You are on page 1of 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGATn.JB Khususnya An.

UC
DENGAN ISPA DI KAMPUNG KIARA CONDONG
RT 01/RW 16 DESA WARNASARI KEC.PANGALENGAN
KAB.BANDUNG

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners


Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh:

Reyes Astriani I Nenomataus

PPN 12086

PROGRAM PROFESI NERS X

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL

BANDUNG

2013

0
I. Data Umum
a. Identitas kepala keluarga
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. JB
2. Umur (KK) : 40 tahun
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh
4. Pendidikan kepala keluarga : Tamat SD
5. Alamat dan nomor telepon : RT 01/ RW 16 Kampung Kiara Condong, Desa
Warnasari

b. Komposisi anggota keluarga

Nama Umur Sex Hub dengan KK Pendidikan Pekerjaan Keterangan


Ny.N 32 tahun P Istri Tamat SD IRT Sehat
An.R 15 tahun P Anak pertama Tamat SMP - Sehat
An.A 13 tahun P Anak kedua SMP Pelajar Sehat
An.UC 2,5 tahun L Anak ketiga Belum - Sakit ISPA
sekolah

c. Genogram

Keterangan:

Laki-laki :

Perempuan :

Meninggal dunia :

Tinggal serumah :

Pasien yang diidentifikasi :

Memiliki riwayat asma :

Kawin :

1
Cerai :

Anak adopsi :

Anak kembar :

Aborsi/keguguran :

d. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. JB adalah keluarga inti (Nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari
suami, istri dan anak kandung atau anak angkat.

e. Suku bangsa
Keluarga Tn. JB berasal dari Sunda Tn. JB dan keluarga tinggal pada wilayah yang
kebanyakan masyarakatnya bersuku Sunda. Bahasa yang digunakan adalah bahasa sunda.
Tidak ada kebiasaan keluarga Tn. JB yang dipengaruhi suku yang dapat mempengaruhi
kesehatan. Tn. JB dan keluarga menggunakan pelayanan kesehatan seperti mengunjungi
Puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya. Jika tidak sebuh biasanya kelaurga Tn.JB
berobat ke rumah sakit.

f. Agama
Tn. JB dan keluarga menganut agama Islam dan selalu menjalankan ibadah Shalat 5
waktu. Tn. JB dan keluarga meyakini bahwa sehat sakitnya seseorang ditentukan oleh
yang diatas (Allah SWT) dan bukan karena dikutuk atau di guna-guna, sehingga keluarga
Tn.JB tidak mempercayai penyakit disebabkan karena kutukan atau melanggar
aturan/norma adat.

g. Status sosial ekonomi keluarga


Bila dilihat dari keadaan atau situasi rumah status sosial ekonomi keluarga Tn. JB
termasuk ke dalam status ekonomi menengah kebawah. Hal ini dikarenakan Tn.JB hanya
bekerja sebagai buruh dengan penghasilan yang pas-pasan. Ny.N juga sebagai IRT
terkadang merasa keuangan tidak cukup sehingga ia biasanya membantu tetangga untuk
mengupas kentang agar dapat menambah penghasilan keluarga. Karena keterbatasan
ekonomi membuat anak pertama Tn.JB yaitu An.R tidak dapat melanjutkan sekolah ke

