You are on page 1of 13

2.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Kurang asupan makan ,
Ketidak mampuan makan, Ketidak mampuan mencerna makanan.
2) Gangguan citra tubuh tubuh berhubungan dengan cedera, gangguan fungsi
psikososial, penyakit, perubahan fungsi kognitif, perubahan fungsi tubuh( karena
anomali, penyakit, medikasi, kehamilan, radiasi, pembedahan, trauma)
3) Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan gangguan sensori motorik, infeksi
saluran kemih, obstruksi anatomik, penyebab multipel.
4) Ansietas berhubungan dengan ancaman atau perubahan status kesehatan, ancaman
kematian, heretitas, hungungan interpersonal, krisis maturasi, riwayat keluarga
tentang ansietas.
5) Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan penyakit

3. INTERVENSI

No Diagnosa Noc Nic


1. Nutrisi kurang Status nutrisi bayi 1.Manajemen nutrisi
dari kebutuhan
Indikator : Aktivitas-aktivitas:
tubuh
 Intake nutrisi  Tentukan status gizi pasien dan
 Intake makanan kemampuan pasien untuk
lewat mulut memenuhi kebutuhan gizi
 Intake cairan lewat  Identifikasi adanya alergi atau
mulut intoleransi makanan yang
 Toleransi makanan dimiliki pasien
 Perbandingan  Tentukan jumlah kalori dan
berat/tinggi jenis nutrisi yang dibutuhkan
 Hidrasi untuk memenuhi persyaratan

 Pertumbuhan gizi

 Glukosa darah  Ciptakan lingkungan yang

 Hemoglobin optimal saat mengkonsumsi

 Kapasitas makan

pengikatan zat besi  Lakukan atau bantu pasien

total terkait dengan perawatan mulut

 Serum albumin sebelum makan


 Intake kalori  Beri obat-obatan sebelum
 Intake protein makan, jika diperlukan
 Intake lemak  Pastikan makanan disajikan
 Intake karbohidrat dengan cara yang menarik dan
 Intake vitamin pada suhu yang paling cocok

 Intake mineral untuk konsumsi secara optimal

 Intake zat besi  Anjurkan pasien terkait dengan

 Intake kalsium kebutuhan makanan tertentu

Status nutrisi : asupan berdasarkan perkembangan

nutrisi atau usia

Indikator:  Monitor kalori dan asupan

 Asupan kalori makanan

 Asupan protein  Monitor kecenderungan

 Asupan karbohidrat terjadinya penurunan dan


kenaikan berat badan
 Asupan vitamin
 Anjurkan pasien untuk
 Asupan kalsium
memantau kalori dan intake
 Asupan zat besi
makanan
 Asupan mineral
 Berikan arahan, bila diperlukan
 Asupan nutrium
2.Bantuan peningkatan berat badan
Aktivitas-aktivitas:
 Jika diperlukan lakukan
pemeriksaan diagnostik untuk
mengetahui penyebab
penurunan berat badan
 Timbang pasien pada jam yang
sama setiap hari
 Diskusikan kemungkinan
penyebab berat badan
berkurang
 Monitor mual muntah
 Monitor asupan kalori setiap
hari
 Monitor nilai albumin, limosit,
dan nilai elektrolit
 Dukung peningkatan asupan
kalori
 Sediakan makanan yang tinggi
kalori dan bernutrisi tinggi
 Lakukan perawatan mulut
sebelum makan
 Berikan istirahat yang cukup
 Berikan makanan yang sesuai
dengan intruksi dokter untuk
pasien
 Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan dan
menenangkan
 Rujuk pada lembaga di
komunitas yang dapat
membantu dalam memenuhi
makanan
 Kenali apakah penurunan berat
badan yang dialami pasien
merupakan tanda penyakit
terminal
 Sediakan suplemen makanan
jika diperlukan
 Ciptakan suasana sosial yang
tepat untuk makan
 Gambarkan dalam grafik
kenaikan berat badan pasien
dan buat rencana yang sesuai
 Dorong kehadiran pasien
dalam komunitas pendukung
1. Manajemen gangguan makanan
Aktivitas-aktivitas :
 Kolaborasi dengan tim
kesehatan lain untuk
mengembangkan rencana
perawatan dengan melibatkan
klien dan orng terdekatnya
dengan tepat.
 Rundingkan dengan tim dan
klien untuk mengatur target
pencapaian berat badan klien
tidak berada dalam rentang
berat
 Rundingkan denga ahli gizi
dalam menentukan asupan
kalori harian yang diperlukan
untuk mempertahankan berat
badan yang sudah ditentukan.
 Ajarkan dan dukung konsep
nutrisi yang baik dengan
kliendan orng terdekat klien
dengan tepat
 Dorong klien untuk
mendiskusikan makanan yang
disukai bersama ahli gizi.
 Monitor tanda fisiologi (tanda-
tanda vital, elektroit)
 Monitor asupan kalori
makanan
 Monitor intake/asupan dan
cairan secara tepat.
2. Gangguan citra 1. Citra tubuh 1. Peningkatan citra tubuh.
tubuh tubuh
Indikator : Aktivitas-aktivitas:
 Gambaran internal  Tentukan harapan citra diri
diri pasien didasarkan pada tahap
 Kesesuaian antara perkembangan.
realitas tubuh dan  Gunakan bimbingan
ideal tubuh dengan antisipasif menyiapkan
penampilan tubuh pasien terkait dengan
 Sikap terhadap perubahan-perubahan citra
menyentuh bagian tubuh yang telah
tubuh yang terkena dipredisikan.
[ dampak ]  Bantu pasien untuk
 Kepuasaan dengan mendiskusikan perubahan-
penampilan tubuh perubahan disebabkan
 Kepuasaan dengan adanya penyakit atau
fungsi tubuh pembedahan, dengan cara
yang tepat.
 Bantu pasien menentukan
keberlanjutan dari
perubahan-perubahan aktual
dari tubuh atau tingkat
fungsinya.
 Tentukan perubahan fisik
saat ini apakah berkontribusi
pada citra diri pasien.
 Bantu pasien memisahkan
penampilan fisik dari
perasaan berharga secara
pribadi, dengan cara yang
tepat.
 Gunakan gambaran
mengenai gambaran diri
sebagai mekanisme evaluasi
dari persepsi cira diri anak.
 Tentukan persepsi pasien
dan keluarga terkait dengan
perubahan citra diri dan
realitas.
 Tentukan bagaimana anak
berespon terhadap tindakan
yang dilakukan orangtua
dengan cara yang tepat.
 Identifikasi kelompok
pendukung yang tersedia
bagi pasien.

