You are on page 1of 11

ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

TUMOR OTAK

NAMA KELOMPOK: 4
I Komang Aditya Partha Wiguna 16C11640
Dewa Putu Bagus Oka Arimbawa 16C11657
I Gede Panji Semara 16C11700
I Made Suardana 16C11706
Gede Yudha Adi Prathama 16C11719
Ayu Ardita Shintya Dewi 16C11649

I Putu Agung Riski A. 16C11642

G.A. Mas Yuni Laksmi 16C11690

Ni Made Lina Pertiwi 16C11688

Maria Stefani Asuat 16C11689

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI
2018/2019
WOC TUMOR OTAK

Terjadi penekan Kerusakan


Tumor tumbuh Tumor tumbuh di Tumor tumbuh di
jaringan otak pada aliran darah ke
di lobus oksipital lobus frontalis lobus temporal
pusat penglihatan otak

Perpindahan cairan Terjadi penekanan Terjadi penekanan


Ditandai dengan intravaskuler ke
penurunan penglihatan MK: Gangguan jaringan serebral jaringan otak pada jaringan otak pada
seperti pandangan kabur, persepsi sensori pusat bicara pusat pendengaran
pusing, pandangan gelap, penglihatan Peningkatan
sampai mengalami Vol. cairan
kebutaan Ditandai dengan
intrakaranialC
penurunan
CCCCCCCCC
pendengaran, telinga
CCCCCCCCC
Peningkatan sering berdenging,
CCCCCCCCC
TIK mencodongkan tubuh
CCCCCCCCC
ke arah lawan bicara
Ditandai dengan perilaku Ditandai
CCCCCCCCCdengan
Tidak terkompensasinya gelisah dan menangis, focus perubahan
CCCCCCCCC tekanan
MK: Gangguan
volume darah intracranial, pada nyeri dibagian anggota darah, TIK diatas
CCCCCCCCC
persepsi sensori
cairan serebrospinal, tubuh, penurunan interaksi 15mmHg, adanya TIO,
CCCCCCCCC
pendengaran
kandungan cairan intrasel sosial, adanya dilatasi pupil, perubahan
CCCCCCCCC status
sikap tubuh melindungi mentalCCCCCCCCCC
CCCCCCCCC
CCCCCCCCCCCCCC
CCCCCCCCC
CCCCCCCCCCCCCC
CCCCCCCCC
Ditandai dengan tidak
Kompresi sub dapat berbicara atau sulit
kortikal dan batang MK: Ketidakefektifan menyusun kalimat,
otak pola napas kesulitan mengeskpresikan
MK: Nyeri Akut MK: Kelebihan volume cairan
pikiran, disorientasi ruang
waktu, dan tempat.
Iritasi pusat vagal di
medulla oblongata
MK: Hambatan
Komunikasi Verbal
Ditandai dengan mual
muntah, penurunan berat
badan hingga 20%,
membrane mukosa berat,
tumubh tampak kurus
dan lemah