2
jenjang SLTA. Penghasilan perbulan Tn.JB sebesar Rp.800.000,-. Ny.N bertindak sebagai
pengelola keuangan keluarga. Penghasilan tersebut digunakan untuk membayar listrik,
uang sekolah anak, keperluan rumah tangga, dan sebagian juga disimpan untuk arisan dan
untuk kesehatan jika sewaktu-waktu diperlukan. Barang yang dimiliki keluarga di rumah
seperti kompor gas, seterika, televise 14 inchi, dispenser, magic com.
h. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn.JB jarang melakukan rekreasi di luar rumah seperti pergi ke danau atau
sarana rekreasi umum (alam). Biasanya keluarga mencari atau membuat sendiri rekreasi
(hiburan) seperti melakukan aktivitas di dalam rumah dengan cara bermain dengan
keluarga atau menonton acara TV serta bersosialisasi dengan tetangga.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua)
Tn. JB mempunyai 3 orang anak, 2 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki.
Anak pertama Tn.JB baru saja tamat SLTP dan anak keduanya baru masuk SLTP,
sedangkan anak laki-lakinya yaitu anak bungsu belum bersekolah. Anak UC sering
sakit-sakit. Sejak berumur 2 bulan sudah menderita ISPA. An.UC sempat dirawat di
rumah sakit selama 2 minggu karena ISPA. Jadi tahap perkembangan keluarga saat ini
adalah keluarga yang melepas anak usia remaja (anak tertua berumur 13-20 tahun)
dan anak usia prasekolah (mencakup anak tertua berumur 2-6 tahun).
Tugas perkembangan keluarga Tn. JB adalah tahap III dan V, menurut Duval dan
Miller (1985) yaitu keluarga pada tahap III yaitu memenuhi kebutuhan angota
keluarga, mensosialisasikan anak, mengintergrasikan anak yang baru sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak yang lainnya, mempertahankan hubungan yang sehat
dalam keluarga dan luar keluarga, menanamkan nilai dan norma kehidupan, mulai
mengenalkan kultur keluarga, menanamkan keyakinan beragama, memenuhi
kebutuhan bermain anak. Sedangkan tugas keluarga tahap V yaitu menyeimbangkan
kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan mandiri,
memfokuskan kembali hubungan perkawinan, berkomunikasi secara terbuka antara
orangtua dan anak-anak, memberikan perhatian, memberikan kebebasan dalam
batasan tanggungjawab, mempertahankan komunikasi terbuka dua arah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Tn.JB mengatakan ingin membenahi rumah mereka akrena sudah banyak atap rumah
yang bolong sehingga jika hujan sering bocor. Keluarga Tn.JB juga ingin
memperbaiki kamar mandi mereka yang sudah tidak memadai bak mandinya, karena

3
sudah bocor sehingga tidak bias menampung air lagi. Keluarga menggunakan ember
untuk menampung air di kamar mandi.
c. Riwayat keluarga inti:
1. Riwayat terbentuknya keluarga inti
Tn. JB dan Ny.N menikah sudah 17 tahun yang lalu. Perkawinan tersebut direstui
oleh kedua orangtua masing-masing. Tn.JB dan Ny.N merupakan pilihan sendiri
dari masing-masing individu dan bukan dijodohkan oleh orangtua. Ny.N
mengatakan penyakit yang sering diderita oleh orangtuanya dan juga Tn.JB yaitu
asma. Penyakit ini menurun pada An.UC yang menderita ISPA sejak umur 2 bulan
dan sering kambuh jika cuaca yang terlalu dingin dan pola hidup yang kurang
teratur.
2. Penyakit yang diderita keluarga orang tua (adanya penyakit menular atau penyakit
menular di keluarga)
Keluarga Tn.JB mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular atau adanya
penyakit menular yang diderita oleh keluarga saat ini.

Riwayat keluarga sebelumnya (suami istri)


1. Riwayat penyakit keturunan dan penyakit menular di keluarga
Tn.JB mengatakan di dalam keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit menular
dan keturunan.
2. Riwayat kebiasaan / gaya hidup yang mempengaruhi kesehatan
Tn.JB memiliki kebiasaan merokok. Tn.JB merokok sejak berusia 13 tahun. Tn.JB
juga sering merokok didalam rumah. Kebiasaan ini dapat mempengaruhi kesehatan
An.UC karena sering terpapar asap rokok. Keadaan ventilasi rumah dan pencahayaan
rumah yang kurang baik juga merupakan salah satu faktor yang membuat penyakit
An.UC sering kambuh.

III. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
1. Ukuran rumah (Luas Rumah): ≥ 20 m2
2. Kondisi dalam dan luar rumah: Kondisi didalam rumah baik, dan pencahayaan
di dalam rumah kurang terang, dan keluarga tidak memiliki halaman di depan
rumah.
3. Kebersihan rumah: Kondisi kebersihan di dalam rumah bersih.
4. Ventilasi rumah: Ventilasi di dalam rumah kurang baik dan jendela tidak dapat
dibuka
5. Saluran pembuangan air limbah: Saluran pembuangan limbah yang dimiliki
keluarga adalah got.
6. Air Bersih: Air bersih untuk masak dan minum , mandi serta mencuci dari
sumur berasal dari PAM

4
7. Pengelolaan sampah: Keluarga mengolah sampah dengan cara dibakar.
8. Kepemilikan rumah: Rumah yang dimiliki keluarga adalah rumah milik sendiri.
9. Kamar mandi / WC: kamar mandi dana WC berada didalam rumah, sejajar
dengan kamar tidur keluarga.
10. Denah rumah:

