Professional Documents
Culture Documents
ANTIEPILEPSI
3
Impuls saraf
– Na+ 14x lebih banyak di luar
sel
– K+ 28x lebih banyak di dalam
sel
• Permeabilitas membran
– lipid bilayer tempat
pertukaran K+ & Na+
• Pada saat istirahat lebih banyak
K+ keluar daripada Na+ masuk
• Difusi keluar K+ negatif di
dalam sel
• Pompa Na+ - K+
– Na+ keluar - K+ masuk (lebih
banyak Na keluar)
kehilangan (+)
4
Impuls Saraf
• Secara elektrik sel saraf lebih negatif di dalam sel di banding di
luar sel.
• Disebut sebagai potensial istirahat – 70 milliVolts (polarisasi)
• Disebut juga sebagai potensial membran
• Kondisi ini terjadi sebagai efek terjadinya passive movement
dari K+ dan Na+ melintasi membran plasma sel saraf.
• Sel saraf merupakan sel yang dapat tereksitasi
• Sel tereksitasi ketika membran mengalami depolarisasi
5
Potensial Istirahat (Polarisasi)
• Ion K+ melintas keluar sel melalui pori
membran sel.
• Permeabilitas membran sel amat rendah
terhadap Na+ sehingga Na+ tidak dapat masuk
sel saraf.
• bocornya K+ keluar sel menyebabkan pada
kondisi istirahat potensi sel bersifat negatif.
6
• Memelihara kondisi negatif (-) didalam sel saraf
– Potensial membran istirahat sekitar -70
millivolts
• Na+ - K+ seimbang
7
Depolarisasi
8
Potensial Aksi Saraf
• Potensial aksi : kondisi yang terjadi pada membran
ketika impuls melintas.
9
– all - or - nothing
•Perubahan permeabilitas membran
response –Kanal K+ & Na+
– Kenaikan 15 mV –Terjadi propagasi sinyal
10
+35
Lebih banyak
kanal Na+
0 terbuka. Na+
masuk sel
mV
Kanal Na+
tergantung
voltase
terbuka
-55 Threshold
-70
Waktu
12
+35 Kanal Na+ menutup
dan kanal K+
terbuka, K+ keluar
mV
-55 Threshold
-70 EPSP
Waktu
15
+35
Hiperpolarisasi
0 membran
mV memompa Na+
keluar dan K+
masuk (periode
refraktori)
-55 Threshold
-70
IPSP
Waktu
1. Asam Amino
- Asam Amino netral : GABA dan Glisin
- Asam Amino bersifat asam: Glutamat dan
aspartat
2. Amin
- Asetilkolin
- Histamin
- Monoamin: terdiri dari Serotonin/5-HT dan
Katekolamin (Dopamin, Epinefrin, Norepinefin)
3. Peptida (Opioid endogen, substansi P)
Neurotransmiter SSP
• Neurotransmitter adalah suatu senyawa kimia yang berfungsi
sebagai penghantar dalam sistem saraf.
19
HALBACH and DERMIETZEL , 2006, Neurotransmitters and Neuromodullator 19
NEUROTRANSMITER PADA SISTEM SARAF
EXCITATORY INHIBITORY
Perangsangan (EPSP) Penghambatan (IPSP)
Asetilkolin GABA
Aspartat Glisin
Dopamin
Histamin Opioid
Norepinefrin
Epinefrin
Glutamat
Serotonin
20
GLUTAMAT
GABA
EPILEPSI
https://www.youtube.com/watch?v=m4iWcTJW3tU
Definisi Epilepsi dan Kejang
• Epilepsi merupakan penyakit yang dikarakterisasikan
dengan terjadinya kejang spontan sebagai akibat
perubahan fungsi listrik di otak
PEMICU:
Kelelahan, stress, kurang nutrisi, alkohol, dan
gangguan tidur
Types of
s
(focal) Primary
Video Epilepsi
Status Epileptikus
emedicine.com
Target Antiepilepsi
• Peningkatan sistem neurotrasmiter
penghambatan (GABA)
• Penurunan sistem neurotransmiter perangsangan
(glutamat)
• Memblokade masuknya Na+ atau Ca++ melalui
kanal sensitif voltase
• Meningkatkan keluaran K+
• Antiepilepsi bersifat pleiotropic (beraksi melalui
multimekanisme)
Epilepsi—Glutamat
Glutamat merupakai neurotrasmiter perangsangan yang utama di
SSP
Ada 2 jenis reseptor glutamat:
– Ionotropik (transmisi sinaptik cepat)
• NMDA, AMPA, kainat
• Kanal Ca++ dan kanal Na+
– Metabotropik (transmisi lambat)
• Regulasi reseptor via second messengers (cAMP dan
Inositol)
• Modulasi aktivitas saraf
Modulasi reseptor glutamat
– Glisin, poliamin, Zink
Epilepsi—Glutamat
Receptor Glutamat sebagai Target
Obat Antiepilepsi
• Reseptor NMDA
– Ketamin, Fensiklidin, dizosilpin memblokade kanal
kanal dan memberi efek antikonvulsi
Felbamat
• Mengantagonis glisin pada rseptor NMDA dan
memblokade kanal Na+
• Antiepilepsi yg sangat potensial dgn sedikit
efek sedati
Topiramat
• Beraksi pada reseptor AMPA, memblokade tempat ikatan
glutamat, juga memblokade reseptor kainat dan kanal Na+,
dan meningkatkan kerja GABA (sangat pleiotropik)
• Untuk kejang parsial, dan terapi tambahan pada kejang
absence dan tonik-klonik
• Waktu paruh 20 jam
Epilepsi—GABA
Vigabatrin
– Meningkatkan kadar GABA melalui hambatan
ireversibel enzim katabolik GABA (GABA-
transaminase )
Kanal Na+ Sebagai Target Antiepilepsi
• Sel saraf memiliki frekuensi aktivitas yang
tinggi pada kejang epilepsi
• Potensial aksi saraf tergantung pada kanal Na+
• Blokade kanal Na+ akan menurunkan
frekuensi aktivitas saraf tanpa menimbulkan
gangguang fisiologis
Antikonvulsan:
Mekanisme Aksi
X
A I
karbamazepin Lamotrigin
Na+ Fenitoin Na+ Valproat
A = aktivasi kanal
I = inaktivasi kanal
Lamotrigin
• Menghambat pelepasa glutamat dan kanal
Ca2+
Kanal Ca2+ sebagai Target Obat
Antiepilepsi
• Secara umum CaCB (Calcium Channel Blocker)
tidak efektif untuk epilepsi
Ethosuximide
• Beraksi pd kanal Ca2+ tipe-T di talamus.
• Waktu paruh 40jam
Gabapentin (dan turunannya : Pregabalin)