You are on page 1of 7

Mobilitas Sosial

Masalah sosial ada faktor umum yang dapat berdampak pada masyharakat. Masalah sosial
biasanya merupakan masalah-masalah yang memiliki dampak di kehidupan sehari-hari,
berdampak pada bagaimana cara orang-orang bereaksi di situasi tertentu. Beberapa penyebab
masalah sosial dapat dikarenakan karena mereka tidak mau tahu dan tidak memiliki wawasan
yang luas. Sampai sekarang telah ada banyak organisasi-organisasi yang membantu untuk
menyelesaikan masalah sosial yang ada. Beberapa faktor penyebab masalah sosial adalah sebagai
berikut :

Pengangguran terjadi ketika seorang individu yang mencari pekerjaan secara aktif tidak dapat
menemukan pekerjaan yang tepat. Pengangguran adalah salah satu penyebab masalah sosial yang
dapat berakhir pada rasa frustasi. Banyak masalah sosial yang terjadi akibat dari pengangguran
ini, seperti pencurian, pembunuhan dan berbagai tindakan kriminalitas lainnya.

 Kemiskinan

Kemiskinan adalah satu kondisi dimana masyarakat memiliki kekurangan material dari segi
finansial. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor baik dari sisi sosial, dari sisi ekonomi
dan dari sisi politik. Kemiskinan menyebabkan masyarakat kelaparan dan kekurangan makanan,
tidak bisa mendapatkan fasilitas kesehatan yang semestinya dan juga pendidikan yang
berkualitas.

Masyarakat yang berada di daerah pedesaan di Nepal umumnya memiliki keluarga yang besar
dengan rumah yang sangat kecil atau tidak sama sekali. Kebanyakan masyarakat masih tidak bisa
baca dan tidak bisa menulis. Kemiskinan yang ada di Nepal disebabkan oleh perkembangan
buruk dari sisi agrikultur, secara tidak langsung menurnkan standard hidup yang menyebabkan
kemiskinan. Populasi yang terus meningkat juga menjadi tekanan tersendiri bagi wilayah yang
sedang ditempati.
 Perkembangan Populasi Dengan Cepat

Perkembangan populasi yang meningkat secara signifikan merupakan salah satu faktor terjadinya
masalah sosial. Over-populasi adalah kondisi yang tidak diinginkan di wilayah manapun.
Beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari overpopulasi ini adalah berkurangnya
sumber daya alam. Over populasi yang telah ada selama ini menimbulkan banyak masalah,
khususnya pada perusakan alam. Manusia mulai menebang sembarangan, mengganggu binatang-
binatang liar, menyebabkan polusi dan banyak tindakan lain yang tidak bertanggung jawab.

 Urbanisasi

Urbanisasi adalah pemindahan beberapa jumlah individu dari daerah pedesaan ke daerah kota.
Urbanisasi menyebabkan perubahan besar pada sisi sosial, ekonomi dan juga pada perubahan
lingkungan, yang juga secara tidak langsung memberikan kesempatan dan potensi untuk
menggunakan sumber-sumber daya alam yang ada dengan lebih efisien. Namun demikian,
urbanisasi adalah salah satu faktor penyebab masalah sosial.

Sudah sewajarnya, bahwa tinggal di kota membuat kita mendapat kesempatan lebih banyak,
belum lagi dengan keanekaragaman dan kompetisi marketplace. Urbanisasi selain menjadi
langkah untuk meningkatan kesejahteraan individu, di sisi lain sangat menimbulkan masalah
sosial yang berdampak buruk pada msyarakat pada umumnya.
 Kurangnya Pendidikan

Kurangnya pendidikan juga merupakan salah satu faktor terjadinya masalah-masalah sosial yang
ada. Individu yang tidak memiliki edukasi yang berkualitas sangat berbahaya bagi kehidupan
sehari-hari. Hal ini bisa dilihat dari beberapa hal kecil, seperti tidak adanya pengetahuan
mengenai pola makan yang sehat, bekerja manual dengan jangka waktu lama dan juga kesehatan
mental yang buruk.