R. Tidur R. Tidur Kamar


mandi/ Septik
d WC tank
a R. Tamu
p
u
r Teras

b. Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal


Ny.N mengatakan lebih merasa senang tinggal di lingkungan yang semuanya
kebetulan satu suku dengannta. Di lingkungan tempat tinggal Tn. JB tidak memiliki
aturan dan kesepakatan penduduk setempat dalam hal kesehatan. WC yang dimiliki
jenis plengsengan. Tetanggga Tn.JB semua bersuku sunda.

c. Mobilitas geografis keluarga


1. Apakah keluarga sering pindah rumah: Keluarga tidak pernah pindah rumah.
Keluarga Tn.JB sudah 17 tahun tinggal di tempat ini sejak menikah di tahun
1996.
2. Dampak pindah rumah terhadap kondisi (apakah menyebabkan stress): -

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Ny.N sering mengikuti kegiatan seperti pengajian rutin yang diadakan di RW 16. 1
minggu 2x pengajian yaitu hari rabu dan sabtu.

e. Sistem pendukung keluarga


Ny.N mengatakan keluarganya saat ini tidak memiliki masalah. Jika keluarganya
memiliki masalah biasanya sering berbicara bersama-sama dan jarang melibatkan
keluarga besar karena tempat tinggal yang berjauhan atau berbeda tenpat.

IV. Struktur keluarga


a. Pola komunikasi keluarga:
Komunikasi dalam keluarga Tn. JB berjalan dengan baik, dan bila ada permasalahan
didalam keluarga dilakukan dengan cara musyawarah.
b. Struktur kekuatan keluarga
Ny. N mengatakan jika terdapat masalah pada salah satu anggota keluarganya,
keluarga segera merespon atau menanggapi dan sebisa mungkin keluarga juga
meminta bantuan kepada tetangga atau keluarga terdekat jika masalah yang dihadapi
tidak bisa di tangani oleh keluarga itu sendiri. Kerukunan dan komunikasi terbuka

5
khas suku sunda merupakan kekuatan pada keluarga Tn. JB, mereka menerima
keadaan masing-masing dan bertekad menjaga kerukunan keluarga.
c. Struktur peran(formal dan informal)
Ny.N mengatakan setiap anggota berperan sesuai fungsinya. Tn.JB berperan sebagai
kepala keluarga, Ny.N bertindak sebagai pengatur keuangan keluarga dan
menyiapkan keperluan keluarganya.

d. Nilai dan norma keluarga


Tn.JB mengatakan bahwa nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yakni
mengajarkan anak-anaknya untuk tidak melupakan sholat dimanapun berada serta
tetap menghormati orang yang ada di sekitarnya atau dilingkungannya.

V. Fungsi keluarga
a. Fungsi efektif
Keluarga Tn. JB mengatakan keluarganya mengungkapkan perasaan kasih sayang
lewat berbicara yang lembut dan selalu mendengarkan pendapat dari masing-masing
anggota keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki rasa saling memiliki di tunjukan
dengan cara saling menyayangi dan adanya kepedulian setiap anggota keluarga dilihat
dari dukungan keluarga akan penyakit yang sedang dikeluhkan setiap anggota
keluarga.

b. Fungsi sosialisasi:
Keluarga Tn. JB mengenalkan anak-anaknya dengan dunia luar melalui kegiatan-
kegiatan pengajian dimasyarakat yang wajib diikuti, serta mengajarkan anak-anaknya
untuk mengetahui bagaimana caranya meminta pertolongan jika terdapat anggota
keluarga yang sakit atau bagaimana caranya mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan atau memanfaatkan sarana kesehatan yang disediakan untuk keperluan
kesehatan keluarganya.

c. Fungsi perawatan kesehatan


1. Bagaimana memperkenalkan anggota keluarga (bukan hanya kalau sakit diapakan
tetapi bagaimana prevensi / promosi).
Semua anggota keluarga tidak mengetahui mengenai penyakit ISPA, sehingga
perlu di ketahui atau di berikan pengetahuan/ pemahaman terlebih dahulu
mengenai ISPA (cara merawat, menangani, dan mencegah).
2. Bila ditemui data maladaptif, langsung lakukan penjajagan tahap II (berdasarkan
5 tugas keluarga seperti bagaimana keluarga mengenal masalah, mengambil
keputusan, merawat anggota keluarga, memodifikasi lingkungan dan
memamfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan).