2. Peningkatan harga diri.


Aktivitas-aktivitas:
 Monitor pernyataan pasien
mengenai harga diri.
 Tentukan lokasi kontrol
pasien.
 Tentukan kepercayaan diri
pasien dalam hal penilaian
diri.
 Dukung pasien untuk bisa
mengidentifikasi kekuatan.
 bantu pasien untuk
menemukan penerimaan diri.
 Dukung melakukan kontak
mata pada saat
berkomunikasi dengan orang
lain.
 Kuatkan kekuatan pribadi
yang diidentifikasi pasien.
 Berikan pengalaman yang
akan meningkatkan otonomi
pasien, dengan tepat.
 Bantu pasien utnuk
mengidentifikasi respon
positif dari orang lain.
 Jangan mengkritis pasien
dengan cara negatif.
 Bantu pasien untuk
mengatasi bullying atau
ejekan.
 Intruksikan orangtua untuk
menetapkan harapan yang
jelas dan untuk
mendefinisikan batasan yang
ada pada anak.
 Intruksikan orangtua untuk
mengatahui pencapaian
anak.
3. Gangguan 1. Eliminasi urin 1. Bantuan perawatan diri :
eliminasi urin
Indikator : Eliminasi
 Pola eliminasi Aktivitas – aktivitas:
 Bau urin.  Pertimbangkan budaya
 Jumlah urin. dari pasien saat
 Warnz urine mempromosi aktivitas

 Kejernihan urine. perawatan diri.

 Intake cairan.  Pertimbangkan usia pasien

 Rasa terbakar saat saat mempromosikan

berkemih. aktivitas perawatan diri.

 Ragu untuk  Lepaskan baju yang

berkemih. diperlukan sehingga bisa

 Potensi urine. melakukan eliminasi.

 Nyeri saat waktu  Bantu pasien ketoilet atau

kencing tempat lain untuk eliminasi


pada interval waktu
tertentu.
 Pertimbangkan respon
pasien terhadap kurangnya
privasi.
 Beri privasi selama
eliminasi.
 Fasilitasi kebersihan toilet
setelah menyelasaikan
elimianasi
 Ganti pakai setelah
eliminasi.
 Siram toilet / kebersihan
alat –alat untuk eliminasi.

2. Bantuan berkemih
Aktivitas – aktivitas
 Pertimbangkan
kemampuan dalam rangka
mengenal keinginan untuk
BAK.
 Lakukan pencatatan
mengenai spesifikasi
kontinensia selama 3 hari
untuk mendapat pola
pengeluaran urin.
 Tetapkan interval untuk
jadwal membantu
berkemih
 Tetapkan waktu untuk
memulai dan mengakhiri
(berkemih)

