You are on page 1of 15

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

DASAR MANUSIA PADA TN. S

Dosen Pembimbing : Agus Santoso, S.Kp.,M.Kes

Disusun Oleh:

Rikhan Luhur Prasetya

22020113120021

A.13.2

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

2014
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 69 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bahasa : Jawa, Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Status : belum menikah
Alamat : Petarukan, Pemalang

Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn. R
Status : Anak Klien
Umur : 45 Tahun
Pekerjaan : PNS
Alamat : Petarukan, Pemalang

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh badanya terasa lemas dan tidak bisa digerakkan.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengeluh merasa lemas sekali, ekstermitas bawah kanannya tidak bisa digerakkan.
Klien tidak bisa melakukan aktivitasnya tanpa bantuan orang lain.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien pernah memiliki penyakit hipertensi sebelumnya.
d. Riwayat Kesehatan keluarga
Keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit keturunan.
3. Pola Fungsional / Kebutuhan Biologis
a. Pola Oksigenasi
Klien bernafas tanpa mengalami hambatan
b. Pola Nutrisi (Makanan dan Cairan)
Makanan :
- Sebelum sakit : Klien makan 3x sehari
- Saat sakit : Klien makan 3x sehari
Minuman :

- Sebelum sakit : Klien minun 3-4 gelas dalam sehari


- Saat sakit : Klien minum 4-5 gelas dalam sehari
c. Pola Aktivitas
- Sebelum sakit : Aktivitas sehari-hari klien di rumah dan melakukan aktivitas di
rumah
- Saat sakit : Aktivitas sehari-hari klien berada di rumah. Klien merasa tidak
bisa apa-apa. Aktivitas sehari-hari klien hanya tiduran.
d. Pola Istirahat dan Tidur
- Sebelum sakit : Klien tidur 7-8 jam dalam sehari.
- Saat sakit : Klien mengalami perubahan pola tidur yaitu selama 8-9 jam.
e. Pola Eliminasi
- Sebelum sakit :
BAB : Klien BAB 1x sehari
BAK : Klien BAK 3x sehari
- Saat sakit :
BAB : Klien BAB 1x sehari
BAK : Klien BAK 5x sehari
f. Pola Aman dan Nyaman
Saat ini klien merasa tidak nyaman karena tidak dapat melakukan aktivitasnya seperti
biasanya.
g. Pola Pengetahuan / Pembelajaran
Klien sudah mengetahui obat yang harus diminum saat penyakitnya kambuh.
h. Pola Interaksi Sosial / Keluarga
Klien mudah bergaul dengan lingkungan disekitar. Hubungan dengan keluarga tidak
begitu dekat dengan istri klien karena sudah bercerai. Klien sekarang tinggal bersama
anak pertamanya beserta keluarganya.
i. Pola Psikologis
Secara psikologis, klien mengalami kurang perhatian dari istri klien, klien hanya
mendapatkan perhatian dari anak dan cucunya.
j. Pola Keyakinan / Spiritual
Klien beragama Islam, ia juga taat beribadah dan juga taat menjalankan sholat 5
waktu. Namun setelah sakit klien hanya bisa sholat diatas tempat tidur.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : klien tampak mengantuk, tidak ada sianosis, tingkat kesadaran penuh.
b. Vital signs
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 60x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 37o C
BB : 46 kg
TB : 155 cm
c. Pemeriksaan Kepala :
Kulit kepala dan rambut klien nampak bersih. Tidak ada luka di kepala klien.
d. Pemeriksaan wajah :
Bentuk oval, simetris.
e. Pemeriksaan fungsi pendengaran dan penciuman :
Pendengaran kurang baik, masih bisa melakukan gerakan sesuai dengan perintah,
menjawab sesuai dengan pertanyaan, respon, penciuman baik.
f. Pemeriksaan fungsi penglihatan :
Konjungtiva berwarna putih dan sedikit merah, sklera putih, kornea mata jernih, besar
pupil sama.
g. Pemeriksaan kulit / integument :
Kulit bersih, tidak ada udema.
h. Pemeriksaan Dada :
Bentuk dada simetris, pola pernafasan teratur.
i. Pemeriksaan jantung :
Tidak terdapat bunyi jantung tambahan.

B. ANALISA DATA
Diagnosa
No Tanggal Data Fokus Masalah Etiologi Ttd
Keperawatan
DS :
1. Sabtu, 24 Hambatan Gangguan Hambatan ttd
- Klien mengatakan
Mei 2014 mobilitas neuromusku mobilitas fisik b.d
kesulitan dalam
fisik lar penurunan kendali
beraktivitas :
(00085). otot.
kelemahan,
kehilangan sensasi
atau paralysis.
- Klien mengeluh
mudah lelah,
kesulitan istirahat (
nyeri atau kejang otot
).
DO :
- Klien mengalami
penurunan waktu
reaksi.
- Klien mengalami
kesulitan merubah
posisi.
- Perubahan gerakan
klien (penurunan
untuk berjalan,
kecepatan, kesulitan
memulai langkah
pendek).
- Klien mengalami
keterbatasan motorik
kasar dan halus.
- Klien mengalami
keterbatasan ROM.
- Gerakan klien disertai
nafas pendek atau
tremor.
- Ketidak stabilan posisi
selama klien
melakukan ADL.
- Gerakan klien sangat
lambat dan tidak
terkoordinasi.