6
Keluarga Tn. JB mengatakan bahwa An.UC sudah memiliki penyakit ISPA sejak
An.UC berusia 2 bulan. Pada saat lahir An.UC mengalami sesak napas dan
napasnya sering berbunyi. Ny.N mengatakan penyakit An.UC sering kambuh, dan
sempat di rawat dirumah sakit selama 2 minggu akibat sakit ini. Keluarga
mengatakan belum mengetahui bagaimana cara merawat, komplikasi, dan cara
mencegah agar An.UC tidak sakit lagi.

VI. Stress dan koping keluarga


a. Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek serta kekuatan keluarga.
Keluarga Tn.JB mengatakan saat ini tidak memiliki bebean pikiran yang membuat
keluarganya stress, semua dihadapi dengan senang hati dan berusaha untuk menjalani
kehidupan mereka dengan baik. Kekuatan keluarga terletak pada sikap saling terbuka
diantara anggota keluarga apabila terdapat masalah.
b. Respon keluarga terhadap stress
Keluarga mengatakan jika mereka mengalami suatu masalah dalam keluarganya
mereka selalu membicarakannya bersama-sama untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga dan Tn. JB mengungkapkan perasaan yang dialami serta mendiskusikan
bersama keluarga jika ada permasalahan yang di alami serta selalu sholat bersama
agar masalah yang mereka alami dapat terselesaikan. Ny.N mengatakan dengan sholat
membuat hati keluarganya tenang.
d. Strategi adaptasi yang disfungsional
Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga dalam mengatasi
masalah secara maladaptif.

7
VII. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
a. Tanggal pemeriksaan: 8 Juli 2013 pukul 17.00 WIB
b. Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga

NO KOMPONEN Tn. JB Ny. N An.R An.A An.UC


1 Kepala Rambut hitam, tebal, Rambut hitam, panjang, Rambut hitam, tidak Rambut hitam, tidak Rambut hitam dan ikal, tidak
pendek dan tidak ada bersih, tidak ada kelainan, berketombe, kulit kepala bersih, berketombe, kulit kepala berketombe, kulit kepala
kerontokan, tidak ada bekas tidak rontok dan tidak ada rambut tidak rontok, tidak ada bersih, rambut tidak rontok, bersih, rambut tidak rontok,
luka pada kepala. bekas luka. bekas luka atau operasi tidak ada bekas luka atau tidak ada bekas luka atau
operasi operasi, lingkar kepala 47cm.
2 Mata Simetris, sclera tidak Simetris, sclera tidak ikterus, Simetris, sclera tidak ikterus, Simetris, sclera tidak ikterus, Simetris, sclera tidak ikterus,
ikterus, konjungtiva tidak konjungtiva tidak anemis, konjungtiva tidak anemis, bulu konjungtiva tidak anemis, bulu konjungtiva tidak anemis, bulu
anemis, bulu mata tidak bulu mata tidak rontok, alis mata tidak rontok, alis tidak mata tidak rontok, alis tidak mata tidak rontok, alis tidak
rontok, alis tidak rontok, tidak rontok, tidak ada rontok, tidak ada peradangan, rontok, tidak ada peradangan, rontok, tidak ada peradangan,
tidak ada peradangan, tidak peradangan, tidak ada tidak ada gangguan dalam tidak ada gangguan dalam tidak ada gangguan dalam
ada gangguan dalam gangguan dalam penglihatan. penglihatan. penglihatan. penglihatan.
penglihatan.
3 Telinga Bersih, tidak ada serumen, Bersih, tidak ada serumen, Bersih, tidak ada serumen, tidak Bersih, tidak ada serumen, Bersih, tidak ada serumen,
tidak ada luka, fungsi tidak ada luka, fungsi ada luka, fungsi pendengaran tidak ada luka, fungsi tidak ada luka, fungsi
pendengaran baik pendengaran baik antara baik antara kanan dan kiri. pendengaran baik antara kanan pendengaran baik antara kanan
kanan dan kiri. dan kiri. dan kiri.
4 Hidung Bersih, tidak ada secret, Bersih, tidak ada secret, tidak Bersih, tidak ada secret, tidak Bersih, tidak ada secret, tidak Ada secret, tidak ada
tidak ada gangguan dengan ada gangguan dengan fungsi ada gangguan dengan fungsi ada gangguan dengan fungsi gangguan dengan fungsi
fungsi penciuman. penciuman. penciuman. penciuman. penciuman, sering sesak.
5 Mulut Stomatitis tidak ada, tidak Stomatitis tidak ada, tidak Stomatitis tidak ada, tidak Stomatitis tidak ada, tidak Stomatitis tidak ada, tidak
terdapat karang gigi, gigi terdapat karang gigi, tidak terdapat karang gigi. terdapat karang gigi. terdapat karang gigi.
bersih. ada keluhan dengan gigi.
6 Leher dan Nyeri tekan tidak ada, Nyeri tekan tidak ada, Nyeri tekan tidak ada, Nyeri tekan tidak ada, Nyeri tekan tidak ada,

