You are on page 1of 37

Wardah

pH ???
• Sorensen → logaritma negatif konsentrasi ion
hidrogen (H+)
ASAM (ACID)
Asam adalah yang
melepaskan ion
Hidrogen (H+)
ketika dilarut kan
didalam air
(donor proton)
Asam dalam larutannya akan terurai
menjadi proton dan basa konjugasinya

HK+ → H + + K+ (asam kuat)


HL+ → H+ + L+ (asam lemah)
BASA ( BASE )
Basa adalah elektrolit
melepaskan ion
hidroksida (OH)
ketika mereka
dilarutkan air. Dapat
menerima ion hidrogen

(zat penerima proton)


• Basa dalam larutan akan terurai
menjadi ion hidroksida dan asam
konjugasinya.
• BOH+ → B+ + OH+ (basa kuat)
• LOH+ → L+ + OH+ (basa lemah)
Keseimbang
an asam
basa
terutama di
atur oleh
atom H+
1. Asam volatil ( asam
Karbonat)
→ Hasil metabolisme sel
(karbohidrat, protein, lemak)
→ Dalam bentuk gas
karbondioksida
→ Cara Eksresi : Paru-Paru
2. Asam Non volatil
→ asam laktat, keton, sulfat,
fosfat, dll
→ kelebihan asam nonvolatile
akan dinetralisasikan oleh
sistem dapar (buffer).
Tiga sistem utama pengatur
keseimbangan asam-basa

1. Sistem Dapar /Buffer  meminimalisir


perubahan pH dalam Cairan tubuh (
detik)
2. Paru-Paru  as. Karbonat (menit)
3. Ginjal  sekresi urin asam/alkali. (jam)
A. Sistem Buffer di dalam Darah

1.Protein
2.Hemoglobin
3.Phospat
4.Bicarbonate-Carbonic Acid
1. Buffer Protein

• Asam lemah : Asam glutamat, asam


aspartat
• Basa lemah : lysin, arginin, histidin
• Kurang berperan
• Terdapat pada sel-sel, darah dan
plasma
2. Buffer hemoglobin

• Bentuk hemoglobin yang berperan


membentuk sistem bufer
a. Oksihemoglobin ( HHbO2)
b. Deoksihemoglobin (HHb)
• Buffer protein yang paling penting
3. Buffer Fosfat

• Natrium dihidrogen fosfat (Na2H2PO4−)


→ as. Lemah
• Natrium monohidrogen fosfat
(Na2HPO42-) → bs. Lemah
• Na2HPO42 + As.kuat (HCL) =
Na2H2PO4+ NaCL
• Na2HPO42 + Bs.Kuat(ex: natrium
hidroksida /NaOH) = Na2H2PO4 + H2O
4. Buffer Bikarbonat dan karbonat
• Bekerja mirip buffer phosfat
• sodium bicarbonate (NaHCO3)
• carbonic acid (H2CO3)
Buffer Bikarbonat dan karbonat
• Perbandingan ion bikarbonat : As.
Karbonat 20:1
• Sangat baik pada penambahan
asam
• Tingkat bikarbonat dalam darah
dikontrol melalui sistem ginjal
B. Respiratory Regulation of Acid-
Base Balance
Renal Regulation of Acid-Base
Balance

1.Sekresi ion-ion hidrogen


2.Reabsorbsi ion-ion bikarbonat yang
disaring
3.Produksi ion-ion bikarbonat yang
baru
1.Sekresi ion-ion hidrogen

• Berlangsung di sel-sel epitel tubulus


proksimal, segmen tebal asenden
ansa henle, dan tubulus distal ke
dalam cairan tubulus
• CO2+H2O → H2CO3 → H+ + HCO3-
2.Reabsorbsi ion-ion bikarbonat yang
disaring
• Ion bikarbonat yang disaring akan
direabsorbsi oleh ginjal untuk mencegah
kehilangan kehilangan bikarbonat dalam
urin.
• 80-90 % reabsorbsi bikarbonat (dan
sekresi ion hidrogen) berlangsung di
dalam tubulus proksimal
KOREKSI ASIDOSIS oleh GINJAL
• Asidosis terjadi bila ketika rasio HCO3-
dan CO2 dalam cairan ekstraseluler
menurun
• Penurunan HCO3- → asidosis
metabolik.
• peningkatan pCO2 → asidosis
respiratorik
Koreksi Asidosis Repiratorik
• Peningkatan peningkatan HCO3-
akibat penambahan bikarboant baru
ke dalam cairan ekstraseluler oleh
ginjal.
Koreksi pada asidosis metabolik
• kompensasi oleh ginjal dengan
menambah bikarbonat baru ke
dalam cairan ekstraseluler,
membantu
meminimalkanpenurunan awal
konsentrasi HCO3- ekstraseluler
KOREKSI ALKALOSIS oleh GINJAL
• Rasio HCO3- terhadap CO2 di dalam cairan
ekstraseluler meningkat, menyebabkan
peningkatan pada pH (penurunan konsentrasi
ion hidrogen)
• alkalosis metabolik ►peningkatan pH pada
cairan ekstraseluler, penurunan konsentrasi
hidrogen terjadi akibat peningkatan
konsentrasi ion bikarbonat cairanekstraseluler.
Koreksi alkalosis oleh ginjal

• Peningkatan muatan bikarbonat


yang difiltrasi → Kelebihan ion
bikarbonat gagal direabsorbsi
karena tidak ada ion hidrogen
yang bereaksi dengannya. → Ion
bikarbonat dieksresikan melalui
urin

You might also like