Professional Documents
Culture Documents
JUDUL :
B. PENDAHULUAN
C. RUMUSAN MASALAH
a. Adakah peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi logika
matematika setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran E-Learning Edmodo pada peserta didik kelas XI SMK Darul Ulum
Kuningan ?
b. Adakah peningkatan aktivitas peserta didik pada materi logika matematika
setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran E-
Learning Edmodo pada peserta didik kelas XI SMK Darul Ulum Kuningan?
c. Adakah peningkatan sikap tanggung jawab dan percaya diri peserta didik pada
materi logika matematika setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran E-Learning Edmodo pada peserta didik kelas XI SMK
Darul Ulum Kuningan?
D. TUJUAN
E.. MANFAAT
1. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran E-Learning
Edmodo
2. Untuk mendapatkan gambaran tentang hasil belajar matematika melalui model
pembelajaran E-Learning Edmodo
3. Peserta didik mempunyai kemampuan berpikir kritis yang tinggi sehingga dapat
memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula
4. Peserta didik mengetahui pengaruh penggunaan metode E-Learning Edmodo
serta kemampuan berpikir kritis matematis terhadap penguasaan
pelajaran matematika, khususnya pokok bahasan logika matematika
5. Bersama dengan metode lain, metode hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam
pembelajaran untuk mengetahui adanya peningkatan prestasi belajar peserta
didik dalam pembelajaran matematika.
F. KAJIAN PUSTAKA
Peserta didik jangan lagi memandang matematika sebagai ilmu yang disusun
secara terstruktur mencakup unsur-unsur yang tidak didefinisikan, unsur-unsur yang
didefinisikan, postulat, dan teorema atau dalil. Tetapi matematika harus dipandang
sebagai suatu proses yang aktif dan generatif seperti yang dikerjakan oleh pelaku dan
pengguna matematika. Proses matematika yang aktif tersebut memuat penggunaan alat
matematika secara sistematik untuk menemukan pola, kerangka masalah, dan
menetapkan proses penalaran (Henningsen & Stein 1997; Stein, Grover, & Henningsen,
1996 (dalam Herman, 2006:2) )
2. Kriteria (criteria). Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria atau
patokan. Untuk sampai ke arah sana maka harus menemukan sesuatu untuk
diputuskan atau dipercayai. Meskipun sebuah argumen dapat disusun dari
beberapa sumber pelajaran, namun akan mempunyai kriteria yang berbeda.
Apabila kita akan menerapkan standarisasi maka haruslah berdasarkan kepada
relevansi, keakuratan fakta-fakta, berlandaskan sumber yang kredibel, teliti,
tidak bias, bebas dari logika yang keliru, logika yang konsisten, dan
pertimbangan yang matang.
5. Sudut pandang (point of view). Sudut pandang adalah cara memandang atau
landasan yang digunakan untuk menafsirkan sesuatu dan yang akan menentukan
konstruksi makna. Seseorang yang berpikir dengan kritis akan memandang atau
menafsirkan sebuah fenomena dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
2. Memberikan Alasan untuk Suatu Keputusan (The Basis for The Decision).
Tahap ini terbagi menjadi dua indikator yaitu (1) mempertimbangkan
kredibilitas suatu sumber dan (2) mengobservasi dan mempertimbangkan hasil
observasi.
Secara etimologis, logika berasal dari kata Yunani ‘logos’ yang berarti
kata, ucapan, pikiran secara utuh, atau bisa juga berarti ilmu pengetahuan
(Kusumah, 1986). Dalam arti luas, logika adalah suatu cabang ilmu yang
mengkaji penurunan-penurunan kesimpulan yang sahih (valid, correct) dan yangtidak
sahih (tidak valid, incorrect).