8
tenggorokan pembesaran tonsil, kesulitan pembesaran tonsil, kesulitan pembesaran tonsil, kesulitan pembesaran tonsil, kesulitan pembesaran tonsil, kesulitan
menelan tidak ada. menelan tidak ada. menelan tidak ada. menelan tidak ada. menelan tidak ada.
7 Dada dan Pergerakan dinding dada Pergerakan dada simetris, Pergerakan dada simetris, Pergerakan dada simetris, Pergerakan dada simetris,
paru-paru simetris, vesikuler, sonor vesikuler, sonor seluruh vesikuler, sonor seluruh lapang vesikuler, sonor seluruh tidak ada penggunaan otot
seluruh lapang paru, tidak lapang paru, tidak ada ronki, paru, tidak ada ronki, tidak ada lapang paru, tidak ada ronki, bantu pernapasan, ada mengi.
ada ronki, tidak ada tidak ada penggunaan otot penggunaan otot bantu tidak ada penggunaan otot
penggunaan otot bantu bantu pernapasan. pernapasan. bantu pernapasan.
pernapasan.
8 Jantung DJ I dan II murni, tidak ada DJ I dan II murni, tidak ada DJ I dan II murni, tidak ada DJ I dan II murni, tidak ada DJ I dan II murni, tidak ada
kelainan kelainan kelainan kelainan kelainan
9 Abdomen Bentuk abdomen datar, tidak Bentuk abdomen datar, tidak Bentuk abdomen datar, tidak ada Bentuk abdomen datar, tidak Bentuk abdomen datar, tidak
ada nyeri tekan. ada nyeri tekan. nyeri tekan. ada nyeri tekan. ada nyeri tekan.
10 Ekstremitas Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan, pergerakan Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan,
pergerakan bebas, tidak ada pergerakan bebas, tidak ada bebas, tidak ada cidera pergerakan bebas, tidak ada pergerakan bebas, tidak ada
cidera cidera. cidera cidera
11 Kulit Bersih tidak ada luka, tidak Bersih tidak ada luka, tidak Bersih tidak ada luka, tidak ada Bersih tidak ada luka, tidak Bersih tidak ada luka, tidak
ada infeksi turgor kulit baik. ada infeksi turgor kulit baik. infeksi turgor kulit baik. ada infeksi turgor kulit baik. ada infeksi turgor kulit baik.
12 Kuku Pendek dan bersih Pendek dan bersih Pendek dan bersih Pendek dan bersih Pendek dan bersih
13 BB/TB 70 kg/ 165 cm 48 kg/ 150 cm 40 kg/ 152 cm 35 kg/ 130 cm 10 kg/ 60 cm
14 TTV TD:120/70 mmHg TD:110/80 mmHg TD:110/80 mmHg TD:120/70 mmHg N: 100x/mnt
N: 82 x/m N: 80x/mnt N: 82x/mnt N: 80x/mnt S: 36,90C
S: 360C S: 36,20C S: 36,10C S: 360C RR: 28x/mnt
RR: 20x/m. RR: 20x/m RR: 18x/m RR: 20x/m LK: 47 cm
LILA: 16 cm
LP: 46 cm
LD: 52 cm

c. Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik

9
Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan ditemukan masalah yaitu adanya gangguan saluran pernapasan khususnya An.UC
menderita ISPA.

10
VIII. Harapan Keluarga
1. Terhadap masalah kesehatan keluarga: Keluarga Tn. JB berharap bahwa sakit
yang di derita oleh An.UC tidak bertambah parah.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada: Keluarga sangat berterimakasih dengan
adanya informasi yang di berikan jika ada penyuluhan mengenai kesehatan yang
dilakukan pada masyarakat maupun pada keluarganya.

