Professional Documents
Culture Documents
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu hal fisiologis yang akan dialami wanita dalam siklus
kehidupannya selama masa reproduksi, dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang
tumbuh di rahimnya. Kehamilan pada manusia berkisar 37-42 minggu di hitung dari awal
periode menstruasi terakhir sampai melahirkan. Kehamilan merupakan suatu proses yang perlu
perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik yang mengandung kehidupan ibu
maupun janin.
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan indikator yang paling penting
untuk melakukan penilaian kemampuan suatu negara untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan, khususnya dalam bidang obstetri. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) dan data Biro Pusat Statistik (BPS) angka kematian ibu dalam kehamilan dan
persalinan di seluruh dunia mencapai 515 ribu jiwa pertahun. Ini berarti seorang ibu meninggal
hampir setiap menit karena komplikasi kehamilan dan persalinannya. Sedangkan angka kematian
bayi di Indonesia pada tahun 2007 2-5 kali lebih tinggi mencapai 34 per 1000 kelahiran hidup
atau 2 kali lebih besar dari target WHO yaitu sebesar 15% per kelahiran hidup (Suprayitno,
2007).
Kondisi AKI Indonesia saat ini adalah 359/100.000 kelahiran hidup sesuai hasil Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia termasuk salah satu yang tertinggi di Asia.
Faktor yang di duga berpengaruh terhadap tingginya AKI menurut SDKI, Tahun 1991-
2012 dalam Kemenkes 2013 adalah:
1. Kemiskinan
Menurut data bersumber BPS,pada bulan September 2012, jumlah penduduk
miskin(penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di
Indonesia mencapai 28,59 juta orang (11,66 persen). Sedangkan jumlah penduduk miskin pada
bulan Maret 2012 sebesar 29,13 juta orang ( 11,96 persen). Berdasarkan data ini berarti angka
kemiskinan berkuran 0,54juta orang (0,30 persen). Angka kematian di Indonesia memang
turun,tetapi hanya ‘sedikit’. Dengan perkataan lain, kemiskinan tetap menjadi masalah kita
(sudah menjadi kenyataan dan rahasia umum).
2. Kurangnya kualitas Pelayanan Kesehatan
Pemerintah sudah mengupayakan berbagai intervensi untuk menurunkan AKI. Pemerintah
merasa segala upaya pelayanan kesehatan yang di berikan sudah dapat dikatakan ‘cukup’ secara
kuantitas namun secara kualitas masih ada pihak-pihak yang meragukan, atau di duga kualitas
pelayanan kita masih dibawah standar. Sayangnya upaya-upaya intervensi upaya pelayanan
kesehatan tersebut belum di terukur secara kualitas,apakah kualitasnya baik, sedang, ataukah
buruk.
3. Empat terlalu dan tiga terlambat
Yang disebut empat terlalu adalah ( terlalu muda saat melahirkan atau di bawah umur 15
tahun), (terlalu tua saatmelahirkan atau di atas umur 35 tahun), (terlalu banyak anak atau sudah
punya 3 anak kandung atau lebih saat melahirkan), ( terlalu dekat jarak kelahiran atau kurang
dari 2 tahun)
Yang disebut tiga terlambat adalah (terlambat dalam mengambil keputusan untuk membawa
ke fasilitas kesehatan), (terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan sehingga terlambat
mendapat pelayanan dan pertolongan yang cepat dan tepat di fasilitas pelayanan kesehatan),
( terlambat dalam mengenali tanda bahaya kehamilan dan persalinan).
Salah satu upaya penurunan AKI adalah melakuakan pelayanan antenatal yaitu dengan
program ANC dengan 4 kali kunjungan, yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada
trimester II, dan dua kali pada trimester III. Jika upaya penerapan ANC ini dilakukan secara
teratur , secara otomatis penurunan AKI dapat di turunkan . penyuluhan kepada ibu hamil dapat
dilakukan karena banyaknya yang tidak mengerti arti pentingnya pemeriksaan kehamilan,
terutama penyuluhan komplikasi sebagai akibat langsung yang merupakan hal patologis, salah
satunya “ Hiperemesis Gravidarum “
( Arif B EBD.S.Comp 2009 ).
.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil NY“L” G 2 P1 A0 Umur
Kehamilan 34 Minggu 3 hari di Puskesmas Pangkalbalam Kota Pangkalpinang Tuhun
2014 dengan pendekatan manajemen varney dandokumentasi secara SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil NY“L”
G2 P1 A0 Umur Kehamilan 34 Minggu 3 hari di Puskesmas Pangkalbalam Kota Pangkalpinang
Tuhun 2014.
b. Mampu melakukan pengkajian data objektif Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil NY“L”
G2 P1 A0 Umur Kehamilan 34 Minggu 3 hari di Puskesmas Pangkalbalam Kota Pangkalpinang
Tuhun 2014.
c. Mampu menegakkan Analaisa data Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil NY“L” G2 P1 A0 Umur
Kehamilan 34 Minggu 3 hari di Puskesmas Pangkalbalam Kota Pangkalpinang Tuhun 2014.
d. Mampu melakukan perencanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil NY“L” G 2 P1 A0 Umur
Kehamilan 34 Minggu 3 Hari di Puskesmas Pangkalbalam Kota Pangkalpinang Tuhun 2014.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mengerti mengenai penatalaksaan pada ibu hamil, mahasiswa mampu
menganalisa keadaan pada ibu hamil, dan mengerti tindakan segera yang harus dilakukan.