Negasi : Jika p adalah “Surabaya ibu kota Jawa Timur.”, maka negasi atau ingkaran dari
pernyataan p tersebut adalah ~p yaitu: “Surabaya bukan ibu kota Jawa Timur. “Atau”
Tidak benar bahwa Surabaya ibukota Jawa Timur.”. Dari contoh diatas Nampak jelas
bahwa p merupakan pernyataan yang bernilai benar karena Surabaya pada kenyataannya
memang ibu kota Jawa Timur, sehingga ~p akan bernilai salah. Namun jika p
bernilai salah maka ~p akan bernilai benar seperti ditunjukkan oleh tabel berikut :
p ~p
B S
S B
p q pvq
B B B
B S S
S B S
S S S
p q p^q
B B S
B S B
S B B
S S B
Implikasi :Misalkan ada dua pernyataan p dan q. bahwa implikasi pÞq hanya akan
bernilai salah untuk kasus kedua di mana p bernilai benar namun q-nya bernilai salah,
p=>q akan bernilai benar seperti ditunjukkan tabel kebenaran berikut ini:
q q p => q
B B B
B S S
S B B
S S B
Biimplikasi atau bikondisional adalah pernyataan majemuk dari dua pernyataan p dan q
yang dinotasikan dengan pq yang bernilai sama dengan (p=>q) ^ (q=>p) sehingga
dapat dibaca: “p jika dan hanya jika q “atau” p bila dan hanya bila q. “Tabel kebenaran
dari pq adalah:
p q p q
B B B
B S S
S B S
S S B
standar pengukuran keberhasilan siswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa siswa akan
menyukai pembelajaran lewat platform ini, dan ketika siswa merasa senang keinginan
mereka untuk dapat mengatasi materi baru dan sulit akan meningkat. Edmodo adalah
salah satu cara untuk membangun semangat siswa dalam belajar dan meningkatkan
kemandirian siswa.
pendaftaran siswa, pengaturan akun, pemberitahuan atau notifikasi, membuat grup atau
kelompok, mengunggah bahan ajar di library, catatan atau note, pengumuman atau
alerts, penugasan atau assignment.Di bawah ini akan dijelaskan secara lebih rinci
dengan data-data yang valid berupa nama depan, nama belakang, email dan
Edmodo.
2) Pendaftaran Siswa
kelas atau mata pelajaran. Kode grup terdiri dari 6 digit, yang diperoleh dari guru yang
telah membuat kelas atau mata pelajaran. Selanjutnya siswa dapat membuat akun
Baris pertama di form pendaftaran siswa diisi dengan 6 digit kode grup. Setelah
itu siswa mengisikan username dan password yang unik. Memasukan nama depan
dan nama belakang, sedangkan email boleh dimasukan atau dikosongkan. Terakhir
3) Pengaturan Akun
a) Mengubah foto profil untuk menggunggah foto dari komputer atau menggunakan
ikon yang telah disediakan.
b) Mengubah informasi pribadi untuk menambahkan atau mengubah nama
beserta alamat email.
c) Mengubah kata sandi (password).
d) Menentukan sekolah.
e) Menentukan notifikasi terdiri dari 3 pilihan yaitu tanpa notifikasi,
notifikasi melalui email dan notifikasi melalui SMS/teks.
f) Tipe notifikasi untuk memilih tipe pemberitahuan yang akan diterima dengan
cara memberitanda centang di kotak terhadap satu atau beberapa pilihan
diantaranya :
(1) Alerts untuk setiap ada tanda atau indikasi peringatan.
(2) Notes untuk setiap ada anggota dari kelas yang mengirimkan notes.
(3) Direct Message untuk setiap ada anggota dari kelas yang mengirimkan pesan
pribadi.
(4) Replies untuk setiap ada anggota kelas yang membalasnotes dari anggota lainnya.
(5) New Group Members untuk setiap ada anggota baru di kelas.
(6) Group Join Request untuk setiap ada permintaan bergabung di grup
kelas/mata pelajaran.
g) Privacy untuk memblok semua permintaan koneksi/pertemanan atau membuat
profil dapat dilihat oleh jejaring pertemanan pribadi.
4) Pemberitahuan atau Notifikasi
Bagian notifikasi terletak di pojok kanan atas halaman depan Edmodo. Guru
dan siswa dapat melihat kegiatan-kegiatan yang akan datang, balasan terhadap notes
yang diposkan, alerts dan pesan pribadi dari guru dan siswa. Untuk guru dapat
melihat apakah ada notifikasi jika ada anggota baru bergabung, guru yang ingin
berkoneksi, jika ada tugas yang telah diunggah siswa.