Kurangnya edukasi pada diri seseorang dapat memberikan dampak yang serius pada generasi-
generasi selanjutnya dan dapat berpengaruh pada kesehatan, kondisi hidup sehari-hari dan situasi
sosial. Banyaknya orang-orang yang berperilaku tidak tanggung jawab baik pada keluarganya,
pada pekerjaannya, maupun pada masyarakat dan membuat masyarakat resah biasanya karena
minimnya tingkat edukasi.

 Diskriminasi Gender

Masyarakat yang ada pada zaman ini banyaknya masih sangat terpengaruh dengan diskriminasi
gender. Kebanyakan keputusan rumah tangga biasanya dibuat oleh para laki-laki. Namun
demikian, permasalahan ini lebih sulit untuk ditangani karena masalah yang ada tidak terlihat
secara kasat mata di permukaan seperti pada masalah kemiskinan.
Cara Menanganin Masalah Sosial di Indonesia

Masalah sosial harus diatasi sedini mungkin agar tidak menimbulkan bentuk-bentuk masalah
sosial dan bentuk-bentuk konflik sosial lainnya yang lebih parah. Berikut ini terdapat beberapa
upaya mengatasi masalah sosial di Indonesia.

1. Mengembangkan Industri Kecil di Pedesaan

Cara ini bisa digunakan untuk mengatasi masalah sosial kemiskinan sekaligus sebagai cara
mencegah urbanisasi. Industri kecil di pedesaan bisa dilakukan dengan memberikan bimbingan
dan pelatihan kepada masyarakat pedesaan, pinjaman kredit, serta membantu mendistribusikan
hasil industri kecil di pedesaan. Industri yang bisa dibangun pedesaan antara lain pertanian,
perkebunan, kerajinan tangan, dan lain sebagainya. Industri itu bisa dilakukan perseorangan
(wirausaha) atau juga bisa dilakukan secara berkelompok.

Selain itu, masyarakat desa juga harus dibina agar hidup sederhana dan rajin menabung. Hal ini
untuk menghindarkan mereka dari sifat boros dan juga mengatasi krisis keuangan yang sewaktu-
waktu terjadi. Anak-anak pedesaan yang berpotensi bisa diberikan beasiswa agar mendapat
pendidikan yang layak. Bila perlu, anak-anak desa ini diberi beasiswa ke luar kota atau mungkin
ke luar negeri. Bila selesai mengenyam pendidikan tinggi, anak-anak desa ini juga diharuskan
pulang kembali ke desa untuk membangun desa dan juga membantu industri pedesaan agar bisa
lebih berkembang.

2. Meningkatkan Mobilitas Tenaga Kerja Serta Mobilitas Modal

Upaya pencegahan ini merupakan cara mengatasi masalah pengangguran. Mobilitas tenaga kerja
bisa dilakukan dengan melatih ulang dan meningkatkan kemampuan kerjanya serta
memindahkannya ke wilayah yang memiliki lapangan kerja yang luas. Pemindahan tenaga kerja
bisa dilakukan dengan cara transmigrasi. Sementara itu, peningkatan mobilitas modal bisa
dilakukan dengan memindahkan industri ke wilayah yang memiliki jumlah pengangguran yang
banyak.

Kemampuan berwirausaha juga mesti ditanamkan kepada tenaga kerja. Hal ini bertujuan sebagai
upaya mengatasi masalah sosial bila tenaga kerja tak kunjung mendapat pekerjaan atau pun telah
berhenti dari pekerjaannya. Peminjaman modal pun harus memadai agar usaha mereka dapat
berjalan dengan baik.

