You are on page 1of 9

MAKALAH ORAL BIOLOGY 4

“Pengaruh Ekstrak Nanas (Bromelain) terhadap Patogen


Penyakit Periodontal”
TEMA 5 (1) : Peranan material alam terhadap mikroflora penyebab penyakit
periodontal)

DISUSUN OLEH :

Nama :Feby kuntum mayang sari


NIM : 04031181621004

Dosen pembimbing : drg.Shanty Chairani M.Si

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
Pengaruh Ekstrak Nanas (Bromelain) terhadap Patogen Penyakit
Periodontal

Feby kuntum mayang sari


04031181621004

Abstract

Background: Periodontitis is an inflammatory disease resulting in the destruction of


periodontal tissues1. Various treatment modalities have been tried in the form of mechanical
therapy and surgical therapy. Antimicrobial agents have been used as a monotherapy and as
an adjunct with mechanical debridement. Various plant extracts have been used as
antibacterial agents. Pineapple extract (bromelian) is one such agent. Bromelain is a
proteolytic enzyme (an enzyme that digests proteins) found in fresh pineapple. It is often used
to treat muscle injuries and as a digestive aid, biotechnology and dentistry. Hence this study
was conducted to assess the antibacterial efficacy of bromelain on anaerobic periodontal
pathogen and activity of bromelain enzyme. The aim was to assess the antibacterial efficacy
of bromelain enzyme on anaerobic periodontal microorganisms. Materials: Pineapple include
peel, stem, leaves and pulp, even though bromelain enzyme more in leaves and stem,
Methods: Minimum inhibitory concentration (MIC) of bromelain was tested on isolated
strains of Aggregatibacter actinomycetemcomitas (Aa), Porphyromonas gingivalis (Pg),
using microdilution broth method. Results: Porphyromonas gingivalis showed sensitivity at
the lowest concentration of 4.15 mg/ml as compared to Aggregatibacter
actinomycetemcomitas (Aa) 16.6 mg/ml. Conclusion: Bromelain exerts an antibacterial effect
against potent periodontal pathogens; hence, it may be used as an antibacterial agent.
However, further trial has to be conducted to validate this result.

Key Words: Aggregatibacter actinomycetemcomitans, Ananas Comosus, bromelain,


Periodontitis, Porphyromonas gingivalis
PENDAHULUAN

Penyakit periodontal merupakan infeksi yang berkaitan dengan bakteri patogen


periodontal tertentu yang berkoloni di area subgingival2. Bakteri Aggregatibacter
actinomycetemcomitans, Porphyromonasgingivalis, Treponemadenticolaand Tannerella
forsythia adalah empat patogen yang ditemukan pada penyakit periodontal (lebih sering
ditemukan adalah bakteri Aa dan Pg) dan diketahui dapat menimbulkan respon inang dan
menyebabkan dentruksi jaringan. Keempat bakteri gram negatif anaerob ini mampu
menginvasi barier mukosa dan masuk ke dalam sel epitel. Dari zaman dahulu, penyakit
periodontal telah dianggap sebagai salah satu masalah kesehatan utama yang mempengaruhi
manusia. Studi epidemiologi telah menunjukkan bahwa destruktif penyakit periodontal dalam
bentuk periodontitis dengan kehilangan tulang yang signifikan telah mempengaruhi banyak
manusia. Mikroorganisme patogen yang terdapat pada plak gigi, menyebabkan respon
jaringan host abnormal yang mengakibatkan penyakit periodontal.

Penyakit periodontal adalah kondisi kronis yang dimulai dengan inflamasi gingiva
dan progresif pengembangan yang mengakibatkan rusaknya tulang dan jaringan lunak serta
kehilangan gigi3. Berbagai macam mikroorganisme telah dikaitkan dengan penyakit
periodontal, beberapa diantaranya seperti Aggregatibacter actinomycetemcomitans (Aa),
Porphyromonas gingivalis (Pg) telah didominasi terkait dengan penyakit periodontal.
Perawatan terhadap penyakit periodontal selalu cenderung dikaitkan terhadap gangguan
mikroba flora tersebut baik melalui Terapi mekanis atau dengan menggunakan agen
antimikroba. Dalam hal ini, berbagai agen telah dicoba dan diuji untuk mencegah
perkembangan sifat antimikroba tersebut dan salah satu agen mikroba yang sedang diujikan
ialah dengan menggunakan ekstrak dari nanas yang mengandung bromelain.