Untuk siswa, bagian notifikasi akan terlihat jika ada tugas tersedia dalam
waktu dua minggu dan menunggu untuk dikerjakan. Siswa juga dapat melihat
notifikasi nilai yang sudah diberikan oleh guru terhadap tugas yang telah dikerjakan.
Untuk membuat grup, pilih create di panel sebelah kiri halaman depan Edmodo.
Isi identitas yang diperlukan, klik tombol create dan akan tampil 6 digit kode grup.
Kode ini yang diberikan kepada siswa yang akan bergabung di grup. Jika siswa telah
memiliki akun Edmodo, mereka bisa langsung bergabung dengan klik join yang ada di
panel grup sebelah kiri halaman Edmodo mereka.
Klik note untuk menulis catatan. Fungsi catatan ini sama halnya ketika guru
berbicara di depan kelas. Klik send untuk mengirim catatan. Apabila berhasil, akan
muncul tampilan sesuai catatan yang diketikkan.
Pengumuman alert merupakan jenis note yang lebih sederhana, karena tidak
memiliki lampiran berupa data, link maupun libary. Biasanya alert dugunakan
untuk mengingatkan siswa akan batas waktu pengiriman tugas.
9) Penugasan atau Assignment
1) KelebihanEdmodo
Menurut Umaroh (dalam Basori, 2013:101) ada beberapa kelebihan dari
jejaring Edmodo, yaitu:
a) Membuat pelajaran tidak tergantung pada waktu dan tempat. b)
Meringankan tugas guru untuk memberikan penilaian kepada siswa.
b) Memberikan kesempatan pada orang tua atau wali siswa untuk
memantau aktivitas belajar dan prestasi dari putra- putrinya.
c) Membuat kelas lebih dinamis karena memungkinkan interaksi guru
dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa dalam hal pelajaran atau
tugas.
d) Memfasilitasi kerja kelompok yang multidisiplin.
e) Mendorong lingkungan virtual kolaboratif yang membantu pembelajaran
berbasis proses.
2) Kekurangan Edmodo
a) Percaya diri.
Hal inilah yang yang menjadikan siswa mulai membentuk sikap percaya dirinya,
karena tipe siswa satu dengan yang lainnya berbeda. Pertama, ada siswa yang pandai
dalam materi pelajaran namun tidak pandai dalam menyampaikan pendapatnya di
hadapan orang banyak. Kedua, ada siswa yang kurang pandai dalam materi pelajaran
namun percaya diri di hadapan orang banyak.
Dalam Edmodo, guru dapat mengunggah bahan ajar di menu Library berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), E-book, video, gambar, dan lainnya. Bebeda
dengan pembelajaran konvensional, guru hanya mampu memberikan materi pelajaran di
dalam kelas. Jadi, pembelajaran dengan menggunakan Edmodo menjadikan siswa
mampu belajar sendiri di rumahtanpa harus mengikuti pembelajaran di dalam kelas
dengan catatan terhubung dengan internet.
c) Kritis.
Dengan menggunakan Edmodo sebagai pembelajaran, setiap siswa
diharuskan memiliki sikap kritis karena dalam pembelajarannya dominan dilaksanakan
diskusi. Siswa yang tidak kritis dan aktif akan tertinggal dalam pelajaran.
d) Belajar secara terus menerus.
Siswa dapat belajar tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat, karena semua
materi pelajaran dalam bentuk file, gambar, dan video sudah ada dalam akun
Edmodo.
e) Tanggung jawab.
Pembelajaran dengan menggunakan Edmodo juga melatih siswa untuk
tanggung jawab, karena mengerjakan penugasan dan quiz bersifat individu. Jadi setiap
siswa betanggung jawab atas pekerjaannya masing-masing.
G. METODE PENELITIAN
Menurut Arikunto (2010: 203) “metode penelitian adalah cara yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.” Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Menurut Arikunto (2010: 130) “Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan
terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.”