ANALISIS DATA

11
Tabel 2.1 Analisis data keperawatan
No Data Penyebab Diagnosis Keperawatan
1. Data subjektif Ketidakmampuan Resiko komplikasi
- Ny.N mengatakan An.UC sudah keluarga merawat penyakit ISPA pada
menderita ISPA sejak berumur 2 bulan. anggotanya yang keluarga Tn.JB khususnya
- Ny.N mengatakan An.UC pernah
sakit karena An.UC berhubungan
dirawat di rumah sakit selama 2 minggu
kurangnya dengan ketidakmampuan
karena ISPA.
pengetahuan keluarga merawat
- Ny.N mengatakan kadang An.UC
keluarga anggotanya yang sakit
mengalami sesak napas.
- Ny.N mengatakan saat ini anak UC karena kurangnya
sedang batuk dan pilek. pengetahuan keluarga
tentang ISPA
Data objektif
- KU baik, S: 36,90C, N: 100x/menit, RR:
28x/mnt, ada secret yang keluar dari
hidung, An.UC batuk.
- LILA 16 cm, LK: 47cm, LD: 32 cm,
LP: 46 cm.
2. Data subjektif Potensial peningkatan
- Ny. A mengatakan kedua anak status kesehatan anggota
perempuannya tidak pernah mengalami keluarga Tn.JB
sakit.

Data objektif
- Tidak ditemukan kelainan saat
dilakukan pemeriksaan fisik pada
anggota keluarga yang lain.

Diagnosa keperawatan:

1. Resiko komplikasi penyakit ISPA pada keluarga Tn.JB khususnya An.UC


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit
karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang ISPA
2. Potensial peningkatan status kesehatan anggota keluarga Tn.JB

Tabel 2.2 Prioritas masalah asuhan keperawatan keluarga

12
1. Resiko komplikasi penyakit ISPA pada keluarga Tn.JB khususnya An.UC
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit
karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang ISPA

KRITERIA BOBOT SKOR Nilai


Aktual = 3
Sifat masalah : 1 Resiko = 2 2/3x1=2/3
Potensial = 1
Mudah = 2
Kemungkinan masalah
2 Sebagian = 1 2/2x2=1
untuk dipecahkan
Tidak dapat = 0
Tinggi = 3
Potensi masalah untuk
1 Cukup = 2 3/3x1=1
dicegah
Rendah = 1
Segera diatasi = 2
Tidak segera diatasi
Menonjolnya masalah 1 =1 2/2x1=1
Tidak dirasakan
adanya masalah =0
Total 3 2/3

2. Potensial peningkatan status kesehatan anggota keluarga Tn.JB

KRITERIA BOBOT SKOR Nilai


Aktual = 3
Sifat masalah : 1 Resiko = 2 1/3x1=1/3
Potensial = 1
Mudah = 2
Kemungkinan masalah
2 Sebagian = 1 2/2x2=1
untuk dipecahkan
Tidak dapat = 0
Tinggi = 3
Potensi masalah untuk
1 Cukup = 2 3/3x1 =1
dicegah
Rendah = 1
Segera diatasi = 2
Tidak segera diatasi
Menonjolnya masalah 1 =1 2/2x1=1
Tidak dirasakan
adanya masalah =0
Total 3 1/3

13
PERENCANAAN (PLANNING)

Tabel 2.3 Rencana Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn. JB

DIAGNOSIS TUJUAN KRITERIA STANDARD EVALUASI RENCANA INTERVENSI


KEPERAWATAN EVALUASI
Resiko komplikasi Tujuan umum :
penyakit ISPA pada Setelah dilakukan tindakan
keluarga Tn.JB khususnya keperawatan selama 2 minggu,
An.UC berhubungan diharapkan tidak terjadi resiko
dengan ketidakmampuan komplikasi akibat ISPA
keluarga merawat
anggotanya yang sakit
karena kurangnya
pengetahuan keluarga
tentang ISPA

Tujuan khusus: Respon verbal  Infeksi Saluran Pernapasan 1. Diskusikan dengan keluarga pengertian
Setelah dilakukan tindakan Akut (ISPA) adalah infeksi penyakit ISPA
keperawatan selama 1x45 menit saluran pernafasan yang 2. Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan
keluarga mampu: berlangsung sampai 14 hari. kembali pengertian penyakit ISPA
 Penyebab ISPA; 3. Diskusikan tanda dan gejala, penyakit
1. Mengenal ISPA dengan:
Virus, bakteri, keadaan gizi
a. Menjelaskan pengertian ISPA
yang kurang baik, kekebelan 4. Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan
ISPA
b. Menyebutkan penyebab tubuh yang lemah, lingkungan penyebab dari ISPA
ISPA yang tidak sehat
c. Menyebutkan tanda dan  Tanda dan gejala ISPA:
gejala ISPA 1. ISPA ringan