MK:Ketidaksei
mbangan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR OTAK
A. Pengkajian
● Anamnesa
1. Data Demografi
Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur, agama,
pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan, dan
penanggung biaya.
2. Keluhan utama
Biasanya klien mengeluh nyeri kepala yang hilang timbul dan durasinya makin
meningkat
3. Riwayat penyakit saat ini
Klien mengeluh nyeri kepala saat perubahan posisi dan dapat meningkat dengan
aktivitas, vertigo, muntah proyektil, perubahan mental seperti disorientasi, letargi,
papiledema, penurunan tingkat kesadaran, penurunan penglihatan atau penglihatan
double, ketidakmampuan sensasi (parathesia atau anasthesia), hilangnya ketajaman
atau diplopia.
4. Riwayat penyakit dahulu
Klien pernah mengalami pembedahan kepala atau trauma kepala
5. Riwayat penyakit keluarga
Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang mungkin ada
hubungannya dengan penyakit klien sekarang, yaitu riwayat keluarga dengan tumor
kepala.
6. Pengkajian psiko-sosial-spiritual
Perubahan kepribadian dan perilaku klien, perubahan mental, kesulitan mengambil
keputusan, kecemasan dan ketakutan hospitalisasi, diagnostic test dan prosedur
pembedahan, adanya perubahan peran.
● Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada klien dengan tomor otak meliputi pemeriksaan fisik umum per
system dari observasi keadaan umum, pemeriksaan tanda-tanda vital, B1 (breathing),
B2 (Blood), B3 (Brain), B4 (Bladder), B5 (Bowel), dan B6 (Bone).
1. Pernafasan B1 (Breath)
Adanya peningkatan irama pernafasan (pola napas tidak teratur) dan sesak napas
terjadi karena tumor mendesak otak sehingga hermiasi dan kompresi medulla
oblongata. Bentuk dada dan suara napas klien normal, tidak menunjukkan batuk,
adanya retraksi otot bantu napas, dan biasanya memerlukan alat bantu pernapasan
dengan kadar oksigen 2 LPM.
2. Kardiovaskular B2 (Blood)
Desak ruang intracranial akan menyebabkan peningkatan tekanan intracranial
sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Selain itu terjadi
ketidakteraturan irama jantung (irreguler) dan bradikardi. Klien tidak mengeluhkan
nyeri dada, bunyi jantung normal, akral hangat, nadi bradikardi.
3. Persyarafan B3 (Brain)
- Penglihatan (mata) : Penurunan penglihatan, hilangnya ketajaman atau
diplopia.
- Pendengaran (telinga): Terganggu bila mengenai lobus temporal
- Penciuman (hidung) : Mengeluh bau yang tidak biasanya, pada lobus frontal
- Pengecapan (lidah) : Ketidakmampuan sensasi (parathesia atau anasthesia)
1) Afasia : Kerusakan atau kehilangan fungsi bahasa, kemungkinan ekspresif
atau kesulitan berkata-kata, reseotif atau berkata-kata komprehensif,
maupun kombinasi dari keduanya.
2) Ekstremitas : Kelemahan atau paraliysis genggaman tangan tidak seimbang,
berkurangnya reflex tendon.
3) GCS : Skala yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran pasien,
(apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai respon
pasien terhadap rangsangan yang diberikan.
Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam derajat (score) dengan rentang angka
1– 6 tergantung responnya yaitu :
a) Eye (respon membuka mata)
(4) : Spontan
(3) : Dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata).
(2): Dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, misalnya
menekan kuku jari)
(1): Tidak ada respon
b) Verbal (respon verbal)
(5) : Orientasi baik
(4) : Bingung, berbicara mengacau ( sering bertanya berulang-ulang )
disorientasi tempat dan waktu.
(3) : Kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas,
namun tidak dalam satu kalimat. Misalnya “aduh…, bapak…”)
(2) : Suara tanpa arti (mengerang)
(1) : Tidak ada respon
c) Motor (respon motorik)
(6) : Mengikuti perintah
(5) : Melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi
rangsang nyeri)
(4) : Withdraws (menghindar/menarik ekstremitas atau tubuh menjauhi
stimulus saat diberi rangsang nyeri)
(3) : Flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada
& kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
(2) : Extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh,
dengan jari mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
(1) : Tidak ada respon