Penelitian dapat dilakukan secara mandiri, tetapi lebih baik bila dilaksanakan secara
kolaboratif, baik dengan teman sejawat, kepala sekolah, pengawas atau pihak lain yang
relevan dengan PTK. Adapun hasil dari PTK dapat digunakan untuk memperbaiki
mutu proses belajar mengajar sesuai dengan kondisi dan karakteristik sekolah, peserta
didik dan guru. Dengan penerapan hasil dari PTK secara berkesinambungan
diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik
pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
H. SUBJEK PENELITIAN
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI Pemasaran
SMK Darul Ulum Kuningan, semester 3 Tahun Ajaran 2018/2019, dengan
pertimbangan bahwa peserta didik pada sekolah ini memilik kemampuan yang
heterogen. Dalam penelitian ini dipilih satu kelas yaitu kelas VIII dengan jumlah
peserta didik 20 orang.
Keterangan:
S : Subjek
X1 : Perlakuan, yaitu pembelajaran melalui model E-learning Edmodo pada siklus I
O1 : Tes pada siklus I
X2 : Perlakuan, yaitu pembelajaran melalui model E-Learning Edmodo siklus II
O2 : Tes pada siklus II
PERENCANAAN
SIKLUS I
Evaluasi Refleksi Pelaksanaan tindakan
PENGAMATAN
PERENCANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
PENGAMATAN
HASIL
J. PROSEDUR PENELITIAN
sebagaiberikut:
1. Persiapan Penelitian
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Rencana Tindakan
K. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan data dan pengolahan
data tentang variabel-variabel yang diteliti. Instrumen penelitian menurut Arikunto
(2010: 203)
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Adapun alat atau instrumen yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah:
1. Observasi
Menurut Sugiyono (2012:310) “melalui observasi , peneliti belajar tentang
perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.” Jadi, dengan melakukan observasi kita
mendapatkan suatu pembelajaran baru, dimana kita akan mengetahui perubahan-
perubahan yang terjadi serta dengan melakukan observasi kita dapat memahami dari
setiap perubahan yang terjadi.
Sedangkan menurut Arikunto (2010:199) observasi adalah “menatap kejadian,
gerak atau proses.” Dengan melakukan observasi/pengamatan sebagai alat penilaian
yang digunakan peneliti agar dapat mengetahui tingkah laku individu atau proses
terjadinya suatu kegiatan yang dapat dialami baik situasi yang sebenarnya maupun
dalam situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil
dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, kegiatan/aktivitas
siswa dalam belajar dan hal lain selama proses pembelajaran yang berkaitan dengan
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Think Pair
Share Berbantuan Media Komputer.
2. TesTertulis
Tes tertulis digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar,
khususnya kemampuan komunikasi dan representasi matematis siswa dalam pokok
bahasan yang diajarkan. Tes tertulis disusun berdasarkan rumusan pada tujuan
pembelajaran dan diberikan pada awal dan akhir pokok bahasan. Tes yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pretest, tes formatif dan posttest.Pretest diberikan pada saat
awal sebelum proses pembelajaran. Tes formatif diberikan setiap akhir siklus yaitu
untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep atau daya serap siswa terhadap materi
yang telah dipelajari. Sedangkan pretest/posttest diujicobakan terlebih dahulu untuk
menjamin keabsahan hasil penelitian.
Tes yang digunakan berbentuk tes uraian, sedangkan banyaknya soal yang
diberikan kepada siswa disesuaikan dengan indikator pembelajaran pada tiap siklus.
Soal tes diujicobakan terlebih dahulu untuk menjamin keabsahan hasil penelitian,
setelah itu Penulis menentukan validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya
pembeda dari soal tersebut dengan menggunakan rumus:
3. Menentukan validitas soal
Cara mencari koefesien validitas dengan menggunakan rumus korelasi product moment
memakai angka kasar (raw score) adalah sebagai berikut:
Keterangan :
r_xy = validitas soal
X = nilai total (nilai rerata harian)
Y = skor total (hasil tes)
N = banyaknya subyek (tes)
Tabel 1.
Klasifikasi Penafsiran Validitas
4. Menentukan ReliabilitasSoal
Reliabilitas suatu alat ukur dan evaluasi dimaksudkan sebagai suatu alat yang
memberikan hasil yang tetap. Dalam penelitian ini menggunakan rumus KR-20 sebagai
berikut:
n pi qi
rn 1
n 1 S2
Keterangan :
𝑟11 = reliabilitas soal
n= banyaknya butir soal
X 2
2
X 2
n
S
= n
pi = proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada soal butir ke-i
qi = proporsi banyaknya subjek yang menjawab salah pada soal butir ke-i
( q 1 p )
(Suherman, 2003:148)
Tabel 2.