14
Batuk, Serak, Pilek,
Mengeluarkan ingus/lender
dari hidung, Panas (demam)
2. ISPA sedang
Pernafasan cepat, Suhu
meningkat, Tonsil (amandel)
berwarna merah, Pernafasan
berbunyi seperti orang
mendengkur, Pernafasan
berbunyi mencuit-cuit
3. ISPA berat
Sianosis, Kesadaran menurun,
nafas berbunyi seperti
mengorok, gelisah dan
pernafasan berbunyi
mencuit-cuit, sela iga tertarik
kedalam (mancekung), nadi
santat cepat (> 160 x/mnt),
Tonsil berbercak

2. Keluarga mampu mengambil Respon verbal  Menyebutkan akibat jika 1. Beri penjelasan keluarga tentang akibat
keputusan untuk mencegah ISPA tidak diatasi seperti : penyakit yang dapat diketahui dari
komplikasi dari ISPA: Pneumonia adanya ISPA
a. Menjelaskan akibat jika 2. Beri kesempatan kepada keluarga untuk
ISPA tidak diatasi bertanya.
 Keputusan keluarga untuk
b. Mengambil keputusan mengatasi ISPA agar cepat 1. Gali pendapat keluarga bagaimana cara

15
untuk mencegah agar ISPA Respon verbal sembuh dan tidak berlanjut mengatasi ISPA
2. Beri pujian atas keputusan yang diambil
tidak berlanjut
keluarga.
3. Keluarga mampu merawat Respon verbal Cara perawatan ISPA: 1. Gali pengetahuan keluarga dalam
ISPA dengan : 1. Kurangi atau stop rokok mengatasi ISPA
a. Menjelaskan cara 2. Perbanyak makan buah 2. Diskusikan dengan keluarga perawatan
perawatan ISPA dan sayur (makan yang sudah dilakukan
3. Motivasi keluarga untuk
makanan yang bergizi)
3. Lingkungan rumah yang mengungkapkam kemabli apa yang telah
bersih. disampaikan.

b. Mendemonstasikan Keluarga mendemonstasikan 1. Demonstasikan cara perawatan ISPA


pengobatan tradisional kembali cara perawatan ISPA khususnya saat anak batuk dengan
untuk mengobati ISPA Respon khususnya saat anak batuk dengan menggunakan obat tradisional
psikomotor 2. Motivasi keluarga untuk redemonstrasi
khususnya saat anak batuk pengobatan tradisional dengan
3. Beri pujian positif atas upaya yang sudah
cara:
dilakukan keluarga
1. ½ buah perasan air jeruk
nipis dicampurkan dengan 1
sendok makan kecap manis.
Di minum 2 kali sehari

Respon verbal Keluarga bersedia melakukan 1. Memotivasi keluarga terhadap perawatan


kontrol diri terhadap perawatan ISPA.
ISPA yang dilakukan setiap hari 2. Memberikan pujian terhadap upaya yang
dengan panduan yang sudah dilakukan keluarga
disiapkan.
4. Memodifikasi lingkungan Respon verbal Menciptakan lingkungan rumah 1. Diskusikan dengan keluarga cara

16
dalam perawatan ISPA yang bersih, pakaian yang bersih, menciptakan lingkungan rumah yang
kebersihan badan teratur minimal bersih, makanan yang dapat dikomsumsi,
2 kali sehari, menjaga pola makan cara mengolah makanan yang baik.
2. Beri kesempatan keluarga untuk
yang sehat.
bertanya.
Respon verbal Keluarga bersedia untuk 1. Memotivasi keluarga terhadap perawatan
menciptakan kebersihan rumah, ISPA An.UC
membuat menu makanan yang 2. Memberikan pujian terhadap upaya yang

baik untuk membantu perawatan dilakukan keluarga.

