You are on page 1of 5

PHAEOPHYTA

Menurut Romimohtarto dan Juwana (2009), alga coklat berukuran besar, alga ini sangat
berkembang di perairan yang sangat dingin karena alga ini adalah khas tumbuh-tumbuhan
pantai berbatu. Terdapat beberapa kelompok alga coklat ini yang hidupnya bersifat epifit
yakni menempel pada makroalga lainnya. Terdapat delapan marga alga coklat yang sering
ditemukan di Indonesia. Berikut ini adalah marga-marga alga coklat adalah:
a. Cystoseira sp. hidup menempel pada batu di daerah rataan terumbu dengan alat
pelekatnya yang berbentuk cakram kecil. Alga ini mengelompok bersama dengan
komunitas Sargassum dan Turbinaria. Alga ini mempunyai dua atau tiga sayap
longitudinal dengan pinggiran bergerigi. Sayap ini mencapai lebih dari 0,5 cm
lebarnya. Kantung udaranya terdapat di sepanjang thallus.

b. Dictyopteris sp. hidup melekat pada batu di pinggiran luar rataan terumbu jarang
dijumpai. Jenis alga ini banyak ditemukan di Selatan Jawa, Selat Sunda dan Bali.

c. Dictyota (D. bartayresiana), tumbuh menempel pada batu dan karang mati di daerah
rataan terumbu. Warnanya coklat tua dan mempunyai thallus bercabang yang terbagi
dua. Thallus yang pipih, lebarnya 2 mm.
d. Hormophysa (H. triquesa), hidup menempel pada batu dengan alat pelekatnya
berbentuk cakram kecil. Alga ini hidup bercampur dengan Sargassum dan Turbinaria
dan hidup di rataan terumbu.

e. Hydroclathrus (H. clatratus), tumbuh melekat pada batu atau pasir di daerah rataan
terumbu dan tersebar agak luas di perairan Indonesia.

f. Padina (P. australis), tumbuh menempel pada batu di daerah rataan terumbu, baik di
tempat terbuka, di laut maupun di tempat terlindung. Alat pelekatnya yang melekat
pada batu atau pada pasir, terdiri dari cakram pipih, biasanya terbagi menjadi cuping-
cuping pipih 5 – 8 cm lebarnya. Tangkai yang pipih dan pendek menghubungkan alat
pelekat ini dengan ujung meruncing dari selusin daun berbentuk kipas. Setiap daun
mempunyai jari-jari 5 cm atau lebih.

g. Sargassum terdapat teramat melimpah mulai dari air surut pada pasang-surut bulan
setengah ke bawah. Alga ini hidup melekat pada batu atau bongkahan karang dan
dapat terlepas dari substratnya selama ombak besar dan menghanyut ke permukaan
laut atau terdampar di bagian atas pantai. Warnanya bermacam-macam dari coklat
muda sampai coklat tua. Alat pelekatnnya terdiri dari cakram pipih. Di perairan
Indonesia tercatat tujuh jenis, yakni:
S. polycystum, S. plagiophyllum, S. duplicatum, S. crassifolium, S. binderi, S.
echinocarpum, dan S. cinereum.
h. Turbinaria terdiri dari tiga jenis yang tercatat, yakni T. conoides, T. decurrens, dan T.
ornate. Alga ini mempunyai cabang-cabang silindris dengan diameter 2 – 3 mm dan
mempunyai cabang lateral pendek dari 1 - 1,5 cm panjangnya. Alga ini terdapat di
pantai berbatu dan paparan terumbu.

Contoh Ganggang Coklat ( Phyaeophyta )

· Fucus vesiculosus

Banyak terdapat di laut dalam. Ganggang ini berkembang biak secara oogami dengan
menghasilkan sel gamet betina (ovum) dan sel gamet jantan (spermatozoid). Sel gamet jantan
dan betina masing-masing dihasilkan oleh tumbuhan yang berbeda. Sel gamet dihasilkan oleh
alat pembiak yang disebut konseptakel. Konseptakel ini berkumpul dalam badan penghasil
alat pembiak yang disebut reseptakel. Reseptakel dibentuk di ujung lembaran/talus fertil.