Klasifikasi Penafsiran Reliabilitas
Daya pembeda dari sebuah soal adalah kemampuan soal tersebut mampu
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah, dirumuskan sebagai berikut:
JB A JBB
DP
JS A
Keterangan :
DP = daya pembeda
JBA = siswa dari kelompok atas yang menjawab benar
JBB = siswa dari kelompok bawah yang menjawab benar
JSA = siswa dari kelompok atas
JSB = siswa dari kelompok bawah
(Suherrman, 2003:160)
Tabel 3.
Klasifikasi Daya Pembeda
Nilai DP Interpretasi
Bilangan yang menentukan atau menunjukkan mudah atau sukarnya suatu soal
JB A JBB
disebut indeks kesukaran, dirumuskan sebagai berikut: IK
2 JS A
Keterangan :
IK =indeks kesukaran
JBA =siswa dari kelompok atas yang menjawab benar
JBB =siswa dari kelompok bawah yang menjawab benar
JSA = siswa dari kelompok atas
JSB = siswa dari kelompok bawah
(Suherman, 2003:170)
Tabel 4.
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Nilai IK Interpretasi
Rumus menurut kurikulum 1994 (dalam Jihad dan Haris, 2010: 125)
Lembar observasi tentang aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Think Pair Share berbantuan media komputer, yang
diperoleh dari observasi setiap siklus pembelajaran. Data yang diperoleh dari lembar
observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung dianalisis dengan
menggunakan rumus :
Rumus menurut kurikulum 1994 (dalam Jihad dan Haris, 2010: 125)
Menghitung Peningkatan melalui Gain Ternormalisasi
Setelah data hasil tes diperoleh, lalu data hasil tes dari setiap siklus dianalisis dengan
tujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan representasi matematis siswa
mengunakan model Think Pair Share berbantuan media komputer. Untuk menghitung
rata-rata skor hasil tes (pretest dan postest) menggunakan rumus dari Sudjana (2005:
67) sebagai berikut
∑ 𝑥𝑖
𝑥̅ =
𝑛
Keterangan:
𝑥̅ = Rata-rata skor
𝑥𝑖 = Jumlah seluruh nilai
𝑓𝑖 = Banyak siswa
Dari rata-rata skor yang diperoleh selanjutnya dilakukan uji gain ternormalisasi untuk
mengetahui tinggi rendahnya peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa
antara sebelum dan sesudah pembelajaran dengan implementasi model quantum
teaching.
Menurut Hake (Meltzer, 2002: 1)berikut ini adalah rumus gain ternomalisasi.
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑠 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 (𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡) − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑠 𝐴𝑤𝑎𝑙(𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡)
𝑔=
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑠 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 (𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡)
Kriteria indeks gain ternormalisasi menurut Meltzer (2002: 1) diinterpretasikan
dalam Tabel sebagai berikut.
Tabel 7
Kriteria Indeks Gain
No. IndeksGain Interpretasi
1. 𝑔 ≤ 0,70 Tinggi
2. 0.3 ≤ 𝑔 ≤ 0.7 Sedang
3. 𝑔 ≤ 0.3 Rendah
DAFTAR PUSTAKA
https://www.hipwee.com/opini/meningkatkan-kualitas-pembelajaran-melalui-metode-
berbasis-E-Learning Edmodo-pada-siswa-sekolah/.(Rabu, 31 Oktober 2018 Pukul
13.29)
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jpmrafa/article/download/1439/1150/Penerapan
model pembelajaran aktif tipe the learning cycle untuk meningkatkan matematika
kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi logika
https://apsmkn1po.blogspot.com/2014/09/pembelajaran-e-learning-dengan.htmlLokasi:
Ponorogo, Jawa Timur Ponorogo, East Java, Indonesia
https://maxribbi91.wordpress.com/2014/01/07/kemampuan-berpikir-kritis-matematis/