3. Menanamkan Nilai Moralitas

Salah satu upaya pencegahan masalah sosial kejahatan adalah penanaman nilai moralitas. Cara
ini bisa dilakukan di rumah, sekolah, masyarakat, serta pemerintahan. Peran pranata keluarga
bisa memberikan pengajaran etika dan moral di rumah serta mencontohkannya dalam perbuatan
sehari-hari. Hal juga harus dilakukan tenaga pendidik di sekolah. Tak hanya mengajarkan, tetapi
juga harus mengamalkannya dalam keseharian agar dapat dicontoh oleh para murid. Pengajaran
dan pengamalan etika dan moralbisa dilakukan oleh pemuka agama dan pemimpin masyarakat
seperti RT atau RW. Di tingkat pemerintah, penegakkan etika dan moral bisa diterapkan dalam
aturan hukum dan juga harus diamalkan oleh pemerintah di dalam keseharian. Penyuluhan
hukum kepada masyarakt juga mesti dilakukan pemerintah agar masyarakat bisa sadar hukum
dan tidak akan melakukan kejahatan.

Selain 3 cara di atas, pemerintah juga telah melakukan sejumlah upaya pencegahan masalah
sosial di Indonesia, yaitu:

 Pemberian kartu Asuransi Kesehatan (Askes).


 Pemberian Beras untuk Masyarakat Miskin (Raskin) bagi warga tidak mampu.
 Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi para siswa.
 Pengadaan sekolah terbuka.
 Pengadaan program pendidikan di luar negeri.
 Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT).
 Pemberian bantuan modal.
Konflik

Dalam bermasyarakat, masalah sosial akan selalu ada. Masalah biasanya muncul akibat adanya
perbedaan pendapat atau pandangan terhadap suatu hal. Konflik adalah suatu permasalahan
sosial yang umumnya dipicu karena tidak adanya rasa saling mengerti dan toleransi terhadap
kebutuhan dari masing-masing individu. Pengertian konflik menurut para ahli salah satunya
dikemukakan oleh Robbins yaitu suatu proses dimana ada satu pihak yang merasa dirugikan.
Dimana pihak tersebut sudah memberikan dampak yang negatif terhadap pihak lainnya.

1. Konflik Sosial yang terjadi di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012

Konflik ini terjadi pada tanggal 27 Oktober 2012 hingga 29 Oktober 2012. Yang menjadi
penyebab konflik adalah saat ada dua gadis yang berasal dari Desa Agom diganggu oleh
sekelompok pemuda yang berasal dari desa Balinuraga. Kedua gadis ini sedang naik sepeda
motor kemudian diganggu hingga kedua terjatuh dan mengalami luka-luka. Sontak kejadian ini
memicu amarah dari warga desa Agom. Mereka kemudian mendatangi Desa Balinuraga yang
mayoritas beretnis Bali dengan membawa sajam dan senjata. Bentrok pun tak terhindarkan
hingga menewaskan total 10 orang.

2. Konflik Sosial yang terjadi di Tolikara Tahun 2016

Konflik terjadi karena pembagian bantuan dana respek antar distrik yang dirasa tidak adil.
Konflik ini menimbulkan korban jiwa dan kehilangan harta benda. Selain itu, konflik juga
menyebabkan sebagian warga mengungsi dan terjadi penjarahan.
FAKTOR PENYEBAB KONFLIK

1. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.


Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan
perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan
sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial,
sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan
kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman,
tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena
berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.


Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian
kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan
menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.


Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda.
Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok
memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal
yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.

4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.


Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu
berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya
konflik sosial.

Penyelesaian Konflik dan Resolusi Konflik

1. Menciptakan Suasana Positif.


2. Menerima Perbedaan Karakter.
3. Hindari Perilaku Emosional.
4. Berkomunikasi dengan Santun.
5. Ketahui Apa yang Penting Bagi Orang Lain.
6. Berikan Kritik dengan Cara yang Benar dan Santun.
7. Dahulukan Dukungan daripada Kritikan.
8. Harga Setiap Pendapat Orang Lain.

You might also like