Pineapple (Nanas)
Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang berasal dari Brasilia (Amerika
Selatan). Buah nanas mengandung satu enzim yang penting yang dikenal dengan bromelain.
Bromelain merupakan keluarga Bromeliaceae yang terakumulasi dalam semua bagian dari
nanas (kulit, daun, daging, dan batang)4. Buah nanas merupakan sejenis tumbuhan tropis
yang berasal dari Brazil, Bolivia, dan Paraguay. Nanas mempunyai nama latin
Ananascomosus. Nama "nanas" sendiri berasal dari kata "anana" yang mempunyai arti "buah
yang sangat baik". Sebagaimana yang diketahui, buah nanas adalah buah yang memiliki
bentuk menyerupai buah pinus dan memiliki aroma yang sangat khas dan tajam dengan rasa
campuran asam dan manis namun sangat menyegarkan karena kandungan airnya yang cukup
tinggi.

Penyebaran nanas di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pengisi di lahan
pekarangan, tetapi lambat laun meluas dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh
wilayah nusantara (Rukmana, 1996). Negara kita pun sudah mulai mengekspor nanas dan
produk-produk olahannya antara lain ke Jerman Barat,Amerika, Perancis, dan negara lain
yang akan meminta produk ini. Oleh karena itutidaklah aneh bila nanas dimasukkan dalam
buah unggulan nasional, yang turut menaikkan ekspor non-migas (Nuswamarhaeni, 1999).
Tanaman nanas berbentuk semak dan hidupnya bersifat tahunan.

Enzim bromelain terdapat pada tangkai, kulit, daun, buah, maupun batang tanaman
nanas dalam jumlah yang berbeda. Dilaporkan bahwa kandungan enzim bromelin lebih
banyak terdapat pada batang yang selama ini kurang dimanfaatkan. Distribusi bromelin pada
batang nanas tidak merata dan tergantung pada umur tanaman. Kandungan bromelin pada
jaringan yang umurnya belum tua terutama yang bergetah sangat sedikit sekali bahkan
kadang-kadang tidak ada sama sekali. Sedangkan bagian tengah batang mengandung
bromelin lebih banyak dibandingkan dengan bagian tepinya9.

Kulit nanas memiliki tekstur yang tidak rata dan berduri kecil pada permukaan
luarnya. Kulit nanas hanya dibuang begitu saja sebagai limbah, padahal kulit nanas
mengandung vitamin C, karotenoid, serat, antosianin, flavonoid dan enzim bromelain. Hal ini
mendorong peneliti untuk mengetahui apakah ekstrak kulit nanas (Ananas comosus)
mempunyai kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri periodontal5.
PEMBAHASAN

Pengaruh Extrak Nanas Terhadap Patogen Penyakit Periodontal

Nanas merupakan buah yang memiliki kandungan yang sangat kompleks, kaya akan
mineral baik makro maupun mikro , zat organik, air dan juga vitamin.Kandungan klor,
iodium , fenol dan enzim bromelain mempunyai efek menekan pertumbuhan bakteri sehingga
nanas dipercaya sebagai enzim antibakteri. Bromelain merupakan enzim berupa ekstrak
cairan yang diperoleh dari batang dan buah tumbuhan nanas yang mengandung beberapa
enzim proteolitik. Dalam penelitian didapatkan enzim bromelain pada buah nanas dapat
mengurangi pembentukan plak dan dapat digunakan sebagai bahan antiseptik. Pada penelitian
lain didapatkan bahwa buah nanas dapat menghambat pertumbuhan streptococcus mutans,
streptococcus aureus, escherichia coli, dan vibrio cholera.

Pada jurnal In vitro Evaluation of Antibacterial Efficacy of Pineapple Extract


(Bromelain) on Periodontal Pathogens8 tujuannya untuk menilai efektivitas antibakteri dari
bromelain pada kedua bakteri anaerob terhadap mikroorganisme pada jaringan periodontal.
Bahan yang digunakan untuk meneliti efek ekstrak bromelain yaitu larutan bromelain; dari
tablet bromelain 500mg yang di larutkan dalam larutan dimetil sulfoksida, dan di ambil
400ml dari larutan tersebut. Untuk mengecek Minimum inhibitory concentration (MIC) dari
bromelain yang diuji pada strain yang diisolasi dari Aggregatibacter actinomycetemcomitans
(Aa), dan Porphyromonas Gingivalis (Pg) menggunakan metode pengenceran mikro dengan
medium kaldu. Dalam penelitian ini akan didapatkan konsentrasi terendah bromelain untuk
dapat menghambat bakteri periodontal Aa dan Pg. Dimana konsentrasi yang paling baik
adalah konsentrasi terendah dari bromelain yang sudah dapat menghambat pertumbuhan
bakteri.
Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dari bromelain di uji dengan 10
konsentrasi, yaitu pada konsentrasi 1mg/ml, 2mg/ml, 4,15mg/ml, 8,3mg/ml, 16,6mg/ml,
31,25mg/ml, 62,5mg/ml, 62,5mg/ml, 125mg/ml, 250mg/ml, dan 500mg/ml. berikut yang di
sajikan dalam bentuk tabel :

