lele (Clarias sp) adalah 3,18 x
106 sel/ml (Angka et al., 1985). Jumlah eritrosit pada ikan teleostei berkisar antara (1,05
- 3,0) x 106 sel/mm3 (Irianto 2005). Eritrosit berwarna kekuningan, berbentuk lonjong,
kecil, dengan ukuran berkisar antara 7 - 36 μm (Lagler et al. 1977). Eritrosit yang sudah
matang berbentuk oval sampai bundar, inti berukuran kecil dengan sitoplasma besar.
Ukuran eritrosit ikan Lele (Clarias sp) berkisar antara (10 x 11 μm) – (12 x 13 μm),
dengan diameter inti berkisar antara 4 –5 μm. Pengujian ini menunjukkan bahwa jumlah
sel darah merah pada ikan lele yang diuji berada pada kisaran normal.
Hasil pengamatan perhitungan sel darah putih (Leukosit) pada ikan Lele (Clarias
sp)
Sel Darah Putih Total Rata- Pengence Luas Ketebalan Jumlah
pada Kotak rata ran Kotak Hemositom Sel darah
dengan Hitung eter Putih
Larutan (Sel/mm3)
Turk
1 2 3 4
158 255 208 202 823 205,75 20 16 10 658.400
Diketahui:
 SDP 1 : 158  Rata-rata SDP : (158+255+208+202)/4 =
 SDP 2 : 255 205,75Pengenceran dengan larutan turk: 20 kali
 SDP 3 : 208  Luas kotak hitung : 16 kali
 SDP 4 : 202  Ketebalan Hemositometer : 10 kali
 Faktor Pengali : 20 x 16 x 10 = 3200
Sehingga jumlah Sel Darah Putih pada Ikan Lele (Clarias sp) hasil pengamatannya adalah:
 Rata-rata SDP x Faktor Pengali = 205,75 X 3200 = 658.400 Sel/mm3
Leukosit tidak berwarna dan jumlah leukosit total ikan teleostei berkisar antara
20.000-150.000 butir tiap mm3. Leukosit berbentuk lonjong sampai bulat (Moyle dan
Chech 1988). Pada ikan lele, mas, dan nila, leukosit jenis eosinofil dan basofil jarang
ditemukan, kecuali bila ada reaksi kekebalan dengan perantaraan sel (Nabib dan pasaribu
1989). Ukuran rata – rata limfosit berkisar antara 4,5 - 12 μm (Moyle dan Chech 1988).
Persentase normal limfosit pada ikan teleostei berkisar antara 71,12 – 82,88% (Affandi
dan Tang 2002). Jumlah limfosit di dalam darah ikan lebih banyak dibandingkan dengan
limfosit pada mamalia. Kepadatan limfosit pada ikan sebesar 48 x 103 sel/mm3, sedangkan
pada mamalia sekitar 2 x 103 sel/mm3 (Roberts 1978).
Untuk menghitung jumlah eritrosit maupun leukosit, maka jumlah bujur sangkar
dalam Bilik hitung hemocytometer type Double Improved Neubeur perlu diketahui dan
diperhatikan:
f. Ukuran seluruh bilik hitung adalah 3x3 mm (9 mm persegi yang terbagi menjadi 9
bujur sangkar (masing-masing bersisi 1 mm).
g. Bujur sangkar terbagi lagi monjadi 9 kotak kecil.
h. 4 kotak kecil yang terletak di bagian pojok (ditandai huruf. W) masing-masing terbagi
lagi menjadi 16 kotak, (dengan sisi ¼ mm)sedangkan kotak kecil yang terletak di
tengah terbagi menjadi 25 bujur sangkar dengan sisi 1/5 mm (disebut kotak R) dari
kotak R tersebut masing-masing terbagi lagi menjadi 16 kotak dengan sisi 1/20 mm
(tampak lebih rapat dari kotak W).
i. Leukosit dihitung di dalam bujur sangkar bersisi ¼ mm (kotak W) 21
j. Eritrosit dihitung dari dalam bujur sangkar dengan sisi 1/20 mm (kotak R) Jarak
antara bilik hitung dengan gelas penutup: 1/10 mm sehingga volume bujur sangkar
adalah sebagai berikut:
 Volume bujur sangkar dengan sisi ¼ mm (kotak W):
V kotak W = ¼ x ¼ x 1/10 mm3 = 1/160 mm
 Volume bujur sangkar dengan sisi 1/20 mm (kotak R):
V kotak R = 1/20 x 1/20 x 1/10 mm3 = 1/4000 mm
Sehingga didapatkan rumus:
∑ eritrosit = n eritrosit x p x 50
Dimana:
n eritrosit : jumlah eritrosit dalam 5 kotak R
P : besar pengenceran
1
𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑅
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
Angka 50 berasal dari :
∑ 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑅

∑ eritrosit = n eritrosit x p x 25
Dimana:
n leukosit : jumlah leukosit dalam 4 kotak W
P : besar pengenceran
1
𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑊 (100)
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
Angka 50 berasal dari :
∑ 𝑏𝑢𝑗𝑢𝑟 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟 (64)

Kesalahan perhitungan dapat disebabkan oleh 3 hal yaitu teknis, sampling, peralatan.
Kesalahan teknis yaitu adanya gelembung saat mengambil darah atau larutan pengencer
sehingga bisa mempengaruhi volume pengenceran, penyedotan yang terlalu kuat sehingga
volume darah yang diambil tidak sesuati dengan skala yang ditentukan, pengocokan yang
kurang homogen menyebabkan sel darah akan sulit diamati karena bertumpuk atau tidak
ada karena yang masuk pada hemositometer adalah larutan pengencernya. Kesalahan
peralatan bisa dikarenakan mikroskop yang memiliki fokus kurang tepat sehingga sel
darah sulit diamati, pipet toma yang digunakan tidak berfungsi dengan baik sehingga sulit
digunakan dalam penyedotan darah dan larutan pengencernya.

You might also like