2. Sabtu, 24 DS : Defisit Gangguan Defisit perawatan


ttd
Mei 2014 - Klien mengeluh tidak Perawatan mobilisasi diri b.d intoleran
bisa melakukan Diri: fisik aktivitas.
perawatan diri. Mandi
- Klien mengatakan (00108),
hanya bisa melakukan Berpakaian
aktivitas dibantu oleh (00109),
anaknya. Makan
DO : (00102),
- Klien tidak bisa Eliminasi
makan, mandi, (00110)
melepas dan
memakai baju, serta
melakukan tugas
toileting melakukan
aktivitas seperti
biasanya.

Prioritas Diagnosa :

No. Diagnosa Keperawatan


Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kendali otot.
1.

Defisit perawatan diri b.d intoleran aktivitas.


2.

C. INTERVENSI
N Tujuan dan
Tgl Diagnosa Intervensi Rasionaliasasi Ttd
o kriteria hasil
1 Minggu, Hambatan Setelah dilakukan Exercise therapy : ttd
25 Mei mobilitas tindakan ambulation (0221)

2014 fisik b.d keperawatan - Monitoring vital - Memantau


penuruna selama 3 x 24 jam sign untuk
n kendali gangguan sebelum/sesudah mengetahui
otot. mobilitas fisik latihan dan lihat keadaan klien.
teratasi respon klien saat - Mengkoordina
dengan kriteria latihan. sikan rencana
hasil: - Konsultasikan keperawatan
- Klien meningkat dengan terapi dengan yang
dalam aktivitas fisik tentang sesuai
fisik
rencana ambulasi bidangnya.
- Mengerti tujuan
dari peningkatan sesuai dengan - Membantu
mobilitas kebutuhan. memandirikan
- Memverbalisasika
- Bantu klien untuk klien.
n perasaan dalam
menggunakan - Memberi
meningkatkan
tongkat saat arahan agar
kekuatan dan
berjalan dan klien bisa
kemampuan
cegah terhadap melakukan
berpindah
cedera. ambulasi.
- Memperagakan
- Ajarkan klien - Mengetahui
penggunaan alat
atau tenaga sejauh mana
bantu untuk
kesehatan lain perkembangan
mobilisasi
tentang teknik mobilisasi
(walker)
ambulasi. klien.
- Kaji kemampuan - Melatih
klien dalam kemandirian
mobilisasi. klien
- Latih klien dalam melakukan
pemenuhan ADLs.
kebutuhan ADLs - Memantau
secara mandiri klien dalam
sesuai melakukan
kemampuan. kegiatan
- Dampingi dan latihan
bantu klien saat mobilisasi.
mobilisasi dan - Memfasilitasi
bantu penuhi klien.
kebutuhan ADLs - Melatih klien
ps. untuk mandiri
- Berikan alat dalam
bantu jika klien melakukan
memerlukan. perubahan
- Ajarkan klien posisi badan.
bagaimana
merubah posisi
dan berikan
bantuan jika
diperlukan.
2 Minggu, Defisit Tujuan : Self Care assistane ttd
25 Mei perawatan Setelah dilakukan : ADLs (1805)
2014 diri b.d tindakan - Monitor - Mengetahui
intoleran keperawatan selama kemempuan klien sejauhmana
aktivitas. 3 x 24 jam defisit untuk perawatan kemandirian
perawatan diri diri yang mandiri. klien.
teratas dengan - Monitor - Mengetahui
kriteria hasil: kebutuhan klien kebutuhan apa
- Klien terbebas untuk alat alat saja yang
dari bau badan bantu untuk dibutuhkan
- Menyatakan kebersihan diri, klien.
kenyamanan berpakaian, - Membantu
terhadap berhias, toileting klien pada saat
kemampuan dan makan. membutuhkan
untuk melakukan - Sediakan bantuan guna
ADLs sampai klien memandirikan
- Dapat melakukan mampu secara klien.
ADLS dengan utuh untuk - Memotivasi
bantuan melakukan self- klien untuk
care. melakukan
- Dorong klien aktivitas
untuk melakukan secara normal.
aktivitas sehari- - Melatih klien
hari yang normal agar mandiri
sesuai tidak selalu
kemampuan yang bergantung
dimiliki. kepada orang
- Dorong untuk lain.
melakukan secara - Melatih
mandiri, tapi beri kemandirian
bantuan ketika klien dengan
klien tidak keluarga.
mampu - Memberikan
melakukannya. aktivitas sesuai
- Ajarkan klien/ dengan
keluarga untuk kemampuan
mendorong klien.
kemandirian, - Menyesuaikan
untuk aktivitas klien
memberikan dengan usia
bantuan hanya klien.
jika klien tidak
mampu untuk
melakukannya.
- Berikan aktivitas
rutin sehari- hari
sesuai
kemampuan.
- Pertimbangkan
usia klien jika
mendorong
pelaksanaan
aktivitas sehari-
hari.
D. IMPLEMENTASI
Tanggal No. Implementasi Respons Ttd
Diagnosis
29 Mei 1 - Monitoring vital sign sebelum/sesudah S:- ttd
2014 latihan dan lihat respon klien saat latihan. O : Klien tampak
tenang