2. Bagi Lahan Peraktek
Dapat menjadi bahan masukan bagilahan peraktek dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan dan pelaksanan Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil sesuai standar pelayanan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber referensi, sember bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan
dengan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi kehamilan
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan seorang wanita pada
umumnya. Kehamilan juga dapat di artikan saat terjadi gangguan dan perubahan identitas serta
peran baru bagi setiap anggota keluarga. Pada awalnya ketika wanita hamil untuk pertama
kalinya terdapat periode syok, menyangkal, kebingungan, serta tidak terima apa yang terjadi.
Oleh karena itu berbagai dukungan dan bantuan sangat penting di butuhkan bagi seorang ibu
untuk mendukung selama kehamilannya (Prawiroharjo, 2009).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi
sampai permulaan persalinan (Dewi, 2011).
Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan peradapan manusia.
Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah mengalami pubertas yang ditandai dengan
terjadinya menstruasi(Mufdilah,2010).
Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan yang terjadi pada
wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh karenanya,
asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Bidan harus
memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari tindakan-tindakan yang bersifat
medis yang terbukti manfaatnya (Materi Asuhan Kebidanan, 2009).
Kehamilan adalah suatu proses terjadinya pertemuan antara sperma denganovum. Setelah itu
pertemuan itu akan membentuk zigot yang dalam beberapa jam mampu membela dirinya
menjadi dua dan seterusnya.(Depkes,2000)
2. Fisiologi kehamilan
Proses kehamilan dalam referensi Prawirohardjo (2009) yaitu memantapkan mata rantai yang
berkesinambungan dan terdiri dari
a. Konsepsi
Konsepsi di defenisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal
kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet (telur
dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam
uterus.
1) Ovum
Ovum merupakan sel tersebar pada badan manusia. Setiap bulan satu ovum atau kadang-kadang
lebih matur, dengan sebuah penjamu mengelilingi sel pendukung. Jumlah oogonium pada wanita
pada bayi baru lahir bisa mencapai 750.000, pada umur 6-15 tahun 439.000, umur 16-25 tahun
159.000, Umur 26-35 tahun 59.00,umur 35-45 tahun sebanyak 34.000, dan pada masa
menopause akan menghilang. (Prawirihardjo,2009).
2) Sperma
Proses pembentukan spermatoza merupakan proses yang kompleks.
Spermatogonium berasal dari sel primitif tubulus.
Menjadi spermatosit pertama.
Menjadi spermatosit kedua.
Menjadi spermatid.
Akhirnya spermatozoa
Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi mata rantai hormonal yang kompleks dari panca
indra, hipotalamus, hipofisis dan sel interstitial leydig sehingga spermatogonium dapat
mengalami proses mitosis. Pada setiap hubungan seks ditumpahkan sekitar 3 cc sperma yang
mengandung 40 sampai 60 juta spermatozoa setiap cc.
Spermatozoa terdiri dari 3 bagian yaitu:
Kepala (lonjong sedikit gepeng yang mengandung inti),
Leher (penghubung antara kepala dan ekor),
Ekor (panjang sekitar 10 kali kepala mengandung energi sehingga dapat begerak).
Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya beberapa ratus yang dapat
mencapai tuba fallopii. Spermatozoa yang masuk kedalam alat genitalia wanita dapat hidup
selama tiga hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi (Prawirohardjo, 2009).
b. Fertilisasi
Fertilisasi adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan antar sel mani dan sel telur.
Fertilisasi terjadi di ampula tuba. Syarat dari setiap kehamilan adalah harus ada :
spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi. Dengan adanya
fertilisasi inti ovum segera berubah menjadi pronukleus betina, sementara spermatozoa setelah
melepaskan ekornya berubah menjadi pronukleus jantan. Kedua pronukleus ini akhirnya melebur
di tengah-tengah sitoplasma sel telur dan terjadilah zigot, sebuah sel tunggak, awal sebuah
kehidupan baru makhluk hidup.
c. Implantasi / Nidasi
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya/bersarangnya sel telur yang telah di buahi
kedalam endometrium. Sel telur yang sudah di buahi (zigot) akan segera membelah diri
membentuk bola padat terdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang di sebut blastomer. Pada
hari ke-3 bola tersebut terdiri dari 16 sel blastomer dan di sebut morula. Pada hari ke-14 di dalam
bola tersebut mulai terbentuk rongga,bangunan ini di sebut blastula.
Dua struktur penting di dalam blastula adalah:
Lapisan luar yang di sebut trofoblas yang akan menjadi plasenta
Embrioblas yang kelak akan menjadi janin.
3. Pertumbuhan janin
Pertumbuhan janin terdapat beberapa fase, yaitu :
a. Fase 0-4 minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin Anda memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm.
Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sumsum tulang belakang
yang masih sederhana, dan tanda-tanda wajah yang akan terbentuk (Kesehatan, 2009).
b. Fase 4-8 minggu
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 6 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan
semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata, jari kaki, dan
tangan (Kesehatan, 2009).
c. Fase 8-12 minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk.
Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus
berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di
dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapat melakukan aktifitas seperti
menendang dengan lembut. Organ-organ tubuh utama janin kini telah terbentuk.(Kesehatan,
2009).
d. Fase 12-16 minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar melalui alat
ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis
dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh
kasar dan berwarna.(Kesehatan,2009).
e. Fase 16-20 minggu
Ia mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul di belakang
gigi susu. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur
dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung
indera pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jarinya
mulai nampak (Kesehatan,2009).
f. Fase 20-24 minggu
Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding dengan badannya. Alat
kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan
pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-
waktu tertentu untuk tidur.(Kesehatan, 2009).
g. Fase 24-28 Minggu
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan di kulit kepalanya rambut mulai
bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Ia dapat mendengar
sekarang, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya
dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan bahwa pada
saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin mulai mempersiapkan diri menghadapi hari
kelahirannya.