Dari table di atas, dapat di simpulkan bahwa pada konsentrasi 4,15 mg/ml bromelain
sudah sensitive atau dapat menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas Gingivalis (Pg)
sedangkan bromelain baru sensitive atau dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Aggregatibacter actinomycetemcomitans (Aa) pada konsentrasi 16,6 mg/ml. Maka ekstrak
bromelain lebih ampuh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas Gingivalis
(Pg).

Pada jurnal “Extraction, Purification Of Bromelain From Pineapple And


Determination Of Its Effect On Bacteria Causing Periodontitis”,10 Tujuannya adalah
untuk mengetahui pengaruh bromelain dari daun dan batang nanas pada patogen
periodontitis. Enzim menunjukkan aktivitas proteolitik terhadap bakteri tertentu dan
kapasitasnya untuk meningkatkan aktivitas antibiotik pada patogen yang menyebabkan
penyakit periodontal. Hasil penelitian menegaskan bahwa enzim memiliki nilai komersial
yang tinggi dan berbagai aplikasi di bidang kedokteran dan bioteknologi.
Pada ekstraksi, yang di cek adalah konsentrasi enzim bromelain menggunakan metode
lowry dan cek aktivitas enzim bromelain menggunakan gelatine digestion unit (GDU)
analytical assay. Sedangkan Purifikasinya, yang di cek adalah berat molekul dan dialyzed
enzim menggunakan SDS-PAGE (sodium dodecyl sulphate - polyacrylamide gel
electrophoresis). Yang diukur pada aktivitas enzim adalah temperatur optimum untuk
aktivitas enzim, pH optimum untuk aktivitas enzim, konsentrasi enzim, konsentrasi substrat7,
efek pemurnian ekstrak bromelain terhadap patogen periodontal dan MIC.
Disini saya lebih memfokuskan untuk membahas MIC. Konsentrasi dari ekstrak
bromelain pada daun dan batang nanas dalam tiga konsentrasi, yaitu 100%, 75% dan 50%
terhadap bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans (Aa) dan Porphyromonas
gingivalis (Pg), di tentukan menggunakan optical density (OD) 600 nm terhadap konsentrasi
dari bromelain pada batang dan daun nanas. Berikut hasilnya :

Penelitian ini mengungkapkan bahwa bromelain murni dari daun dan batang
menunjukkan aktivitas lebih proteolitik daripada di pulp (daging) dan kulit. Aktivitas
proteolitik enzim murni meningkat karena konsentrasi enzim menurun, karena penghapusan
enzim endopeptidase lain seperti ananain dan comosain awalnya hadir dalam ekstrak kasar.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa bromelain memiliki efek yang kurang pada bakteri
gram positif daripada bakteri gram negatif. Menurut studi saat ini bromelain murni dapat
dengan mudah digunakan dalam bidang medis sebagai obat alternatif khususnya di bidang
kedokteran gigi. Untuk memvalidasi hasil yang diperoleh dalam penelitian ini lebih uji klinis
harus dilakukan.

Dalam jurnal “Assessing the Effect of Pineapple Extract Alone and in


Combination With Vancomycin on Streptococcus sanguis” Periodontitis adalah masalah
utama yang mempengaruhi sejumlah besar pasien di masyarakat. Berbagai alternatif
pengobatan telah diusulkan untuk mengontrol kondisi patologis ini. Streptococcus sanguis
adalah salah satu patogen yang tak terhitung jumlahnya yang terlibat dalam periodontitis.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai efikasi ekstrak nanas per se dan bersinergi
dengan vankomisin pada aktivitas pertumbuhan S. sanguis. Hasil: Konsentrasi hambat
minimum vankomisin ditentukan 1 mg / ml. Ekstrak nanas gagal menunjukkan efek
penghambatan per se, namun, setelah ditambahkan ke vankomisin, itu mengurangi MIC
untuk 0.5μg / ml. Kesimpulan: Resep nanas ekstrak bersama dengan antibiotik meningkatkan
efek antibakteri dari obat, karena itu mengurangi konsentrasi hambat minimum antibiotik12.