ISPA yang dialami An.UC


5. Keluarga mampu Respon verbal Memberikan penyuluhan tentang 1. Klarifikasi pengetahuan keluarga tentang
memanfaatkan fasilitas manfaat fasilitas pelayanan manfaat fasilitas kesehatan.
kesehatan dalam mengatasi ISPA. 2. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan
kesehatan untuk mengatasi
pelayanan kesehatan bila ISPA berlanjut
ISPA.
dengan di sertai asma.
Potensial peningkatan Tujuan umum: Setelah diberikan
status kesehatan anggota perawatan selama 1 minggu
keluarga Tn.JB keadaan kesehatan anggota
keluarga Tn.JB meningkat

Tujuan khusus:
Setelah dilakukan 5 kali kunjungan
keluarga dapat Anggota keluarga Tn.JB tidak 1. Jelaskan pada keluarga untuk tetap
mempertahankan kesehatan
a. Mempertahankan dan Respon verbal pernah mengeluhkan
2. Jelaskan pada Keluarga tentang pola
meningkatkan derajat kesehatannya hidup sehat
kesehatannya - Makan teratur
- Istirahat cukup
- Olahraga
- Menghindari stres

17
3. Motivasi anggota keluarga Tn.JB untuk
memeriksakan kesehatan secara teratur.

PELAKSANAAN DAN EVALUASI

2.4 Catatan perkembangan asuhan keperawatan keluarga Tn.JB

Tanggal No DX Implementasi Evaluasi Paraf


25 Juni 2013 1,2 1. Melakukan perkenalan, bina trust S: R
Pukul 15.00 dengan keluarga Tn.JB - Keluarga mengatakan senang jika mau dirawat dan diberi E
WIB 2. Mengatur jadwal pertemuan dengan penjelasan kesehatan oleh mahasiswa Y
keluarga Tn.JB - Keluarga mengatakan ISPA itu adalah infeksi saluran
E
pernafasan yang berlangsung sampai 14 hari.
3. Melakukan pengkajian keluarga S
- Keluarga mengatakan penyebab dari ISPA itu adalah virus
08 Juli 2013 Tn.AR serta melakukan pemeriksaan dan bakteri, gizi yang kurang baik.
Pukul 15.00 fisik smeua anggota keluarga Tn.AR - Keluarga mengatakan tanda dan gejala dari ISPA adalah A
4. Mendiskusikan masalah yang dihadapi

18
WIB oleh keluarga Tn.JB khususnya An.UC demam, batuk, pilek, napas berbunyi S
- Keluarga mengatakan cara pencegahan yang dapat
T
5. Menggali pengetahuan keluarga Tn.JB
dilakukan untuk mencegah ISPA adalah menjaga kondisi
R
mengenai ISPA
rumah yang bersih
6. Menjelaskan atau memberikan penkes I
O:
mengenai nyeri dan ISPA (pengertian, A
- Keluarga mampu menyebutkan kembali mengenai
11 Juli 2013 penyebab, tanda dan gejala, N
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, cara
Pukul 16.00 komplikasi, cara pencegahan, dan I
pencegahan, dan pengobatan tradisional dari ISPA.
WIB pengobatan tradisional) dengan - Keluarga mampu membuat keputusan untuk memanfaatkan
menggunakan media lembar balik dan layanan kesehatan
leaflet. - Keluarga tampak antusias saat diberi penyuluhan
- Keluarga tampak menyimak setiap penjelasan dengan baik.
7. Menanyakan kepada keluarga dan A:
klien mengenai hal-hal yang belum - Tujuan instruksional khusus (TUK) 1-2 tercapai sesuai
atau kurang di mengerti mengenai rencana
ISPA. P:
 Motivasi keluarga untuk tetap mempertahankan
8. Menanyakan kembali kepada keluarga kesehatan dan memanfaatkan layanan kesehatan terdekat
mengenai penjelasan yang sudah untuk mengontrol kesehatan An.UC
diberikan mengenai ISPA .
9. Mengatur jadwal atau membuat janji
untuk melakukan pertemuan
selanjutnya untuk mengevaluasi
12 Juli 2013
kembali materi mengenai ISPA.
Pukul 13.00
WIB 10. Melakukan evaluasi terhadap
pendidikan kesehatan yang selama ini

19
sudah diberikan, mengevaluasi
tindakan apa saja yang sudah
dilakukan keluarga Tn.JB terhadap
peningkatan kesehatan An.UC
12 Juli 2013
Pukul 16.00 11. Mengevaluasi tindakan apa saja yang
WIB sudah dilakukan keluarga Tn.JB
Supervise terhadap peningkatan kesehatan
keluarga An.UC
dengan Ibu
Anni Sinaga

16 Juli 2013
Pukul 16.00
WIB

20
FOTO-FOTO SAAT MELAKUKAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.JB

21

You might also like