(Kesehatan, 2009).
h. Fase 28-32 minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun
matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya
sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke
dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.( kesehatan, 2009).
i. fase 32-36 minggu
Kepalanya telah berada pada rongga panggul, seolah-olah “mempersiapkan diri” bagi
kelahirannya ke dunia. Ia kerap berlatih bernapas, mengisap, dan menelan. Rambut-rambut halus
di sekujur tubuhnya telah menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru lahir) yang
biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah ia lahir. Saat ini persalinan sudah amat dekat dan bisa
terjadi kapan saja.
( Kesehatan, 2009).
2) Sistem payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI
pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat
kehamilan, yaitu estrogen, progesteron dan somatotropin.
Fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk memberikan ASI dijabarkan sebagai berikut :
a. Estrogen berfungsi :
Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara
Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak makin
membesar.
Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam meyebabkan rasa sakit pada
payudara.
b. Progesteron berfungsi :
Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
Menambah jumlah sel asinus.
c. Somatotropin berfungsi :
Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasien, laktalbimun dan laktoglobulin.
Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.
Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan (Prawirohardjo,2009).
3) Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta,
uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mammae dan
alat-alat yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah ibu dalam
kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia.
Volume darah akn bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu,
diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%.
4) Sistem respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa
sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usus-
usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa
bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita
hamil selalu bernafas lebih dalam (Prawirohardjo, 2009)
5) Traktus urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi
gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69-
70%. Pada kehamilan ureter membesar untuk dapat menampung banyaknya pembentukan urine,
terutama pada ureter kanan karena peristaltik ureter terhambat karena pengaruh progesteron
(Prawirohardjo, 2009).
6) Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini
disebabkan oleh peningkatan melanophore stimulating hormone (MSH) yang dikeluarkan oleh
lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi dan hidung,
dikenal sebagai kloasma gravidarum.
7) Matabolisme
Metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi
makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.
a. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
b. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil :
Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30 sampai 40gram untuk pembentukan tulang janin.
Fosfor, rata-rata 2 gram dalam sehari.
Zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 mgr sehari.
Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
5. Diagnosis kehamilan
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitukehamilan triwulan
pertama (antara 0 sampai 12 minggu), kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu)
dan kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu). (prawirohardjo,2009).
Untuk dapat menegakan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap beberapa
tanda dan gejala hamil.
a. Tanda-tanda dugaan hamil
1) Amenorea (terlambat datang bulan)
a) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraf dan ovulasi
b) Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan naegle dapat ditentukan perkiraan
persalinan.
2) Mual (nausea) dan muntah (emesis).
a) Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
b) Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang disebutkan morning sickness.
c) Dalam batas fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
d) Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
3) Mastodinia (rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan payudara membesar. Faskularisasi
bertambah asinus dan duktus berpoliferasi karena pengaruh estrogen dan progesteron)
4) Quickening (persepsi gerakan janin pertama biasanya di sadari oleh wanita pada kehamilan 18-20
minggu)
5) Sering miksi.
a) Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi.
b) Pada triwulan kedua sudah menghilang.
6) Ngidam (wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu).
7) Pingsan
a) Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf
pusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan.
b) Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu.
8) Konstipasi atau obstifasi. Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar.
9) Pigmentasi kulit.
a) Sekitar pipi: chloasma gravidarum.
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi pada
kulit.
b) Dinding perut : striae livide, striae nigra, linea alba makin hitam.
c) Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae, puting susu makin menonjol, kelenjar
montgomery menonjol dan pembuluh darah menifes ekitar payudara.
10) Epulis. Hipertropi papilla ginggivae. Sering terjadi pada triwulan pertama
11) Varices atau penampakan pembuluh darah vena.
terdapat pada daerah genetalia eksterna, fossa poplitea,kaki dan betis.
3) Suhu basal
Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2-37,8 derajat celcius adalah
salah satu tanda akan adanya kehamilan. Gejala ini sering di pakai dalam pemeriksaan
kemandulan.
8. Pengawasan Antenatal
Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya barbagai kelainan
yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-
langkah dalam pertolongan persalinannya. Diketahui bahwa janindalam rahim ibunya adalah satu
kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga kesehatan ibu yang optimal akan meningkatkan
kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan janin (Wordpress, 2009). Adapun tujuan dari
pengawasan antenatal antara lain :
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan janin.
c. Mengenali secara dini ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persiapan persalinan yang cukup bulan melahirkan dengan selamat ibu maupun
janinnya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY “L” G2 P1 A0
UMUR KEHAMILAN 34 MINGGU 3 HARI DI PUSKESMAS
PANGKALBALAM PANGKALPINANG TAHUN 2014
Tanggal Pengkajian : 18 Juni 2014
Jam : 09.30 WIB
A. DATA SUBJEKTIF
1. BIODATA
Nama Ibu : Ny L Nama Suami : Tn S
Umur : 28 tahun Umur : 35 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Melayu Suku/Bangsa : Melayu
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ketapang Alamat : Ketapang
2. ALASAN DATANG
Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan kehamilan dengan usia kehamilan delapan bulan
setengah dan tidak ada keluhan.
