You are on page 1of 4

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WONOSOBO I
Jl.Mayjend Bambang Sugeng No.42, Wonosobo . ( 0286 ) 321897 Wonosobo

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WONOSOBO I


Nomor : ...........................

TENTANG

PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN, KEJADIAN POTENSIAL CEDERA


DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA

KEPALA UPTD PUSKESMAS WONOSOBO I

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien tenaga klinis wajib berperan aktif dalam
pelaksanaannya;
b. bahwa untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut, perlu
ditetapkan penanganan terhadap Kejadian Tidak
Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris
c. Cedera;
bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Wonosobo I
tentang Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian
Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera;

Mengingat : a. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan.


b. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/
2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.
c. Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan
d.
No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WONOSOBO I
TENTANG PENANGANAN KEJADIAN TIDAK
DIHARAPKAN, KEJADIAN POTENSIAL CEDERA DAN
KEJADIAN NYARIS CEDERA

Pertama : Pengananan Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian


Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera sesuai
dengan SPO (terlampir)

Kedua : Kewajiban untuk melaksanakan penanganan Kejadian


Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan
Kejadian Nyaris Cedera merupakan tanggung jawab Tim
Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan
Pasien.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan


apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : Wonosobo
Pada Tanggal : 1 Oktober 2013

Kepala UPTD Puskesmas Wonosobo I

Dr. Lilis Handayani Ujiati


NIP. 19690310 200212 2 003

DAFTAR SPO KTD, KPC, KNC


PENANGANAN KEJADIAN Disahkan oleh
TIDAK DIINGINKAN Kepala UPTD Puskesmas
WONOSOBO I
PETUGAS TERTUSUK JARUM
SUNTIK/INFUS BEKAS
No. Kode :
SPO Terbitan :
PUSKESMAS
WONOSOBO I No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku : Dr. H.R Danang Sananto S
Halaman : NIP. 196912062007011009

1. Pengertian * Penanganan kejadian tidak terduga petugas tertusuk jarum suntik adalah
tahapan menangani kasus kejadian tidak terduga petugas tertusuk jarum
suntik
* Kejadian Tidak Terduga adalah suatu kejadian yg mengakibatkan cedera
yg tdk diharapkan pada petugas karena suatu tindakan (“commission”) atau
karena tidak bertindak (“omission”), ketimbang karena “underlying
disease” atau kondisi pasien. (KKP-RS)

2. Tujuan 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas


2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD, KPC, dan KNC di Puskesmas
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Wonosobo I Tentang Penanganan
3. Kebijakan Kejadian Tidak Diinginkan
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit, 2011
4. Referensi 2. Penanganan tertusuk Jarum di kamar operasi, 2011,
http://cintabedah.blogspot.com/2011/10/penanganan-tertusuk-jarum-di-
kamar.html
5. Prosedur 1. Petugas ruang Tindakan menerima laporan adanya petugas yang tertusuk jaruk
jarum suntik /infus bekas (korban),
2. Petugas ruang Tindakan memilah apakah korban perlu dirujuk ke rumah sakit
atau tidak,
a. Apabila korban tertusuk jarum pasien penderita HIV-AIDS maka korban
perlu dirujuk ke Rumah Sakit, lanjut ke langkah 7,
b. Apabila korban tertusuk jarum dengan pasien Hepatitis atau penyakit
infeksi lain, lanjut ke langkah 3.
3. Petugas mempersiapkan alat perlindungan diri yaitu masker dan sarung tangan,
4. Petugas ruang Tindakan membuka sarung tangan korban ,
5. Petugas ruang Tindakan mencuci tangan korban dengan alcohol 70%, betadine
10% dan dibawah air yang mengalir,
6. Petugas ruang Tindakan tidak boleh menekan luka, karena akan menghambat
darah yang mengalir keluar, biarkan darah mengalir keluar, agar virus kelur
bersama darah yang keluar,
7. Petugas melaporkan kejadian kecelakaan kerja kepada atasan langsung
korban ,
8. Atasan korban membuat laporan insiden atau kecelakaan kerja dengan formulir
laporan insiden pada jam kerja,
9. Petugas ruang tindakan menandatangani formulir laporan insiden pada jam
kerja,
10. Atasan korban menandatangani formulir laporan insiden pada jam kerja,
11.Atasan korban memeriksa laporan dan melakukan investigasi sedehana
penyabab terjadinya kecelakaan,
12. Atasan korban melaporkan kejadian kepada Tim Peningkatan Mutu
Pelayanan Klinis Keselamatan Pasien (Tim PMKP) dalam waktu 2x24 jam
setelah terjadinya insiden,
13. Tim PMKP melakukan investigasi lanjutan insiden atau kejadian
kecelakaan kerja,
14. Tim PMKP membuat rekomendasi dan rencana kerja dari hasil investigasi,
15. Tim PMKP melaporkan hasil investigasi lanjutan,rekomendasi dan
rencana kerja kepada Kepala Puskesmas,
16. Tim PMKP memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran
kepada unit kerja terkait,
17. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian insiden atau kecelakaan
kerja di unit kerjanya setiap 1 bulan 1x.

6. 7. Distribusi Seluruh unit-unit pelayanan dan tindakan kesehatan

You might also like