- Konsultasikan dengan terapi fisik tentang S: Klien mengatakan


rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan. siap melakukan
tindakan ambulasi
O: Klien tampak
nyaman

- Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat S : Klien


berjalan dan cegah terhadap cedera. mengatakan nyaman
menggunakan
tongkat
O : Klien tampak
lebih nyaman

- Ajarkan klien atau tenaga kesehatan lain S: Klien mengatakan


tentang teknik ambulasi. belum mengetahui
teknik ambulasi
O: Klien melakukan
teknik ambulasi dan
tampak nyaman

- Kaji kemampuan klien dalam mobilisasi. S: Klien


menceritakan
sejauhmana
mobilisasi klien
O: Klien nampak
tenang saat dikaji

- Latih klien dalam pemenuhan kebutuhan S: Klien mengatakan


ADLs secara mandiri sesuai kemampuan. merasa nyaman pada
saat nelakukan
ADLs
O: Klien tampak
nyaman

- Dampingi dan bantu klien saat mobilisasi dan


S: Klien mengatakan
bantu penuhi kebutuhan ADLs.
membutuhkan
bantuan pada saat
melakukan ADLs.
O: Klien tampak
tidak nyaman

- Berikan alat bantu jika klien memerlukan.


S: Klien mengatakan
memerlukan alat
bantu untuk berjalan
O: Klien tampak
nyaman dalam
melakukan
mobilisasi

- Ajarkan klien bagaimana merubah posisi dan


S: Klien mengatakan
berikan bantuan jika diperlukan.
belum tahu
mengenai perubahan
posisi
O: Klien tampak
tenang
29 Mei 2 - Monitor kemempuan klien untuk perawatan S : - ttd
2014 diri yang mandiri. O : Klien tampak
tenang

- Monitor kebutuhan klien untuk alat alat bantu S : Klien


untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, mengungkapkan
toileting dan makan. membutuhkan
bantuan alat bantu
saat melakukan
kegiatan perawatan
diri
O: Klien nampak
tenang

- Sediakan bantuan sampai klien mampu secara


S: Klien mengatakan
utuh untuk melakukan self-care.
membutuhka
bantuan pada saat
melakukan
perawatan diri
O: Klien tampak
tenang

- Dorong klien untuk melakukan aktivitas S: Klien


sehari-hari yang normal sesuai kemampuan menceritakan sejauh
yang dimiliki. mana kemampuan
melakukan
mobilisasi
O: Klien tampak
tenang
- Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi S: Klien mengatakan
beri bantuan ketika klien tidak mampu membutuhkan
melakukannya. bantuan pada saat
melakukan aktivitas
O: Klien tampak
tenang

- Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong S: Klien mengatakan


kemandirian, untuk memberikan bantuan membutuhkan
hanya jika klien tidak mampu untuk bantuan apa saja
melakukannya. pada saat mengalami
kesulitan dalam
melakukan aktivitas
O: Klien tampak
tenag

- Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai S: Klien


kemampuan. menceritakan
aktivitas yang
dilakukannya
O: Klien tampak
tenang

- Pertimbangkan usia klien jika mendorong


S: Klien
pelaksanaan aktivitas sehari-hari.
memberitahu
umurnya dan
aktivitas yang
mampu dilakukan
O: Klien tampak
tenang
E. EVALUASI
Tanggal No. Evaluasi Ttd
Diagnosis
29 Mei 2014 1 S : Klien mengatakan meningkatnya mobilitas ttd
fisik
O: Klien terlihat lebih meningkat dalam
melakukan mobilitas fisik
A: Masalah teratasi sebagian
P: Keluarga klien dianjurkan untuk melakukan
tindakan ADLs utuk meningkatkan
kemampuan klien.
11.30 2 S: Klien mengatakan lebih nyaman setelah ttd
melakukan meningkatkan defsit perawatan
diri
O: Klien terlihat nyaman
A: Masalah teratasi seluruhnya
P: Keluarga klien dianjurkan untuk membantu
klien saat melakukan ADLs

You might also like