3. DATA KEBIDANAN
a. Haid
Menarche : 12 tahun Sifat : encer
Siklus : 28 hari Warna : merah
Lama : 7 hari Disminore :ya Jumlah : 3x /hari ganti
pembalut
B. Riwayat perkawinan
Kawin : Pertama
Usia saat kawin : 22 tahun
Lama perkawinan : 6 tahun
C. Riwayat Kehamilan,Persalinan,Nifas yang lalu :G2 P1 A0
2 Kehamilan
Ini
4. DATA KESEHATAN
1. Riwayat penyakit yang pernah diderita : Tidak ada
2. Riwayat oprasi yang perna diderita : Tidak ada
3. Riwayat penyakir keluarga : Tidak ada
4. Riwayat KB
Pernah mendengar tentang KB : Ya
Pernah menjadi aseptor KB : Ya
Jenis KB : Suntik KB
Alasan berhenti :Ingin punya anak lagi
Jumlah anak yang dinginkan : 2 orang
b. Eliminasi
BAB :1x/hari
BAK : 6x/hari
d. Personal hygine
Gosok gigi : 2x/ hari
Mandi : 2x/ hari
Ganti pakaian dalam : 2x/ hari
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan umum : Baik
Tekanan darah : 110/80 mmHg
RR : 22x/menit
Nadi : 80x/menit
Suhu : 37oC
BB sebelum hamil : 52 kg
BB sekarang : 63 kg
Tinggi badan : 155 cm
LILA : 25 cm
2. Pemeriksaan kebidanan
a. Inspeksi
Kepala : Simetris, tidak ada benjolan
Rambut : Hitam, lebat, tidak rontok,
tidak ada ketombe
Mata
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
Hidung : Tidak ada polip
Mulut
Caries : Tidak ada
Stomatitis : Tidak ada
: Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid dan vena jugolaris
Payudara : Tampak simetris
Bentuk/Ukuran : Simetris
Areola mamae : Kehitaman
Puting susu : Menonjol
Colostrum : ada
Abdomen
Pembesaran : Sesuai dengan usia kehamilan
Strie livida : Tidak ada
Strie albicans : Tidak ada
Linia nigra : Ada
ia eksterna :Tidak ada varises, tidak ada pembengkakan dan infeksi kelenjar bartolini
Ekstermitas bawah
Oedem : Tidak ada
Varices : Tidak ada
b. Palpasi
pold I : TFU 31cm , pada bagian fundus teraba lunak,tidak melenting, susah di goyangkan
(bokong)
pold II : bagian kanan perut ibu : teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas),bagian kiri perut ibu :
teraba bagian keras,panjang, datar (punggung)
pold III : teraba bagian keras,bulat, dan melenting (kepala)
pold IV : persentasi kepala, kepala masih bisa digoyangkan (konvergen) atau belum masuk masuk PAP
TBJ : ( TFU-12)X155
(31-12)X155 = 2945 gram
c. Auskultasi
DJJ : 140x/ menit
Frekuensi : Teratur
: Kuadran kiri bawah perut (punktum maksium)
Perkusi
Reflek patela : +/+
Pemeriksaan penunjang
Darah
HB : 11gr/dl
Urine
Protein : Tidak dilakukan
Reduksi : Tidak dilakukan
Pemeriksaan panggul : Tidak dilakukan
E. ASSAESMENT
Diagnosa : Ny L G2 P1 A0 Usia Kehamilan 34 minggu 3 hari
Masalah : Tidak ada masalah
han : KIE tentang kebutuhan pada kehamilan pada trimester akhir.
F. PLANNING
1. Beri tahu ibu mengenai semua hasil pemeriksaan.
- Memberi tahu ibu mengenai hasil semua hasil pemeriksaan
- Ibu mengerti atas apa yang telah disampaikan oleh bidan.
2. Beri tahu ibu tentang tanda-tanda persalinan
- Memberitahu kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan, diantaranya : nyeri melingkar dari
punggung menjalar ke perut
bagian depan, kenceng-kenceng atau perut mulas secara teratur,sering dan lama, keluarnya lendir
bercampur darahdari jalan lahir,keluarnya air ketuban dari jalan lahir.
- Ibu sudah mengetahui tentang tanda-tanda persalinan.
3. Beritahu ibu tentang persiapan persalinan
- Menjelaskan dan memberitahukan perlengkapan apa saja yang harus di persiapkan, seperti :
tempat bersalin, alat transportasi, biaya yang di butuhkan, menyiapkan donor darah,
perlengkapan bayi, memberitahu keluarga terutama suami agar mendampingi ibu pada saat
proses persalinan, obat obatan, serta surat-surat jika terjadi rujukan
- Ibu bersedia untuk mempersiapkan persiapan persalinan.
4. Anjurkan ibu untuk jalan-jalan di pagi hari
- Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di pagi hari karena banyak manfaat nya pada saat proses
persalinan seperti memperkuat otot menjelang persalinan, membuat bumil lebih
bugar,mengurangi stress fisik dan mental, serta membantu penurunan kepala janin.
- Ibu mengerti dan akan melakukannya.
5. Beritahu ibu tantang tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester 3
- Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester 3 yaitu perdarahan
pervaginam, sakit kepala yang hebat,penglihatan kabur, bengkak diwajah dan di jari tangan,
keluarcairan pervaginam,gerakan janin tidak terasa, nyeri perut yang hebat.
- Ibu sudah mengetahui tentang tanda-tanda bahaya trimester 3.
6. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ibu ada keluhan dan indikasi
- Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan dan indikasi
- Ibu bersedia untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan dan indikasi.
7. Tanyakan kepada ibu dan keluarga tentang apa yang belum di mengerti
- Menanyakan kepada ibu tentang apa yang belum di mengerti dengan penjelasan bidan
- Ibu sudah mengerti dan tidak ada yang ingin di tanyakan
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada langkah ini penulis dapat mengkaji data pada ibu hamil normal G2P1Ao hamil 34
minggu 3 hari. Hal ini sesuai dengan teori yang ada didasari dengan;
a. data subjektif
yaitu ibu mengaku ini kehamilan yang kedua, pernah satu kali melahirkan, belum pernah
keguguran, ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 20 Oktober 2013, ibu datang ke
bidan mengatakan ingin melakukan kunjungan ulang dan tidak ada keluhan. HPHT ibu pada
tanggal 20 Oktober 2013 dan taksiran persalinan pada tanggal 27 juli 2014.