KESIMPULAN

Seluruh bagian nanas merupakan sumber enzim bromelain yang mempunyai efek
menekan pertumbuhan bakteri baik secara bakteriostatik maupun bakteriosida. Enzim
bromelain merupakan enzim proteolitik yang disebut juga proteinase atau protease yang
mampu memecah molekul protein menjadi molekul-molekul yang lebih kecil11, dimana
aktivitas enzim pada daun dan batang lebih proteolitik daripada di kulit dan pulp (daging)
nanas. Enzim bromelain dapat digunakan sebagai efek antibakteri. Cara kerja enzim
bromelain adalah menurunkan tegangan permukaan bakteri dengan cara menghidrolisis
protein saliva dan glikoprotein yang merupakan mediator bakteri untuk melekat pada
permukaan gigi8. Turunnya tegangan permukaan dinding sel bakteri menyebabkan dinding
sel tidak selektif dalam meloloskan zat terlarut dan zat lainnya. Zat-zat tersebut dapat
mengubah sifat fisik dan kimiawi selaput sel dan dapat menghalangi fungsi normalnya
sehingga mampu menghambat dan membunuh bakteri tersebut.

Menurut jurnal di atas, enzim bromelain ampuh dalam menghambat pertumbuhan


bakteri periodontal khususnya gram negatif dibanding gram positif. Maka nanas merupakan
salah satu buah yang dapat digunakan dalam terapi penyakit periodontal.
DAFTAR PUSTAKA

1. Shklar G, Carranza FA. In: Newman MG, Takei HH, Carranza FA, Klokkevold PR
(editors). Carranza’s Clinical Periodontology, St. Louis, Missouri: Saunders Elsevier;
2002.
2. Fleming TF. Periodontitis. Ann Periodontal 1999;4:32-37.
3. Pihlstrom BL. Periodontology for the General Practitioner, Periodontal 2000-
2001;25(1);1-25.
4. Taussig SJ, Batkin S. Bromelain, the enzyme complex of pineapple (Ananas comosus)
and its clinical application. An update. J Ethnopharmacol 1988;22(2):191-203.
5. Kumaunang, M., Kamu, V. Aktivitas Enzim Bromelin dari Ekstrak Kulit Nenas
(Ananas comosus). Jurnal Ilmiah Sains. Vol 11 No 2. Universitas Sam Ratulangi.
Manado. 2011.
6. Pavan R, Jain S, Shraddha, Kumar A. Properties and therapeutic application of
bromelain: A review. Biotechnol Res Int 2012;2012:976203.
7. Wuryanti, 2004. Isolasi dan Penentuan Aktivitas Spesifik Enzim Bromelin dari Buah
Nanas (Ananas comosus .L.) Artikel Jurusan Kimia FMIPA UNDIP. JKSA Vol 7 No
3
8. N.C. Praveen, A Rajesh, Manish Madan, Vishwajit Rampratap Chaurasia, Neel V
Hiremath, and Akanksha Manmohan Sharma: In vitro Evaluation of Antibacterial
Efficacy of Pineapple extract (bromelain) on Periodontal Pathogens. Journal of
International oral health 2014; 6:9698.
9. Anannya Mohapatra, V. Madhava Rao and Mala Ranjan: Comparative study of the
increased production & characterization of Bromelain from the peel, pulp & stem
pineapple (Anannus commas). International Journal of Advancements in Research &
Technology 2013; 2:249279.
10. Krishnan and Gokulakrishnan, EXTRACTION, PURIFICATION OF BROMELAIN
FROM PINEAPPLE AND DETERMINATION OF ITS EFFECT ON BACTERIA
CAUSING PERIODONTITIS. IJPSR, 2015; Vol. 6(12): 5284-5294.
11. Rakte A.S. and Nanjwade B.K.: Proteolytic Enzymes Delivery Systems: A Review.
International Journal for Pharmaceutical Research Scholars 2014; 3:189-197
12. Khosropanah H, Bazargani A, Ebrahimi H, Eftekhar K, Emami Z, Esmailzadeh S.
Assessing the effect of pineapple extract alone and in combination with vancomycin
on Streptococcus sanguis. Jundishapur J Nat Pharm Prod 2012;7(4):140-3.

You might also like