· Sargasum siliquosum

Hidup dengan baik di tepi laut yang dangkal. Umumnya menempel pada batu karang. Di
pantai yang bersuhu sedang, Sargasum tumbuh subur sehingga menutupi permukaan laut.
Laut yang demikian disebut laut sargaso.
· Turbinaria australis

Hidup dengan baik di tepi laut yang dangkal. Umumnya menempel pada batu karang.

· Fucus distichus

Fucus hidup di daerah beriklim dingin di belahan bumi utara. Fucus berwarna coklat tua,
berbentuk pita yang bercabang dikhotom dengan suatu rusuk tengah, melekat pada karang
dengan suatu alat pelekat. Beberapa jenis dari fucut ini, mempunyai gelembung udara di
dalam tubuhnya untuk menyimpan udara hingga membantu keterapungannya, letak dari
gelembung udara biasanya berpasangan kanan dan kiri, ujung cabang-cabang
menggelembung dan mengandung konseptakel, tempat konseptakel berkumpul tersebut
dinamakan reseptakel, secara anatomi thallus tersusun atas meristoderm, korteks dan medula.

· Laminaria

Jenis-jenis yang termasuk bangsa laminariales mempunyai sporofit yang dapat dibagi
menjadi alat pelekat, tangkai dan belaian atau lembaran. Pertumbuhan terjadi pada bagian
yang meristematik yang letakknya interkalar dan biasanya terletak di antara tangkai dan
lembaran. Sporofit mempunyai sporangia yang unilokuler dan terkumpul dalam suatu
“Sorus” pada permukaan lembaran. Beberapa marga tertentu, sporangianya terletak pada
suatu lembaran khusus (sporofit). Gametofit dari Laminariales berupa gilamen yang
mikroskopik, perkembangbiakan seksual bersifat oogamik.

Dari marga ke marga, gametofitnya dapat dikatakan identik satu sama lain, tetapi sporofitnya
mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Dilautan pasifik, sporofit dari ganggang ini
terkenal dengan nama “kelp” dan yang paling menarik adalah yagndisebut “giant kelp” atau
ganggang perang raksasa, ganggang-ganggang ini hidup di kedalaman 10-30 meter. Contoh:
Macrocytis pyrifera), mempunyai tangkai yang bercabang-cabang dan mencapai
panjang/tinggi 10-50 meter, pada tiap ujung dari tangkai tersebut, selalu tumbuh helaian baru;
Nereocystis luetkeana mempunyai tangkai yang tidak bercabang, panjang/tinggi tangkai
mencapa 20-25 m. tangkai tadi berakhir dengan suatu gelembung udara yang besar, di atas
gelembung ini terdapat cabang-cabang dikhotom yang padanya terdapat helaian-helaian yang
panjangnya mencapai 3-4, 5 m; postelsia palmaformis, terkenal dengan sebutan palm laut dan
merupakan “kelp” yang paling kecil, tumbuh di daerah batas pasang surut di pantai berkarang
yang dihadaptkan pada pukulan ombak di pasifik. Ganggang ini mempunayi tangkat kuat dan
fleksibel, tingg 50 cm, pada ujungnya terdapat cabang-cabang dikhotom yang pendek dan
pada ujung cabang ini terdapat belaian-belaian yang sempit.

· Macroystis

Koloni berbentuk bulatan atau tidak beraturan. Sel dari Mycrocystis disebarkan merata oleh
kumpulan matriks. Mereka sering berwarna hitam atau merah karena adanya kandungan
gelembung gas. Mycrocystis adalah plankton yang keras, ini bukti bahwa Mycrocystis
biasanya menyebabkan luapan air dan mensekresikan zat penghambat bagi ganggang lainnya.

You might also like