Hal ini berdasarka rumus Naegele yaitu Bulan di kurang 3, Tahun di tambah 1, Tanggal di
tambah 7.
(1 bulan =30 hari)
b. data objektif
Pada data objektif didapatkan dari perut membesar sesuai dengan usia kehamilan. Pada saat
dilakukan pemeriksaan palpasi abdomen Leopold I :TFU 31cm, teraba lunak, tidak melenting,
susah di goyangkan (bokong)
Leopold II : - bagian kanan perut ibu : teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas)-bagian kiri
perut ibu : teraba bagian keras,panjang, datar (punggung).
Leopold III : teraba bagian keras,bulat, dan melenting (kepala). Leopold IV : persentasi kepala,
kepala masih bisa di goyangkan (konvergen) atau belum masuk PAP.
Rumus menghitung berat janin dalam uterus atau rumus Lohnson adalah:
Berat janin=(tinggi fundus uteri-12) x 155 gram (jika kepala belum masuk PAP)
Berat janin=(tinggi fundus uteri-11) x 155 gram (jika kepala sudah masuk PAP)
Sesuai rumus Lohnson di dapatkan hasil penghitungan sebagai berikut:
TBJ: ( TFU-12)X155 gram
(31-12)X155 = 2945 gram
Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
Auskultasi : DJJ: 140x/ menit. Frekuensi: Teratur
Lokasi : Kuadran kiri bawah perut (punktum maksium)
Menurut Prawiroharjo (2005) DJJ adalah frekuensi denyut rata-rata wanita tidak sedang
bersalin,atau di ukur diantara dua kontaksi. Rentang normal adalah 120 sampai 160
denyut/menit.
Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Composmetis, TD : 110/80 mmHg,menurut Prawirohardjo
(2005) perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan
darah yang perlu untuk memperetahankan fungsi plasenta. Tetapi tekanan darah sistolik
140mmHg atau diastolic 90mmHg pada awal kehamilan dapat mengindikasi hipertensi Nadi : 80
x/mnt, RR : 22 x/mnt, Suhu : 37 oC BB sebelum hamil :52 kg, BB sekarang : 63 kg TB : 155
cm serta pemeriksaan HB ibu 11 gr/dl.
Menurut Prawirohardjo (2005) pertumbuhan berat badan yang ada pada ibu hamil yaitu
berdasarkan masa tubuh (BMI : body massa index ) dimana metode ini untuk menentukan
pertumbuhan berat badan yang optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang
penting untuk mengetahui BMI wanita hamil. Total pertumbuhan berat badan pada kehamialan
yang normal adalah 6,5-16,5 kg, adapun tinggi badan menetukan ukuran panggul ibu, ukuran
normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain yaitu < 145 cm, pemberian imunisasi
TT lengkap, pemberian imunisasi TT pada kehamilan, diberikan tiga kali yaitu satu pada
kunjungan ANC pertama dan diberikan TT1 kemudian TT2 diberikan 4 minggu setelah TT1.
Menurut Depkes RI, (2011).
Pada pemeriksaan laboraturium didapatkan Hb11gram %, Ibu hamil dikatakan anemia jika
hemoglobin darahnya kurang dari 11gr%. Bahaya anemia pada ibu hamil tidak saja
berpengaruh terhadap keselamatan dirinya, tetapi juga pada janin yang dikandungnya
(Wibisono, Hermawan, dkk, 2009 : 101). Pada awal kehamilan dapat mengindikasi
anemi. Berdasarkan teori diatas dan apa yang terjadi dilapangan tidak terdapat kesenjangan dan
ibu hamil Ny.L tidak mengalami anemia
c. Analisa data
Dari pengkajian data subjektif dan objektif diatas dapat ditegakkan bahwa NyL G2P1Ao hamil
34 minggu 3 hari.
d. Penatalaksanan
Penatalaksanaan yang diberikan penulis adalah Memberitahu ibu mengenai semua hasil
pemeriksaan yaitu keadan ibu baik-baik saja. Memberitahu kepada ibu tentang tanda-tanda
persalinan, diantaranya : nyeri melingkar dari punggung menjalar ke perut bagian depan,
kenceng-kenceng atau perut mulas secara teratur,sering dan lama, keluarnya lendir bercampur
darahdari jalan lahir,keluarnya air ketuban dari jalan lahir. Menjelaskan dan memberitahukan
perlengkapan apa saja yang harus di persiapkan, seperti : tempat bersalin, alat transportasi, biaya
yang di butuhkan, menyiapkan donor darah, perlengkapan bayi, memberitahu keluarga terutama
suami agar mendampingi ibu pada saat proses persalinan, obat obatan, serta surat-surat jika
terjadi rujukan.Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di pagi hari karena banyak manfaat nya pada
saat proses persalinan seperti memperkuat otot menjelang persalinan, membuat bumil lebih
bugar,mengurangi stress fisik dan mental, serta membantu penurunan kepala janin. Memberitahu
ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester 3 yaitu perdarahan pervaginam, sakit
kepala yang hebat,penglihatan kabur, bengkak diwajah dan di jari tangan, keluarcairan
pervaginam,gerakan janin tidak terasa, nyeri perut yang hebat. Menanyakan kepada ibu tentang
apa yang belum di mengerti dengan penjelasan bidan.Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang
1 minggu lagi atau jika ada keluhan dan indikasi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari pengkajian data mengenai asuhan kebidanan pada
ibu hamil yaitu:
1. Berdasarkan data subjektif NY” L” datang ke puskesmas pangkalbalam untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan dengan usia kehamilan delapan bulan setengah dan tidak ada keluhan.