4. Ansietas 1. Tingkat kecemasan 1. Pengurangan kecemasan


Indikator: Aktivitas – aktivitas :
 Tidak dapat  Gunakan pendekatan yang
beristirahat tenang dan meyakinkan.
 Berjalan mondar  Berada disisi pasien untuk
mondir. meningkatkan rasa aman
 Meremas – remas dan mengurangi ketakutan
tangan.  Berikan objek yang
 Distress. menunjukkan perasaan
 Otot tegang aman.
 Tidak bisa  Dengarkan klien.
mengambil  Identifikasi pada saat
keputusan. terjadi perubahan tingkat
 Masalah perilaku. kecemasan.
 Kesulitan  Bantu klien untuk
berkosentrasi. mengindentifikasi situasi
 Ras takut yang yang memicu kecemasan
disampaikan  Kontrol stimulus untuk
secara lisan. kebutuhan pasin klien
 Ras cemas yang secara tepat .
disampaikan  Kaji untuk data verbal dan
secara lisan. non verbal kecemasan.
 Peningkatan
tekanan darah. 2. Peningkatan koping

 Peningkatan Aktivitas – aktivitas :

frekuenasi nadi.  Bantu pasien dalam

 Berkeringat mengidentifikasi tujuan

dingin. jangka pendek dan jangka

 Pusing. panjang yang tepat .

 Gangguan tidur.  Bantu pasien dalam

 Perubahan pada memeriksa sumber sumber

pola buang air yang tersedia untuk

besar. memenuhi tujuannya.

 Perubahan pola  Bantu pasien dalam

makan. memecah tujaun yang

2. Tingkat kecemasan kompleks menjadi lebih


sosial kecil.
Indikator :  Berikan penilaian
 Mengindari situasi penyesuian pasien
sosial. terhadaap perubahan dalam
 Menghindari citra tubuh
orang yang tidak  Berikan penilaian terhadap
terkenal. pemahaman pasien
 Antisipasi cemas terhadap proses penyakit.
pada situasi sosial.  Evaluasi kemampuan
 Gangguan pada pasien dalam membuat
fungsi peran. keputusan.
 Gangguan dengan  Gunakan pendekatan yang
hubungan. tenang dan jaminan.
 Tidak nyaman
dalam perubahan 3. Peningkatan keamanan
rutin. Aktivitas –aktivitas:
 Sediakan lingkungan yang
tidak mengancam.
 Tunjukan ketenangan
 Luangkan waktu bersama
pasien.
 Tunjukan perubahan saat
berangsur.
 Jelaskan semua prosedur
kepada pasien.
 Jawablah semua
pertanyaan mengenai
status kesehatan dengan
perilaku jujur.
 Bantu pasien untuk
menggunakan koping
respon .
 Jangan timbulkan emosi
yang kuat.

4. Terapi relaksasi.
Aktivitas – aktivitas:
 Gambarkan rasionalisasi
dan manfaat relaksasi serta
jenis relaksasi yang
tersedia.
 Uji penurunan tingkat
energi saat ini,
ketidakmampuan untuk
kosentrasi, atau gejala lain
yang mengeringi yang
mungkin mempengaruhi
kemampuan kognisi untuk
berfokus pada teknik
relaksasi.
 Tentukan apakah ada
intervensi relaksasi dimasa
lalu yang sudah
memberikan manfaat.
 Berikan deskripsi detail
terkait intervensi relaksasi
yang dipilih.
 Ciptakan lingkungan yang
tenang.
 Dorong klien untuk
mengambil posisi yang
nyaman.
 Mintak klien untuk rileks.
 Gunakan suara yang
lembut dengan irama yang
lambat.
 Evaluasi dan dokumenatsi
respon terhadap terapi
relaksasi.,

5. Ketidakefektifan 1. termoregulasi 1. pengaturan suhu


termoregulasi
indikator : aktivitas –aktivitas :
 merasa merinding  monitor suhu paling tidak
saat dingin. setiap 2 jam.
 Berkeringat saat  Pasang alat monitor suhu
panas. inti secara kontinu, sesuai
 Menggigil saat kebutuhan.
dingin.  Monitor takanan darah,
 Tingkat nadi, dan respirasi, sesuai
pernafasan. kebutuhan
 Peningkatan suhu  Monitor suhu dan warna
kulit. kulit.
 Sakit kepala.  Tingkatkan intake cairan
 Sakit otot. dan nutrisi adekuat.
 Dehidrasi.  Pertahankan kelembaban
 Perubahan warna pada 50% .
kulit.  Intrusikan pasien
sebagaimana mencegah
keluarnya panas dan
serangan panas.
 Sesuaikan suhu lingkungan
untuk kebutuhan pasien.
 Berikan pengobatan
antipireti, sesuai
kebutuhan.

2. perawatan demam
aktivitas – aktivitas :
 pantau suhu dan tanda –
tanda vital lainnya.
 Monitor warna kulit dan
suhu.
 Monitor asupan dan
keluaran .
 Beri obat atau cairan IV.
 Jangan beri aspirin untuk
anak- anak
 Dorong konsumsi cairan.
 Fasilitasi istirahat,
terapkan pembatasan
aktivitas, jika diperlukan.
 Tingkatkan sirkulasi udara.
 Pantau kompliaksin-
komplikasi yang
berhubungan dengan
demam serta tanda dan
gejala.

You might also like