You are on page 1of 5

DISCHARGE PLANNING

Disusun oleh:

1. Almas Abyana N.A (153210003)

2. Bagong Wijaya (153210006)

3. Deny Irmawati (153210009)

4. Frida Anice Putri.S (153210017)

5. Martha Permadi (153210024)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2018

DISCHARGE PLANNING

1
1.1 Definisi
Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis
dari penilaian,persiapan,serta koordinasi yang di lakukan untuk memberikan
kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan
sesuadah pulang.
Perencanaan pulang merupakan proses yang dinamis,agar tim kesehatan
mendapatkan kesempatan yang cukup untuk menyiapkan pasien melakukan
perawatan mandiri di rumah. Perencanaan pulang didapatkan dari proses
interaksi ketika perawat profesional, pasien,dan keluarga berkolaborasi untuk
memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang diperlakukan oleh
pasien saat perencanaan harus berpusat pada masalah pasien yaitu pencegahan,
teraupeutik,rehabilitatif ,serta keperawatan rutin yang sebenarnya.
( Swenberg,2000)
Discharge planning merupakan bagian dari proses keperawatan dan
fungsi utama dari perawatan. Discharge planning harus dilaksanakan oleh
perawat secara terstruktur dimulai dari pengkajian saat pasien masuk ke rumah
sakit sampai pasien pulang (Potter & Perry, 2010). Discharge Planning adalah
suatu proses yang bertujuan untuk membantu pasien dan keluarga dalam
meningkatkan atau mempertahankan derajat kesehatannya. Shepperd, et.al
(2004) menyatakan bahwa discharge planning memberikan efek berarti dalam
menurunkan komplikasi penyakit, pencegahan kekambuhan dan menurunkan
angka mortalitas dan morbiditas. mulai pada hari pertama pasien mulai di rawat
di rumah sakit. Hal ini belum bisa dikatakan discharge planning, karena
diberikan dalam waktu singkat dan informasi yang sangat terbatas sehingga
tidak menjamin tercapainya suatu perubahan perilaku pasien dan keluarga.
Pelaksanaan discharge planning yang tidak efektif akan menyebabkan
tidak terjadi kontinuitas perawatan ketika pasien di rumah. Kondisi ini dapat
menyebabkan terjadinya perburukan kondisi pasien sehingga pasien kembali ke
rumah sakit dengan penyakit yang sama ataupun munculnya komplikasi
penyakit yang lebih berat. Perencanaan pulang merupakan bagian penting dari
program keperawatan pasien yang dimulai segera setelah pasien masuk rumah

2
sakit . Hal ini merupakan suatu proses yang menggambarkan usaha kerja sama
antara tim kesehatan,keluarga,pasien,dan orang yang penting bagi pasien.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan discharge planning menurut Spath (2003) adalah sebagai
berikut:
1. Mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk
pulang dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
2. Mempersiapkan keluarga secara emosional dan psikologis terhadap
perubahan kondisi pasien.
3. Memberikan informasi pada pasien dan keluarga sesuai kebutuhan
mereka baik secara tertulis maupun secara verbal.
4. Memfasilitasi kelancaran perpindahan dan meyakinkan bahwa semua
fasilitas kesehatan dan lingkungan pasien telah siap menerima kondisi
pasien.
5. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga untuk meningkatkan
derajat kesehatan pasien.
6. Memberikan kontinuitas perawatan antara rumah sakit dengan
lingkungan baru pasien dengan menjalin komunikasi yang efektif.
7. Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan ketrampilan
serta sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan
pasien.

Sedangkan ,menurut Nursalam,2011 mengungkapkan bahwa


perencanaan pulang bertujuan untuk :

1. Membantu pasien dan keluarga untuk dapat memahami


permasalahan,pencegahan, yang harus di tempuh sehingga dapat
mengurangi angka kambuh dan penerimaan kembali ke rumah sakit.
2. Terjadi pertukaran informasi antara pasien sebagai penerima pelayanan
dengan keperawatan dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.

1.3 Manfaat

Bagi Pasien :

 Dapat memenuhi kebutuhan pasien


 Merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari proses perawatan sebagai
bagian yang aktif dan bukan objek yang tidak berdaya.

3
 Menyadari haknya untuk dipenuhi segala kebutuhannya
 Merasa nyaman untuk kelanjutan perawatannya dan memperoleh support
sebelum timbulnya masalah.
 Dapat memilih prosedur perawatannya
 Mengerti apa yang terjadi pada dirinya dan mengetahui siapa yang dapat
dihubunginya.
Bagi Perawat :

 Merasakan bahwa keahliannya di terima dan dapat di gunakan


 Menerima informasi kunci setiap waktu
 Memahami perannya dalam system
 Dapat mengembangkan ketrampilan dalam prosedur baru
 Memiliki kesempatan untuk bekerja dalam setting yang berbeda dan cara
yang berbeda.
 Bekerja dalam suatu system dengan efektif.

1.4 Alur discharge planning

Dokter dan tim Perawat PP di


kesehatan lain bantu PA
Mengidentifikasi pasien
atau menentukan
keadaan pasien .

1. Klinis dan
pemeriksaan
Program Health
penunjang lain
Education:
2. Mengukur
 Kontrak waktu
tingkat
 ketergantungan
Kontrol dan
Perencanaan
pasien
pulang obat
 Nutrisi
4
 Aktivitas
Memonitor ( sebagaidan
program
service safety ) Oleh keluarga
istirahat
Penyelesaikan dan pasien Lain lain
administrasi  Perawatan diri
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam.2011, Manajemen Keperawatan Apliasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Samba Medika. Edisi 3.

Potter & Perry, 2010

Swenberg,2000

Spath,2003

Shepperd, et.al 2004

You might also like