2. Berdasarkan data objektif serta semua hasil pemeriksaan yang telah dilakukan keadaan
umum NY” L” dalam batas normal.
3. Berdasarkan data subjektif dan data objektif dapat dirumuskan diagnosa NY” L” G2 P1 A0 Umur
Kehamilan 34 Minggu 3 Hari.
4. Dari analisa data tersebut dapat melaksanakan perencanan asuhan kebidanan yang sesuai dengan
manajemen pelayanan kebidanan mengenai pada NY” L” G2 P1 A0 Umur Kehamilan 34 Minggu
3 Hari
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat mengerti mengenai penatalaksanan pada Ibu Hamil dan mahasiswa
mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil dan mengerti tindakan segera yang harus
dilakukan.
2. Bagi Lahan Praktek
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi lahan peraktek dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan dan pelaksanan Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil sesuai standar
pelayanan.
Mengenai Saya
Yuni Aulia
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
▼ 2015
(2)
o ▼
Mei (2)
Laporan Kasus
Kebidanan
tentang
Asuhan
Kehamilan P...
Laporan kasus
kebidanan
tentang nifas
Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.
Jumlah kasus kematian Bayi turun dari 33.278 di tahun 2015 menjadi 32.007 pada
tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula
dengan angka kematian Ibu turun dari 4.999 tahun 2015 menjadi 4912 di tahun 2016
dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak 1712 kasus
Kematian dan kesakitan ibu masih merupakan masalah kesehatan yang serius di negara berkembang.
Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu
289.000 jiwa. Beberapa negara memiliki AKI cukup tinggi seperti Afrika Sub-Saharan 179.000 jiwa, Asia
Selatan 69.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia Tenggara
yaitu Indonesia 190 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 49 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 26
per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 27 per 100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 29 per 100.000
kelahiran hidup (WHO, 2014). Berdasarkan data tersebut, AKI di Indonesia masih tinggi dibandingkan
dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI di
Indonesia menurun dari 307/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002 menjadi 228/100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2007. Sedangkan target yang diharapkan berdasarkan Melenium Development Goals
(MDGs) pada tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran 2 hidup. Hal ini berarti bahwa AKI di Indonesia
jauh di atas target yang ditetapkan WHO atau hampir dua kali lebih besar dari target WHO (Kementerian
Kesehatan, 2011). Hal ini dapat terjadi karena adanya kelompok kehamilan berisiko. Kelompok kehamilan
risiko tinggi di Indonesia pada tahun 2007 sekitar 34%. Kategori dengan risiko tinggi tunggal mencapai
22,4%, dengan rincian umur ibu 34 tahun sebesar 3,8%, jarak kelahiran < 24 bulan sebesar 5,2%, dan
jumlah anak yang terlalu banyak (>3 orang) sebesar 9,4% (BKKBN, 2008).
Angka Kematian Bayi adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang
dinyatakan dalam 1.000 Kelahiran Hidup (KH) pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang
rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian. Pada tahun 2016 jumlah kematian bayi yang terjadi di
kota Samarinda sebanyak 33 dari 17.416 Kelahiran Hidup, sehingga didapatkan Angka Kematian Bayi
(AKB) sebesar 2 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini menurun jika dibandingan Angka Kematian Bayi
tahun 2015, yakni sebesar 3 per 1.000 Kelahiran Hidup. Penurunan Angka Kematian Bayi ini dapat
menggambarkan keberhasilan program yang didukung mekanisme yang memadai dan efektif mencapai
lapisan terbawah.
Angka Kematian Ibu (AKI) di kota Samarinda dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 cenderung
fluktuatif, setelah mengalami peningkatan pada tahun 2015, yaitu 76 per 100.000 Kelahiran Hidup, di
tahun 2016 menunjukkan penurunan yang signifikan yakni 40 per 100.000 kelahiran hidup
pada 2016 sebanyak 804 dan pada 2017 sebanyak 1003. Sedangkan ibu hamil anemia 2016
sebanyak 997 dan pada 2017 sebanyak 1132 orang.
Dan kasus asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda tahun 2016 terdapat
sebanyak 148 bayi asfiksia dari 1.619 bayi baru lahir dan 3 bulan terakhir terdapat 33 kassu asfiksia dari
563 bayi baru lahir(Rekam Medik RSUD Abdul Wahab Sjahranie).
HEADLINE
HOME
PRA HAMIL
GAYA HIDUP
MASALAH KEHAMILAN
BAYI
BUAH SEHAT
MAKANAN BERBAHAYA
MAKANAN SEHAT
Go to...
Seiring pertumbuhan janin dalam perut ibu yang mulai mendapatkan asupan nutrisi, selain
tubuhnya yang kini mulai tumbuh sempurna, gerakannya pun juga akan terasa lebih
jelas. Sensasi ini sering disertai dengan membuat tubuh terasa tidak nyaman, salah satunya yang
mungkin akan sering dirasakan ialah kontraksi Braxton Hicks atau lebih sering disebut dengan
kontraksi palsu.
Kontraksi ini berbeda dengan kontraksi yang dirasakan sebelum melahirkan, biasanya kontraksi
dirasakan lebih ringan dan akan hilang dengan sendirinya. Jika calon ibu sering merasakan
kontraksi ringan ini mungkin memang akan meninggalkan rasa was – was dan sedikit sesak di
perut. Namun tidak perlu terlalu dikhawatirkan secara berlebihan karena kontraksi ini biasanya
akan hilang sendirinya. Dan kondisi ini akan lebih sering terjadi jika calon ibu melakukan
aktifittas yang cukup melelahkan baik di siang atau pun malam hari. Untuk itu cukup istirahat
Sakit punggung
Perut yang mulai semakin membesar karena pertumbuhan janin dalam rahim bisa membuat
postur tubuh calon ibu berubah. Dan hormon relaxin atau hormon kehamilan akan membuat
tulang panggul sedikit merenggang, hal ini terjadi untuk mengantisipasi kelahiran dan membuka
jalan lahir nantinya. Namun hal ini bisa saja memberikan efek negatif pada bagian tubuh yang
lain terutama bagian punggung. Selain itu beban tubuh di bagian depan yang bertambah juga
membuat punggung harus menjadi tumpuan berat yang memperparah kondisi sakit tersebut.