Berdasarkan Fokal
Tumor Lobus Frontalis
a. Gangguan keperibadian dan mental seperti apatis,kesukaran dalam
pandangan ke depan, regresi dalam tingkah laku social
b. Graps refleks (reflek memegang)
c. Spasme tonik pada jari-jari kaki atau tangan
d. Kejang fokal atau wajah
e. Todd’s paralisis
f. Afasia motorik
g. Jika terjadi di traktus kortikospinalis :hemiparesis sampai hemiplegia
kontralateral lesi
h. Sindrom foster kennedy
Tumor lobus temporalis
a. Kajang parsiil
b. Movement motoric automatic
c. Nyeri epigastrium
d. Perasaan fluttering di epigastrik atau toraks
e. Dejavu
Tumor lobus parietalis
a. Astereognosis
b. Antopognosis
c. Hemianestesia
d. Tidak dapat membedakan kanan taua kiri
e. Loss of body image
Tumor lobus oksipitalis
a. Gangguan yojana penglihatan
b. Nyeri kepala di daerah oksipital
c. Hemianopsia homonym
Tumor Serebellum
a. Nyeroi kepala, muntah ban pupil edema
b. Ganguan gait dan gangguan koordinasi
c. Bila berjalan kan jatuh ke sisi lesi
d. Ataksia, tremor, nistagmus hipotonia
Tumor daerah thalamus
a. Refleks babinsky positif, hemiparesis, hiperrefleks
b. Tekanan intracranial yang tinggi
c. Lama kelamaan bisa menjadi hidrosefalus
Tumor daerah pineal/epifise
a. Tanda perinaud fenomena bell
b. Fenomena puppenkoft
c. Pupil argyl Robertson
d. Pubertas prekoks
e. Diabetes insipidus
Tumor batang otak
a. Kesadaran menurun
b. Gangguan N III
c. Sindrom webber
d. Sindrom benedict
e. Sindrom claude
Tumor sudut sereblo pontin
a. Gangguan pendengaran
b. Vertigo
Berdasarkan PTIK
Nyeri kepala,kejang, gangguan mental, pembesaran kepala, papiledema,
sensasi abnormal di kepala, false localizing sign
4. Perkemihan B4 (Bladder)
Gangguan control sfinter urine, kebersihan bersih, bentuk alat kelamin normal,
uretra normal, produksi urin normal
5. Pencernaan B5 (Bowel)
Mual dan muntah terjadi akibat peningkatan tekanan intracranial sehingga menekan
pusat muntah pada otak. Gejala mual dan muntah ini biasanya akan diikuti dengan
penurunan nafsu makan pada pasien. Kondisi mulut bersih dan mukosa lembab
6. Muskuloskeletal/integument B6 (Bone)
Keterbatasan pergerakan anggota gerak karena kelemahan bahkan kelumpuhan.
Kemampuan pergerakan sendi bebas, kondisi tubuh kelelahan.
B. Diagnosa Keperawatan Prioritas

1. Resiko ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral berhubungan dengan gangguan


aliran darah di otak.

C. Intervensi Keperawatan

Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan


intrakranial, pembedahan tumor, edema serebri, hipoksia seebral.
Tujuan: Perfusi jaringan membaik ditandai dengan tanda-tanda vital stabil
Kriteria hasil:
● Tekanan perfusi serebral >60mmHg, tekanan intrakranial <15mmHg, tekanan
arteri rata-rata 80-100mmHg
● Menunjukkan tingkat kesadaran normal
● Orientasi pasien baik
● RR 16-20x/menit
● Nyeri kepala berkurang atau tidak terjadi
Intervensi:

Diagnosa Batas NOC NIC Intervensi


karakteristik

Resiko a. Subjektif Pasien akan Manajemen 1. Pantau tanda –


ketidakefektifan - Perubahan menunjukkan kondisi, Sensasi Perifer tanda vital
perfusi jaringan sensasi yang dibuktikan
2. pantau TIK dan
serebral dengan indikator : respon neurologi
berhubungan b.Objektif : a) Pasien dapat pasien terhadap
dengan gangguan - Perubahan berkomunikasi aktivitas
aliran darah di status mental dengan jelas
otak. - Perubahan dan sesuai 3. Minimalkan
stimulus
reaksi pupil dengan usia
lingkungan
- Perubahan b) Dapat
respon mengolah 4.Tinggikan
motorik informasi bagian kepala
- Kelemahan c) Menunjukkan tempat tidur
atau paralisis perhatian dan
5. Berikan obat-
ekstremitas konsentrasi obatan untuk
1. f. meningkatkan
volume
intravaskuler
sesuai program
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, Amin Huda dan Hardi Kusuma. 2015. Nanda Nic Noc Jilid 3. Jogjakarta.
Mediaction Publishing.

Tiea Tamtam. 2016. “Askep Tumor Otak” Dalam


https://www.academia.edu/27325844/Asuhan_Keperawatan_Klien_dengan_Tu
mor_Otak_Gliosblastoma_Meningioma_dan_Cerebral_Metastase. Diunduh 28
Oktober 2018.
Aplikasi Asuhan Keperawatan NANDA NIC-NOC. 2015. Yogyakarta: MediAction

You might also like