3. Sesak napas
Dalam trimester ketiga ini janin di dalam rahim akan tumbuh dengan pesat, setiap bagian dair
organnya akan tumbuh dan matang agar ketika tiba waktunya untuk lahir maka bayi akan siap
dilahirkan. Dan karena perkembangannya ini, satu keluhan yang mungkin akan sering dirasakan
ialah mudah sesak napas. Hal ini terjadi karena janin yang tumbuh akan menyita seluruh ruang di
perut sang ibu dan hal ini akan membuat ibu akan merasa mudah sesak napas
4. Heartburn
Kebanyakan wanita hamil akan merasakan heartburn, atau rasa panas yang terasa di bagian dada
seperti perasaan terbakar yang diakibatkan oleh asam lambung yang naik hingga ke bagian
kerongkongan. Hal ini terjadi akibat pengaruh dari hormon kehamilan, dan juga pertumbuhan
janin yang menekan rongga perut hingga membuat cairan asam naik
5. Muncul Spider veins dan juga varises
Peningkatan sirkulasi darah dalam tubuh selama kehamilan bisa menyebabkan pembuluh darah
merah baik yang berwana biru atau mreah, yang dikenal sebagai spider veins muncul di berbagai
titik di tubuh. Seperti di bagian wajah, leher dan juga lengan, selain itu pembuluh darah ini juga
akan semakin terlihat di bagian kaki, yang sering disebut varises. Hal ini memang cukup sulit
dihindari, apalagi bila ibu hamil malas bergerak. Varises terjadi ketika katup di dalam pembuluh
darah di kaki menjadi lembut atau lemah, yang memungkinkan darah mengalir ke bagian
belakang dan membentuk tonjolan yang menyakitkan. Namun kondisi ini bisa dikurangi salah
satunya dengan cara olah raga teratur dan sering mengangkat kaki ke atas. Dan perbanyak
melakukan gerakan ringan demi mengurangi rasa sakit yang timbul karena varises ini bisa saja
cukup mengganggu.
Hal yang sering dirasakan oleh ibu hamil di akhir trimester yang sering kali mengganggu ialah
sembelit atau susah buang air besar. hal ini terjadi lagi – lagi karena perubahan hormon di dalam
tubuh, yang berpengaruh pada fungsi usus yang menjadi lebih lambat saat mencerna makanan.
Hal ini bisa diatasi dengan perbanyak minum air putih dan juga mengkonsumsi makanan yang
kaya akan serat dan juga vitamin. Bukan cuma suplemen vitamin saja tetapi juga sayur – sayuran
organik yang sehat bagi tubuh. Dan jika masih terasa sulit buang air besar, juga bisa
menggunakan obat pencahar yang khusus untuk ibu hamil yang bisa didapat di apotek sesuai
dengan resep dokter.
Saat trimester terakhir kehamilan, biasanya janin akan mulai bergerak turun ke arah panggul
untuk mencari jalan lahir. Dan karenanya mungkin akan membuat kandung kemih terasa terasa
ada tekanan yang lebih dan hal inilah yang akan membuat ibu hamil menjadi lebih sering buang
air kecil. Tekanan ekstra ini juga bisa membuat ibu hamil ngompol tanpa sengaja, terlebih lagi
ketika tertawa, batuk atau pun bersin. Jika hal ini menimbulkan ketidaknyamanan,
pertimbangkan untuk menggunakan panty liner. Namun jika cairan yang keluar bukanlah air
seni, maka patut diwaspadai dan segera hubungi rumah sakit atau klinik terdekat untuk mendapat
perawatan lebih lanjut.
Edema atau bengkak pada kaki selama kehamilan bisa saja menjadi tanda serius yang harus
diwaspadai. Karena hal ini terjadi disebabkan oleh retensi cairan di bagian bawah tubuh yang
terjadi karena ibu hamil terlalu banyak beraktifitas. Meskipun bengkak atau edema bisa saja
mereda, namun pada sebagian orang hal ini tidak bisa begitu saja hilang dengan sendirinya
Seiring berkembangnya janin dalam tubuh, kekhawatiran tentang persalinan bisa saja muncul
dan mengganggu pikiran. Jika hal ini dibiarkan maka bisa mengganggu perkembangan emosi
janin yang dikandung, karena emosi sang ibu pun bisa dirasakan oleh sang calon bayi. Untuk itu
pertimbangkan untuk mengikuti senam kehamilan, karena selain mendapatkan latihan untuk
menjaga kehamilan. Ibu hamil juga akan dibekali wawasan yang cukup untuk menghadapi
kehamilan serta persalinan sehingga bisa lebih kuat secara emosi.
10. Insomnia
Karena pengaruh hormon yang naik turun dan kekhawatiran berlebihan akan proses kelahiran
biasanya ibu hamil menjadi sulit tidur atau insomnia. Keadaan ini tentu kurang baik untuk
kesehatan ibu dan juga janin yang dalam tahap pematangan organ tubuhnya. Sulit tidur juga
membuat emosi ibu hamil meningkat dengan signifikan dan mudah marah sehingga hal ini
kurang baik bagi janin dalam kandungannya.
Hal yang juga sering dikeluhkan saat usia kehamilan memasuki trimester ketiga ialah tekanan
darah tinggi. Kondisi ini umum terjadi pada semua ibu hamil karena lagi – lagi pengaruh hormon
kehamilan. Namun kondisi hipertensi atau tekanan darah tinggi ini patut diwaspadai jika tekanan
darah ibu hamil lebih dari 140/90 mmHg. Karena bisa menyebabkan kondisi preeklampsia atau
keracunan kehamilan yang sangat berbahaya bagi ibu bahkan janin.
Pertumbuhan janin dalam rahim ibu dari awal kehamilan hingga trimester ketiga tentu akan
membuat tubuh ibu berubah drastis. Salah satunya berat badan ibu yang akan meningkat secara
signifikan. Ada ibu yang pertambahan berat badannya sedikit dan ada pula yang melonjak begitu
tinggi, hal ini tentu harus diwaspadai selain menyebabkan ibu jadi kesulitan untuk bergerak dan
ber-aktifitas. Kelebihan berat badan bisa mengindikasikan bahwa ibu hamil mengalami diabetes
kehamilan. Dan hal ini bisa menyebabkan bayi lahir besar yang bisa menyulitkan untuk terjadi
kelahiran normal.
Di saat hamil, kecukupan nutrisi haruslah terpenuhi dengan maksimal agar tumbuh kembang
janin tidak terganggu. Namun terkadang beberapa kondisi membuat seorang ibu hamil yang
memang sudah memiliki riwayat diabetes justru membuat kadar gulanya mengalami
peningkatan. Tak lain karena makanan yang dikonsumsi yang memang berlebihan, karenanya
penting untuk selalu menjaga asupan nutrisi selama kehamilan tetap seimbang. Sebab diabetes
selama kehamilan tak hanya berbahaya untuk janin tetapi juga calon ibu.
Mulas
Mulas mungkin akan lebih sering dirasakan ketika kehamilan memasuki tahap akhir trimester.
Kondisi ini karena ukuran janin yang mulai membesar dan membutuhkan ruang yang cukup
banyak dalam rongga perut ibu. Keadaan ini harus dibedakan dengan rasa mulas akibat kontraksi
palsu ataupun kontraksi sebenarnya. Biasanya ibu hamil akan mudah mulas jika mengkonsumsi
makanan yang memiliki rasa yang kuat seperti makanan pedas.
Kondisi perut yang mulai membesar di akhir trimester ketiga tentu memberikan beban yang
cukup berat pada tubuh. Sehingga ibu hamil akan mudah sekali lelah. Usahakan untuk selalu
beristirahat dengan cukup setiap kali ada waktu. Dan hindari untuk memakai sepatu berhak
tinggi, selain berbahaya ibu hamil tentu akan sangat mudah lelah.
Pusing
Tak hanya mudah lelah, keluhan yang sering dirasakan ibu hamil di tahap akhir kehamilannya ini
ialah mudah pusing. Hal ini dipicu karena tekanan darah yang cukup tinggi karena pengaruh
hormon kehamilan. Hal ini tidaklah berbahaya sehingga tidak perlu mengkonsumsi obat – obatan
untuk mengurangi keluhan tersebut. Lebih baik istirahat yang cukup, dan apabila sedang
berbaring jangan merubah dengan cepat karena bisa membuat kepala terasa semakin pusing.
Meminum teh herbal dengan aroma yang menyegarkan seperti chamomile maupun teh melati
bisa mengurangi sedikit pusing yang dirasakan
Beban berat disebabkan janin yang tumbuh dalam rahim juga dapat menimbulkan rasa sakit di
pinggang. Keluhan ini akan semakin meningkat seiring usia kehamilan dan biasanya akan
menghilang setelah melahirkan. Untuk mengatasinya banyak – banyak olah raga dengan
mengikuti kelas senam kehamilan misalnya. Di dalamnya setiap ibu hamil akan diajari untuk
melakukan gerakan yang bisa mengurangi rasa sakit tersebut. Atau pun bisa meminta pasangan
untuk memberikan pijatan lembut agar nyerinya berkurang.
Informasi persalinan normal dan caesar:
Keluhan yang juga akan cukup membuat ibu hamil sedikit terganggu ada di bagian payudara.
Sebab payudara mulai menghasilkan air susu yang nantinya akan menyuplai nutrisi bagi bayi,
sehingga terkadang rasa nyeri sedikit mengganggu. Untuk mengatasinya lakukan pemijatan
sendiri dengan menggunakan handuk hangat untuk mengurangi rasa nyeri yang mengganggu dan
mempersiapkan ASI agar nantinya bisa lancar keluar segera setelah bayi lahir.
Satu lagi keluhan yang pastinya cukup mengganggu di trimester ketiga yaitu stretch mark atau
guratan yang terlihat di perut. Ini terjadi karena perut yang membesar selama kehamilan tentu
membuat bagian tubuh terutama kulit di sekitar perut merenggang sehingga meninggalkan bekas
yang membuat kulit tampak buruk. Sebetulnya cara mengatasinya mudah saja. Sebab ketika kulit
merenggang pasti akan terasa gatal, nah karenanya jangan menggaruknya karena dapat
menimbulkan bekas guratan yang sering disebut stretch mark. Selain itu bisa menggunakan
lotion untuk memberikan kelembaban agar tida mudah terjadi stretch mark.
Kehamilan yang telah memasuki bulan – bulan terakhir cenderung lebih butuh banyak perawatan
ekstra. Sehingga sekecil apapun keluhan ibu hamil trimester 3 yang dirasakan sebaiknya segera
hubungi dokter terdekat, sebab bila dibiarkan bisa menimbulkan masalah yang mungkin bisa
membahayakan ibu dan juga calon bayi yang dikandung.